"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26. Mengungkapkan perasaan?
"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?"
Tiba-tiba, sebuah suara serak namun dalam juga tegas datang dari arah belakang mall. Pria itu terlihat dewasa, dengan wajah garang dan ada sedikit luka di dekat alis kirinya.
"Bos Kennan, kelompok ini membunuh bos Diaz." ucap seseorang penghuni mall.
Seketika, pria yang dipanggil bos Kennan melirik pria yang terkapar di lantai. Ia melihat sekujur tubuh Diaz memiliki luka bakar yang dari atas kepala hingga ujung kaki.
"Boleh saya tahu siapa yang melakukan ini kepada rekan kami dan kenapa?" tanya Kennan sopan.
Pria itu sadar, jika kelompok di depannya bukan hanya kelompok tentara biasa semata, tetapi memiliki kekuatan yang mumpuni.
Terbukti dari matinya Diaz dengan sejumlah luka yang mengenaskan. Dia tidak bisa bertindak gegabah yang mungkin akan merugikan dirinya sendiri.
"Saya yang melakukannya, dan alasan dari hal itu adalah karena rekan anda yang menjijikan itu telah berani menempatkan pandangan busuk nya pada adik saya. Apakah alasan ini sudah jelas?" ucap Reagan dingin dan mendominasi.
Kennan memandang satu-satunya perempuan dalam kelompok itu, dan memang, dia pun harus terpesona dengan kecantikan sang gadis.
Di era seperti ini, dimana mereka akan menemukan wanita muda cantik, berwajah halus dan lembut, juga berpakaian bersih dengan tubuh ideal?
Hanya Athena, satu-satunya perempuan yang mungkin bisa ia lihat bersama tampilan seperti itu.
"Kalau begitu dia memang pantas mendapatkan nya." ucap Kennan tenang.
Akan tetapi hal itu mendapat beberapa protes dari anak buahnya yang tidak setuju dengan tindakan sang pemimpin.
"Diam!" ujar Kennan dingin sambil mengangkat tangan kanannya.
"Lalu, apa tujuan anda kemari?" tanya Kennan lagi.
"Apa lagi jika bukan karena perbekalan? Memangnya apa yang bisa di ambil dari mall di tengah kondisi seperti ini?" tanya Athena dengan nada yang mengejek.
"Dasar idiot." umpat Athena berucap dengan berbisik pelan.
"Haha, ngomong-ngomong, ucapan nona itu pedas juga ya? Sangat tidak cocok dengan wajahnya yang cantik." ucap Kennan mencoba menggombal.
"Terkadang wajah juga bisa menipu. Bukankah ada pepatah yang mengatakan jangan melihat isi dari sampulnya? Siapa yang tahu, apa ada pengkhianat di antara wajah-wajah yang akrab dengan anda." jawab Athena menyindir.
Kini Kennan terdiam mendengar sindiran halus gadis yang baru ia temui.
"Gadis yang pintar. Bagaimana kalau kamu datang ke kelompok ku?" balas Kennan, sedikit bercanda.
Reagan, Daniel, dan semua orang dalam kelompok mengeluarkan ekspresi marah.
"Sepertinya anda sangat suka memprovokasi orang ya? Tapi tidak masalah. Apa keuntungannya bagi ku jika aku bergabung dengan kelompok ini?" tanya Athena ikut bermain kata.
"Bagaimana dengan menjadi pasangan ku?" tanya balik Kennan.
Reagan dan Daniel hampir ingin meledakan tubuh Kennan saat keduanya di hentikan oleh lambaian tangan Athena.
"Apa kau bisa melindungi ku?" tanya Athena.
"Tentu, kamu tak perlu meragukan kekuatan ku." jawab Kennan begitu percaya diri.
"Hanya dengan kemampuan api level 2 tahap menengah?" tanya Athena meremehkan.
