Menikahi laki laki kaya raya, ceo dan sangat tampan berkharisma bukanlah impian Retabia Utami, seorang dokter internship.
Davendra Arkatama anma laki laki itu. Dia merasa dikhianati setelah melihat perempuan yang dua minggu dia nikahi, tidur dengan alki laki lain.
Enam tahun kemudian mereka bertemu. Davendra yang sudah punya calon pendampung tidak tau kalo ada anak diantara mereka
semoga suka ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niat yabg bersambut
"Aku ambilkan air putih hangat," ucap Retania bermaksud menghindar. Tapi tangan Davendra telanjur menekan jari jarinya dan membuatnya seolah olah sedang mengajari jari jari Retania memijat keningnya.
"Begitu.... enak pijatannya," nyengirnya.
Retania ngga menjawab, tapi jantungnya semakin cepat berdetak.
Sentuhan jari jari mereka mengalirkan arus listrik yang lumayan kuat.
"Di sini." Davendra membawa jari jari Retania ke arah pinggir keningnya dan kembali menekan lembut.
Retania hanya menurut, tapi ada sedikit kelegaan ketika melihat ringisan di wajah dengan rahang kokoh itu sedikit berkurang.
Tekanan darah atas bawahnya sedang tidak baik baik saja.
"Aku ambil air putih, ya," tawar Retania setelah dia merasakan kini malah jantungnya yang ketularan tidak baik baik saja.
Jangan sampai dia baper.
"Sebentar lagi." Davendra ngga melepaskan jari jemari itu. Rasa sakitnya sudah jauh berkurang.
"Tuan muda, ada yang mau bertemu," ucap asistennya yang tadi sudah mengusir mantan kekasihnya. Dia membuka pintu bosnya sedikit lebih lebar
"Suruh masuk," jawab Davendra dengan mata terpejam. Seolah sedang meresapi bagaimana jari jari lembut dokter magang itu memijat keningnya.
Retania jadi salah tingkah dan bermaksud melepas jari jarinya dari kaitan jari jari Davendra. Tapi laki laki itu cukup kuat menahannya.
"Bentar lagi. Aku janji," tahan Davendra dengan mata terpejam.
"Reta....."
Retania menoleh mendengar suara teguran yang dia kenal.
"Mas Dipta?" Kali ini Davendra tidak menahan jari jarinya lagi. Mungkin dia sama terkejutnya dengan dirinya.
Wajah Retania pias. Dia takut masnya salah paham
Lagipula.kenapa masnya datang ke kantor si kaya bin manja ini, sih.....!
Davendra membetulkan posisi duduknya, sementara Retania langsung menghampiri kakak laki lakinya yang tampak tenang melangkah makin masuk ke dalam.
Asisten Davendra mengikuti dari belakang.
"Mas Dipta ngapain ke sini?" tanyanya salah tingkah dengan sikap tenang Pradipta.
"Kamu sendiri ngga dinas di rumah sakit?"
"Emm....." Retania bingung mau menjelaskannya.
"Dia ditugaskan menjadi dokter magang yang akan merawatku," jelas Davendra tenang.
Dia agak kaget dengan kedatangan kakak laki laki Retania, walaupun dia sudah berniat mau menemuinya secepatnya.
Ternyata mereka sepemikiran. Hatinya senang juga karena ngga perlu repot repot mencari Pradipta.
Pradipta yang mendengar penjelasan Davendra menatap adiknya dengan sorot tak terbaca.
Sebelum ke sini dia sudah mencari tau cukup banyak tentang laki laki yang kata adiknya berniat mau menikahinya.
Tangannya terulur ke arah Davendra yang langsung berdiri menyambutnya.
"Pradipta Abhiwara."
"Davendra Arkatama."
Kedua laki laki yang sepertinya seusia ini saling tatap. Seakan ingin mendalami karakter masing masing.
"Silakan duduk," ucap Davendra ramah.
Pradipta menganggukkan kepalanya dan segera duduk, bersamaan dengan duduknya Davendra.
Retania menatap kakak laki lakinya cemas.
Dia ngga tau tujuan kedatangan kakaknya.
"Ada yang ingin saya katakan. Sangat penting."
"Silakan." Davendra tetap tenang sementara Retania tampak penasaran.
Pradipta menatap wajah adiknya yang nampak tegang.
"Kamu serius mengatakan ingin menikahi adik saya?"
"Mas Dipta...!" seru Retania kaget. Ngga menduga Mas Dipta akan seterus terang ini.
"Oh, iya." Davendra teesenyum. Sama sekali ngga merasa diintervensi.
"Saya serius," lanjutnya.
Retania menatap keduanya dengan kesal.
