Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur bareng.
Faiz benar-benar lupa saat ini dia sedang berhadapan dengan sang papa Kian. Kian berencana untuk menceritakan semuanya agar Faiz bisa menerima jika Naira istrinya.
"Papa ingin bicara" ucap Kian.
"Bicara saja pa" balas Faiz.
"Kamu seperti ini karena kamu di serang seseorang. Usia kamu saat ini tiga puluh tahun Faiz. Kamu sudah menikah dan Naira istri kamu" beritahu Kian.
"Tapi aku gak ingat pa, aku berusaha mengingat tapi kepalaku malah sakit" ucap Faiz.
"Papa gak minta kamu buat mengingat, papa cuman ingin kamu terima jika Naira itu istri kamu" ujar Kian sang papa.
"Oke aku terima,tapi jangan paksa aku untuk bersikap sebagai suami karena saat ini yang aku rasakan padanya yaitu kebencian karena dia selalu menganggu ku" balas Faiz..
"Oke kalau itu mau kamu, kalian akan tetap tinggal satu rumah dan itu di rumah papa" ucap Kian membuat Faiz hanya bisa pasrah.
Hari ini Faiz di perbolehkan pulang dan dia di jemput Kian dan Erika orang tuanya. Naira dia hanya menunggu di ruang karena jika dia datang menjemput yang ada dapat sakit hati atas perlakuan Faiz.
Faiz sampai dan dia langsung masuk rumah namun dia terkejut saat melihat Naira ada di rumah nya. Faiz tidak banyak bicara dia langsung naik saja ke kamarnya membuat semua keluarga menggelengkan kepala karena Faiz kembali ke mode anak yang arogan tidak bisa di atur.
"Sabar ya sayang" ucap neneknya Faiz.
Dira menepuk pundak Naira lalu berkata"lo juga harus balik ke sikap lo yang dulu saat mengejar bang Faiz".
"Maksud lo gue harus agresif lagi kaya dulu, duh gak deh" balas Naira.
"Demi bang Faiz agar lo di anggap ada" ujar Dira.
Naira hanya diam saja karena dia bingung harus bagaimana.
"Ayo lah semangat, dulu aja lo bisa buat bang Faiz jatuh cinta sama lo masa sekarang lo gak bisa. Dengan status kalian sekarang lo bisa dengan mudah deketin abang gue" lanjut Dira mencoba menyemangati sahabat yang saat ini jadi kakak iparnya.
"Ya udah gue coba deh" jawab Naira dengan tidak yakin.
Naira dia tidak berani masuk kamar setelah makan malam. Dia hanya diam di balkon sambil memainkan ponselnya.
"Naira" panggil Erika yang melihat Naira masih di luar.
"Mama" ucap Naira terkejut.
"Kamu kenapa gak masuk kamar? " tanya Erika.
Naira terdiam karena dia bingung mau jawab apa.
"Masuk lah, Faiz dia sudah tau jika kamu istrinya dan mama yakin Faiz gak akan ngusir kamu" beritahu Erika sang mama.
"Iya ma, nanti Naira masuk" balas Naira lalu tersenyum.
"Mama masuk dulu, jangan lama-lama di luar nanti masuk angin" pesan Erika dan Naira hanya mengangguk.
Erika pun masuk dan Naira mengumpulkan keberanian buat masuk kamar Faiz. Setelah merasa yakin Naira pun melangkah menuju kamar Faiz dan saat di depan pintu Naira hendak mengetuk tiba-tiba pintu terbuka membuat Naira mundur.
"Kemana saja sih lo, ayo masuk ada yang mau omongin" ucap Faiz dengan kasar.
Naira pun langsung masuk mengikuti Faiz. Faiz berbalik melihat ke arah Naira.
"Gue mungkin lupa jika kita sudah menikah tapi yang gue yakini, kita nikah pasti karena paksaan orang tua gue jadi gue harap lo jangan macam-macam" ucap Faiz.
