NovelToon NovelToon
Pendekar Dari Alam Bunian

Pendekar Dari Alam Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Doskible

Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Sesampai di Rumah Pak Joko, Julian bertemu dengan Lira sedang menyapu Halaman.

" Jadi gimana Kabar mu Lira, apa baik-baik aja..? " Tanya Julian.

"Aku baik aja, seperti yang kau lihat.. Harus nya aku yang bertanya seperti itu.. Kau tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar.. "

"Nanti ku jelaskan, oh iya... Sekarang di mana Bapak mu..? Aku ingin bertemu".

"Ada di dalam, sebentar ku panggilkan.

Masuk dulu yuk.. Tunggu di dalam aja.."

"Ok"

Julian Ikut Lira ke dalam Rumah sambil menunggu Pak joko dipanggilkan.

"Duduk dulu, kamu mau dibuatkan minum apa..? "

"Apa aja Ra... gk usah repot-repot..!"

"Baik.." Lira lalu masuk ke dalam meninggalkan Julian di Ruang tamu.

Kemudian Julian duduk di kursi sofa ruang tamu, Dia sudah biasa di rumah ini, sebelumnya dia sering main ke sini dan ditemani Lira.

"Waduh Nak Julian....!! Kamu sudah pulang..?, kamu kemana selama ini,, hilang tanpa kabar..?"

Pak joko muncul dari dalam rumah dan langsung melontarkan beberapa pertanyaan.

"He eh.. Anu Pak.., saya...!"

Julian langsung berdiri dan mau menjawab.. Tapi ditahan oleh Pak joko.

"Duduk dulu.. "

"Iya Pak", julian kembali duduk.

"Sekarang coba jelaskan bagai mana kabar mu dan kemana saja kamu..?"

Julian menggaruk kepala bagian belakangnya sambil memikirkan keterangan apa yang harus dia jelaskan.. Nggak mungkin juga dia menjelaskan semua dengan jujur apa yang terjadi satu bulan ini.

"Sebelumnya saya minta maaf karna sudah merepotkan Bapak, dan khawatir dengan menghilang nya Saya.."

"Sebenarnya...,,,"

Julian lalu menjelaskan kalau dia harus menemani temannya ke Desa tetangga  karna dalam musibah,Rumah orang tuanya tertimpa bencana Longsor dan harus menemaninya untuk evakuasi beberapa minggu. Dan sekarang baru bisa Pulang. Masalah kabar, memang Julian belum sempat kasih kabar, dan juga dia kan nggak punya Hp lagi jadi nggak bisa memberi kabar.

Julian harus mengarang cerita dalam hal ini, karna untuk menjelaskan yang sebenarnya Pak joko dan Lira nggak mungkin percaya begitu saja.

"Hmm... Begitu ceritanya..? Lain kali kabari dulu Nak.. Kamu sudah Bapak anggap seperti anak Sendiri, bukan orang lain, Apa lagi mendiang Ayahmu sangat dekat denganku, jadi semenjak dia nggak ada Bapak lah yang Memperhatikan mu dan menjagamu.. Sudah pastilah Bapak Khawatir "

"Diminum dulu Tehnya Julian.." Sapa Lira yang dari tadi sudah duduk di samping Bapaknya dan mendengar cerita dari Julian.

"Iya..." Kemudian Julian meminum teh yang dibuatkan Lira. Dan melanjutkan ceritanya..

"Tadinya saya juga mau kabari Bapak dan Lira,Tapi saat itu sangat mendadak, Seorang kenalan menyampaikan kabar duka itu. Jadi saya tanpa fikir panjang langsung berangkat ke tempat kejadian, jadi nggak sempat mengabari Bapak dan Lira. Maaf ya Pak.. Dan Soal Kayu ituu...,,,

" Sudah.. Sudah..., Masalah kayu nggak usah kamu fikirkan.. Sudah Bapak berikan ke yang lain untuk mencarinya dan sudah selesai kok.. Yang penting Nak Julian Baik-baik saja sekarang itu sudah cukup.. " Pak joko memotong pembicaraan Julian.

"Oh.. Baik, Terimakasih Pak.. " Jawab Julian

"Baiklah,, sekarang mari kita makan dulu, kebetulan tadi Lira sudah masak.. "

"Iya,,, kebetulan tadi Aku masak banyak Jul, nggak tau kenapa, filingku hari ini berasa ada tamu, eh rupanya kamu datang.. Yuk...!!" Ajak Lira..

"hayuukk..!!! Lagian aku udah lama nggak makan masakan mu, pasti makin enak.. Hehe.." Cengir Julian dan mengikuti Bapak dan anak itu menuju meja makan.

Sambil makan Lira memperhatikan Fisik Julian, ada yang berbeda padanya, paras mukanya makin bersih dan semakin Tampan, tubuhnya keliatan makin tinggi dan kekar, juga Auranya berbeda dari yang sebelumnya saat  terahir mereka jumpa. Jelasnya selama satu tahun di Alam Bunian, selama Julian digembleng Mbah Lu sang yaitu Gurunya untuk mempelajari Olah kanuragan, secara tidak langsung Fisik dan Aura Julian jadi berubah. Itu Efek Olah Kanuragan dan Hawa sejati Murni yang ada dalam tubuhnya. Bukan Lira saja, Pak Joko pun juga berfikir seperti itu.. Tapi mereka cuma diam saja dan tak menanyakan kalau sepertinya ada yang berbeda pada diri Julian.