"Silakan datang bersama orang tua kamu ke rumah kami, atau mungkin saya harus mereservasi sebuah restoran di hotel ternama?"
Jantung Retania tambah gemetaran mendengarnya.
Laki laki ini ngga bisa ditantang, mas, rutuknya dalam hati
"Tidak perlu. Nanti malam saya akan datang bersana orang tua saya ke rumah anda. Saya serius dengan adik anda."
Tuh, kan, batin Retania kesal.
"Oke, kami tunggu."
"Ini nggak lucu," sentak Retania kesal.
Pradipta mengusap lembut puncak kepala Retania yang memasang tampang cemberutnya.
"Kita lihat nanti malam, yah."
"Mas, aku ngga mau sama dia," tolak Retania membuat Davendra sama sekali ngga merasa tersinggung. Malah senyumnya tambah lebar membuat Retania geregetan.
Pradipta ngga yakin kalo ucapan bibir Retania singkron dengan hatinya.
Dia melihat gelagat aneh adiknya ketika ketahuan memijat kening laki laki ini.
Rasanya aneh melihat adiknya yang rela rela saja kalo tangannya sampai digenggam oleh Davendra. Bahkan sampai memijat keningnya juga.
"Kita lihat keseriusannya," ucapnya sambil menatap Davendra.
"Mas pulang dulu. Kamu mau tetap disini atau masih lanjut mijat dia?" sambungnya lagi.
"Pulang ke rumah sakit."
"Aku antar adikku ke rumah sakit," ucap Pradipta sambil menatap Davendra.
"Oke. Terimakasih sudah datang." Davendra berdiri dan berjalan ke arah keduanya.
"Jangan pernah sakiti adikku. Aku ngga akan pernah memaafkannya," ancam Pradipta tenang.
"Tentu. Aku akan membahagiakannya." Walau awalnya niatnya hanya ingin menghindari perjodohannya setelah dikhianati pacarnya, tapi makin jauh, dia makin larut dalam permainannya.
Dia tambah penasaran dengan penolakan penolakan dokter magang, secara dia belum pernah ditolak. Tapi mirisnya malah pernah dikhianati.
"Aku pegang kata katamu."
"Siap."
Retania menatap kedua laki laki yang nampak saling menatap tajam dengan perasaan tambah stres.
*
*
*
"Mami ngga setuju," tolak Ivy Oktavia-mami Davendra mentah mentah.
"Aku sudah memutuskan, mam," tegas Davendra ngga mau dibantah. Setelah kepulangan keduanya, Davendra langsung menyusul ke rumah sakit.
Dia tau maminya akan menolak. Tapi dia sudah membulatkan tekat untuk menikahi dokter magang itu.
Ngga akan sulit jatuh cinta dengannya.
"Papi setuju."
"Papi!" seru istrinya ngga terima, sedangkan Davendra melebarkan senyumnya.
"Bang Dekha dan Bang Farros juga sudah setuju," lanjut Davendra membuat maminya makin ngga terima.
"Jodoh abang abangmu mami yang cari in. Mereka baik baik saja," nyolot maminya marah
"Kebetulan aja mam," kilah Davendra cuek. Tapi dia tau banget berapa lama abang abangnya menyesuaikan diri dengan pasangan mereka.
Cukup lama.
Bahkan Bang Farros hampir cerai dan istri Bang Dekha sempat kabur, tapi ngga dicariin sama abangnya beberapa bulan.
Walau sekarang akhirnya mereka bisa baik baik aja.
"Ngga ada keberulan dua kali," pungkas maminya ngga mau dibantah.
"Sudah, Vy. Biarkan saja. Nanti dia ngga mau nikah, kita yang repot," lerai papinya berusaha membujuk istrinya
"Daven akan nikah dengab Anya!"
"Nanti akan aku carikan jodoh buat Anya," usul papinya membuat sepasang mata maminya terbelalak.
"Papi!"
"Aku akan tetap menikahi Retania, mam. Maaf, ya, mam. Terpaksa Daven kali ini membantah mami."
"Daven!"
Senentara itu, pintu masuk yang sempat terbuka kini tertutup lagi.
Dokter Astuty yang akan menemui kakaknya jadi membatalkan niatnya dengan keterkejutan yang luar biasa.
Daven dan dokter Retania?
Candaan macam apa ini!
buktikan kalau kamu adalah wanita yang kuat 😭😭💪💪
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan
Om Ocong Vs Mbak Kunti
tau gak kakk, aku seneng.🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳.ini bikin rame,, 🤯🤯ya meskipun si kemala pasti akan dpt gelar almarhumah dari nyonya lampir......