NovelToon NovelToon
MENCINTAI HUMAIRAH

MENCINTAI HUMAIRAH

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Qatar love
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

"Aku mencintai Humairah, gadis cantik yang mempunyai suara indah dan merdu itu."

Shaka begitu bahagia saat kedua orangtuanya akan menjodohkannya dengan gadis yang dia kagumi. Dia merasa takdir benar-benar menyatukannya dengan Humairah, gadis sholeha, yang memiliki wajah cantik tersembunyi dan hanya dia yang beruntung mendapatkannya.

Gabungan: Sahabatku Ambang Pernikahanku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Shaka keluar dari kamar mandi. Dia melihat Humairah sudah tertidur di sofa.

Tak tega untuk membangunkan, Shaka pun menggendongnya ke ranjang. Membaringkannya dengan hati-hati agar tak membangunkannnya.

Setelah menidurkan Humairah, Shaka memberinya selimut.

"Cantik," ucap Shaka tersenyum. "Enggak nyangka ternyata cewek cantik ini udah jadi milik gue, dan cuma gue yang bisa melihat wajah cantiknya."

Shaka keluar dari kamar, dia belum makan sedari habis akad nikah.

Rambut basah Shaka mengundang kecurigaan orang rumah, Shaka yang tak mengerti pun jadi bingung.

"Humairah mana?" tanya Halisa.

"Di kamar."

"Enggak ikut makan?" tanya Arika kali ini.

"Tidur," jawab Shaka singkat.

Mereka pun makan bersama tanpa ada Humairah, sebab menunggu atau membangunkan gadis itu juga tidak mungkin.

"Kenapa Arvi?"

"Kebelet ngising." Arvi berlari ketoilet dengan buru-buru.

"Shaka," panggil sang daddy membuat Shaka menghentikan makannya dan menatap Raiden.

"Kamu belum melakukan hubungan intimkan dengan Humairah?" tanya Raiden membuat Shaka tersedak.

Arika memberikan putranya minum sebelum menjawab pertanyaan Raiden.

"Tidak, dad."

"Bagus, jangan melakukan hal apapun dulu. Selesaikan pendidikan kalian, jika Humairah hamil di masa masih sekolah. Itu membuatnya dalam masalah."

"Iya Shaka mengerti," jawab Shaka.

Setelah makan malam, Shaka kembali ke kamar sambil membawakan istrinya makanan dari bawah.

"Itu makan dulu, umi kamu yang nyuruh," ucap Shaka menaroh nampan di nakas.

Padahal tidak ada yang menyuruhnya, dia sendiri yang ingin membawakan Humairah.

"Kamu yang gendong aku ke ranjang?" tanya Humairah.

"Geer, kapan gue gendong lo? Enggak usah pede." Shaka duduk di meja belajarnya, mengeluarkan laptopnya untuk mengerjakan tugas yang temannya kirimkan.

Humairah menggaruk belakang kepalanya. Seingatnya dia tidur di sofa kenapa tiba-tiba dia terbangun sudah ada di ranjang.

Humairah mengambil nampan di nakas lalu mulai makan, memang dia terbangun karena perutnya berbunyi.

"Aku akan tidur di sofa." Humairah melangkah ke sofa untuk melanjutkan tidurnya, dia benar-benar capek dan butuh istirahat agar bisa ke sekolah besok.

"Tidur di ranjang," sahut Shaka sehingga Humairah menghentikan langkahnya.

"Kamu?" tanya Humairah.

"Tidur di sofa."

"Tidak, kamu yang punya kamar. Kamu yang tidur di ranjang biar aku yang tidur di sofa."

Shaka berdiri dan menghampiri Humairah, Humairah mematung di tempat.

"Enggak mau dengar?" tanya Shaka.

"Tapi kan..."

"Tidak di ranjang Humairah, nanti badan lo pegal kalau tidur di sofa."

Humairah terdiam mendengar ucapan Shaka barusan. Benarkah, seorang Shaka mengkhawatirkannya?

"Enggak usah geer." Shaka menyentil kening Humairah. "Lo udah jadi tanggung jawab gue, dan satu. Gue yang akan kena marah jika lo sampai kenapa-napa," ralat Shaka. "Sana ke ranjang."

Humairah menurut, dia menuju ranjang. Dia mengikuti perintah Shaka.

Shaka pun melanjutkan belajarnya hingga larut malam, sedangkan Humairah sudah tertidur tenang.

Lelaki it menguap, dia menoleh ke belakang, melihat Humairah tidur membelakanginya.

Dia menutup laptopnya, mengambil bantal serta selimut di lemari. Sebelum ke sofa, Shaka memperhatikan wajah Humairah yang terlelap, menaikan selimut yang melorot turun ke kaki istrinya itu.

Entah keberanian dari mana, Shaka mengecup kening Humairah.

"Maaf ya tadi aku nyentil kening kamu. Tidur yang nyenyak cantikku." Shaka tersenyum dan berjalan ke arah sofa.

...----------------...

Humairah terbangun saat mendengar suara rintihan seseorang.

"Apa itu suara kak Shaka?" tanya Humairah, dia turun dari ranjang dan menuju sofa.

