Yuda Laksana adalah seorang anak yang ditemukan oleh Eyang Braja Sedeng didalam sebuah hutan yang angker.
kedua orang tuanya mati terbunuh oleh sekumpulan perampok yang menyerang desa mereka.
Dengan gemblengan ilmu silat dan pukulan sakti menjadikan Yuda Laksana tumbuh menjadi pemuda yang sakti mandraguna dan diwariskan senjata maha dahsyat pedang Naga Bumi dan diberikan nama baru Yuda Edan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Dick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tameng Hijau Naga Bumi
Tiba-tiba Broto tangan kanan warok kendil mengeluarkan suitan yang nyaring.
Maka bergeraklah barisan sebelah dalam yang berjumlah 8 orang dengan golok yang terhunus memutari sebelah kiri si pemuda dengan berteriak-teriak yang dapat menghancurkan gendang telinga lawan sedangkan barisan sebelah luar dengan orang tersebut berjumlah delapan juga bergerak memutari si pemuda dengan gerak yang berlawanan dari barisan sebelah dalam. keenambelas orang ini bergerak dengan mengeluarkan suara yang sangat memekakkan telinga dan dapat mengganggu konsentrasi lawannya.
Sang pemuda yang timbul edannya melihat mereka berteriak-teriak lalu ikutan berteriak sambil menari-nari dengan menggaruk-garuk kepalanya sambil matanya memperhatikan setiap gerakan yang ada dengan penglihatan yang sangat jeli sehingga gerakan sekecil apapun tidak akan terlepas dari pandangan si pemuda.
Gerakan yang pada mulanya hanya lamban dengan golok yang diacungkan kedepan lambat laun menjadi cepat, tambah cepat dan semakin cepat sehingga gerakan mereka terlihat seperti bayang-bayang iblis-iblis yang sedang menari mengincar musuhnya.
Karena putaran kedua barisan dalam dan luar yang mengurung si pemuda itu makin cepat dan bergerak berlawanan serta disertai dengan teriakan-teriakan memekakkan telinga serta mengacaukan pikiran si pemuda yang tetap tidak bergeming dari tempatnya berdiri namun lambat laun kedua pandangan si pemuda menjadi berkunang-kunang dan kepalanya pusing.
Sang pemuda berusaha tetap tenang dia tertegun untuk beberapa saat lamanya dan dipemandangan matanya ada bayangan iblis yang sedang menari dan lambat laun mendekat karena kedua barisan semakin menciut mengurung sang pemuda.
Tangan kanan sang warok yang bernama Broto itu melihat si pemuda seperti mulai terpengaruh dengan tarian iblis karena dia hanya diam mematung dengan teriakan nyaring menyerbu dan menebaskan goloknya ke kepala si pemuda yang terkurung rapat ditengah.
Serangan orang tersebut dilakukan secara pengecut yaitu dari sisi belakang si pemuda yang diam mematung akan tetapi sang pemuda yang tidak sadar maut sedang mengintai dirinya berlaku seperti orang edan bersiul-siul dan menggaruk kepalanya lalu tertawa sendiri.
Sang pemuda yang mempunyai pendengaran sangat terlatih hasil gembrengan dari eyang Braja Sedeng di puncak gunung bromo hanya merasakan sambaran angin dari sebelah belakang dirinya lalu cepat-cepat menggeser kaki ke depan, bergerak ke samping dan sambil membungkukkan diri lalu membalikkan badannya menghadapi datangnya serangan yang dilakukan secara pengecut oleh orang tersebut.
Golok orang tersebut lewat satu jengkal diatas kepala si pemuda yang berambut gondrong dan terikat oleh kain putih pemberian sang guru.
"Dasar monyet pengecut! Sudah main keroyok menyerang dari belakang pula"ujar si pemuda.
tangan kanan warok kendil yang mengetahui bahwa serangan yang dilakukannya gagal dia kembali ke barisan awal bagian luar.
Warok Cakil sang pemimpin yang melihat hal itu lalu berseru kepada si pemuda.
"Pemuda edan, sinting, gendeng lekas sebutkan kau punya nama bangsat supaya kami bisa membuat nisan di kuburanmu itupun kalau kami masih sempat membuatnya"ucap sang warok sambil tertawa terbahak.
Tiba-tiba disekeliling sang pemuda muncul cahaya hijau yang membentengi tubuh sang pemuda.
Bayangan iblis-iblis yang sedang menari mulai melakukan serangan.
