follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah sampai di Hotel yang akan di tempati Kaylin dan dirinya selama berada di Dubai, Mario pun segera pergi untuk menemui kliennya. Ia sudah tidak sabar untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, agar bisa segera bertemu kembali dengan wanitanya.
Sementara itu Kaylin yang sudah berada di dalam kamar royal suite, di salah satu hotel yang memiliki predikat sebagai satu-satunya hotel bintang tujuh di dunia. Langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur.
"Nona jika Anda membutuhkan sesuatu, aku ada di luar," ucap Boby sebelum keluar dari ruangan.
"Tunggu dulu!" Kaylin segera duduk di atas ranjang, menatap pengawal pribadinya dengan ragu-ragu. "Em.. apa kau kenal dengan wanita yang tadi?"
"Wanita yang mana?" tanya Boby dengan raut wajah berpikir.
"Yang pergi bersama Alexander."
"Oh.." Boby tersenyum.
"Siapa dia?" tanya Kaylin dengan sangat antusias saat melihat pengawal pribadinya itu tersenyum. Karena akhirnya ia bisa mengetahui siapa wanita tersebut.
"Aku tidak tahu Nona," jawab Boby masih dengan senyum dibibirnya.
"Ish..." Kaylin berdecak kesal. "Lalu kenapa kau tersenyum?"
"Aku..." Boby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung harus menjawab apa.
"Ck.. keluarlah!" usir Kaylin dengan kesal. Karena harapannya untuk mengetahui siapa wanita yang pergi bernama Alex pupus sudah.
"Baik Nona..." dengan cepat Boby keluar dari dalam ruangan. Ia tidak mengira wanita secantik dan sangat menggemaskan itu ternyata begitu galak. "Pantas saja kemarinan Pak Alex menolak mati-mati tugas menjaga Nona, rupanya karena wanita itu begitu galak," gumamnya dengan bergidik ngeri.
Sementara itu Kaylin yang masih merasa kesal sendiri, merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Berusaha mengusir kegelisahan hatinya agar tidak merusak acara liburannya bersama Mario.
"Move on.. move on..." ingatnya pada dirinya sendiri. "Ingat Kaylin Meyer dia hanya masa lalu, dan Mario adalah masa depan."
Kaylin tersenyum saat mengingat wajah tampan Mario. Ya, dia sudah bertekad untuk tidak terpengaruh lagi pada apapun yang berhubungan dengan seorang Alexander.
*
*
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Mario, pria itu pun datang menjemput wanitanya. Ia begitu terkejut saat melihat penampilan Kaylin yang begitu anggun dan memukau.
"Kau cantik," pujinya.
"Terima kasih," Kaylin tersenyum malu-malu. Baru kali ini ia di puji dengan begitu tulus. Karena dulu saat bersama Orion, mantan kekasihnya itu memuji karena ada mau nya. Dan saat bersama Alex, pria itu tidak pernah memujinya sama sekali. Bahkan Alex lebih sering mengatainya ceroboh, aneh, dan manja. "Oke stop! Jangan memikirkan si brengsek itu lagi."
"Tidak salah aku memilihkan gaun itu untukmu," Mario terus menatap Kaylin dari atas sampai bawah.
Kaylin hanya tersenyum, berusaha untuk menutupi ketidaknyamanan dengan gaun pemberian Mario.
Ya, tadi sore orang suruhan Mario datang membawa sebuah gaun untuk dikenakannya saat makan malam mereka. Mario bilang kencan mereka kali ini harus berkesan bagi keduanya.
Dan mau tidak mau Kaylin pun memakai gaun pemberian Mario meskipun begitu terbuka. Belahan depan gaun yang dikenakannya begitu rendah, jika ia tidak menyiasati dengan menarik ke dua ujung bahu gaunnya, maka sudah dapat dipastikan belahan dadanya akan sangat terekspos.
"Mari kita berangkat!" Mario meminta tangan wanitanya.
Dengan senang hati Kaylin menyambut uluran tangan tersebut. Ia berharap makan malam kali ini berjalan dengan lancar, dan Mario mengatakan rasa cintanya sehingga mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Bahkan Kaylin berharap Mario bukan hanya mengatakan cintanya, tapi melamarnya.
Bolehkan dia berharap seperti itu, karena Kaylin memang ingin segera menikah. Melihat keponakannya yang begitu lucu dan menggemaskan membuatnya bersemangat untuk cepat membuat anak. Eh, maksudnya untuk cepat menikah.