Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niko di pecat
Akhirnya Dinda pun kembali ke rumah dengan mengendarai angkutan umum lagi.
Dia tidak mempunyai cukup uang untuk memesan taksi online.
Karena uang belanja yang di berikan oleh mertuanya jauh di bawah kata cukup.
Dinda pun pulang dengan wajah yang pucat karena perut nya terasa sangat mual.
Krit
Pintu rumah ku buka dengan lebar dan aku membawa barang belanjaan ku ke dapur dan meletakkan dengan begitu saja.
Dan aku langsung berlari ke arah kamar mandi karena perut ku terasa sangat mual.
Setelah mengeluarkan semua isi perut ku aku pun membasuh wajahku yang terasa berdebu.
Dengan tertatih tatih aku pun masuk kedalam kamar untuk membaringkan tubuh ku sebentar.
\*\*\*
"Dinda ...!"
Panggil mama Niko sambil berteriak memanggil ku.
" Apaan sih mama Niko ini ,udah kayak kebun binatang aja rumah ini sedikit sedikit berteriak" umpat ku dalam hati.
Dengan susah payah aku bangkit dari tempat tidur karena tubuh ku sangat lemas karena kehamilan muda ini.
" Iya ma " jawab ku sambil menuju ke dapur dengan wajah yang sangat pucat.
Wajah mama nya Niko sungguh tak sedap di pandang, dia sangat kesal dengan menantu nya itu.
" Aduh pasti banyak drama lagi ni " ujar ku dalam hati.
" Heh ,sini kamu jangan berdiri aja di sana " ujar mama Niko sambil menarik tanganku
" Coba kau lihat apa aja yang kau belanja kan" ujar mama nya Niko dengan kesal
Aku sangat ketakutan dengan ekspresi wajah mama nya Niko.
" Mana belanjaan yang mama suruh beli kenapa cuma ikan aja yang kamu beli ?" ujar mamanya Niko kesal.
Aku hanya tertunduk tak berani untuk melihat kearah mama nya Niko
"Jawab,jangan hanya diam saja !"ujar mama nya Niko lagi.
" Hei ,kalau di tanya mama tu jawab ,apa telinga mu tuli " ujar adik nya Niko yang juga berada di dapur.
Aku sangat kesal dengan Nina adiknya Niko itu ,tak ada sopan santun dengan ku sebagai kakak iparnya.
"Dinda.."teriak mamanya lagi sambil memukul meja makan
Aku pun terkejut dan mengeluarkan air mata,entah kenapa selama kehamilan ini hati ku sangat sensitif dan mudah sekali menangis.
" Dinda tadi tak sanggup berlama lama di pasar ma ,karena Dinda tak pernah menginjakkan kaki di sana" jelas ku ketakutan
"Alah hanya alasan dia saja nya itu ma " ujar Nina ikut memanas manasi mama nya
"Kau.."ujar mama nya terputus karena mendengar suara Niko yang tiba tiba datang
"Ada apa sih ma ,tidak pagi tidak siang selalu saja ribut apa tidak malu di dengar tetangga" ujar Niko yang datang menghampiri mereka.
"Kamu itu punya istri tidak becus di suruh belanja ke pasar cuma ikan saja di belinya " ujar mama nya Niko kesal
".Coba saja kalau kamu mendengar perkataan mama dan mau mama jodohkan dengan anaknya teman mama pasti tidak seperti ini " ujar mama nya lagi.
"Memang nya kalau Niko menerima anak temannya mama dia juga mau di suruh ke pasar?" tanya Niko kembali
"Ya tidak juga sih,dia bisa belanja ke mall tapi pakai uang dia sendiri,bukan seperti istri kamu itu mesti pakai uang mama " ujar mama nya Niko panjang lebar.
Hatiku begitu sakit atas perkataan mamanya Niko yang membandingkan diriku dengan anak teman nya.
\*\*\*
Setelah perdebatan sengit di dapur tadi aku pun meninggal mereka disana aku menuju ke kamar ku dengan perasaan sedih .
" Niko kenapa kau sudah ada di rumah ?,apa kamu tidak bekerja?" tanya mama nya Niko ke anaknya itu.
Niko pun menarik kursi makan dan mengambil air minum lalu di teguk nya air itu hingga kandas .
"Niko kenapa kamu diam saja ,apa kamu sekarang sudah menjadi seperti istri mu itu kalau di tanya hanya diam saja dan tak menjawab" ujar mama nya Niko kesal
Niko pun melihat kearah mamanya seakan enggan untuk memberitahu kan kalau dia sebenarnya sudah tidak bekerja lagi.