Bayangan iblis yang mempunyai kuku-kuku yang panjang dan tajam siap merobek lawan, dengan rambut awut-awutan, serta gigi caling yang mencuat dari mulutnya dan penuh dengan darah mulai melakukan penyerangan. Lima bayangan iblis melayang menyerang sang pemuda dari lima jurusan.
Saat bayangan iblis itu bersentuhan dengan cahaya hijau yang menyelimuti tubuh sang pemuda tiba-tiba teriakan histeris keluar dari mulut iblis tersebut.
Tubuh mereka yang bersentuhan dengan cahaya hijau itu mulai terbakar hebat serta mengeluarkan erangan dahsyat lalu kelima bayangan tersebut menghilang dari hadapan sang pemuda.
Warok Cakil yang melihat serangan iblis tersebut gagal, lalu memberikan perintah barisan dalam dan luar untuk melakukan penyerangan kepada si pemuda.
Lima belas golok berebut cepat menyerang si pemuda dari berbagai arah.
Saat mereka menyentuh sinar hijau dari ajian tameng hijau naga bumi, mereka tersentak kaget karena hawa panas menyambar mereka sehingga mereka melompat mundur.
Edan sang pemuda mulai kambuh dan tertawa-tawa yang disertai dengan tenaga dalam membuat semua orang yang ada disana sakit pada gendang telinganya.
Warok Cakil dan Broto sang tangan kanan warok kendil itu tersentak kaget ternyata pemuda yang akan dipesiangi memiliki tenaga dalam yang hebat sehingga mereka segera menutup indera pendengaran mereka sehingga tawa sang pemuda tidak berpengaruh pada mereka sedangkan yang terjadi pada lima belas anak buah yang tersisa merasakan sakit yang luar biasa pada gendang telinga mereka sehingga mengeluarkan darah pada gendang telinga mereka semua, mereka semua bergulingan terkapar karena tawa sang pemuda selain menghancurkan gendang telinga memukul hancur juga jantung mereka sehingga formasi mereka hancur lebur dan mayat mereka berhamparan disekitar Warok Cakil dan broto.
Kaget mereka tiada terkira melihat kesaktian sang pemuda.
"Monyet berewok kau lihat mayat-mayat mereka yang kalian bawa dalam kesesatan dan mati dalam kesesatan, dosa mereka kalian yang harus pikul dan kalau kau mau tahu namaku pasang telingamu baik-baik bangsat, aku "Yuda Edan".....kau boleh tulis namaku nanti dinisanku kelak kalau ku mati disini sedangkan kau monyet dan kambrat-kambratmu ini kalau kalian semua terbunuh olehku maka tubuh kalian akan aku lemparkan kepada burung pemakan bangkai itupun kalau mereka doyan akan daging kalian yang penuh dengan kejahatan. Mungkin kalian tidak tahu siapa aku, aku akan perjelas didepan kalian sebelum nyawa busuk kalian kurenggut dari tubuh busuk kalian. Aku adalah seorang anak manusia yang terenggut dari kasih sayang orang tua yang telah mati terbunuh oleh tangan-tangan durhaka kalian. Tujuh belas tahun silam kalian sudah membunuh seorang kepala desa yang mencintai rakyatnya dan memperkosa isterinya di desa Mulya Rimbun. Apakah kalian masih ingat peristiwa tersebut, bangsat?"ucap Yuda dengan kemarahan yang besar.
Kaget mereka tiada terperi.
"terus apa hubunganmu dengan mereka yang sekarang sudah hancur dimakan tanah bocah edan?"tanya warok Cakil.
Yuda sangat geram mendengar perkataan mereka dan melanjutkan perkataannya.
"Aku adalah anak mereka yang datang untuk menuntut balas akan kematian mereka dan sekarang aku kasih kalian kesempatan untuk mengeluarkan semua kepandaian kalian karena hari ini kalian berdua harus mati ditanganku untuk menebus semua dosa kalian dimasa lampau"ucap Yuda dengan raut wajah kemarahan.
Warok Cakil sang ketua menyadari bahwa pemuda tersebut memiliki ilmu kesaktian tinggi.
Dia melirik kepada broto tangan kanan kendil yang sudah menguasai hampir delapan puluh persen kepandaian dari warok kendil sendiri. "kita keluarkan ilmu tiga golok penghancur jiwa"ucap warok Cakil perlahan kepada broto yang hanya bisa mengangguk dan kalau dia mau jujur ingin rasanya dia meninggalkan tempat itu karena dia masih ingin hidup.
Bersambung...