Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Pelayan Baru Yang Menggoda.
Ami merasa kesal melihat orang-orang di Mansion begitu memperdulikan anak dari Alsya, wanita yang menurut dirinya adalah saingan cinta gara-gara Nenek menjodoh-jodohkan Brian pria idamannya dengan Alsya di meja makan pagi tadi.
Ia segera menelepon seseorang yang keberadaan nya tidak ada di Mansion.
📞“Ya, Ami. Ada apa kau menelepon ku?“
Ami menelepon Gina, mereka memang akrab sejak Gina menjadi menantu di keluarga Adiguna.
“Kamu dimana sih, kak Gina? Sejak pagi nggak keliatan, kamu diluar?“
📞“Yoi! Aku lagi di rumah orang tuaku, bentar lagi mau berangkat liburan ke Bali, mau ikut?“
“Enak banget kamu liburan, Kak. Emang Kak Gina nggak tau kalau disini ada kejadian besar! Ada wanita baru pekerja di dapur, dia pekerja pastry! Yang menyebalkan nya... dia itu seorang penggoda tau! Para lelaki disini sengaja di dekatkan sama anak nya, bahkan Paman Sam dan Nenek memuji terus wanita itu! Kamu nggak mau kan, kak Kei direbut sama wanita penggoda itu! Kak Kei tadi tertawa-tawa bareng anak itu... apalagi selama ini kak Kei menginginkan seorang anak!“
📞 “Secantik apa emangnya tuh penggoda? Pastinya nggak ada yang bisa ngalahin kecantikan aku kan Ami!“
“Cantik lah, makanya dia bisa menggoda para pria di rumah ini! Buruan balik deh, entar aja liburan nya! Bisa-bisa, Kak Kei beneran selingkuh sama wanita itu ditinggal kak Gina lama-lama!“
Ami tersenyum tipis terus memprovokasi Gina, ia harap Gina termakan umpan dan akhirnya pulang lalu membuat masalah dengan Alsya.
📞“Oke! Aku pulang sekarang!"
Ami ingin sekali bersorak senang karena berhasil memanasi Gina, dia pun mematikan panggilan telepon pada Gina.
“Yes!! Rasain kamu pelayan miskin! Kak Gina itu kalo udah marah kayak macan gila!“
Tanpa Ami ketahui, ada seseorang yang mendengar panggilan telepon nya pada Gina.
.
.
Alsya pulang sebelum terlalu sore, dia akan membuat pesanan Zahira membuat Quiche. Tadi ia menelepon Brian menanyakan Zahira akan pulang pukul berapa dari kampus, lalu secepatnya Alsya pulang dari kontrakan setelah berpamitan pada semua orang disana.
Kini Alsya sudah berjibaku di dapur, ia sempat mencari keberadaan Ammar namun ada pesan masuk dari Arya jika Ammar tertidur di kamar pria itu. Bahkan dalam pesannya, Arya menerangkan dengan terperinci jika Ammar sangat bahagia bermain bersamanya hingga tidur di kamarnya.
Alsya tersenyum membaca pesan dari Arya, tapi juga merasa lucu karena Arya seperti anak kecil yang meminta diperhatikan atau meminta hasil pekerjaan rumah atau sekolah dinilai oleh ibunya.
“Kenapa senyum-senyum sendiri, sudah selesai Quiche?" tanya Nina, pekerja dapur di bagian sayur-sayuran.
“Sebentar lagi Na, Non Zahira udah pulang?“
“Biasanya sebentar lagi, ada yang mau aku bantu?“
“ Makasih, Na. Gapapa, tinggal finishing.“
“Oke! Ammar dimana?“
“Di... umm... “ gagap Alsya takut orang-orang mengetahui jika Ammar sedang berada di kamar Arya.
“Tadi aku liat dia digendong di pundak Tuan muda Kei, dibawa berputar-putar seperti pesawat. Semua pelayan berlarian karena mendengar gelak tawa Ammar dan Tuan muda Kei, setelah itu Tuan muda Arya membawanya. Apa masih bersama Tuan muda Arya, ya?"
