NovelToon NovelToon
FRIEND WITH BABY (FWB)

FRIEND WITH BABY (FWB)

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Pratiwi Devyara

Karya terbaru dari Author "Berondong Bayaran CEO Cantik."
Ig : oh_ya_ra
tiktok : link di ig

Ananta Nayra Santoso, tiba-tiba mengandung anak dari sahabatnya sendiri yakni Sean Alejandro Blanco. Semua bermula ketika mereka pergi ke sebuah bar dan mabuk berat. Keduanya sama-sama tak sadar telah melakukan hal tersebut. Mendengar kabar kehamilan Nayra, orang tua mereka yang berselisih selama ini pun kembali cekcok. Nenek keduanya menginginkan mereka menikah, tetapi mereka berdua sudah memiliki kekasih masing-masing. Bagaimana kah kisah selanjutnya?. Ikuti saja cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marah

"Ma, mama apa-apaan sih?"

Sean tiba dirumah dan langsung marah-marah. Saat itu ibunya tengah menonton televisi di ruang tengah dan sang ayah, Pablo baru saja turun dari lantai dua.

"Hey, Sean. Apa-apaan kamu baru pulang langsung marah-marah?. She's your mother, bro. Come on!"

Pablo sangat menyayangkan sikap Sean yang datang-datang langsung mencak-mencak, terlebih pada ibunya sendiri.

"Mama ngapain ketemu sama tante Amey mamanya Feli dan membahas soal pernikahan kami tanpa izin dulu sama Sean?"

Pablo kaget mendengar semua itu dan kini Nina sang istri tampak gelagapan. Sebab ia tak menyangka jika semuanya akan jadi seperti ini.

"Benar apa yang dibilang Sean barusan?"

Pablo meminta klarifikasi pada sang istri.

"Iya, pa. Mama kan cuma..."

"Kenapa mama nggak izin dulu sama Sean?" Suara Sean kian meninggi.

"Sean, jangan potong omongan ibu kamu. Nggak baik dengan cara seperti itu." ujar Pablo.

Ia masih membela sang istri di depan anak satu-satunya itu.

"Sean nggak mau kehidupan pribadi Sean di atur-atur, pa."

"Mama cuma mau yang terbaik untuk kamu, Sean."

"Tapi nggak untuk ngatur-ngatur soal kapan Sean mau nikah juga, ma. Ini hidup Sean, Sean yang akan menjalani nantinya."

Tegas suara pemuda itu terdengar. Bahkan sang ayah kini sudah tidak lagi menginterupsi. Sebab pada faktanya Nina memang salah dan benar-benar keterlaluan.

"Kamu nggak tau rasanya gimana saat di sindir-sindir terus dalam acara keluarga. Dibanding-bandingkan sama keluarga kita yang lain, yang udah gendong cucu." ujar Nina.

"Mama cuma peduli sama perasaan mama sendiri daripada perasaan Sean. Mama lebih takut sama omongan orang daripada anaknya bahagia atau nggak, siap atau nggak."

"Kenapa harus nggak bahagia dan nggak siap?. Bukanya kamu dan Feli saling mencintai?" tanya Nina heran.

"Kami berdua memang saling mencintai, tapi Sean belum siap untuk nikah. Masih banyak yang mesti Sean urus dan Feli masih terlalu kekanak-kanakan untuk dijadikan istri sekaligus ibu dari anak-anak Sean nanti." jawab Sean.

"Tapi Sean, ini untuk kebaikan kamu."

"Ma, stop it!"

Kali ini Pablo yang bersuara, maka Nina pun tak berani membantah.

"Kamu masuk ke dalam kamar, Sean!" perintah Pablo.

"Tapi pa?"

"Masuk!

Sean lalu berjalan ke arah tangga dan naik ke atas. Sementara kini Nina harus menghadapi sang suami.