Humairah dengan ragu memegang kening suaminya, dan begitu dingin.

"Kak..."

Shaka menoleh dengan wajah pucatnya ke arah Humairah.

"Gue ganggu tidur lo?" tanya Shaka.

Humairah menggeleng.

"Kak Shaka pindah ke ranjang aja, kasian kedinginan gini."

"Terus lo mau tidur di sofa gitu?"

Humairah mengangguk pelan membuat Shaka mendengus kesal.

"Enggak, lo sana tidur lagi. Udah mau pagi."

"Tapi kan kamu kedinginan. Ayo pindah ke ranjang aja, kak." Humairah membantu Shaka.

Shaka yang sudah tak tahan pun hanya menurut menuju ranjang.

"Acnya aku matiin." Humairah mengambil remote ac lalu mematikan acnya.

Shaka menatap ke arah Humairah dengan rambut panjang terurainya. Perlahan senyumannya terbit.

"Udah enggak kedinginan kan." Humairah melapiskan satu selimut lagi ke tubuh Shaka.

Saat hendak ke sofa. Shaka langsung menarik tangannya hingga Humairah terjatuh tepat di dalam dekapan lelaki itu.

"Jangan di sofa, badan lo sakit nanti." Shaka memperbaiki rambut berantakan Humairah.

"Batasi aja kalau lo enggak nyaman."

Humairah bangun, Shaka menaroh sebuah bantal di tengah-tengah mereka.

"Gue enggak bakal ngapa-ngapain." Shaka memejamkan matanya.

Humairah pun menurut, dia merebahkan badannya lalu memejamkan matanya, berharap pagi segera datang.

Di luar hujan deras. Saat mendengar suara petir, dan tirai balkon terangkat sehingga pemandangan luar terlihat jelas. Humairah refleks menghadap ke arah Shaka.

Shaka yang melihat itu, langsung menenangkan istrinya dengan menepuk kepalanya agar tidurnya tenang lagi.

"Sok-sokaan mau tidur di sofa padahal orang pornoan."

Shaka menyelimuti Humairah, sebab dia sudah tak terlalu dingin. Dia pun ikut memejam matanya.

Mereka kesiangan bangunnya. Arika yang merasa khawatir mereka belum keluar dari kamar pun menghampiri mereka.

"Shaka, Humairah. Kalian sudah udah bangun belum?" tanya Arika tapi tidak ada respon.

Dengan ragu Arika membuka pintu kamar mereka. Dan terlihatkan pengantin baru yang masih tertidur di bawah selimut.

Dengan pelan Arika menutup pintu kamar kembali. Sepertinya mereka tak usah ke sekolah dulu, mungkin butuh istirahat.

"Di mana mereka?" tanya Raiden.

"Masih tidur."

Raiden manggut-manggut.

Jam delapan, Humairah menguap, membuka matanya secara perlahan.

Humairah turun dari ranjang lalu menuju kamar mandi.

"Astaga aku terlambat." Humairah menepuk keningnya saat melihat jam dinding sudah setengah sembilan.

Usai mandi, Humairah keluar dari kamar. Sebab dia malu jika harus melihat Shaka bangun, apalagi semalam dia sempat memeluk lelaki itu karena petir.

Rumah sudah terlihat sepi. Di mana orang tuanya? Kenapa tidak ada?

"Umi." Humairah menuju kamar tamu, tapi tidak ada kedua orang tuanya di sana.

"Masa mereka sudah pergi? Tanpa mengabariku?"

Humairah kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya lalu menelpon orang tuanya.

"Kok enggak aktif?"

Shaka yang baru keluar dari kamar mandi, bingung melihat Humairah.

"Kenapa?" tanya Shaka.

"Umi sama etta udah enggak ada. Mereka enggak ada di bawah."

"Di kamar?"

"Enggak ada."

"Yaudah tenang dulu, kita telpon mommy. Siapa tau mommy tau dia di mana."

Shaka menelpon mommynya, untung saja Arika cepat mengangkat telpon.

"Mereka sudah pergi pagi-pagi sekali, katanya sudah hampir ketinggalan penerbangan.Enggak sempat bangunin kalian."

Humairah duduk di tepi ranjang, dengan tatapan sedih.

"Sudahlah, nanti lo vc mereka."

"Mereka jahat banget..."

Shaka menghela napas, dia berjongkok di depan gadis itu, menghapus air mata istrinya.

"Sudah jangan nangis, mungkin mereka memang hampir ketinggalan penerbangan, pasti mereka juga ingin berpamitan kepada lo, tapi enggak sempat. Udah ya nangisnya, nanti cantiknya pudar." Kalimat terakhir Shaka sengaja dia pelankan agar Humairah tidak mendengarnya.

1
Pujiyati Astuti
ya ampun shaka kamu kekamar kecil aja ngak berani sendiri tapi giliran ehem,,,,, ehem ngak mau berhenti sampai ketiduran Humairah nya 😁😁🤭🤭
Sulastri Oke86
bagus ceritanya
skyl: kak jangan promosi di lapak novelku ya?
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 2 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
LANY SUSANA: lanjuttt
total 1 replies
Ika
luar biasa
Ika
lanjut kakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!