Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dinda frustasi
Mas Niko mengambil benda yang ku sodorkan kepada nya dan melihat apa isi di dalam nya
Sebelum dia membuka apa isinya dia melihat ke arah ku
" Buka saja ,tak perlu melihat ku seperti itu" ujar ku lagi
Mas Niko membuka barang yang ku bawa tadi sambil mata nya melotot melihat isinya
"Apa maksud ini semua Dinda "ujarnya sambil memperlihatkan benda itu kepada ku
"Mas kamu bego apa pura pura bego sih ?di situ sudah jelas jelas garis dua berarti aku positif hamil mas " ujar ku kesal karena mas Niko pura pura tak mengerti.
"Gila !"katanya penuh emosi
" Aku belum siap menjadi seorang ayah ,kan kamu tau sendiri aku ini hanya staf biasa gaji ku sangat kecil dinda " ujar mas Alex mengelak untuk bertanggung jawab.
Aku tak kuasa menahan air mata yang tiba tiba bergulir di pipi ku atas perkataan nya
" Jadi maksud mu kau tak mau bertanggung jawab atas anak ini mas " ujar ku sambil menahan gejolak di hati ku
"Bukan aku tidak mau bertanggung jawab Dinda aku belum ada uang untuk melamar diri mu " ujar nya datar.
"Jadi aku harus bagaimana mas ,apa yang harus aku katakan pada orang orang yang melihat perut ku yang membuncit tanpa seorang suami" ujar ku sambil tersedu sedu
" Gugurkan saja anak itu " ujarnya tanpa ada perasaan
\*\*\*
Plak !
Tamparan keras mendarat di pipi nya entah setan dari mana yang merasuki dirinya tanpa rasa bersalah dia ingin membunuh darah dagingnya sendiri.
Semua mata tertuju kepada kami ,tapi aku tak memperdulikan tatapan mereka karena hati ku yang sudah sangat sakit.
"Kau sadar dengan apa yang kau ucap kan mas,aku tidak mau lagi menambah dosa lagi dengan menghilang kan nyawa yang tak berdosa ini" ujar ku dengan derai airmata
" Jadi kita harus bagaimana,aku belum siap Dinda tabungan ku belum cukup untuk acara pernikahan kita dan juga untuk membeli rumah untuk kita" ujar Niko dengan frustasi.
" Aku tidak butuh dengan semua itu ,aku tidak ingin orang orang menceritakan ku karena perut ku yang semakin membuncit tapi tak ada seorang suami " kata ku putus asa.
Niko menggaruk kepala nya yang tak gatal itu sambil menatap ke arah ku.
" Baiklah aku akan bertanggung jawab tapi dengan syarat itu pun kalau kamu setuju" ujarnya lagi
Aku mengangkat wajah ku sambil menatap ke arah nya dengan penuh tanda tanya.
" persyaratan apa yang ingin kau ajukan mas ?" tanyaku kepada nya sambil menghapus air mataku.
Dia menarik nafas panjang sebelum memulai pembicaraan
"Aku tidak bisa memberi uang untuk pernikahan kita terlalu banyak karena kau tau sendiri aku ini hanyalah staf biasa" ujar nya
"Oke aku tak keberatan " balas ku lagi
"Kamu jangan senang dulu aku belum selesai berbicara" ujar nya
Aku terbodoh mendengar ucap nya untuk menikah saja banyak sekali persyaratan nya,tapi biar kudengar dulu apa persyaratan yang di berikan nya lagi.
" Persyaratan apa lagi yang mau kau berikan kepada ku" ujar ku kesal
Dia tak langsung menjawab pertanyaan ku ,dia sandarkan tubuh nya di kursi sambil melipat kedua tangannya sambil menatap ke arah ku.
"Persyaratan yang akan ajukan setelah kita menikah hari itu juga kita pindah ke rumah orang tua ku, dan kau tidak boleh mengatur dan melarang apa yang aku perbuat" ujarnya sambil tersenyum ke arah ku
Brak
Aku memukul meja yang ada di hadapanku emosi ku sudah memuncak, semua mata tertuju ke arah meja kami tapi aku tak perduli
Persyaratan apa yang di berikan nya sungguh sangat membuat ku muak.