"Nak,,, apa kamu sudah tau soal Rumah peninggalan Orang tuamu itu...?" Tanya Pak joko memecah kesunyian.

"Hmm.. Soal rumah,,? udah tau Pak.. Tadi kebetulan saya jumpa dengan Orang yang membeli rumah itu.. Mungkin besok pagi saya sudah nggak tinggal lagi di Rumah itu.. " Jelas Julian.

"Kamu terima begitu saja..? "

"Yaa... Mau gimana lagi Pak. Rumah itu sudah dijual oleh Tante Gina, dia sudah terima Uangnya, dan surat-surat Rumah itu sudah ditangan Pembelinya, saya nggak bisa ngapa-ngapain Pak.. Tante Gina adalah Adik kandung Ayah saya yang pasti masih ada hak dengan Rumah itu. Itu peniggalan orang tuanya... " Dengan agak memelas Julian menjelaskan.

"Jadi apa rencana mu sekarang..? Kamu bisa tinggal di sini loh...  Rumah ini selalu terbuka untuk mu.. Yakan Lira..?"  Sambil melirik ke Lira Pak joko menanyakan.

Lira langsung mengangkat kepalanya dan menghentikan makannya sejenak.

"Ii'.. Iya.. Pak Boleh.. Kamu tinggal sini aja Jul.." Jawab Lira dengan sedikit gugup, karna yang pastinya dia akan senang kalau tinggal serumah dengan Julian.. Dia bisa ketemu Julian setiap hari, hal yang belum pernah ia bayangkan.

"Hmmm.. Untuk saat ini belum tau Pak..  Mungkin saya akan cari rumah sewa dulu atau mungkin akan ke ibukota menyusul Tante Gina.."

"Baiklah itu terserah kamu Nak.. Bapak tak memaksa.. Tapi kalau mau tinggal di sini dulu atau pun selamanya tak apa juga, bapak malah senang, biar ada teman Lira, Bapak juga kadang sering bepergian.. "

"Bapak ini percaya aja anaknya ditinggal sama ku, apa dia nggak khawatir meninggalkan anak cantik nya denga Pria mata keranjang ini.. " Gumam Julian dalam hati.

"Nanti akan saya fikirkan Pak.. Untuk saat ini saya hanya butuh sedikit bantuan Bapak.. "

"Apa itu..? Katakan saja, selagi bisa Bapak akan bantu.. "

"Begini Pak.. Apa Bapak ada kenalan Orang yang biasa mebeli Berlian atau permata, atau pun Emas Murni.?"

"Siapa yang mau Jual benda berharga itu..?"

"Saya Pak.. Kebetulan kemaren di reruntuhan Longsor saya menemukan benda itu dan saya bawa pulang sedikit.. "

"Beneran kamu mau Jual batu Permata atau apa lah itu..?"

"Iya beneran Pak.. Kebetulan ini ada sedikit Batu permata.. " Jawab Julian dengan tenang.

"Baik.. Kebetulan ada Kenalan Bapak yang biasa main batu Permata, tapi mungkin dia nggak bisa beli banyak dan harganya mungkin nggak terlalu mahal.. Dia cuma punya kios kecil.. "

"Ok Pak.. Tak masalah.. Bisa Bapak antar Saya pada orang itu..?"

"Bisa.. Bisa..!! Ayo.. Bapak akan antar Kamu ke sana.. " Dengan semangat Pak Joko mengajak Julian menjumpai kenalannya.

Selesai makan mereka berangkat menggunakan Mobil Xenia Pak Joko menuju Orang yang akan membeli batu Permata dari Julian tersebut. Lira hanya tinggal dirumah sambil memperhatikan kepergian Pria yang dia anggap spesial dalam hatinya sejak lama..

1
Doskible
Ada deh..🙂🙂 Pokoknya nati keturunan dari Gurunya masih orang orang disekitar Julian. tapi dia belum menyadarinya.
Doskible
Karna sudah bepengalaman, jadi dia sudah langsung yakin dengan keasliannya.
Doskible
malah terahir gk jadi beli. dikasih malahan.. kan dia dah jadi pahlawan
Wan Trado
capoeira
Wan Trado
waah anak tiri tante gina ini jangan-jangan cucu dari mbah lu sang yaa, si kaesang
Wan Trado
sebagai pembeli permata dan emas kawakan, bisa begitu mudahnya membayar 3triliun 600milyar tanpa ada pemeriksaan dan pengetesan terhadap barang tsb, agak aneh ya😏
Doskible
iya.. biar bisa transferan Bro. kalau sekali belanja besar,gk mungkin jugakan ngeluarin uang cash setumpuk,. malah ntar dipikir orang aneh.. hehhe.. maksih ya coment nya../Pray/
Wan Trado
katanya ada cincin ruang, untuk apa lagi simpan uang di bank..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!