“Ammar tertawa?“ mata Alsya tampak berkaca-kaca mendengar anaknya tertawa, karena jarang sekali ia bisa membahagiakan anaknya.
“Bukan hanya Ammar, tapi Tuan muda Kei juga tertawa dan juga Tuan besar. Pokoknya... Ammar bisa menghidupkan suasana setelah lama tak ada anak kecil di Mansion... bahkan para pelayan ikut menertawakan kelakuan Tuan Kei dan Ammar tadi. Ohya... bahkan Tuan besar mengatakan Ammar mirip seperti Tuan muda Kei, bahkan bertanya apa Ammar anak dari Tuan muda Kei.“
Mata Alsya membelalak, dia bahkan tidak pernah menyangkut pautkan wajah Ammar yang mirip dengan Keindra karena ia pikir seorang Tuan muda kaya dan terhormat seperti Keindra tidak mungkin pria yang telah menodainya dan minus akhlak.
“Ada apa? Tidak mungkin kan, Tuan muda Kei ayah kandung Ammar?“ tanya Nina dengan penasaran.
Dengan cepat Alsya menggeleng, takut ada rumor di kalangan para pelayan dan akhirnya sampai di para majikan. Ia tak mau membuat masalah, sudah cukup ia bersyukur bisa bekerja dengan skill nya dan mempunyai tempat tinggal yang sangat layak dibandingkan 8 tahun ke belakang.
“Bukan, Nina. Jangan membahas masalah ini lagi ya."
“Sayangnya rumor sudah menyebar cepat, para pelayan mendengarnya saat Tuan besar bicara pada Tuan muda Kei."
“Aduh!" Alsya jadi merasa malu pada semua orang, masalah pribadinya tentang dirinya tidak mempunyai suami dan hamil diluar nikah pasti sudah terekspos juga.
“Jangan terlalu dihiraukan, bekingan kamu kuat Sya. Ada Tuan muda Arya, bahkan sepertinya Tuan besar dan Tuan muda Kei sangat senang pada anakmu.“
“Enggak gitu, Na. A-aku...“
“Dimana pelayan baru itu?!“
Ucapan Alsya terpotong dengan kehadiran Gina di dapur, beberapa pekerja yang sedang mempersiapkan bahan-bahan makanan masakan untuk makan malam menghentikan perkejaan mereka dan menoleh pada sumber suara.
Seorang pekerja dapur, bagian asisten kepala koki mendekati Gina, "Ada apa, Nyonya Gina? Maksud Anda pelayan baru?“
“Iya! Pelayan baru, si wanita penggoda!“
Mata para pekerja saling melirik lalu menatap ke arah Alsya, karena hanya dia pekerja baru di Mansion.
Gina mengikuti arah tatapan orang-orang, dia akhirnya bersitatap dengan Alsya dan matanya menyipit tajam merasa mengenali Alsya.
Aku merasa mengenal wajahnya? Tunggu! Dia kan pegawai hotel yang dimangsa kan pada Keindra! Sial! Kenapa dia ada disini?!
Tap
Tap
Gina melangkahkan kakinya ke arah Alsya yang berdiri di pantry, di menelisik penampilan Alsya dari atas hingga bawah.
Sial! Cantik juga dia! Padahal dulu terlihat biasa saja! Apa karena dia sudah semakin dewasa! Rutuk Gina takut tersaingi dengan kecantikan Alsya.
Meski dia salah pada Keindra dan suaminya itu ingin menceraikan dirinya namun posisi nya sebagai Nyonya Keindra sampai kapanpun tidak akan dia lepaskan.
“Jadi kamu, pelayan baru yang menggoda para pria di Mansion?!“
Alsya tertegun, meski dia sering dibilang penggoda di tempat tinggalnya dulu bahkan pernah mengalah pergi karena tidak kuat difitnah terus menerus namun kali ini rasanya berbeda karena Alsya sudah betah di Mansion dan tak ingin mendapat masalah kemudian pergi dari Mansion atau kemungkinan orang dengan posisi lemah sepertinya akan diusir dari Mansion!