Tujuh tahun lalu saat masih duduk di Universitas Viona Natasya menyukai seorang pria.
Dia pria itu Bernard Antonius, pria yang dianggap keluarganya sendiri seperti sampah.
Pria bertato yang tidak dicintai keluarganya. Viona selalu diam-diam memperhatikan dari jauh.
Saat itu usia Viona baru tujuh belas tahun. Dan Bernard berusia dua puluh enam tahun.
Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu, dan menjadi suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Cinta Pertamanya.
Viona seperti orang bodoh menyaksikan Irina melayani suaminya, wanita itu sungguh lancang.
Tapi Viona tidak bisa berkata-kata karena Bernard diam saja, dan memakan makanan yang dibuat Irina.
"Bernard sangat suka makan ikan asam manis, dulu aku sering memasakkan untuknya!" kata Irina seraya menyendok kan sepotong ikan asam manis kedalam piring Bernard.
"Oh..!" ucap Viona bengong, dia seperti orang asing dimeja makan tersebut.
Dia tidak bisa untuk berkata apa lagi, ternyata ada orang yang peduli pada Bernard.
Dan dari pengamatan Viona, Irina lah satu-satunya yang peduli pada Bernard.
Tapi kemana Irina selama ini, kenapa dia meninggalkan Bernard dan menjadi seorang penyendiri.
Tunggu dulu!
Viona seakan mulai mengerti alur perjalanan hidup Bernard, jadi selama ini kenapa Bernard suka menyendiri dan tidak peduli kalau orang-orang menghinanya dengan menyebut dia sampah!
Apakah karena wanita cantik ini? pikir Viona mulai mendapatkan setitik terang kebenaran tentang Bernard.
Jangan-jangan wanita ini adalah wanita yang sangat dicintai Bernard.
Tubuh Viona menegang, dia menelan ludah merasa bodoh sekali. Dia orang ketiga dalam hubungan mereka.
Seharusnya dia mendengarkan Ayahnya untuk tidak menikah dengan Bernard.
Bernard sebenarnya menunggu kekasihnya untuk kembali padanya. Dan Bernard bukanlah sampah seperti yang dikatakan keluarga nya.
Tubuh Viona bergetar, dia meremas ujung bajunya merasa dilema.
"Dulu Bernard menangis saat aku akan pergi melanjutkan studiku ke luar negeri!" kata Irina tersenyum.
Bernard diam saja tidak menanggapi perkataan Irina.
Menangis?
Pikiran Viona langsung berputar merasa sangat bersalah karena memisahkan mereka dengan perjodohan yang dijanjikan Ayahnya.
Viona melirik Bernard yang makan dengan lahap, dan piringnya bersih.
Bernard ternyata benar sangat menyukai ikan asam manis seperti yang dikatakan Irina.
"Aku cinta pertama Bernard, dia mengungkapkan perasaannya saat kami masih duduk di bangku sekolah menengah atas!" kata Irina dengan tenangnya.
"Cukup Irina!!" tiba-tiba Bernard memukul tangannya ke meja makan.
Viona tersentak dengan bentakan suaminya tersebut.
"Setelah makan pergilah pulang ke rumah mu!" kata Bernard dengan wajah dingin.
"Aku ingin menginap disini, bukankah kamu pernah mengatakan bahwa Mansion ini kamu rancang untuk rumah masa depan kita!" kata Irina dengan nada sedih.
Viona hampir jatuh terduduk mendengar perkataan Irina tersebut, dia sangat terkejut.
Rumah masa depan?
Viona ingin tertawa mendengar perkataan Irina itu, benar-benar sangat ironis.
Bernard bangkit dari duduknya, dia mendorong kursinya kebelakang dengan keras.
Sehingga kursi tersebut terbanting ke lantai dan menimbulkan suara benturan yang sangat keras.
Viona tersentak di kursinya, dia begitu terkejut melihat sisi Bernard yang lain.
Bernard punya tempramen pemarah.
Tubuh Viona gemetar, dia sangat gugup dengan kenyataan yang baru diketahuinya ini.
Siapa Bernard sebenarnya? Viona memang belum mengenal pribadi Bernard yang sesungguhnya, dia tertipu dengan cinta pandangan pertamanya.
Dia mencintai lelaki yang belum dikenalnya secara mendalam. Telapak tangan Viona berkeringat sangking gugupnya.
Bernard melirik Viona yang menatap piring nya dengan tatapan takut. Dia melihat tangan Viona bergetar.
Sial!! maki Bernard dalam hati, aku seharusnya tadi menjelaskan padanya siapa Irina sebenarnya, sekarang dia pasti sudah salah paham padaku.
Aku terlalu fokus untuk membuat dia menunjukkan perasaannya padaku sebenarnya, dan sekarang dia jadi salah paham.
Bernard mengetatkan gerahamnya menahan kesal, dia merasa kalau dia sudah keterlaluan membiarkan Irina berbuat sesuka hatinya tadi.
Dia sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi pada Irina. Irina adalah masa lalunya.
Bersambung....