"Jangan pernah melakukan tindakan tanpa membicarakannya terlebih dahulu. Kita ini keluarga, kamu nggak bisa mengambil keputusan hanya berdasarkan ego nya kamu." ucap Pablo.

"Lagi pula ini masalah serius, tentang sebuah pernikahan. Menyangkut bagaimana kehidupan anak kita nanti." lanjutnya lagi.

Nina hanya diam dan tak bisa lagi membela diri.

"Aku benar-benar kecewa sama kamu." ucap Pablo.

Tak lama pria itu pun segera berlalu, dan tinggal lah Nina sendirian dengan perasaan yang tak menentu.

***

Usai meletakkan tas laptop ke atas meja, Sean segera masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur tubuh sixpack nya dengan dinginnya air shower.

Berkali-kali pria muda berusia 24 tahun itu mengusap kepalanya dengan kedua tangan, guna mengusir rasa stress yang menjalar sampai ke urat syaraf.

Ia benar-benar tak menyangka jika masalah akan datang bertubi-tubi kepadanya seperti ini.

Ia bukan tak mau menikahi Felicia. Tapi masalahnya sekarang Nayra tengah mengandung anaknya.

Ia mencintai Felicia, namun tak ingin jika darah dagingnya yang tak bersalah menjadi korban. Ia harus menyelesaikan dulu satu persatu  permasalahan yang ada dan mencari jalan terbaik.

***

Esok hari.

"Sayang, kalau kita tunangan dulu gimana?"

Baru saja semalam Sean menghadapi perkara soal pernikahan, hari ini giliran Nayra yang mengalami hal serupa. Bedanya ia tidak sedang dipaksa oleh kedua orang tuanya.

Tetapi hal ini tetap saja mengganggu serta menyakitkan. Sebab lamaran Philo adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh Nayra, selama empat tahun mereka berpacaran.

Nayra ingin menangis demi menyadari di rahimnya kini sudah ada bayi Sean. Ia benar-benar menyesal dan mengutuk malam itu.

"Kenapa sih gue mesti terima tantangan bodoh Cassandra."

Ia terus menyalahkan diri.

"Kenapa gue harus datang coba." ujarnya lagi.

"Sayang, kamu nggak jawab aku."

Philo menyadari jika ada sesuatu yang aneh dengan Nayra.

"Aku baru mau bales, tiba-tiba kebelet pengen buang air kecil." dusta Nayra.

"Oh, hehehe."

"Aku kirain kamu nangis terharu karena baca chat aku." canda Philo

Jujur mata Nayra kini sudah berkaca-kaca. Karena sejatinya ia berharap, semua ini terjadi sebelum peristiwa yang menimpanya bersama Sean. Andai Philo sudah melamar dan mengikatnya jauh sebelum itu.

"Pasti dong aku terharu, kan udah lama aku nungguin kabar ini." balas Nayra.

Tetapi hatinya remuk redam saat mengetik tulisan tersebut.

"Aku pengennya tahun ini kita tunangan, tahun depan kita nikah." balas Philo.

"Iya sayang "

Nayra memberikan jawaban seperti itu, namun detik berikutnya ia pun jadi benar-benar menangis.

***

Jam istirahat.

"Gue mau ketemu."

"Gue mau ketemu."

Sean dan Nayra mengirim pesan yang sama persis, dan keduanya cukup kaget dengan semua itu.

"Ada yang mau gue bicarakan, penting."

"Sama, gue juga." jawab Nayra.

"Ke parkiran aja, kita keluar dulu sebentar. Jangan di kantin, nanti banyak yang dengar." tulis Sean.

"Oke."

Maka Nayra bergegas menuju parkiran. Tak lama Sean tiba dan mereka langsung sama-sama masuk ke dalam mobil pemuda itu.

Selang beberapa detik mobil tersebut sudah meninggalkan halaman parkir dan pergi menyusuri jalan yang tak tentu.

"Mama mau menikahkan gue sama Feli."

Sean membuka pembicaraan.

