Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13-Tanggung Jawab
Oliv dan Nadine menunggu Elgard yang masih menghukum Helene dan Jakson.
Oliv yang merasa heran apakah sangat mutlak di Keluarga Hector melakukan hukumannya seperti itu.
" Mba, apa memang sangat mutlak hukuman mati itu?"
Nadine menghelankan nafasnya.
" Mungkin disebagian keluarga ada juga yang tidak, namun sepertinya Keluarga Hector sangat mutlak melakukan hukuman mati itu"
Oliv menganggut-anggut seraya paham dengan penjelasannya Nadine, namun dari lubuk hati yang paling dalam dia juga penasaran dimana kedua orang tuanya Elgard.
" Mba, apa mba tau dimana kedua orang tuanya Mas Elgard?" Tanya Oliv membuat Nadine menoleh
" Apa kamu tidak pernah mendengar rumor atau membaca artikel tentang Keluarga Hector?"
Oliv menggelengkan kepalanya dia memang tidak tau apa-apa tentang Keluarga Hector. Nadine hanya menepuk jidatnya saja saat melihat Oliv yang menggelengkan kepalanya.
" Kedua orang tuanya sudah meninggal, tepat dimana Mas Elgard masih belum ingin mengganti statusnya menjadi menikah setelah beberapa bulan kepergian kedua orang tuanya disanalah dia baru berpikir ingin mencari keturunannya karena pesan terakhir dari Ibunya"
" Jadi jika anakku lahir maka mereka akan menjadi keturunan dari Keluarga Hector?"
" Tepat sekali, tapi hanya dipilih satu saja Oliv yang akan menggantikan Mas Elgard nanti"
" Siapa ya dari mereka berdua yang akan terpilih"
" Kita tunggu saja nanti saat dia sudah berusia 5tahun, biasanya orang-orang akan memulai melakukan pengetesan kepada anak-anak"
" Umur 5tahun? Bukannya itu masih kecil mba?"
" Sudah mutlaknya Oliv" jawab Nadine sambil menoel hidungnya Oliv
Oliv hanya memasang wajah cengengesannya membuat Nadine menggelengkan kepalanya saja. Setelah asyik berbincang kini Elgard tiba diruang tengah dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak.
" Oliv, dari besok kamu akan melakukan pengobatan untuk menyembuhkan racun yang masuk kedalam tubuhmu itu" ujar Elgard saat tiba
Nadine sangat terkejut medengar ucapannya Elgard, dia tidak menyangka bahwa Elgard akan ingin menyembuhkan dirinya.
" Mas, itu tidak perlu aku tidak apa-apa mas"
" Jangan menolaknya Nadine, kamu masih tanggung jawabku karena kamu masih menjadi istriku jadi aku berhak untuk menyembuhkan dirimu"
Nadine hanya tersenyum dia merasa senang bahwa Elgard sedikit memberikannya perhatian kepada dirinya walaupun tidak seperti Oliv namun dia sangat bahagia sekali.
" Terima kasih mas"
Elgard hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar Nadine berterima kasih, hal itu membuat sudah tanggung jawabnya karena dia masih berstatus istrinya.
" Uang segala macam hal atau harta yang ku berikan kepada Helene, akan jatuh ketanganmu Nadine"
Mata Nadine terbelalak saat mendengar ucapannya Elgard.
" M-mas apakah itu tidak salah? Seharusnya itu untuk Oliv dan bayinya mas"
" Oliv dan bayinya itu urusanku, semua harta dan uang yang dimiliki Helene akan jatuh ketanganmu Nadine"
" T-tapi mas itu sangat banyak sekali"
" Aku tidak suka pembantahan dan penolakkan Nadine, jadi terima saja apa yang sudah aku berikan"
Air mata Nadine mengalir begitu saja dia tidak menyangka akan seperti ini, dimana keinginannya untuk hidup serba nyaman akhirnya tercapai.
Oliv yang disamping Nadine, dia hanya mengelus-elus punggungnya Nadine agar dia merasa baikan.
" Terima kasih banyak mas, terima kasih banyak Oliv" ujar Nadine diangguki oleh Oliv
Namun berbeda dengan Elgard dia hanya memasang wajah datarnya, setelah itu dia bangun dari tempat duduknya dan mendekat kearah kursi rodanya Oliv.
