Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Pendapat Si Kembar
Sedangkan Bian dan Brian hanya diam Sambil menatap Albi dengan senyuman penuh arti. Karna adiknya itu bisa cepat akrab berteman dengan seorang gadis.
" Adik benar ra, kita ini masih kecil, jadi hanya berteman saja. Lagi pula bukan hal aneh punya teman wanita. Ya kan pah, mah.," Kata Bian tersenyum pada Albi.
" Ya Bian benar. Lagian ade keren, bisa punya teman wanita yang baik. Tidak seperti di sekolah kita. Wanitanya usil usil dan cerewet. Ada juga yang cengeng tukang nangis. Bahkan dikit dikit dia suka ngadu sama Bu guru," kata Brian ikut bicara.
Membuat Albi tersenyum. Karna merasa kedua abangnya membelanya. Sedangkan Aura hanya manyun. Ketika ia di pojok kan kedua kembarannya.
" Ih ...kenapa sih pada belain ade Albi, kan Ara cuma bercanda. Ngak serius mi, pi," kata Aura menatap kedua orang tuanya.
" Papi tahu, sekarang habiskan sarapan kalian. Biar ade Albi diantar mba Kia berangkat sekolah.Karna ini sudah hampir jam 06 20. Jadi kita harus bersiap siap" kata Al menghabiskan sarapannya
" Siap pi," kata trio kembar kompak.
" Yakin ade ngak mau diantar?" kata Bee mengusap kepala Albi lembut.
" Mami tenang saja, Albi ngak nakal kok mi. Dan Albi juga bisa menjaga diri," kata Albi menyakinkan keluarganya.
" Alhamdulilah, anak papi sudah makin besar dan pintar. Tapi ingat jangan percaya pada siapapun. Jika ada yang ingin membawa Albi pergi ya," kata Al
" Siap pi, pasti mereka penjahat dan tukang culik kan pi?" kata Albi.
" Ya ..jadi ingat ya. Sekarang habiskan makanan ade. Mba....Nanti tolong antar Albi ke sekolah ya," kata Al pada seorang pelayan saat melewati mereka dari teras depan.
" Ya tuan, " Jawab pelayan itu berhenti. Sambil membungkukkan sedikit badannya.
" Mba...bawakan bekal juga buat Albi. Jika nanti saya telat pulang. Tolong Albi di jemput ya," kata Bee.
" Ya nyonya," kata pelayan itu Lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
Setelah sarapan Al dan Bee bersiap siap untuk berangkat kerja. Sedangkan trio kembar sudah duluan masuk ke mobil. Apalagi Lim juga sudah datang sedari tadi menunggu di mobil.
" Ayo Bee, kita berangkat," kata Al
" Ya Al, sana duluan. Aku ambil tas dulu," kata Bee yang mengambil tasnya di kamar. Yang sudah Bee isi dengan pakaian ganti. Karna kadang Bee harus berganti pakaian setelah melakukan operasi.
Setelah itu mereka pun berangkat. Albi yang sudah menyiapkan tas sekolah. Menyeretnya tasnya kedepan sambil menunggu pelayan bersiap
" Mba ayo Albi mau berangkat," teriak Albi dari ruang tengah.
" Ya den, sebentar ini lagi nyiapin bekal aden," jawab pelayan dari ruang belakang
Sehingga Albi memilih duduk di sofa. Menunggu mba Kia selesai.
**************
Siangnya Al sudah sibuk dengan urusan pekerjaannya. Sedangkan Bee berkeliling untuk melihat pasiennya. Sekalian ia ingin melihat pasien yang berhasil di operasi kemaren.
" Dokter Bee," kata dokter Gill saat Bee datang keruang ACU. Saat Gill sedang memeriksa pasiennya pasca pemulihan.
" Apa dia sudah membaik?" tanya Bee
" Ya dok, sangat baik. Kita berhasil. Dan lusa ia sudah bisa masuk kamar rawat biasa," kata dokter Gill tersenyum.
" Baguslah, jangan lupa tanda vitalnya," kata Bee mengingatkan.
" Ya dok," kata dokter Gill yang sudah betah bekerja di rumah sakit Al. Dulu ia berpikir bisa menyaingi Bee. Namun melihat Al yang sangat sayang pada istrinya .Dokter Gill pun berubah pikiran. Karna bagaimana pun ia tidak akan pernah bisa menyaingi dokter Bee.Malah mungkin hanya membuatnya bisa di pecat. Jika ia berani macam macam pada Bee. Jadi dokter Gill memilih berdamai pada dirinya. Dan mulai mencari dokter lain.
