Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Farel tidak habis pikir dengan perkataan yang terlontar dari mulut Dila tadi , mau menahan Dila dan ingin berbicara lebih , namun Farel mengingat siapa diri nya . Tidak baik jika mereka hanya berdua saja ...
Walaupun Dila , wanita yang sudah melahirkan anak nya , namun Farel tidak mampu berbuat lebih , nyata nya Dila sudah menjadi istri sah orang lain ....
Dan entah mengapa , perasaan Farel tiba-tiba menyeruak ketika melihat sikap Dila yang berubah ,
Dila nya yang dulu lemah lembut , namun kini sangat berbeda , Farel sudah bisa menebak nya dari ketika Dila berbicara dengan nya tadi .
Setahun yang lalu Dila , masih rajin mengunjungi diri nya . Membawa kan makanan dan selalu mensupport Farel . Tapi setahun kemudian Dila tidak pernah muncul . Yang muncul hanya lah umi Aisyah dan Abi Husein yang masih selalu menganggap Farel keluarga nya ....
Kalau orang tua Farel ? Mereka sudah memutuskan hubungan , tidak ingin berhubungan dengan Farel lagi ,
Farel menghembuskan nafas nya kasar , lalu melanjutkan langkah kaki nya , tidak tau arah nya kemana , tapi kehadiran Farel membuat beberapa para santri perempuan menatap takjub paras Farel yang tampan ...
Subhanallah , itu muka nya hampir mirip ya sama ustadz Arsyad ..
Kali aja jomblo bisa dong , sama aku ,
Huust jaga pandangan kamu , ingat zina mata
Astaghfirullah .....
Farel hanya menggeleng kan kepala nya , sambil tersenyum , sedikit melupakan rasa sakit hati nya tadi mendengar suara para santri yang ada di sana ....
"Nak , mau kemana ?" Tanya umi Aisyah yang melihat Farel ...
Farel membalikkan tubuh nya , menatap ke arah umi Aisyah ...
Deg
Jantung Farel berdetak kencang ketika melihat seseorang yang ada di samping umi Aisyah . Rasa nya tidak asing bagi diri nya , tapi siapa , ? Dan wanita itu sangat cantik ... Membuat Farel terpaku melihat nya ...
"Umi , maaf , dimana ya tadi sapu nya ?" Tanya Lydia .
"Ya ampun umi sampai lupa sayang ... Itu yang ada di sana , kamu ambil sendiri ya , umi mau balik ke rumah pondok" ucap umi Aisyah sambil menunjuk ke arah sebuah gudang kecil , tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ...
Lydia mengangguk kan kepala nya , lalu melangkah kan kaki nya menuju ke arah gudang tersebut . Dan semua itu tidak luput dari tatapan Farel .
"Nak , kamu mau kemana ?" Umi Aisyah menyadarkan Farel , membuat Farel menoleh kembali ke arah sang umi ...
"Emmm, aku mau ke-- eh balik ke rumah umi . Bingung juga umi , enggak ngapain-ngapain , mondar-mandir doang " ucap Farel sambil terkekeh ...
Umi Aisyah tersenyum . "Yaudah yuk balik sama umi . Nanti umi bilangkan sama Abi , buat kamu jadi ustadz di pondok pasantren ini . Biar kamu enggak nganggur lagi" ucap umi Aisyah , membuat binar di kedua mata Farel .
"Serius umi ?"
"Iya nak , ayo kita balik ,"
"Yeee makasih umi sayang " teriak Farel girang ...
Umi Aisyah tersenyum , lalu melangkah kan kaki nya , Farel pun mengikuti langkah kaki umi Aisyah , namun sebelum itu , Farel menoleh ke arah samping lagi , dan menatap wanita yang tengah tersenyum sambil memegangi sapu.
"Cantik " gumam Farel .
____oOo___
Ting
[Gila Dila ! Jadi yang aku lihat di mall itu suami mu sama istri Kedua nya . Wih parah banget , tega banget duain kamu Dila ]
Dila menghembuskan nafas nya panjang , lalu jari nya menekan huruf - huruf yang ada di ponsel milik nya, membentuk kalimat.
[Bantuin aku .. aku bingung banget ... Aku enggak mau Arsyad ninggalin aku . Apa lagi enggak ada yang harus di pertahanin dari aku ... Anak juga anak nya Farel ].