Oke kalau tinggal di rumah orang tuanya tapi tidak melarangnya berbuat apa yang dia suka aku tidak terima.
" Kamu sadar dengan yang apa kamu ucap kan ,kalau kita tinggal di rumah orang tua mu baik aku terima tapi kalau hidup mu tak mau aku atur itu sama aja kau ingin bebas sendiri dan berfoya foya bersama teman temanmu" ujar ku penuh emosi
"Terserah semua keputusan ada pada mu,kalau kau tak mau kita gugur kan saja itu" Ujarnya merasa tak berdosa
" Dasar laki laki biadab tak ada belas kasih nya ,entah kenapa aku mencintaimu " ujar ku sambil menahan emosi di hati ku.
Dia hanya tersenyum dan mengangkat ke dua bahunya.
"Bagaimana apa pendapatmu,aku tidak bisa menunggu terlalu lama" ujar Niko
Akhirnya aku pun mengalah,aku menerima persyaratan nya aku berfikir mungkin saja nanti dia akan berubah.
\*\*\*
Lalu Niko bangkit dari duduk nya dan melangkah ke luar .
" Hei ,kamu mau duduk di situ saja ayo cepat ikut aku " ujar nya sambil memanggil ku
"Kita mau ke mana ?" tanyanya ku karena dia tak ada ngomong apa pun
" Udah jangan banyak bertanya,ayo ikut saja " ujar Niko lagi
" Jangan kamu bilang..." ujar ku terputus
"Kamu tak perlu khawatir aku akan membawamu ke rumah ku ,aku mau ngomong sama mama ku untuk melamar kamu ke orang tua mu" ujar Niko sambil menghirup kan motornya
"Udah lekas naik jangan bengong aja" ujar Niko lagi.
Dengan perasaan senang aku pun naik ke atas motornya dan kami menuju ke rumah Niko.
Kami pun sampai di rumah tidak terlalu besar dan tidak kecil juga ,rumah yang sederhana tapi tertata rapi.
Tok ..tok..tok
"Iya sebentar" teriakan dari dalam
Tak lama pintu pun terbuka dan terlihat lah wanita setengah baya berdiri di ambang pintu menatap ke arah kami.
" Ayo masuk " katanya sambil menarik tangan ku untuk masuk
Lalu kami duduk di ruang keluarga sambil di ikuti mama nya Niko dari belakang.
"Ma duduk sini dulu sebentar ada yang ingin Niko omongin" ujar Niko sambil menyuruh mamanya untuk duduk
Lalu mama nya Niko duduk berhadapan dengan kami sambil tak lepas matanya memandang ke arah ku.
"Ada apa Niko ?apa yang ingin kau bicarakan sama mama ?" tanya mamanya Niko ke anaknya.
Niko terdiam beberapa saat dia mengumpulkan keberanian untuk berbicara kepada mamanya
" Ma Niko minta tolong kepada mama untuk melamar kan Dinda untuk menjadi istri nya Niko " ujar Niko kepada mamanya
" Kenapa terburu buru sekali Niko,selama ini tidak ada terdengar kau mau melamar dia" ujar mamanya Niko sambil menunjuk ke arah ku
" Mama benar ,tapi masalahnya dinda sedang hamil anak ku ma " ujar Niko lagi
"Apa !!"
Mamanya terkejut mendengar perkataan anaknya itu dan menatap nyalang ke arah Dinda .
Tiba tiba mama nya Niko bangkit dari duduknya dan menampar diri ku.
Plak
" Pasti kau yang sudah menjebak anakku kan, sehingga kau menjadi hamil,iya kan ayo ngaku " ujar mamanya Niko penuh emosi.
Niko langsung menghampiri mamanya dan menenangkan mamanya itu yang sudah seperti kesurupan
" Mama stop ,jangan seperti ini kasihan Dinda bukan dia saja yang salah Niko pun salah ma" ujar Niko membelaku.
" Halah,itu hanya akal bulus dia saja supaya kamu mau menikahi dia " ujar mamanya Niko sambil menunjuk diriku
Aku memegang pipi ku yang terasa panas akibat tamparan yang di berikan oleh mamanya Niko ke padaku .
" Ma sudah ya ,tolong tenang jangan seperti ini " ujar Niko sambil menyuruh mamanya untuk duduk kembali ke kursi nya.