NovelToon NovelToon
Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Angst / Gadis Amnesia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wawawiee

Salahkah jika aku penasaran dengan yang namanya cinta dan kasih sayang? Salahkah jika aku sangat haus akan dua rasa itu? Sebenarnya, apa itu kasih sayang? Apa itu cinta?
Disinilah aku, tinggal sebagai seorang keponakan, sepupu, serta orang asing dalam keluarga paman yang sangat membenci kehadiranku. Berbagai cacian, siksaan, serta hinaan, semuanya aku terima. Sampai dimana... dia datang. Tiba-tiba saja, tangannya terulur, membawaku entah kemana dengan kata-katanya yang begitu hangat namun menakutkan.

"Jika kamu sangat ingin merasakan cinta dan kasih sayang, mari kita buat bersama. Mulai sekarang, sampai selamanya... akulah tempatmu untuk pulang."- Adam.

"Jika Anda benar-benar rumah saya, izinkan saya untuk selalu pulang dalam dekapan Anda. Saya mohon, jadilah rumah untuk tempat saya pulang, Tuan Adam."- Ayna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wawawiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Mimpi dan Firasat Buruk

***

"Hai gadis lonte."

"Kamu..."

Di suatu penjara terdalam, seorang pria mendatangi penjara wanita, tempat dimana Alea dipenjara. Ia tidak dipenjara bersama ibu kandungnya dan ibu mertuanya. Karena sesuai dengan keputusan kepolisian da pihak hakim, mereka akan dikurung terpisah.

"Wah wah, sudah lama ya. Padahal baru ada dua bulan ini dikutung, tapi lihatlah sekarang. seperti bukan dirimu yang gemilang akan kecantikan. Tapi malah dirimu yang rendah selayaknya sampah! Hahahahaha!"

pria asing itu tertawa keras, suaranya menggema di seluruh koridor. Alea yang melihatnya menjadi geram.

"Sudahi tawamu itu. Aku muak akan air liurmu yang keluar itu." desis Alea.

"Pergi kamu dari sini! Atau aku panggil sopir penjara!"

"Hoo. Siapa kamu yang berani mengusirku?"

Pria itu menatap Alea tajam. Ia sangat tersinggung karena dirinya diteriaki oleh seorang wanita yang sudah jatuh kedudukannya.

"Ya sudahlah. apa boleh buat. Toh aku kesini juga mau menawarkan sesuatu padamu. Tapi kamunya ngusir aku, jadi tawaran ini batal. Oke bye!"

Saat pria itu melangkah pergi, Alea kembali memanggilnya.

"Hei tunggu! Apa maksudmu itu?"

Pria itu menyeringai. Ia lalu berbalik dan menatap Alea remeh. Ia kembali mendekati jeruji besi itu.

"Tawaran... Tawaran apa maksudmu itu?" tanya Alea.

"Huh? Kukira kamu ngga tertarik."

"Ngga! Tawaran apa itu? Kalau itu tawaran untuk membebaskan ku..."

"Memang iya."

"Hah?"

Pria itu berjongkok, tangannya terulur dan menggenggam dagu Alea.

"Ya. Aku akan membebaskan mu sekarang. Tapi, bukan berarti kamu akan bebas selamanya. Kamu harus melakukan tugas bersamaku. Tugas ini akan membersihkan namamu juga, dan membuatmu berada di tingkat kekuasaan tinggi yang belum pernah kamu dapatkan. Bagaimana?" tawarnya.

"Tugas apa itu?" tanya Alea.

"Tugas untuk menghabisi nyawa seluruh keluarga Wicaksono dan juga menjatuhkan kekuasaan mereka yang sudah puluhan tahun di puncak teratas. Benar juga, kamu sangat dendam kan dengan sepupumu itu? Karena dia juga sudah menjadi keluarga Wicaksono, kamu bisa menghabisinya dengan tanganmu sendiri."

***

"A-Apa ini?"

Malam itu, dimana semua terlelap tidur di alam mimpi, Ayna mengalami mimpi buruk. Dimana mimpinya... adalah mimpi terburuk yang pernah ada.

"Kakek... nenek... Mas Adam... Kenapa-... Aakhhh!"

Tidak sengaja tersandung oleh sesuatu, Ayna sampai terjatuh. Ia melihat benda apa yang sampai membuatnya tersandung. Betapa terkejutnya ia karena... Itu tangan dirinya yang bersimbah darah. Tubuhnya juga tergeletak bersimbah darah dengan perutnya yanh tertusuk pisau.

