Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Rion masih merutuki dirinya sendiri akibat kelakuanya yang di luar dugaan, dirinya benar-benar tidak menyangka bisa sampai lepas kontrol seperti itu. "Aku harus buat perhitungan dengan gadis gila itu," gumamnya dengan rahang yang sudah mengeras dan berusaha melemaskan sesuatu di bawah sana.
Ini kali ketiga dirinya dibuat mengeras oleh seorang gadis gila, tapi yang lebih gilanya lagi tentang fakta bahwa dirinya menikmati itu semua. Rion berjalan menuju kamar mandi dan melakukan kegiatan paginya seperti mandi dan berpakaian rapi, namun ada tambahan lain di pagi ini yaitu bersolo agar bisa menidurkan singa yang sudah bangun.
Sementara di dalam kamar Aily, "sial, dia menipuku!" pekiknya kesal karena tadi sebelum dirinya mandi, Aily sempat berkaca untuk memastikan ucapan Rion yang menuduh dirinya memiliki iler di pipinya.
Aily mengambil pakaian untuk ia pakai yang ada di dalam koper yang belum sempat dia bereskan, lalu memakainya dan bersiap untuk bekerja di Apart Rion ini. Aily sudah memikirkan apa yang harus ia buat untuk sarapan dan lalu membereskan seluruh ruangan ini. Dia bergegas keluar dan menuju dapur.
Namun saat hendak sampai di dapur Aily melihat Rion yang sedang menata makanan di atas meja makan, "astaga kak, kenapa kamu menyiapkan nya sendiri," ucap Aily merasa tidak enak. Namun tidak ada jawaban dari Rion.
Aily bergegas mengambil apa yang sedang Rion kerjakan, "Diam!" sentak Rion karena dirinya masih sangat emosi pada gadis itu.
Aily pun terdiam mematung di tempat ia berdiri, " duduk!" perinta Rion lagi. Dan di ikutin Aily dia mendaratkan bokongnya di atas kursi.
Aily memperhatikan betapa lihainya pria itu saat menata makanan di atas meja. Namun Aily tidak pokus karena menatap urat-urat yang terlihat sexy di lengan Rion, "habiskan makanan mu setelah itu kita harus bicara dengan serius." perinta Rion tanpa menatap sedikitpun ke arah Aily. Rion tidak mau jika dirinya tergoda lagi oleh anak itu, dia berusaha bersabar karena adiknya berjanji akan membantunya menggagalkan pertunganya.
"Em, enak sekali. Kak Rion sangat pandai memasak." Ucap Aily antusias ketika merasakan enaknya makanan itu.
"Jangan berisik ketika makan!" sentaknya membuat Aily terdiam dan kembali makan dalam diam.
Selama makan, Rion terus berpikir bagaimana cara membuat Aily tidak menyentuhnya semala dia tinggal bersama di Apart nya. Rion tidak mau jika dirinya terus terusan-terusan di buat pusing karena tidak bisa melamoiaskan hasratnya akibat sentuhan Aily.
Di tatapanya gadis itu diam-diam, dia terlihat tanpa beban dan dosa memakan semua makanan yang ada di meja.
"Aku sudah selesai," ucap Aily penuh semangat karena dirinya boleh berbicara saat sudah selesai makan. Aily melihat Rion yang juga baru selesai makan, Aily sejak tadi tidak tahan ingin berbicara pada pria tampan itu.
"Kak aku ingin bicara," ucap Aily memberanikan diri.
"Tidak boleh! kamu dengarkan aku baik-baik!" sentaknya menatap tajam Aily. "Selama di sini, kamu boleh tinggal sesukamu. Tapi dengan satu syarat kamu tidak boleh berani-baraninya dekat-dekat denganku! minimal dua meter jarak di antara kita!" ketus Rion, itu baru larangan kecil menurutnya. Dia akan segera menghukum Aily karena sudah dengan lancang masuk dan tidur di kamar miliknya.
"Tidak! aku tidak bisa jauh-jauh darimu!!" teriak Aily sambil berdiri lalu duduk di pangkuan Rion hingga membuat pria itu menatap tajam pada Aily. Gadis itu memang merasa takut, namun usahanya kali ini tidak boleh gagal lagi.
Aily melingkarkan kedua lenganya di leher Rion, sambil menggerakan tubuhnya sedikit sensual agar pria itu tergoda olehnya.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