Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.
Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.
Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.
Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.
Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 29 ~ Binatang Buas Datang
Cahaya perak muncul keluar dari dalam kotak kecil di tangan Xiao Wang. Membawa aura serta tekanan yang sangat kuat bersamanya. Bahkan Xiao Wang dan Naga Magma sendiri sampai merasa tertekan dibuatnya.
"Sial, ini terlalu kuat..." ujar Xiao Wang. Dia memaksakan dirinya untuk berdiri, meskipun terasa sangat berat baginya, hingga membuat lututnya bergetar hebat. Apalagi aura tersebut yang semakin menekannya.
Nyaris saja Xiao Wang dibuat berlutut, beruntung aura tersebut segera dirasa menghilang saat tiba-tiba Lin Yun Mei hadir di sana.
"Apa yang kalian lakukan? Berhenti dengan barang itu!" ucap Lin Yun Mei sembari dengan melepaskan auranya, guna menekan aura yang keluar dari dalam kotak kecil di tangan Xiao Wang. Dia kemudian menutup kotak kecil tersebut. Naga Magma serta Xiao Wang menghela napas lega.
"Kalian tau? Di luar goa ini telah banyak bintang buas yang mengantri untuk masuk ke dalam sini. Kalau bukan karena array yang Naga Magma ciptakan, aku takut mereka sudah menggerogoti kalian sekarang."
Xiao Wang dan Naga Magma saling berpandangan sejenak.
"Bukankah aura dalam kotak itu telah tertahan oleh array yang di ciptakan Naga Magma? Mengapa itu malah masih mengundang mereka untuk datang kemari?" tanya Xiao Wang. Dia berpikir bahwa aura tersebut tidak sampai menyebar keluar goa sebab tertahan oleh Array ciptaan Naga Magma.
"Benda yang ada di dalam kotak itu bukanlah benda sembarangan. Dimana ini berkaitan dengan Binatang Buas yang ada di dunia ini. Itulah sebabnya array biasa saja tak akan mungkin bisa menghalau auranya yang menyebar untuk di rasakan oleh para bintang Buas." Kembali Lin Yun Mei menjelaskan. Tampaknya dia begitu mengetahui akan bagaimana sejarah dari benda yang ada di dalam kotak.
"Hmm, Lantas, apa yang akan kita lakukan?" tanya Naga Magma.
"Menunggu sampai rombongan bintang Buas itu pergi dengan sendirinya."Wanita itu tiba-tiba saja menutup kedua matanya, "Aku merasakan kedatangan Aira lain yang begitu kuat dan jahat. Mereka begitu banyak dan akan sampai dalam waktu dekat.".
Xiao Wang mengerutkan keningnya mendengar itu. Mengetahui sangat berpengaruhnya kotak kecil di tangannya ini, membuatnya mempertanyakan keputusan membawa serta kotak kecil tersebut. Apakah bagus atau malah sebuah bencana?
"Ya, samar aku juga merasakan kehadiran mereka ... Mereka pasti adalah Serigala Penjaga." Naga Magma ikut menimpali.
"Benar. Mari kita berdiam di sini terlebih dahulu."
Lin Yun Mei kemudian meminta Mutiara Darah Iblis serta sisik Rajawali Sisik Naga dari Xiao Wang. Setelah mendapatkan kedua benda itu, Dia lantas mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk merubah benda tersebut menjadikannya sebuah pedang.
Pedang itu cukup bagus, dengan tidak terlalu panjang namun juga tidak pendek. Corak merah di setiap bilah memancarkan aura kuat. Lin Yun Mei melibas–kan pedang itu.
Slash...
Lesatan energi merah berbentuk bulan sabit tercipta dan memotong tanah.
"Hanya pedang tingkat Bumi Kelas 3. Ini masih terlalu buruk," gumam Lin Yun Mei.
Di sisi lain, Xiao Wang membelalakkan matanya kala mendengar pernyataan Lin Yun Mei tadi.
Senjata sendiri terbagi menjadi empat tingkatan. Dimana masing-masing kelas terdiri dari tiga kelas pula. Yaitu Bumi, Alam, Semesta dan Dewa.
Di Kekaisaran yang di tempati Xiao Wang saat ini sendiri sangat minim seorang Kultivator memiliki Senjata Bumi Kelas 3. Paling yang memilikinya bisa terhitung jari sebelah tangan.
Mayoritas Kultivator di kekaisaran ini menggunakan senjata tingkat Bumi kelas 1. Sementara untuk senjata tingkat Bumi kelas 2 terbilang langka. Makanya Xiao Wang sempat berekspresi demikian kala mendengar pernyataan Lin Yun Mei tadi.
"Xiao Wang mana kotak kecil tadi. Aku akan menggunakannya untuk menyempurnakan pedangmu ini!"
Xiao Wang memberikan kotak tersebut pada Lin Yun Mei dengan sedikit keraguan di hatinya. Sebenarnya kalau bukan karena Lin Yun Mei telah bersama dengannya beberapa hari terakhir, dia tidak akan memberikan kotak tersebut begitu saja, mengingat betapa berharganya isi dalam kotak ini.
Lin Yun Mei membuka tutup kotak, sedikit membelalakkan matanya kala melihat benda dalam kotak itu, lalu menyunggingkan senyum samar. Berbentuk lingkaran mutiara, namun memiliki keindahan tertentu yang sangat menakjubkan.
"Baik, terima kasih!"
Lin Yun Mei tiba-tiba saja menghilang dari sana.
"Eh, kemana perginya dia? Membawa lari kotak serta pedangku?" gumam Xiao Wang, terkejut kala melihat Lin Yun Mei yang pergi membawa dua benda berharga miliknya.
"Entahlah, namun bisa jadi dia telah kabur membawa serta kotak itu. Ini buruk, Sialan!" Naga Magma juga ikut berbicara dengan umpatan dia keluarkan di akhir kalimatnya.
Mendadak goa tempat mereka beristirahat bergetar hebat.
Baamm...
Baamm....
Duaaarrrr....
Ledakan terdengar di luar sana. Saling bersahut-sahutan. Xiao Wang dan Naga Magma saling berpandangan, mengetahui bahwa setelah ini mereka harus bertarung. Entah itu melawan para Bintang Buas, atau justru melawan Serigala Penjaga yang dimaksud Lin Yun Mei tadi. Sementara wanita yang selama ini bersama mereka malah berkhianat dalam waktu cepat setelah mendapatkan kotak kecil, dimana diketahui dalam kotak itu memiliki benda berharga tak ternilai harganya.
baru tau...