Dimana Kasih?

Pada sebuah rapat umum pemegang saham. Frans yang menggantikan mendiang ayahnya di perusahaan hadir dalam pertemuan tersebut. Keluarga Frans juga selaku pemilik karena mempunyai saham di sana.

Di perusahaan raksasa itu sebelumnya ayah Frans adalah seorang komisaris. Pada rapat itu pemilik perusahaan dan para pemegang saham membahas adanya perubahan tampuk kepemimpinan di struktur organisasi perusahaan mereka.

Frans memang putra dari mendiang sang ayah yang luar biasa. Tapi hal itu tidak serta merta mempengaruhi kinerja sang anak yang juga bekerja di perusahaan yang sama. Butuh proses dan kerja keras untuk berprestasi.

Frans sejauh ini belum berkontribusi apa-apa di perusahaan itu. Ia juga masih minim pengalaman. Ditambah lagi Frans dikenal punya kebiasaan suka main di klub malam dan sering gonta-ganti perempuan.

Sosok Frans dinilai belum layak untuk menjadi seorang pemimpin dan panutan di perusahaan itu. Pribadinya sangat bertolak belakang dengan sang ayah yang punya segudang pembuktian.

Para pemegang saham akan menilai dan mengambil keputusan secara objektif demi kemajuan dan perkembangan perusahaan mereka. Tidak ada istilah nepotisme.

Nama Frans pun tidak dipilih untuk masuk dalam jajaran pemimpin struktur organisasi perusahaan yang baru.

Hasil pertemuan itu menunjuk komisaris perusahaan yang baru.

Dan pada kesempatan itu salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut mengumumkan untuk pensiun. Posisinya akan digantikan oleh anaknya yang juga turut hadir dalam rapat tersebut.

Dia adalah Erik yang akan menggantikan peran ayahnya yang memilih mengundurkan diri karena faktor usia dan kesehatan.

Berdasarkan kesepakatan yang tercapai Erik juga lah yang akan langsung menggantikan posisi yang sama dengan ayahnya di perusahaan itu. Erik yang sudah mempunyai pengalaman dan track record bekerja di perusahaan asing di luar negeri ditunjuk menjadi CEO menggantikan ayahnya.

Mereka berharap dengan wawasan yang luas serta pengalamannya kinerja Erik bisa membawa perusahaan ini untuk menjadi lebih baik lagi.

*

Lihatlah Frans. Sekarang ia benar-berar merasa menjadi pecundang sejati.

Semenjak ayahnya meninggal hidupnya menjadi sulit. Tidak ada orang sebaik ayahnya yang selalu ada untuk membantu mengatasi masalahnya.

Setelah sang ayah meninggal. Nilai saham keluarga Frans di perusahaan tersebut terus menurun. Merosot di titik yang rendah.

Apa yang akan dilakukan Frans?

Bisa jadi lama kelamaan ia akan ditendang dari perusahaan yang awalnya didirikan oleh keluarganya sendiri. Apalagi sekarang ia tidak memiliki jabatan mentereng di perusahaan tersebut. Menjadi direktur pun juga tidak.

Frans akhirnya memanfaatkan kedekatannya dengan Erik. CEO baru perusahaan tersebut. Sebagai seorang CEO dialah orang yang mengelola perusahaan.

Frans dan Erik berteman baik. Mereka adalah sahabat dari kecil. Usia mereka sama. Keluarga mereka juga telah saling kenal dengan baik.

Lebih dari itu Frans juga tahu apa yang paling disukai Erik di dunia ini. Biar pun Erik sampai kuliah dan sempat tinggal di luar negeri nyatanya ia juga pulang kembali.

Yang paling disukai oleh Erik adalah adik Frans sendiri yaitu Kasih. Sayangnya kini Kasih telah menjauh dari keluarganya dan memilih hidup bersama orang yang dicintainya yaitu David.

Frans dan ibunya sangat tidak setuju dengan keputusan adiknya itu. Dari dulu Frans dan ibunya ingin sekali memisahkan Kasih dengan David. Tapi mereka selalu dilarang oleh mendiang sang ayah pada waktu itu.

Dan sekarang sudah hampir setahun berlalu sejak ayahnya meninggal karena sakit.

*

Untuk mengenang masa pertemanan mereka. Frans dan Erik makan siang bersama.

“Erik, bagaimana kehidupan mu di luar negeri?”,

“Teman-teman kita pasti terkejut mengetahui kepulanganmu untuk menetap”, ucap Frans.

“Dan langsung menjadi tuan CEO”, tambah Frans.

“Beginilah Frans, kemana pun dan seberapa jauh orang pergi”,

“Mereka pasti akan pulang karena telah memiliki rumah”, jawab Erik.

“Bagaimana dengan kabar adikmu?”,

“Kasih”, tanya Erik.

Erik memang orang yang suka berterus terang. Bahkan ia tidak menyempatkan diri untuk pertanyaan basa-basi terlebih dahulu.

“Kamu masih belum berubah Erik”, komentar Frans.

“Kasih?”,

“Aku rasa dia baik-baik saja”,

“Semenjak Kasih menikah dengan anak panti itu aku sudah jarang bertemu dengannya. Menanyakan kabarku lewat chat saja juga tidak pernah”, terang Frans.

“Beruntung sekali orang yang bernama David itu bisa mendapatkan cinta dari Kasih”, ucap Erik.

“Bagaimana denganmu? Apa kamu masih mau memiliki adik ku?”, tanya Frans.

“Bagaimana bisa? Sekarang adik mu telah hidup bersama dengan orang yang dipilihnya”, ungkap Erik.

“Aku bisa mengusahakannya untuk mu”, kata Frans.

“Tapi kamu tahu sendiri Erik”,

“Sekarang aku ibaratnya hanyalah seorang pembantu di perusahaan yang didirikan oleh keluargaku sendiri”, terang Frans.

Frans akhirnya melobi tuan CEO untuk keuntungannya. Ia memanfaatkan ketulusan rasa cinta Erik kepada adiknya.