NovelToon NovelToon
GAIRAH SANG PENJAHAT CINTA

GAIRAH SANG PENJAHAT CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alek Yuni

Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini

Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.

Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.

Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.

Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.

Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.

Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.

Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 04.

Rudi menjadi emosi setelah mendengar kata kata pemuda tersebut , lalu ia keluar dan langsung melangkah menuju mobilnya.

"bruk" terdengar suara pintu mobil yang di tutup. Dengan penuh kecewa bercampur dendam ia pun menghidupkan mobilnya lalu melesat pulang.

"Hahaha" terdengar suara orang tertawa dari dalam rumah, mereka mentertawakan sikap Rudi yang begitu kekanak Kanakan.

"Eh tahu ga dia mau kemana?" seru Roy sambil tersenyum lebar, "hayo ke mana" sambung Fitri, " paling juga pulang mau nete sama ibunya" seru Hasan.

"Hahaha" mereka ketawa lagi dengan lepas. ," sudah sudahlah mendingan kita ngopi aja , udah udah belanja belanja ke sana ke warung, neng belanja ke sana" seru Roy sambil menyerahkan uangnya. "ini baru seru" timpa Ibrohim.

"Siapa yang mau tugas belanja ke warung" seru Roy Fitri dan Herna hanya diam."ok kalau ngga ada yang mau gimana kalau kita undi dengan humpimpah. Timpa Roy kembali.

Semua orang diam dan menganggukkan kepala tandanya semuanya setuju dengan usulan Roy.

"ok semua tangan ke depan,mari kita humpimpah semuanya. Satu dua tiga "hum PIM pah, semua tangang ke depan ada yang membuka ada yang menutup telapak tangannya, ternyata hasilnya Hasan dan Herna membuka telapak tangannya mereka kalah, oleh karena itu merekalah yang harus belanja.

"ok silahkan ke luar" seru Roy sambil menyerahkan uangnya.

Herna dan Hasan pun berangkat bersama, tapi sebelum berangkat Hasan menatap ke wajah Herna. Demikian juga dengan Herna tanpa sengaja ia menoleh ke arah Hasan. Dua tatapan mata pun saling beradu dengan tidak di sengaja.

Hasan berkata dalam hatinya " seandainya aku mampu membuat dia jatuh hati betapa bahagianya aku". Namun Herna berkata lain di hatinya " dasar pemuda menyebalkan udah hitam pendek hidup lagi, kalah jauh sama si Rudi yang ganteng, tinggi, putih , anak orang kaya lagi.

Herna pun berjalan keluar dengan rasa sedikit kecewa,sedangkan Hasan berjalan dengan perasaan malu bercampur bangga. Ia malu pada Herna dengan tampangnya yang biasa saja, sedangkan ia bangga dengan adanya kesempatan untuk jalan berdua bersama Herna.

Setelah kir kira sepuluh meter berjalan dari rumah, Hasan bertanya pada Herna " neng mau ke mana. Belanjanya?". Herna hanya menggelengkan kepala."kenapa neng ko diam aja" timpa Hasan sambil melemparkan senyuman. Herna tetap diam sebab dia belum tahu nama pemilik warungnya." oh begini berarti kita ke warung Ceu Ijah aja yah sebab warung Ceu Ijah lebih kumplit" seru Hasan." terserah" jawab Herna dengan jawaban singkat,karena ia masih sedikit kecewa dengan keadaan tadi.

Di dalam hati Hasan timbul niat membohongi Herna dengan mengajaknya ke warung Ceu Ijah, padahal di Deket rumah Herna ada warung bi Cicih yang jaraknya lebih dekat.

Hasan tak sengaja menarik tangan Herna, Herna pun merasa kaget dengan perlakuan Hasan yang sudah terlalu berani ,padahal mereka belum berkenalan.

"hai kamu" kata Herna dengan suara sedikit kaget. Hasan pun menjawab" kenapa? Emang ngga boleh pegang tangan kamu, dari pada jatuh mendingan aku pegang".Herna pun menyadari karena mereka melewati jalan yang sedikit licin.

Hasan bertanya " neng nama kamu siapa?", Herna pun menjawab ," oh iya dari tadi kita belum kenalan.

Hasan menghentikan langkah kakinya,demikian juga dengan Herna "kalau begitu kita kenalan dulu" sambil menyodorkan tangannya ke arah Herna. Herna pun menyambutnya.

"Aku Hasan, panggil saja Acan, aa Acan" Hasan memegang telapak tangan Herna dengan erat.

"Aku Herna Wati, panggil saja Herna. Jawab herna

1
Setsuna F. Seiei
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Yume✨
Gak bisa berhenti membacanya.
Yoi Lindra
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!