"Ngga... Kenapa ada aku juga? Kenapa ini? A-Apa yang terjadi? Kenapa kami berempat..."

"Hihihi hahahaha... Ayna..."

Suara tawa yang menyeramkan menggema tiba-tiba. Ayna menoleh ke belakang. Siluet seorang wanita dengan penampilan berantakan ada tepat di depan matanya. Rambutnya tergerai kusut, pakaiannya compang-camping dengan bercakan darah di sekitarnya, juga... Ada pisau yang digenggam di tangan kanannya.

"Kamu... Alea?"

"Ayna... Harusnya, harusnya aku yang jadi istrinya Adam... Kenapa malah kamu... Kenapa?"

"Apa maksudmu?"

"Iya. Ngga masalah. Aku ngga bisa mendapatkan Adam dan kekuasaan tinggi... Tapi, dengan menghabisimu, kakek nenek payah itu, dan suamimu yang kurang ajar itu... Aku tetap akan berkuasa di tingkat tertinggi! Ngga ada yang bisa menghetikanku! Sekarang... Matilah kamu Ayna!"

***

"HUWAAAHHHH!"

"Ayna? Ayna! Bangun gadis kecil!"

"Haaahhh..."

mata Ayna terbuka lebar saat Adam memanggilnya. Ia ternyata bermimpi buruk. Sampai keringat bercucuran dan nafasnya tersengal-sengal. Tatapannya langsung mengarah ke suaminya.

"Ayna. Kenapa? Ada mimpi bu-... Ukkhhh!"

BRUKKK

Tiba-tiba, Ayna memeluknya dengan erat, sampai Adam terjatuh melentang.

"Huwaaaa... Mas Adaaammm... Huwaaaaa..." dalam pelukan Adam, Ayna menangis meraung.

"Sayang. Kenapa? Mimpi buruk ya? Sssttt sudah ya sudah... Itu cuma bunga mimpi..." Adam menenangkan istrinya dengan lembut.

"Hiks... Mas..."

"Hm?"

Ayna bangkit dan duduk di atas perut suaminya. Ia menatap suaminya dengan memohon.

"Mas, hiks... Ayo tinggal sama kakek dan nenek... S-Saya takuuutt..."

"Sayang. Ada apa? kamu sampai sebegininya... Kenapa?"

Ayna meremat piyama suaminya, pandangannya ia tundukkan. Ia tidak ingin menceritakan apa yang sudah ia mimpikan tadi.

"Sayang, gadis kecilku..." tangan Adam terulur, mengelus pipi Ayna dengan lembut.

"Seberat itukah kamu ngga mau cerita mimpimu ke suamimu yang imut ini? Berbagilah rasa takutmu ini pada suamimu ini. Dengan begitu, kamu ngga akan terbebani."

Bujukan lembut Adam akhirnya meruntuhkan pertahanan Ayna lagi. Ayna kembali menangis tersedu-sedu. Adam dengan sigap menarik Ayna ke dalam pelukannya, membiarkan wanita cantik itu menangis dalam pelukannya, sampai merasa tenang.

'Mimpi apa dia ini? Sewaktu kecelakaan? Disiksa keluarga pamannya? Dikurung? Haiisshh, aku sampai merasakan ada yang ngga benar ini.'

"Saya..."

"Hmm?"

"Saya melihat... Kakek, nenek, Mas, dan saya sendiri ada di tengah-tengah lapangan serba merah. tapi, kita berempat sudah... Tewas." gumam Ayna.

"Hah? Ngomong apa kamu sayang?"

"Bahkan anak kita... Juga ikut jadi korban. Perut saya... Ditusuk sampai nembus ke punggung. Kakek kedua matanya hilang, nenek perutnya juga seperti saya, dan Mas... Kepala Mas pecah..."

"Ayna. Sudah."

"Dan... Saya lihat juga... Alea pegang pisau sambil tertawa. Itulah mimpi yang saya alami..."

Pada akhirnya, Ayna menyudahi mimpinya. Adam mengelus punggung Ayna, menenangkan istri cantiknya itu.

"Ssttt, sudah ya. Insya Allah ngga ada apa-apa lagi. Itu cuma bunga tidur, sayang. Semuanya sudah pasti aman sentosa."

"Tapi Mas... Saya ngga ngerasa aman setelah ini. Justru saya... Ngerasa mimpi itu nyata dan pasti akan terjadi... Saya takut Mas... Takut..."