"Darimana kamu...." ucap Kennan, namun terpotong oleh tindakan yang Athena lakukan.
Dalam beberapa detik, terbentuk puluhan jarum es yang mengitari sekeliling tubuhnya.
Ia melambaikan tangan kanannya, seketika semua harus es itu terbang melesat menuju berbagai arah dan sudut.
Mendadak, suhu dalam ruangan turun dengan drastis layaknya berada dalam kulkas freezer. Ruangan lantai 1 tiba-tiba membeku.
"Apa yang gadis itu lakukan? Kenapa dia membekukan tempat kita?" tanya salah satu orang penghuni mall, panik.
"Sial, gadis itu benar-benar kuat."
"Bos Kennan juga telah menyingung orang yang salah."
Banyak bisikan dari para penghuni mall, namun tak berani mereka lontarkan secara terang-terangan.
"Jadi, siapa yang akan melindungi siapa? Aku rasa kita semua sudah mengetahuinya. So, anda tidak layak untuk ku." ucap Athena angkuh.
Reagan bahagia dengan tindakan yang sang adik lakukan, meski ia sedikit terkejut melihat kekuatan super yang gadis kecil itu tunjukkan.
"Adik ku sudah berkata, karena kau lebih lemah darinya, anda kehilangan kesempatan untuk menjadi pasangannya. Dan anda juga masih harus melewati tantangan dari ku dan juga ayah kami untuk bisa mendapatkannya." ujar Reagan tak kalah angkuh.
"Dengan kemampuanmu sekarang ini, sangat tidak mungkin bagimu untuk memiliki adik ku atau perhatiannya." lanjut pria itu berkata.
Kennan kembali terdiam. Dia mengusap wajahnya frustasi.
Astaga, dia hanya bercanda. Mengapa orang-orang ini menanggapinya dengan serius?
Dia tidak benar-benar ingin bersama gadis itu, sebab ia bisa melihat seberapa kuat perlindungan kelompok pada sang gadis.
Ia masih menghargai satu-satunya nyawa yang dirinya miliki. Tidak mungkin baginya untuk mengorbankan nyawanya hanya demi kecantikan semata.
"Oke, aku minta maaf. Tadi hanya lelucon ku saja, tidak usah begitu di tanggapi." ucap Kennan mendesah lelah.
"Sayangnya, lelucon yang anda buat tidak membuat kami ingin tertawa." ucap Daniel mendengus kesal.
"Baiklah-baiklah, sekali lagi saya minta maaf. Kami bisa membagi setengah dari persedian yang kami miliki dari mall ini, tapi suruh gadis itu untuk melelehkan es es ini kembali." lanjut pria itu.
Reagan dan semua orang segera menatap gadis itu. Bagaimana pun, dia lah yang menjadikan ruangan ini sebagai kulkas freezer.
"Setuju." ujar Athena.
Dia tidak ingin repot-repot terus berhadapan dengan kelompok menjijikan ini dan berlama-lama di sini.
Dalam satu kali pandangan, dia bisa menilai mengenai situasi dan kondisi di dalam mall.
Seperti yang di harapkan, kebanyakan wanita di era apocalypse hanya akan menjadi bahan s*x bagi pria kuat.
Beberapa akan menggoda pria kuat untuk bisa melindungi dan memberinya makan.
Hanya sedikit, perempuan yang mau berjuang mandiri, melawan zombie tanpa harus berpegangan pada pria seperti dirinya.
Setelah menyelesaikan kompensasi, Athena meminta Reagan untuk cepat meninggalkan tempat ini.
Ia merasa muak dan mual dengan tempat itu. Akan tetapi, seorang gadis bertubuh kurus juga berwajah pucat dengan pakaian seragam staf yang nampak sudah compang camping mencoba menghentikan nya.
"Tolong bawa aku... Tolong bawa aku.... Mereka kejam, mereka selalu menyiksa kami." ucap wanita itu dengan suara seraknya.
