Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangkitnya Ex-Narapidana - 32.
Perang dingin terjadi antara Max dan Zephyr, keduanya sama-sama tak mau mengalah. Jika Max melotot padanya, Pria itu akan balik melotot.
Suasana di meja makan malam itu menegangkan, bahkan mereka segan untuk menimbulkan bunyi. Kecuali ada Jelita, gadis itu pasti akan membuat kerusuhan. Sayangnya, Jelita masih merawat Daylon di tempat Devano.
Brakkkkkk!
Maxayla menggebrak meja dengan kencang, mengagetkan semua orang.
"Dimana Antonio di tempatkan?" tanyanya entah pada siapa.
"Di ruang bawah tanah, bersama pengawal yang berkhianat. Agatha mungkin sedang makan disana... sambil menakuti kedua orang itu, Agatha paling senang menakut-nakuti lelaki."
"Aku akan menyikkssa Antonio malam ini! Aku butuh pelampiasan!!!"
Maxayla berdiri dari kursi makan dengan wajah kesal, tanpa menoleh pada siapapun ia memasuki lift menuju ruangan bawah.
Pintu lift terbuka, Max berjalan dengan memasukkan satu tangan ke dalam saku. Mata wanita itu memicing saat melihat Agatha sedang menumpahkan saos sambal dari botol ke wajah Antonio di meja eksekusi.
"Argghhtttt! Lepaskan aku! Aku mohon! Perih!" Antonia menjerit-jerit.
Selain sangat perih, pasti wajah Antonio terasa panas. Karena sebelum Agatha menumpahkan saos pedas ke wajah Antonio, Agatha mengucurkan air panas dengan suhu 40 derajat celsius. Kini, wajah penjahat itu sedikit melepuh kemerahan.
Langkah Maxayla berhenti di meja berukuran besar untuk pwnyiksaan, "Sialaaan kau Agatha! Aku ingin melampiaskan kekesalanku dengan menyiksaanya... tapi kau malah mendahuluiku! Sudahlah! Aku akan mencari target baru untuk ku siksa malam ini!"
Maxayla memikirkan sesuatu, lalu dia menelepon Master Ze.
"Halo, Master. Kau yang mencvlik Daylon, kan? Sekarang aku ingin, Master mencvlik Kitty dari rumah sakit! Malam ini juga aku ingin bernostalgia dengan perempuan itu!"
Setelah mengatakannya, Maxayla menutup panggilan dan duduk di kursi yang ada di ruangan bawah tanah. Meski namanya ruangan bawah, namun benda-benda disana terbilang lengkap seperti beberapa kamar dan isinya.
Tap
Tap
Tap
Zephyr datang ke ruangan bawah menyusul Max, ia akhirnya menyerah. Tadinya dia masih kukuh untuk melawan Maxayla namun ia tak sanggup berjauhan dengan kekasihnya.
"Iuhhhhh!!!" Zephyr menutup matanya saat melihat keadaan Antonio yang mengenaskan, dengan wajah merah dengan kulit mengelupaass. "Bisa singkirkan mainan kalian!"
Agatha tersenyum miring, ia juga tidak menyukai Zephyr. Semua laki-laki ia benci, jadi wanita itu hanya diam tak bergerak tak menuruti ucapan Zephyr. Baginya, yang bisa memerintah nya hanya Max dan Madam Belle.
"Bereskan dia!" titah Maxayla pada Agatha.
Diperintah oleh Max, Agatha langsung bergerak cepat. Ia mendorong tubuh Antonio dari atas meja ke bawah lalu menyereeet tubuh lemas Antonio tanpa memperdulikan suara memohon lelaki itu. Agatha membawa tubuh terseret Antonio menuju sebuah ruangan lembab dan sempit serta gelap, lalu mendorong tubuh Antonio ke dalam dan mengunci pintu dari luar.
Blam!
"Lepaskan aku... Aku mohon..."
Suara Antonio semakin melemah, lalu tak terdengar lagi mungkin laki-laki itu capek sendiri terus berteriak.
"Kau pergi ke atas dan jangan kembali ke sini sebelum aku ijinkan! Siapapun, jangan biarkan turun ke lantai bawah...!" ucap Max pada Agatha.
Agatha hanya mengangguk, lalu masuk ke dalam lift naik ke bangunan atas.
Kini hanya Zephyr dan Maxayla di ruangan bawah tanah, laki-laki itu maju lebih dulu ia mendekati Max. "Bisakah kita bernegosiasi?"
"Untuk apa? Aku akan tetap pergi meski kau nggak ijinkan!"
Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepala Zephyr, dia akan berbuat sesuatu malam ini sampai Max tak akan bisa ikut menyergap Primus esok hari.
Tanpa Zephyr tahu, rencananya menahan Max agar tak ikut menyerang kelompok Primus akan membuat Max membencinya dan hubungan keduanya yang baru saja dimulai akan hancur.
"Baiklah, aku menyerah. Kamu boleh ikut besok, tapi ada syaratnya..."
Mata Maxayla sontak berbinar, sebenarnya dia juga tak ingin bersikap keras pada Zephyr. Namun baginya, dengan menyerang kelompok Primus itu akan mengakhiri balas dendam pada keluarga Selena dan setelahnya dia akan hidup bahagia bersama Zephyr.
"Oke, apa syaratnya?"
"Malam ini... tidurlah denganku. Aku ingin sebelum kau bertarung untuk terakhir kalinya besok, kau sudah menjadi milikku." Zephyr mulai menggoda, dia menarik kaos yang menutupi perut sobeknya dengan sekali tarikan.
Nafas Max mulai memburu melihat keseksian tubuh Zephyr, ia memang masih perawan namun dia bukan orang suci. Ia tahu kegiatan antara laki-laki dan wanita di atas ranjang, dia bukan wanita naif.
"Bagaimana, sayang?"
Maxayla tak menjawab, namun ia langsung beraksi. Maxayla berdiri di depan Zephyr, mulai membuka helai demi helai pakaian di tubuhnya hingga yang tersisa hanya pakaian d a l a m.
Zephyr tak bisa menahan gairahnya lagi, begitupun Max. Keduanya saling menyeraang bibir kekasihnya, langkah keduanya selaras menuju salah satu kamar dan akhirnya keduanya melepas keperawanan dan keperjakaan.
Saat Zephyr mengheentaakkan tubuh ke dalam inti Max, tangan Maxayla begitu rakus mengelusss setiap inci tubuh Zephyr. Laki-laki itu mengeraaang menikmati setiap elsusssn wanitanya seraya terus menggempur tubuh Max di atas wanita itu.
Bermenit-menit terlewati, keduanya ganti posisi. Kini Max berada di atas Zephyr, wanita itu mendominasi permainan ranjang. Sudah satu jam terlewati, akhirnya hampir dua jam kegiatan panas mereka di atas ranjang pun selesai.
Mata Maxayla terpejam, sementara Zephyr yang sudah membuat rencana langsung menjalankan rencananya agar Max tertahan di Mansion sampai pertarungan di pelabuhan antara kelompok Devano digabung bersama kelompok Madam Belle melawan kelompok Primus selesai.
Apakah suatu hari, Zephyr akan menyesali tindakannya saat ini?
___
Apa di pertarungan akan ada yang jadi ubi dari pihak Madam Belle? 🤔 entahlah...
Kalau lama muncul bab ini, karena ada anuuu nya🤏🏻🤌🏻
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/