"Philo juga mau pulang dan ngajak tunangan." ujar Nayra.

Sejenak keduanya pun sama-sama terdiam, sebab tak tau apa lagi yang harus dikatakan selanjutnya.

"Menurut gue, lebih baik anak ini kita gugurkan aja." ujar Nayra.

"Sebab titik permasalahannya ada sama dia. Begitu masalah dia selesai, kita nggak harus menghadapi masalah yang lainnya lagi." lanjut perempuan itu kemudian.

"Tapi Nay, gue takut nanti ada karma besar yang mengikuti. Masalahnya ini menyangkut nyawa yang nggak bersalah." ujar Sean.

"Lo takut?" tanya Nayra.

"Ya iyalah." jawab Sean spontan.

"Masa iya di hati lo nggak ada sedikitpun rasa takut atau kasihan gitu sama nih anak?. Demi orang lain, demi pacar, lo bisa tega sama anak lo sendiri."

Perkataan Sean tersebut sukses memukul hati Nayra. Ia yang begitu egois dan hanya memikirkan kebahagiaannya bersama Philo tersebut pun, kini terdiam seribu bahasa.

"Tapi kita nggak punya pilihan lain, Sean. Kita juga nggak mungkin meninggalkan pasangan kita masing-masing kan?"

Pada akhirnya Nayra kembali bersuara, dan perkataannya sangat masuk akal. Sean juga tak bisa meninggalkan Felicia begitu saja. Ia tak akan tega menyakiti perasaan perempuan itu.

"Jadi kita harus gimana?" tanya Sean.

"Ya yang kata gue tadi." jawab Nayra.

Lalu Sean berpikir untuk waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya ia pun menjawab.

"Ya sudah kalau memang itu mau lo. Kita akan cari klinik atau rumah sakitnya bareng-bareng, dan kita hadapi bareng-bareng juga." ucapnya

Nayra terdiam dan menarik nafas agak dalam. Ia menoleh sejenak untuk menatap Sean dan membulatkan tekad. Sementara Sean berusaha menepis segala keraguan yang menggerayangi benaknya. Ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ini adalah keputusan yang tepat.

1
Sherin Loren
kok ga dilanjut thor?
R
mana up nya
Anis Arfita
dasar nenek lampir...
Anis Arfita
No Sean.....
Opi Sofiyanti
se cpt nya atuh sean.... kasian nayra nya biar g di gantung trs...
Sherin Loren
makin gasabar gimana ketahuannya
Opi Sofiyanti
rumit sekali masa lalu kalian....., 😁😁
Sherin Loren
next thor
La Rue
bakalan geger ni
Sherin Loren
very nice story😎
Sherin Loren
ayo sean dan nayra jatuh cinta aja
Opi Sofiyanti
duh gmn ini????
mudah2an g terjadi perang bintang y....
Devyara (IG : oh_ya_ra): Semoga ya
total 1 replies
Opi Sofiyanti
jgn lah kalian menambah dosa..... kasian bayi itu...
Devyara (IG : oh_ya_ra): ❤️❤️❤️
total 1 replies
Sherin Loren
lanjut thorr
Sherin Loren
wow,sudah ad getaran cinta
Sherin Loren
sbenernya mereka saling cinta,cuma terhalang status "sahabat"
Opi Sofiyanti
tdk tepat jg sean.... 😢😢😢
Devyara (IG : oh_ya_ra): ❤️❤️❤️
total 1 replies
Sherin Loren
semangat up terus thor,biar malming baca terusss
Devyara (IG : oh_ya_ra): Halo, jangan lupa bintangnya ya. terima kasih
total 1 replies
Sherin Loren
seru banget ini thor,ayo up yang banyak🤗
Devyara (IG : oh_ya_ra): Thank you ❤️❤️❤️
total 1 replies
Opi Sofiyanti
jgn gugurin nay.... kan mamih nya sean pst seneng bgt bkl pny cucu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!