Wanita itu melangkahkan kedua kakinya dengan terpincang-pincang, nampak luka berwarna biru terlihat di dekat mata kaki sebelah kanan.
Walau berjalan dengan rasa sakit, namun itu tidak menghilangkan tekadnya untuk pergi dari sini.
Athena meliriknya malas. Ia tidak peduli dengan wanita itu dan menyerahkannya pada sang kakak.
Gadis itu menyeret Daniel dan para pengawalnya untuk masuk ke dalam mobil, menunggu keputusan sang pemimpin tim mengenai wanita itu.
Sementara Reagan terdiam, menatap kepergian sang adik yang tanpa pamit.
"Bos, bagaimana?" tanya William sembari menepuk bahu Reagan pelan.
Dia sedikit iba dengan penampilan dan keadaan wanita tersebut, akan tetapi ia juga tidak mau bertindak gegabah dan malah salah mengambil keputusan.
Terlebih, setelah tim mereka mengalami apa yang namanya pengkhianatan oleh para kelompok rubah bermata putih.
Wanita itu memandang Reagan penuh harapan dan antisipasi. Dia sudah melihat betapa kuatnya pria itu, bahkan sang adik pun tidak kalah kuatnya.
Jika dia bisa bergabung dalam tim pria tersebut, hidupnya akan terjamin. Dia tidak perlu selalu mengemis untuk sepotong roti.
"Tinggalkan! Kita bukan tim penyelamat dan dia tidak berguna bagi tim kita." ucap Reagan acuh, kemudian berbalik meninggalkan ruangan.
Wanita itu tersentak dan kembali menangis meraung-raung agar tidak meninggalkannya di sini.
Air mata membasahi pipi hingga leher. Sayangnya, hal itu tidak menarik rasa simpati kelompok Reagan.
Semua tentara berjalan dengan tenang ke arah kendaraan masing-masing.
"Tidak, saya bisa melakukan apa saja untuk kalian. Saya bahkan bisa memberikan tubuh saya. Tolong bawa saya!" jerit sang wanita penuh kekecewaan.
Mendengar teriakan wanita itu, tim Reagan menjadi semakin jijik dengan wanita tersebut.
"Apakah kau sudah puas berdrama? Jika sudah, kembali ke ruangan mu dan tunggu hukuman dari ku." ucap Kennan dingin.
Dia sudah pada mood yang buruk saat harus terpaksa membagi persediaan tim-nya. Dan mendadak, wanita satu ini membuat masalah yang tidak perlu.
Membuat suasana hati nya yang awalnya buruk semakin turun.
"Aku... Aku...." ucap wanita itu terbata-bata, sambil mengalihkan pandangannya dari wajah dingin Kennan.
"Siapa pun, seret dia ke ruang hukuman! Sekarang!" ucap Kennan dengan raut wajahnya lelah.
"Tidak, saya minta maaf. Tolong jangan hukum saya.. Saya mintaaa maaafff." ucap wanita yang semakin tak terdengar jelas.
"Bos, sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya salah seorang anak buah.
"Apa lagi, kita harus keluar untuk mengisi ulang perbekalan." ujar Kennan menghela nafas.
"Lalu mayat bos Diaz?" tanyanya lagi sembari melirik pria botak yang tergeletak.
"Aku juga harus berterima kasih pada kelompok itu karena telah menyelesaikan masalah ku." ujar Kennan yang juga melirik sekilas mayat musuhnya selama ini.
Dalam gunung tidak boleh ada 2 harimau yang menempati. Dan sekarang satu harimau telah mati. Ini adalah sebuah keuntungan bagi Kennan untuk mengambil alih kedudukan.
"Bakar dia, kita tidak bisa membiarkan nya menjadi zombie." titah sang pemimpin.
"Baik."
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat 💪💪 dan terimakasih 🤗👍
lanjutt lagi thor semangatt... semakin seru.