" Sekarang kamu istirahat ya sayang, aku akan menggendongmu keatas" ujar Elgard diangguki Oliv
" Amaya, tolong bawakan kursi roda Oliv kekamar atas dan untuk kamu Nadine istirahatlah" sambung Elgard
Elgard langsung menggendong Oliv untuk pindah kekamarnya dimana Kepala Pelayan tersebut sudah membantu untuk membawakan kursi rodanya keatas.
Nadine tersenyum bahagia saat melihat Elgard untuk pertama kalinya mengakui bahwa dia masih istrinya walaupun tidak ada kata maaf itu tidak masalah untuk Nadine setidaknya dia sudah ingin bertanggung jawab.
*********
Keesokkan harinya, dimana Nadine sudah ada dirumah sakit untuk melakukan pengobatan dirinya namun dia ditemani oleh Kepala Pelayan.
Karena Elgard harus menemani Oliv yang masih kadang ada mabuknya makanya dari itu Elgard meminta Kepala Pelayan untuk menemani Nadine.
Nadine tidak pernah merasa iri kepada Oliv, mungkin memang sudah jalannya dimana Elgard yang akan lebih sayang dengan Oliv dibandingkan dirinya.
Tetapi dia sudah bersyukur Elgard mau memberikan pengobatan kepada dirinya hal itu membuat Nadine merasa sangat bahagia sekali.
" Ibu Nadine" Panggil Dokter
Dengan cepat Nadine dan Kepala Pelayan masuk kedalam ruangan tersebut.
Setelah masuk, Dokter itu bertanya-tanya kepada Nadine apakah dia ingat tentang ramuan racun yang diberikan itu.
Nadine menjelaskan semuanya dan pada akhirnya membuat Dokter itu akhrinya paham dengan apa yang dijelaskan Nadine.
Kini mereka mulai untuk melakukan pengobatannya setelah mengetahui semuanya.
*******
" Mas, apa Mba Nadine akan sembuh?"
" Perkiraan dia akan sembuh sayang, karena semenjak aku tau dia tidak bisa hamil itu membuatku tidak menyentuhnya lagi jadi kemungkinan besar Helene tidak pernah lagi memberikannya racun itu kepadanya"
" Jadi Mba Nadine bukan mandul sebenarnya melainkan dia diberi racun oleh Mba Helene?"
Elgard menganggukkan kepalanya.
" Kamu benar sayang, sebenarnya yang mandul itu adalah Helene karena dia tidak mau Nadine mempunyai anak dariku itulah mengapa dia berniat buruk"
" Tapi bagaimana dengan diriku mas?"
Elgard mengelus pipinya Oliv dengan wajah tersenyumnya.
" Aku sangat berterima kasih kepada Nadine karena sudah menjagamu dari niat buruknya Helene mungkin jika Nadine tidak menjagamu kamu tidak akan bisa mengandung anakku"
Elgard mendekat kearah wajahnya Oliv dan mencium keningnya membuat Oliv tersenyum.
" Inilah rasa terima kasihku kepada Nadine telah menjagamu dari Helene, aku berusaha untuk menyembuhkan dirinya agar disuatu saat nanti jika dia ingin menemukan kebahagiaannya dengan seseorang aku tidak akan melarangnya"
" Apa mas akan mengusirnya?"
Elgard menggelengkan kepalanya.
" Tidak sayang, aku akan menunggunya sampai dia memintanya"
Oliv tersenyum mendengar jawabannya Elgard.
" Biarkan dia menikmati masa hidup senangnya, suatu saat dia akan ingin mencari kebahagiaannya sendiri" Sambung Elgard
Oliv menganggukkan kepalanya dan tersenyum, dia sedang bahwa Elgard tidak membenci Nadine melainkan dia sangat berterima kasih kepada Nadine walaupun tidak dari ucapan langsung.
Tapi dengan cara Elgard menyembuhkan Nadine adalah permintaan terima kasihnya.
Kini Elgard membawa Oliv kedalam pelukannya, rasa bahagia yang selalu menyelimuti dirinya.
Dia tidak akan bisa merubah perasaannya kepada Oliv, hanya Oliv sekarang ini yang ada dihatinya.