Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Tes Laboratorium
Arvin yang sudah ada diruang Laboratorium dia langsung mengecek sampel darahnya Priscilla tadi dia sangat penasaran sudah 5 tahun tapi mengapa tidak kunjung sembuh?
Bukannya dia selalu diberikan obat agar bisa sembuh, namun aduan dari Direktur Hendi bukannya berkurang tetapi malah semakin parah itulah sebabnya Direktur Hendi meminta bantuan Arvin untuk menyembuhkan Priscilla.
" Eh lu kapan datang?" tanya Dicky
Arvin langsung terperanjat gara-gara Dicky membuatnya kaget, tatapannya begitu kesal sekali hanya saja Dicky malah tertawa.
Dia duduk disampingnya Arvin yang sedang menunggu hasil cek laboratorium sampel darah Priscilla.
" Kemarin malam gue tiba"
" Kemarin malam lo tiba dan sekarang sudah ada dirumah sakit pagi ini? Wah memang Dokter Idaman lo yah"
" Gak usah mengejek"
Dicky hanya tertawa saja, sebenarnya dia lelah namun namanya juga pekerjaan mau tidak mau Arvin melakukannya.
Toh dia juga harus mencari tau tentang Priscilla mengapa belum ada sembuh-sembuh.
Setelah satu jam lebih akhirnya hasil tes laboratoriumnya keluar, dengan cepat Arvin mengeceknya.
" Kok begini?" gerutunya Arvin
Dicky merasa sangat penasaran diapun bertanya.
" Ada apa bro?" tanya Dicky dengan penasarannya
" Lo lihat, sepertinya ada sengaja membuatnya semakin parah ini seharusnya tidak pernah terjadi namun mengapa hasilnya disana sangatlah tinggi"
Dicky melihat hasil tes laboratoriumnya, awalnya dia biasa-biasa saja namun lama-kelamaan raut wajahnya berubah.
" Eh iya, kenapa bisa lebih tinggi hasilnya ini?" kata Dicky
" Sebelum jatuh ketangan gue, penanggung jawabnya siapa?"
" Valencia" jawab Dicky dengan cepat
Arvin langsung memijat batang hidungnya, terasa sangat pusing saat mendengar penanggung jawab sebelumnya adalah Dokter Valencia.
Tidak heran pasien tidak ada yang sembuh, karena dia selalu menggunakan obat yang terlarang dengan dosis yang sangat tinggi itulah yang terjadi kepada Priscilla yang bisa sembuh dengan cepat namun sekarang malah jadi lama.
" Gue harus keruangannya Direktur untuk melaporkan ini lalu gue mau minta surat untuk penyerahan pasien agar dia tidak mengganggu nya lagi"
Dicky hanya mengangkat kedua bahunya saja, dia tidak mengerti sebenarnya ada apa. Dia hanya membuntuti Arvin saja yang melangkahkan kakinya menuju ruang Direktur.
*********
Tok. Tok.
" Masuk" ucap Hendi dari dalam
Suara pintu terbuka dimana mereka langsung melangkahkan kaki untuk masuk, saat masuk terlihat Valencia sudah ada disana tatapan Arvin sangat tajam sekali mengarahnya berbeda dengan Valencia dia begitu sangat senang sekali melihat Arvin tiba.
" Direktur, ini hasil tes laboratorium Priscilla" kata Arvin langsung menyerahkannya
Seketika Valencia terkejut saat Arvin mengatakan Priscilla ada rasa takut dan paniknya terlihat dimata Valencia.
" Lalu Direktur, saya meminta surat untuk penyerahan pasien kepada saya agar tidak ada lagi yang campur tangan untuk menanganinya, jika ada yang mencoba untuk campur tangan maka saya akan memberikan hukuman kepada siapapun yang mencoba menghancurkan pengobatan saya"
" Baik saya setuju, saya akan membuatkannya lalu untuk Dokter Dicky dia akan menjadi asistenmu selama kamu melakukan pengobatan kepada pasin tersebut"
Arvin menganggukkan kepalanya, Valencia merasa tidak terima karena pasiennya langsung diambil begitu saja.
" Direktur, dia adalah pasien saya mengapa anda malah memberikannya kepada Dokter Arvin?" tanya Valencia
Direktur Hendi hanya menghelankan nafasnya dalam-dalam lalu dia menatap kearah Valencia.
" Apa kamu bisa menyembuhkannya?" tanya Hendi
" Saya sudah berusaha untuk membuatnya-" belum sempat Valencia melanjutkan kini Arvin membuka suaranya
" Membuatnya menjadi tambah parah bukan?" sahut Arvin
Valencia langsung menatap kearah Arvin dia merasa sangat kesal sekali saat Arvin memotong pembicaraannya kepada Direktur Hendi.
" Apa maksud anda Dokter Arvin?"
" Anda masih bertanya Dokter Valencia? Dari awal dia masuk sampai usianya 25tahun dia tidak ada kunjung sembuh melainkan semakin parah, lalu apakah anda bisa mengelaknya lagi? Dari hasil tes yang saya lakukan terdapat banyak campuran obat-obatan terlarang dengan dosis yang sangat tinggi dan disalah satu obat tersebut terdapat ada campuran nikotin secara naluri tubuhnya sangat tidak bisa menerima obat-obatan itu sehingga membuatnya semakin menjadi parah serta lepas kendali, apakah ada yang salah dari penjelasan saya Dokter Valencia?"
Valencia hanya terdiam saja, yang dikatakan Arvin hampir semunya benar dia hanya bisa mengepalkan tangannya saja karena merasa kesal sekali.
Dicky yang dibelakang Arvin hanya menahan tawa saja karena bagaimana pun dia mengelaknya tetap saja ketahuan yang dilawannya adalah Dokter Jenius.
" Baiklah, sore kamu kembali lagi untuk menanda tangani surat penyerahan pasien saya harap besok kamu sudah memulai untuk pengobatan kepada pasien Priscilla"
" Baik Direktur, terima kasih banyak kalau begitu saya dan Dokter Dicky pamit dulu"
Direktur Hendi menganggukkan kepalanya lalu mengulurkan tangannya mempersilahkan mereka berdua pergi.
Valencia benar-benar tidak bisa terima karena dia dipermalukan tepat didepan Direktur.
" Tunggu saja Dokter Arvin, walaupun aku menyukaimu tapi aku tidak bakalan tidak jika kamu mempermalukan diriku tepat didepan Direktur" gumam Valencia
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