Naira kaget kenapa seolah-olah Faiz yang di rugikan.
"Maksud abang apa?, ya harusnya yang ngomong seperti itu aku bukan abang" balas Naira.
"Lah lo kan yang suka sama gue ya lo pasti senang aja kalau gue ngapa-ngapain lo" ucap Faiz.
"Ya gak seperti itulah, walau aku suka sama abang ya tetap saja aku gak akan serahkan semuanya secara GRATIS sama abang" balas Naira.
"Ya udah terserah lo deh, sekarang gue cuman ingin nunjukin sama lo, lo boleh tidur di tempat tidur tapi jangan melewati batas" beritahu Faiz.
"Oke" jawab Naira lalu naik ke tempat tidur dan langsung rebahan karena dia sudah mengantuk.
"Dih baru aja nempel udah tidur aja" omel Faiz lalu Faiz pun naik dan ikut berbaring namun tiba-tiba dia merasakan jantungnya berdegup kencang membuatnya bingung.
"Jantung gue kenapa?, kok gue gugup kaya gini saat tidur sama Naira" gumam Faiz.
Faiz pun melirik Naira yang sudah tidur dan entah kenapa ada rasa senang di hatinya saat menatap Naira.
Faiz pun menggelengkan kepalanya lalu berbalik dan mencoba tertidur agar tidak memikirkan Naira.
Paginya yang pertama bangun itu Naira dan saat membuka mata Naira kaget karena posisi tidurnya sudah di pelukan Faiz. Naira pun bangun dengan hati-hati agar Faiz tidak terbangun karena jika Faiz bangun dan melihat posisi mereka tidur Faiz pasti akan langsung menuduh Naira macam-macam. Naira pun langsung masuk kamar mandi. Faiz tak lama dari itu langsung bangun dan entah kenapa dia merasa pegal pada tangannya seperti ada yang menimpanya.
"Kok pegel banget tangan gue" pikirnya.
Tiba-tiba Naira keluar dengan hanya memakai handuk dan parahnya Naira tidka melihat Faiz yang sudah bangun.
"Lo sengaja mau goda gue" tuduh Faiz membuat Naira berbalik dengan ekspresi kaget.
"Abang dari kapan bangun? " tanya Naira
"Sejak lo di kamar mandi" jawab Faiz sambil turun dari tempat tidur.
"Jangan harap kalau gue bakal ke goda" lanjutnya lalu masuk kamar mandi.
Naira pun langsung memakai baju setelah Faiz masuk kamar mandi. Setelah selesai Naira langsung turun karena dia malas berdebat dengan Faiz.
Faiz keluar dari kamar mandi sudah mendapati Naira tidka di kamarnya. Faiz pun memakai baju santai dan langsung turun saat waktunya sarapan.
Naira membantu Erika menyiapkan sarapan.
"Bagaimana semalam? " tanya Erika.
"Bagaimana apa nya ma? " tanya balik Naira ya g tidka mengerti.
"Kamu sama Faiz gak tidur misah kan? ".
" Oh itu, enggak ma cuman bang Faiz buat batas supaya aku gak deketin dia"jawab Naira membuat Erika tersenyum.
"Kok mama malah tersenyum? " tanya Naira.
"walau pakai penghalang pasti akan hilang penghalangnya" ucap sang mama.
"Kok mama tau? ngintip ya... " tuduh Naira.
"Pengalaman" jawab Erika sambil berlalu.
"Serius ma cerita dong" Naira mengejar Erika namun dia malah menabrak Faiz yang baru turun.
"Aduh" ucap Naira sambil menyentuh keningnya.
"Makanya kalau jalan itu lihat-lihat" omel Faiz langsung duduk begitu saja.
Naira hanya masang wajah kesal saja lalu ikut duduk di samping Naira.
Semua orang sarapan dan setelah selesai sarapan Kian sang papa berkata "Faiz hari ini kamu ikut papa ke kantor".
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..