Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Arsya berlari sambil menangis karena hal tadi. Tiba-tiba saja kak Dion mencium bibirnya. Ini merupakan ciuman pertama dirinya.
"hiks.....hikssss. Dasar mesum. " ucapnya pada diri sendiri
Arsya bergegas ke kamar mandi sebelum kembali ke tempat ospek. Setelah di rasa sudah baikan baru lah dia kembali ke aula.
" ini kak maaf lama tadi sempat kesasar." Bohong arsya
" iya nggak papa de. Duduk lah kembali "
Arsya kembali duduk dengan teman-teman. Di lihatnya mas Dion sudah ada di barisan pendamping dengan menatap ku intens.
"Kamu dari mana aja Sya. Lama banget. " tanya Ceci
" sorry tadi aku kesasar sampek ke prodi perawat. " ucapku
" kamu yakin? Nggak ada sesuatu hal kan. " tanya Ceci curiga
" iya bener kok" ( maaf Ce aku nggak bisa cerita)
Di sisi lain Dion setelah mendapatkan ciuman pertama dari Arsya segera kembali ke aula. Dia menemui teman-teman nya namun yang di lihat gadis itu belum juga kembali.
" Apa dia masih di atas ya? " tanya Dion dalam hati
"nyari siapa bro? " tanya Rangga menyadari gelagatnya
" nggak ada apa-apa kok. " bantah Dion
Tidak lama kemudian gadis itu sudah kembali ke aula. Dari yang ku lihat kalau dia habis menangis.
Kuperhatikan terus gerak geriknya hingga mungkin dia merasa risih.
Acara kemudian berlanjut hingga sore hari mereka masih bersemangat mengikuti kegiatan ospek.
Kegiatan ospek telah selesai. Arsya dan teman-teman nya bersiap untuk pulang. Arsya sudah melupakan ciuman yang tadi.
" Ar ke kantin dulu yuk. " ajak Ceci
" ayo aku juga lapar. " ucap Arsya
Mereka berjalan ke kantin di sana cukup ramai baik dari maba maupun dari kakak-kakak senior.
Karena kebetulan cuaca juga sedang hujan deras jadi banyak dari mereka yang memutuskan untuk menunggu hujan reda.
" Yah ramai. " ucap Cinta
" sini ada kok yuk ikut aku. " ucap Arsya
Males banget harus bertemu dengan dia.
" Lho tunggu pesankan gue makan sekalian. " ucap Dion pada Arsya
" punya kaki sendiri kan kenapa harus aku pesan kan. " bantah Arsya seraya meninggalkan Dion dan teman-teman nya
"Berani ya lho. Di tarik nya tangan Arsya kemudian mencium bibir nya kembali.
Sejak saat itu bibir itu menjadi candu buatnya. Setiap kali melihat kecerewetan nya aku selalu ingin menciumnya.
Sorak sorak terdengar seisi kantin.
"hahh......( tangannya hendak menampar Dion namun di tahan oleh Dion)
"sekali lagi lho membantah gue. Gue bisa saja melakukan lebih dari itu. " ucap Dion di telinga Arsya seraya melepaskan tangannya
Dengan penuh kebencian Arsya meninggalkan kantin.
"aku membencimu mas. Hiks...hiks..." tangis Arsya meninggalkan kantin
"sya....sya tungguin kita. " ucap Cinta
Mereka berhenti di lobby depan. mereka memeluk Arsya menguatkan temannya.
"kalian ada masalah sebelumnya?" tanya Ceci
" cerita nya panjang Ci. next aku bakal cerita semuanya. Tapi dia jahat banget. Aku sungguh malu. " ucap Arsya
Banyak pertanyaan di dalam benak teman-teman Dion. Mereka tidak menyangka Dion bisa melakukan itu pada maba itu.
" lho suka sama tu cewek?" Tanya Tio
" gue tertarik aja sama tu cewek. " ucap nya santai
" Dia cewek baik-baik bro jangan lho samain dengan cewek lho. " bela Rangga
" jangan-jangan lho suka sama dia?" tuduh Dion
" kalau iya kenapa? Apa masalahnya dengan lho. " jawab Rangga
Dion hanya diam saja tidak memberikan respon apapun. Malah meninggalkan teman-temannya menuju ke parkiran mobil. Di lihatnya Arsya keluar dari parkiran motor. Cewek yang menarik kita lihat aja nanti lho bakal jadi milik gue.
Tanpa di sadari sejak di kantin tadi Amel melihat semua yang dilakukan oleh Dion kepada Arsya hingga dia juga mendengar pembicaraan Dion dan rekan-rekan nya.
" brengsek tu cewek berani-beraninya ganjen ke Dion. Sampai-sampai Dion nyuekin gue. Kita lihat aja nanti gue beri dia pelajaran. " ucap Amel emosi
"Kita lihat aja besuk apakah dia masih berani mendekati Dion. " tambah Amel
Setibanya di rumah. Arsya bergegas membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajiban nya. Baru lah selanjutnya dia istirahat.
Di sempatkan dirinya membuka HP nya. Dia ingat kalau dia berjanji akan menjelaskan ke teman-temannya masalah di kampus tadi.
" hey ges apakah kalian udah tidur?" ucap Arsya
" belum kok Sya. gimana lho udah enakkan. Gue lihat dari tadi lho badmood terus. " tanya Cinta
" Gimana sya rasanya di cium oleh kak Dion. Sumpah dia ganteng banget tau. " ucap Ceci
" nggak tertarik gue. Sembarangan aja main sosor sosor anak gadis orang. Hua...huaa... " emosi Arsya
" jangan bilang kalau itu first kiss mu sya? Tanya Cinta
" iyalah ges... Mana 2 kali dia mencium gue sehari ini. Malu banget aku. kayak nya gue perlu waspada kalau ketemu tu orang. " ucap Arsya
" kok 2 sya 1 nya kapan? " selidik Cinta
" tadi siang pas gue ambil buku nya kak Lisa. " jawab Arsya pasrah jika teman-teman nya mau mengejeknya
" Omg. itu artinya dia ketagihan sama ciuman lho sya. " ucap Cinta
" ishhh amit....amit... jangan ada kesempatan lagi. " ucap Arsya.
Pergosipan mereka masih berlanjut hingga malam hari. Baru dirasa malam sudah semakin larut Arsya memutuskan untuk mengakhiri video call an mereka. Dia bergegas untuk tidur dari pada besuk terlambat.
