Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34
"Dan katakan pada sahabatmu itu! Kalau dia masih mau bekerja denganku, berhentilah jadi mata-matamu. Atau aku akan memecatnya secara tidak hormat! Dan akan membuatnya, tidak bisa lagi melihat matahari terbit." Ucap Mars, dengan tersenyum penuh arti. Mengancingkan setelah jasnya, dan segera berlalu dari tempat itu.
"Sial kau kak, jangan mengancam sahabat aku!" Teriak Venus, dengan wajah yang kesal. "Awas saja, kalau kau berani melukai sahabat aku." Gumam Venus, mengusap air mata yang sedari tadi ditahannya. Venus berharap, kakaknya sedikit sadar setelah mendengar perkataannya.
...🍀🍀🍀...
Apartemen Casa Grande.
Mars yang sudah sampai di dalam apartemennya, langsung berjalan masuk kedalam ruangan yang gelap. Ia tidak berniat untuk menyalakan lampu, karena baginya ada penerangan atau tidak itu sama saja. Karena hati dan pikirannya saat kacau, dan kegelapan adalah teman yang paling nyaman. Namun kenyamanan itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba dari arah belakang. Kepalanya di pukul oleh seseorang.
"Keluar kau, maling! Berani sekali kau masuk kemari! Cepat keluar! Atau aku akan berteriak!" Kejora terus memukul orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Dengan menggunakan stick golf.
"Aw .. Aw .. sakit!" Mars menutupi kepalanya dengan tangan.
"Eh tunggu! Kenapa suaranya mirip dengan tuan Mars?" Kejora menghentikan pukulannya. "Wah, maling jaman sekarang sangat canggih dan modern. Dia bisa meniru suara orang." Kejora kembali memukul tubuh pria itu dengan sekuat mungkin.
"Hey, hentikan!" Mars mencengkram tangan Kejora dengan kencang, melempar alat yang di gunakan untuk memukulnya.
"Kau yang berhenti! Berhenti meniru suara tuan Mars, dan keluar dari apartemen ini!" Ucap Kejora, dengan lantang. Berpura-pura berani, padahal nyalinya ciut juga. Ia takut kalau dirinya di sekap, dan ditaruh di dalam kamar mandi seperti berita-berita yang pernah dilihatnya.
Mars yang semakin kesal, langsung bertepuk tangan. Dan seketika itu juga, lampu di dalam ruangan menyala. Kejora yang terkejut, langsung menatap keseluruh ruangan.
"Wah, hebat sekali! Lampunya langsung menyala begitu saja." Kejora menatap orang yang ada di depannya. "Kau hebat, tuan Mars." Kejora menepuk bahu tuannya.
Mars yang sedari tadi diam, dengan tangan yang terkepal menahan amarah. Semakin tidak bisa mengendalikan emosinya, saat Kejora yang dengan mudahnya melupakan kejadian yang baru saja dilakukannya.
"Kejora ...!" Bentak Mars.
Kejora reflek menutup telinganya.
"Tuan, kenapa kau marah-marah? Bukankah aku memuji anda hebat." Ucap Kejora, yang memundurkan langkahnya. Karena tuan Mars, berjalan mendekatinya dengan tatapan membunuh.
"Kau bertanya kenapa aku marah-marah? Apa kau lupa? Tadi kau sudah berbuat apa?" Mars mendekati Kejora, dengan perlahan.
"Aku .. oh iya. Aku baru saja memukul maling, yang suaranya mirip sekali dengan --- " Kejora yang baru tersadar, kalau dirinya sudah memukul tuan Mars. Segera melakukan jurus andalannya, yaitu lari seribu langkah. Namun gerakan kakinya terhenti saat tangannya, ditarik dengan sangat kuat. Hingga tubuhnya membentur bidang dada tuan Mars.
"Tu-tuan, aku minta maaf. Aku kira anda itu maling, jadi aku --- " Kejora terdiam sambil menundukkan kepalanya.
"Tatap aku!" Sentak Mars, dengan tangan yang menahan tubuh Kejora.
"Aku tidak berani, tuan." Lirih Kejora.
"Tatap aku!" Sentak Mars, untuk yang kedua kalinya.
Membuat Kejora langsung mendongakkan kepalanya, menatap tuan Mars yang sedang menatapnya dengan tajam.
"Apa benar yang dikatakan oleh, Venus." Gumam Mars, dalam hati. Memberikan diri menatap mata pekat milik Kejora, dengan intens.
"Tu-tuan, kau mau apa?" Kejora memundurkan tubuhnya, saat wajah tuan Mars semakin mendekat ke wajahnya.
"Sial ...!" Mars memutus pandangan matanya. Melepaskan tangannya dari tubuh Kejora.
"Tuan, kau ini kenapa?" Kejora yang bingung, dengan perlakuan tuan Mars yang aneh. Memberanikan dirinya mendekat ke arah tuan Mars.
"Berhenti! Kau jangan mendekat!" Mars memijat keningnya.
"Apa ada yang salah tuan?"
"Tentu saja salah! Matamu itu, aku sangat -- " Mars menghentikan ucapannya. "Apa kau tahu? Mata mu itu ada ... " Mars menunjuk mata Kejora.
"Ada apa?" tanya Kejora, dengan bingung, lalu tersadar akan sesuatu. Dengan secepat mungkin, Kejora masuk kedalam kamarnya. Menatap dirinya di depan cermin. "Ya ampun Kejora, ada kotoran di matamu." Pekik Kejora, dengan perasaan yang sangat malu.
Tadi siang, setelah sampai di dalam Apartemen. Kejora bersama Tom, langsung membereskan pakaiannya. Di dalam kamar, yang ditunjuk oleh tuan Mars untuknya. Karena kelelahan setelah beberes, Kejora langsung tertidur dan terbangun pada saat mendengar suara seseorang masuk ke dalam apartemen. Tanpa peduli tampilan wajahnya, Kejora langsung mengambil stick golf dan menghampiri orang tersebut.
"Ya ampun, aku malu sekali." Gumam Kejora, membersihkan matanya dengan tisu.
Sangat menarik👍🏻
Edisi kangen karya mom tree😁
kangen karya mom tree😁