Lirihan istrinya semakin membuat dadanya terasa sakit. Sebelumnya, tak pernah Ayna setakut ini. bahkan lebih parah daripada yang sebelumnya.

"Ya sudah. Lusa kita ke mansion ya. Kita menginap disana selama beberapa hari." ajak Adam.

"Uhm. Iya..."

***

"Waduh, cucuku-... Loh, Ayna? Kenapa wajahmu pucat gini?" Tiana menyambut kedatangan Adam dan Ayna. Wanita tua itu terkejut dengan wajah Ayna yang begitu pucat.

"Nek, kakek dimana?" tanya Adam.

"Ada di kebun. Lah itu orangnya datang." tunjuk Tiana pada suaminya.

"Loh. Kalian berdua toh. Baguslah. Kebetulan manggannya matang, ayo makan. Ayna, kamu ngga apa-apa nak?" Chairul seperti istrinya, ia mengkhawatirkan Ayna yang pucat.

"Ngga apa-apa kakek, nenek..." jawab Ayna lembut.

"Kamu mau tidur? Tidur saja dulu ngga apa-apa. Kamu akhir-akhir tidur ayam, sayang." belum saja mendapat persetujuan istrinya, Adam keburu mengajak Ayna pergi ke kamar.

Ia membantu merebahkan Ayna di ranjang, dan hanya selang beberapa detik, dengkuran halus terdengar.

***

"Ada apa dengan Ayna? Sakit kah dia? Kok ngga hubungi nenek kalau sakit?" tanya Tiana.

"Ah, bukan. Dia ngga tidur nyenyak sejak lusa kemarin."

"Hah? Kok bisa? Apa ada rasa ngga nyaman atau bagaimana?"

Akhirnya, Adam menceritakan tentang mimpi Ayna pada pasangan tua itu. Mimpi itulah penyebab Ayna menjadi tidak tidur nyenyak lagi.

"Hmmm, padahal hobinya itu tidur loh. Mintakan pada Ayna buat jangan khawatirkan mimpinya itu. ngga akan terjadi apapun, insya Allah." ucap Chairul.

Jawaban Chairul itu membuat Tiana kesal dan ia langsung memukul lengan suaminya.

BUKKK

"Aduh! Sakit Tiana!"

"Haissshh, kalian ini ya para pria. Jangan mengedepankan logika doang, depankan perasaan juga." ucap Tiana lantang.

Chairul dan ada saling pandang. Apa maksud perkataan wanita tua itu?

"Nih ya, dengerin kalian ini ya sebagai sesama pria. Semua wanita di dunia ini, mereka itu punya keistimewaan. Ya, keistimewaan itu mereka punya firasat kuat. Aku juga punya firasat semacam itu. Sewaktu Adam cerita mimpi Ayna, aku juga merasakan akan ada sesuatu yang buruk setelah ini. Jadi yang pertama duluan merasakan firasat buruk ya si Ayna, melalui mimpi. Firasatnya itu kuat loh. Makanya, kalau kamipara wanita bilang iya, ya lakukan. Kalau bilang tidak, ya jangan lakukan. Paham sampai sini? ngga paham, kalian memang bukan pria sejati."

Chairul dan Adam akhirnya paham dengan ucapan Tiana. Tapi, satu hal yang pasti...kenapa baik Chairul maupun Adam tidak merasakan firasat buruk apapun? Bahkan tidak merasa curiga kalau akan terjadi sesuatu yang tidak-tidak.

'Eh bentar, sewaktu aku meluk Ayna... aku juga ngerasa sakit di dada. Apa mungkin... Akan terjadi sesuatu ya?'

"Tuan Chairul! Ah, Anda disini juga Tuan Adam!"

seorang anak buah Chairul, Ahmad, mendatangi ketiga anggota keluarga Wicaksono dengan tergesa-gesa. Ia melaporkan sesuatu yang membuat mereka bertiga terkejut bukan kepalang.

"Kenapa? Ada apa?"

"Haaahh... Alea... Alea pelaku yang sudah menyiksa Nona... Dia kabur dari penjara!"

DEG

NYUUTTT

"Apa?"

~Bersambung~

1
Dinar
Aku kasih bunga biar bermekar dihati Ayna
Dinar
Hallo author aku kasih 2 gelas kopi ya biar buat nemenin pas update episode 🥳🥳
Ataru Moroboshi
Saya suka sekali sama cerita ini, ayo cepat update lagi biar saya gak kesal.
Jena
Bikin terharu
valeria la gachatuber
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!