" Ya sudah, aku mau ke bangsal lain," kata dokter Bee. Keluar meninggalkan dokter Gill
" Ya dok," kata dokter Gill tersenyum. Saat melihat punggung Bee dari kejauhan.
" Pantas saja ia di sayang dokter Al," kata dokter Gill bicara sendiri. Karna sekarang ia melihat kemampuan dokter Bee.
Disisi lain Kent duduk di sebelah adiknya Yang baru saja bangun. Kent juga baru datang. Setelah tadi sempat bekerja dulu di kantor. Sebelum pergi ke rumah sakit. Untuk mengantikan maminya. Karna papinya masih di Rusia. Untuk mengurus bisnis. Karna itulah ia harus bergantian menjaga Tristan
" Kak ..." kata Tristan.
" Hai ... Kau sudah sehat? " kata Kent mengusap rambut Tristan.
" Ya sedikit membaik, mana mami?" tanya Tristan.
" Mami pulang untuk tidur dan istirahat. Nanti sore mami akan datang lagi kesini," kata Kent tersenyum.
" Begitu, terimakasih ya kak sudah menyempatkan diri menjaga Tristan," kata Tristan tersenyum.
" Hei kita ini saudara, pasti kak Kent akan menjaga mu. Ceritakan apa yang terjadi pada kakak. Jangan di pendam sendiri. Kak Kent janji tidak akan cerita pada mami dan papi," kata Kent. Ingin adiknya itu terbuka padanya.
" Huh...apa kak Kent sudah mencari tahu. Aku ingin pindah ke sekolah lain saja," kata Tristan tertunduk.
" Ya itu mudah, tapi kak Kent ingin tahu apa yang terjadi," kata Kent yang ingin mendengar sendiri dari mulut Tristan. Apa yang di alami Tristan selama ini.
Lalu Tristan pun menceritakan semuanya. Apa yang di lakukan kakak kelasnya padanya. Dan Kent mendengarkan cerita Tristan sambil mengepalkan tangannya. Karna ia sedang menahan rasa marah.
Setelah Tristan selesai bercerita. Tristan pun duduk tenang. Sambil menarik nafas dalam dan ....
" Bee," kata Kent saat melihat keluar lewat kaca jendela. Bee melewati kamar Tristan untuk memeriksa pasien di sebelah kamar adiknya.
" Siapa kak?" kata Tristan
" Teman kak Kent semasa SMA dulu. Dia orang baik. Dan dia menjadi dokter di rumah sakit ini," jelas Kent
" Apa dia cantik?" kata Tristan.
" Sangat, bahkan dia juga sangat pintar," kata Kent
" Apa dia dulu gadis yang kak Tristan sukai saat kita pulang ke Jerman?" tanya Tristan ingin tahu.
" Hmm...tapi aku tidak tahu, apa dia sudah menikah atau belum," kata Kent.Karna ia baru sebulan kembali ke Boston.
" Berharap saja, dia belum menikah kak" kata Tristan tersenyum. Sambil meraih roti di atas meja, di samping tempat tidurnya. Karna ia sangat lapar.
" Ya..makanlah yang banyak, biar cepat sehat. Kak Kent akan memindahkan mu ke sekolah yang di rekomendasikan seseorang lusa," kata Kent. Yang ingin adiknya dapat sekolah di lingkungan terbaik. Seperti dirinya dulu saat sang ayah berjaya.
" Ya kak," angguk Kent.
Sedangkan Kent hanya memperhatikan Trista. Sembari sesekali ia melihat ke kaca jendela. Menunggu Bee lewat.
Di kamar pasien lain Bee sedang memeriksa pasiennya. Bee juga memberi saran untuk si pasien. Yang di temani dua perawat bawahan nya. Agar bisa memberi sugesti pada pasien Untuk cepat sembuh dan bisa beraktivitas lagi seperti biasanya.
" Terimakasih dok, dokter Bee sangat perhatian dan juga baik. Apa dokter betah bekerja di sini. Andai saya punya seorang putra lagi. Mungkin dokter akan saya jadi kan menantu," kata pria tua itu.
" Hahaha... terimakasih tuan, saya sudah menikah Dan punya empat orang anak.," kata Bee tertawa kecil.
" What ....empat anak!!" kata pria tua itu kaget. Karna Bee masih terlihat muda dan sangat cantik . Bahkan bentuk tubuhnya masih seperti gadis perawan
****
Maaf telat update, tadi jemput anak dulu dan beli susu. Maklum susunya sudah di tagih Karna suami lagi keluar kota.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al