Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Ini sudah satu jam Adam berdiri di depan cermin ia bak gadis remaja yang kebingungan dengan pakaian apa yang cocok akan ia kenakan. Belum lagi rasa gugup yang melanda hatinya karena ia harus menyiapkan mental untuk bertemu dan berbicara dengan kedua orang tua Kanaya.
Romi mengetuk pintu kamar Adam, ia membawakan setelan pakaian baru permintaan Adam.
Romi kemudian masuk ke dalam kamar Adam, dimana Adam tengah berdiri di depan cermin memperhatikan penampilannya.
“Ini setelan yang anda minta, Tuan !” kata Romi pelan.
Adam melihat setelan tersebut, padahal ia sendiri yang memilih pakaian itu di katalog. Namun ketika Romi membawakannya, Adam malah tak tertarik untuk memakainya.
Romi sendiri menjadi bingung dengan apa yang terjadi pada Adam. Hari ini Adam bak orang ling lung, bingung harus mengambil keputusan, dan bersikap seperti apa.
“Apa Anda ada masalah, Tuan ?” tanya Romi pelan.
Adam hanya bisa menghela nafasnya,
“Tidak ! Kau boleh pergi, Rom !” kata Adam menyuruh Romi untuk keluar dari kamarnya.
Pada akhirnya Adam berusaha untuk bersikap tenang, seperti dirinya sebelumnya. Ia mencoba untuk percaya diri. Ia tampan, kaya dan berkuasa. Ia harus bisa menaklukkan hati kedua orang tua Kanaya.
Malam itu Adam pergi ke mansion Abraham. Dimana orang di dalam rumah itu telah berkumpul di ruang keluarga.
“Jadi Kau mau memperkenalkan teman pria mu itu pada Papa dan Mama, hem ?” kata Kayra pada Kanaya hingga membuat Kaisar sendiri yang baru tahu kalau ada teman Kanaya yang akan datang di kediaman mereka menjadi ikut penasaran.
“Oh ya ? Siapa dia ?” tanya Kaisar
Kaysan yang sudah tahu siapa teman pria Kakaknya itu hanya diam, dan dengan santainya tak ingin banyak bertanya ini itu pada Kakaknya.
Lain halnya dengan Kayana, gadis itu memalingkan wajahnya ketika kedua orang tuanya dan Kakaknya membicarakan pria yang akan datang ke mansion malam ini, siapa lagi kalau bukan Adam.
Saat Kayana memutuskan untuk kembali ke kamarnya, tiba-tiba kepala pelayan datang memberitahu pada kedua orang tuanya jika ada tamu yang berkunjung. Siapa lagi orangnya, kalau bukan pria yang sudah ditunggu-tunggu oleh Kakaknya.
“Kau mau kemana ?” tanya Kaysan melihat adiknya tersebut hendak pergi meninggalkan mereka.
“Ke kamar !” jawab Kayana singkat.
“Nanti saja ! Tidak enak dengan Kakak, dia mau memperkenalkan temannya pada Kita ! Diam saja di tempat mu !” kata Kaysan memperingati adiknya itu.
Mau tidak mau Kayana pada akhirnya menurut pada Kaysan. Sebab Kayana sangat patuh pada Kaysan, dan penurut pada Kaysan. Bahkan Kayana sangat takut pada Kakaknya itu jika ia membuat kesalahan, sebab di mansion itu hanya Kaysan yang berani menghukum Kayana jika Kayana berbuat salah.
Adam masuk ke dalam mansion, dan disambut oleh Kanaya.
“Hai..!” sapa Kayana
“Hai !” balas Adam
“Ayo masuk !” ajak Kayana
“Ada apa dengan mu ? Apa Kau gugup ?” tanya Kayana saat mereka berjalan menuju ruang keluarga.
“Tidak !” Adam berkilah.
Kayana mengulum senyuman di bibirnya. Hingga pada akhirnya mereka tiba di ruang keluarga dimana kedua orang tua Kanaya dan adik-adiknya langsung tertuju pandangan matanya ke arah mereka berdua.
“Selamat malam, Tuan, Nyonya !” sapa Adam pelan.
“Selamat malam. Duduklah !” balas Kaisar menatap Adam.
Ia melihat Adam dari ujung kaki dan kepala, ia bisa menebak anak muda di hadapannya itu adalah pria yang begitu merawat diri.
“Siapa nama mu, Nak ?” tanya Kayra pelan, tersenyum ke arah Adam.
Tak dapat Adam pungkiri, Ibu sambung Kanaya tentu masih muda usianya. Ia bisa menebak jika wanita itu mungkin masih remaja sudah menjadi istri seorang Kaisar Abraham.
“Adam ! Nama ku Adam, Nyonya !” balas Adam dengan pelan.
Kayra hanya menganggukkan kepalanya, ketika mendengar siapa nama teman pria dari putrinya itu.
“Kenapa Kau datang sendiri ? Mana kedua orang tua mu ?” tanya Kaisar yang membuat Adam langsung menoleh pada Kaisar dan membuat jantung Adam berdegup kencang.
Deg
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