Setelah kepergian kedua orang tua tercinta yang meninggalkan sebuah pesan wasiat, Lolly diminta tinggal bersama kakaknya Bella yang sudah menikah dengan Vadel. tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika sang kakak ipar menjadikan dirinya sebagai objek pemuas gairahnya. mampukah Lolly bertahan dengan segala pesona yang dimiliki Vadel? atau malah sebaliknya? yuuuk...ikutin kelanjutan cerita author ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merindukanmu
Minggu pagi ini, suasa terasa jauh lebih hangat. Apalagi semenjak kedatangan Oma. Diretas belakang Vadel dan Oma sedang asyik ngobrol santai seraya menikmati pemandangan indah tanaman hias dan kolam ikan arwana kesayangan Vadel.
"Oma mas Vadel, ini tehnya."
"Ya, terimakasih Lolly."
Lolly meletakkan kopi hitam favorit Vadel dan teh hangat diatas meja kecil yang terdapat di sana.
"Ayo ikutan duduk di sini Lolly."
"Maaf Oma, Lolly masih ada tugas kuliah yang mau diselesaikan."
"Oh, ngak papa... kamu belajarnya yang rajin ya."
"Iya Oma." balas Lolly tersenyum ramah.
Vadel menatap Lolly sekilas, dan kembali melanjutkan memberi makan ikan-ikan hias yang didapatnya dengan harga fantastis tersebut.
"Aduh!! kenapa kepalaku tiba-tiba pusing banget." Lolly berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak ambruk.
Lolly merasa kepalanya tiba-tiba pusing, seketika bintang-bintang di langit seakan-akan mengeliling tubuhnya.
“Lolly.., kamu kenapa sayang?” tanya Oma terdengar nada kecemasan disana. Sedangkan Vadel yang melihat langsung berjalan mendekati Lolly.
"Lolly?"
Lolly tidak bisa mengeluarkan suaranya untuk sekedar membalas panggilan Oma maupun Vadel barusan.
Rasa pusing dan mual semakin menjadi, ketika tubuhnya melayang, Lolly merasakan sepasang tangan kokok langsung menangkap tubuh mungilnya.
Bahkan dia masih sempat menatap wajah tampan sang kakak ipar yang mengendong dirinya menuju kamar.
Vadel merebahkan tubuh Lolly, tatapan mereka sempat beradu, namun seketika Lolly langsung mengalihkan perhatian.
rasa cangung tiba-tiba menjadi benteng penengah mereka.
“Lolly, kamu kenapa?”
“Entahlah, mas. Aku tiba-tiba merasa pusing. dan juga mual.”
“Apa kamu pernah mengalami ini sebelumnya?”
“Tidak pernah, mas.”
Lolly perlahan memejamkan matanya, rasa pusing dan mualnya sedikit berkurang setelah Vadel memberikan minyak kayu putih barusan.
“Apa aku masuk angin, atau maag ku kambuh lagi. Meskipun sudah lama dan hampir tidak pernah aku mengalami penyakit itu lagi.”
Tiba-tiba lamunan Lolly buyar, ketika Oma masuk sambil membawa nampan berisi teh panas dan berupa makanan siap saji yang terlihat juga masih panas, bahkan gumpalan asap masih mengerumuni makanan panas yang dibawakan Oma.
“Lolly, minumlah teh hangat ini. Dan dimakan juga bubur buatan Oma, khusus untukmu sayang. Sapa tahu rasa pusing mu segera hilang setelah memakanya.” bujuk Oma meletakan nampan diatas meja kecil lalu memberi kode agar Vadel menyuapi Lolly.
“Oma, terima kasih.” ucap Lolly sungkan.
“Ya sayang.”
Perlahan Lolly duduk, mengikat asal rambut panjang bergelombang nya.
"Ngak usah mas, Lolly bisa sendiri." tolak Lolly ketika Vadel ingin menyuapinya.
"Bagaimana rasanya?" tanya Oma tidak sabaran.
“Lumayan enak, bahkan wangi banget.”
Lolly melanjutkan makan nya dan meminum teh hangat, setelah itu diapun pun melanjutkan meminum obat maag yang tersimpan di kotak obat.
Oma dan Vadel keluar dari kamar, meminta Lolly untuk segera beristirahat. Tidak butuh waktu lama Lolly sudah tertidur menuju alam mimpi. Efek obat yang diminum nya barusan juga memberi pengaruh pada Lolly, dengkuran halus terdengar dari sudut bibir mungilnya yang cantik dan juga terlihat seksi.
Tepat di pertengahan malam, Vadel secara diam-diam menyelundup masuk kedalam kamar Lolly. Membuat gadis itu kaget ingin berteriak berfikir jika itu adalah maling, namun Vadel dengan sigap langsung membekap mulut Lolly.
Sssttt!!!
"Lolly, ini aku."
"Mas Vadel, ngapain masuk ke dalam kamar Lolly malam-malam?"
"Mas sangat merindukanmu Lolly, apa kamu juga merasakannya?"
DEGH!!!
dlm agama Islam tdk di benarkan seorang wanita memiliki suami lebih dari 1,bahkan setelah bercerai pun wanita harus menunggu masa Iddah jika mau menikah lagi, berbeda dg laki-laki yg memang boleh beristri lebih dari 1