Dila mendesah , ketika chat yang di kirim nya centang dua abu- abu , tapi belum centang biru ...
Dila kini tengah berbalas pesan dengan sang sahabat nya . Sahabat yang mengetahui semua tentang Dila ...
Ting
[ Sorry lama . Tadi selingkuhan aku datang hahaha ] emoji ketawa ...
Gila ! Batin Dila . Namun tidak terkejut lagi , memang seperti itu sifat Sahabat nya . Walaupun sudah mempunyai suami yang sangat mencintai nya , namun nyata nya sahabat Dila itu mempunyai selingkuhan ..
Kata nya sih kurang puas ? Atau apa lah ...
Ting
[ Kamu kan belum pernah di sentuh sama Arsyad ?]
[Belum ! Jangan di perjelas juga kali , malu sama yang baca .. istri apa coba yang belum pernah di sentuh sama suami nya , udah 2 tahun lebih lama nya menikah. Rasanya kayak nggak ada gunanya nikah kalau begini ] send sahabat.
Ting
[Emoji ketawa banyak ]
[Parah tuh mah . Udah abaikan aja sama pembaca ]
[Gimana harus abai ? Kalau enggak ada yang baca gimana coba , kita tuh harus jadi , apa iya , terserah deh ]
[Kok jadi bahas itu sih , kan sekarang lagi bahas masalah aku sama Arsyad]
Ting
[Hahaha iya iya ... Jadi gini ,kan selama ini kamu belum pernah tuh di sentuh sama suami kamu . Aku punya ide Dila ]
[Ide apaan ?]
Ting
[Kita jumpaan aja gimana di cafe biasa . Nanti aku kasih tau kamu ide aku . Di jamin suami kamu pasti enggak bakalan ceraiin kamu]
[Oke , jam 8]
Dila meletakkan ponsel milik nya di atas nakas , lalu menyunggingkan senyuman nya .
"Lihat saja mas , sampai kapan pun kamu tetap menjadi suami aku . Dan aku lah yang akan sepenuhnya memiliki kamu . Perlahan atau pasti aku akan membuat istri baru mu tidak betah bersama mu " monolog Dila ...
___oOo___
"Malam ini Zahra mau menginap di rumah bapak sama ibuk bang , kata nya Sinta demam , rindu banget sama Zahra " ucap Lydia kepada Arsyad yang tengah sibuk menyirami tanaman yang ada di belakangrumah tempat Lydia tinggal. Di halaman belakang rumah tersebut ternyata sungguh memanjakan mata . Di sana ada satu pohon besar rindang , dan taman bunga yang menghiasi sekelilingnya . Dan Lydia sangat menyukai nya .
Arsyad mengangguk kan kepala nya . "Biar Abang yang antar ya dek , kasihan kalau bapak yang jemput " ucap Arsyad .
Lydia menggeleng kan kepala nya . "Maaf bang , tadi baru saja bapak telepon , kata nya udah di dalam perjalanan . Mau di telpon lagi juga mungkin bapak enggak angkat "
Arsyad menghentikan kegiatan nya lalu menghampiri Lydia yang juga sudah siap menyapu halaman tersebut ...
"Emmm dek , nanti malam Abang ada kajian di masjid , habis tuh rapat sama beberapa staf di pondok pasantren , kemungkinan sampai malam , kalau Zahra enggak ada di rumah , kamu bisa ke rumah di dalam pondok ? Bagaimana ?" Tanya Arsyad .
Lydia tampak berpikir sejenak , mau mengiyakan tapi Lydia belajar dari kejadian kemarin , sewaktu diri nya pertama kali datang ke rumah dalam pondok , Lydia takut Rayyan anak suami dengan istri pertama nya akan merasa tidak nyaman dengan kehadiran diri nya ...
"Bang , kalau aku di sini aja bagaimana ? Enggak apa-apa kan ?" Tanya Lydia .
Arsyad menggeleng kan kepala nya. "enggak apa-apa dek , asalkan kamu berani saja " sahut nya .
Lydia tersenyum , lalu kedua nya masuk ke dalam rumah , ketika mendengar suara Zahra yang baru saja pulang dari mengaji ...
next thor