" Niko sudah di pecat ma,karena perusahaan pengurangan karyawan" ujar Niko menarik nafas.
"Apa ,apa mama tidak salah dengar " ujar mama nya Niko sambil mendekati anak nya.
"Jadi mas bagaimana dengan kuliah ku" ujar Nina menimpali
"Ya kamu harus ikutan bekerja untuk mencukupi kuliah mu" ujar Niko enteng
"Ini pasti karena ulah istri mu ,dia memang pembawa sial baru beberapa hari menikah kamu sudah di pecat " ujar mamanya Niko menyalahkan Dinda
" Ini tak ada hubungan dengan Dinda ma,memang perusahaan lagi pailit jadi pemangkasan karyawan" ujar Niko membela Dinda.
" Ini tetap salah dia mama ,memang istri pembawa sial " ujar mama lagi
Krit
Suara kursi di dorong ke belakang dengan keras nya ,Niko meninggal kan mama dan adik nya dengan perasaan kesal karena tak henti hentinya menyalahkan Dinda istri nya
Walau pun dia belum sepenuhnya mencintai Dinda tapi dia kasihan kalau keluarga nya terus menyalahi dia terus.
" Niko kamu mau kemana " tanya mama nya Niko
"Niko mau keluar ma ,pusing di rumah terus tak ada damai nya" ujar Niko sambil terus berlalu.
Niko pun melakukan motor nya ke cafe tongkrongan anak muda .
Ini masih jam makan siang jadi cafe itu kelihatan sangat ramai oleh orang orang yang hendak makan siang dan hanya untuk bersantai saja.
"Bukk"
" Maaf saya tidak sengaja " ujar seseorang pria menubruk tubuh Niko .
"Tidak apa apa saya juga salah tidak lihat lihat jalan " ujar Niko lagi.
Lelaki itu pun memperhatikan wajah Niko yang merasa tak asing di matanya.
" Kamu Niko kan ,anak SD pelita " ujar lelaki itu penasaran.
"Iya benar ,kamu siapa ya ?" ujar Niko penasaran
"Aku Heru teman sekelas mu " ujar dokter Heru antusias
" Heru yang gendut dan sering di bully sama anak anak perempuan itu kan " ujar Niko meyakinkan
"Iya kamu benar " ucap dokter Heru tertawa
Lalu mereka saling bersalaman ala anak muda sekarang.
" Kami ini mau kemana "ujar dokter Heru ke Niko
"Tidak ada aku hanya ingin ngopi aja " ujar Niko lagi.
"Kalau gitu Ayok kita duduk disana biar enak ngomong nya "ujar dokter Heru sambil mencari meja yang kosong
\*\*\*
Mereka pun memesan kopi dan cemilan untuk teman ngobrol mereka
"Apa kegiatan kamu sekarang Heru "tanya Niko memulai percakapan
"Aku seorang dokter di rumah sakit di kota ini " jawab dokter Heru sambil mengambil kentang goreng
"Kalau kau ko ?"tanya Heru balik
"Aku tadi nya hanya staf biasa ,tapi sekarang sudah kena PHK " ujar Niko berterus terang
"Aku tak percaya kau sekarang sudah sekeren ini ,kalau dulu kamu..." ujar Niko memutus perkataannya .
Heru hanya tersenyum mengingat dia dulu yang gendut dan selalu di bully teman teman nya dan Niko yang datang membantu.
"kamu sudah berumah tangga ko " ujar Heru bertanya ke Niko.
"Sudah baru sebulan " ujar Niko singkat
" Kalau kau Heru " tanya balik Niko
"Kalau aku belum,tapi sedang mendekati seorang wanita dan aku belum berani untuk mengutarakan nya" ujar dokter Heru.
" Hai bro kau bukan Heru yang dulu ,kau sekarang sudah keren jangan sempat wanita yang kau incar di gaet orang " ujar Niko menasihati temannya
Heru pun terdiam dia merenungi perkataan teman nya itu.
" Kau benar Niko ,aku akan mencoba mengutarakan perasaan ku pada nya" ujar dokter Heru semangat
" Nah gitu dong kita harus optimis,jangan menyerah sebelum mencoba " ujar Niko memberi semangat untuk dokter Heru.
Setelah berbincang-bincang cukup lama akhirnya dokter Heru undur diri karena ada jadwal di rumah sakit
Dokter Heru pun mempertimbangkan perkataan Niko tadi .
Dan dia bertekad untuk mengungkapkan perasaan nya kepada ayu
Lalu dia mengetik pesan ke ayu kalau besok sore dia mengajak ketemuan.
Dan dia mengirim lokasi di mana mereka akan berjumpa.