NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 CAHAYA EMAS

Tapi meski tahu kebenarannya, Dia tak membongkarnya, dan kembali melanjutkan aktingnya, "Kurasa kita tak perlu buru-buru mengusirnya...."

Meski masalah rahasia takdir masih belum jelas kebenarannya. Setidaknya mereka sudah tahu maksud bayi mereka. Maka untuk saat ini mereka hanya bisa percaya pada peramal Felix.

"Kita bisa mengawasinya dulu, lagipula tak ada ruginya juga, siapa tahu Dia cukup membantu nanti,... Baby sudah kenyang, ya."

Tangannya masih mantap menggendong bayinya, sambil membenarkan bajunya, "Dan soal menjadikan baby menjadi murid, bukannya Dia mengatakan akan menunggunya dewasa untuk memutuskan."

"Yah kurasa kamu benar. Lalu kita akan mengawasinya dulu," sahut Ethan.

Bayi Ivy satu-satunya yang tidak sadar disini, yang paling bergembira.

[Ya, benar. Ayah harus mendengarkan ibu. Peramal Felik itu benar-benar memiliki kemampuan. Kita harus menjaganya di keluarga kita.] Bayi Ivy memandang dengan penuh hinar binar.

Ethan yang sudah tak tahan akhirnya mencubitnya. Dia sudah menahan gemas sejak tadi. Bayinya benar-benar lucu.

"Baiklah, aku akan membiarkannya tinggal, dan menyuruh beberapa orang untuk mengawasinya."

Bayi Ivy yang biasanya akan marah setiap didekati ayahnya. Kini membiarkan pipinya dicubit. Lagipula cubitannya tak kencang, jadi Dia tidak merasakan sakit.

[Huhh, aku akan membiarkan ayah kali ini saja.]

...----------------...

Tak jauh dari kediaman Theodore, orang yang tengah ketiganya bicarakan, baru saja berjalan melalui taman. Memang tampilan normal tetap tak bisa menutupi pekerjaannya yang aneh. Karena alasan Felix berjalan dari kediaman Theodore sampai taman ini. Hanya karena Dia meramal akan ada kejadian baik yang akan menimpanya jika Dia berjalan kaki. Jadi Dia meninggalkan mobilnya di kediaman Theodore. Untung saja keluarga Theodore tak kekurangan mobil. Jika itu orang lain bukankah mobilnya akan langsung hilang detik itu juga.

Terus saja Felix berjalan sambil sesekali melirik sekeliling taman. Hari sudah menjelang sore, sehingga ramai orang berlalu lalang disini. Semuanya aman dan damai, sampai Dia melewati sekelompok gadis.

"Kakak yang tampan, sedang apa sendiri disini," salah seorang gadis menghentikannya dengan pandangan malu-malu. Dari seragam mereka terlihat seorang siswi SMP.

Felix menjawab acuh, "Hanya lewat."

Dia kembali berjalan mengabaikan kelompok gadis dibelakangnya. Tapi telinganya tak cukup tuli untuk mendengar kata-kata godaan mereka.

"Bocah jaman sekarang, benar-benar," Felix menghelas nafas pelan. Dia serentak berbalik kembali pada kelompok gadis. Sambil tersenyum dengan sangat menawan.

Lantas saja membuat para gadis merona.

"Ada apa kak?" tanya seorang gadis yang pertama kali bicara padanya.

Felix tak buru-buru menjawab, Dia memperhatikan dengan cermat, satu-persatu wajah gadis di depannya.

Lalu berhenti pada gadis terakhir, dan mulai berbicara, "Kamu dari keluarga broken home.... Lalu, kamu,, sering tertipu penjual barang palsu dengan mengatakan itu barang asli.... Kamu menjadi simpanan orang kaya.... Kamu, memiliki masalah dalam percintaan. Hubunganmu tak pernah bertahan lebih dari tiga bulan...."

Dia mengatakan itu dalam satu tarikan nafas. Sampai pada orang terakhir Dia memberikan sedikit jeda. Gadis yang pertama bicara padanya. Memiliki wajah yang amat polos. Tapi memiliki guratan tali asmara yang rumit.

"Dan kamu selingkuh dengan pacar sahabat mu sendiri. Ohh, lebih tepatnya merebut,, pacar,, orang di sebelahmu.... Pantaslah jika hubungan mu tak bertahan lama."

"Omong kosong! Sei, jangan percaya. Pria ini gila."

"Lalu dari mana Dia mengetahui hubunganku tak pernah bertahan lebih dari tiga bulan."

"Itu,, aku-aku rasa, dia hanya mengarang nya," nada gugup yang sama sekali tak bisa menutupi kebohongannya.

Gadis bernama Sei tentu tak bodoh. Dia tahu sahabatnya menyembunyikan sesuatu darinya. Dia langsung pergi dengan marah.

"Sei, Sei, dengar aku dulu. Pria ini bohong. Aku tak mungkin begitu. Sei-"

Pengejarannya mungkin tak akan berakhir sia-sia.  Karena sejak detik ini Dia akan mulai menuai setiap kejahatan yang telah dilakukan. Perlu diketahui sahabatnya Sei bukanlah gadis dari keluarga biasa saja. Tempat tinggal di dekat keluarga Theodore bagaimana mungkin menjadi orang biasa.

Niat awalnya baik, Dia membawa teman-temannya untuk bermain dirumahnya. Siapa yang tahu, malah membuatnya menemui peramal Felix yang gila dan suka usil. Tapi mungkin ini adalah sebuah keberuntungan yang tak pernah disangka. Sebuah persahabatan yang munafik. Lebih baik dihancurkan sejak awal.

Sedangkan gadis lainnya yang ditinggalkan juga berada dalam keributan.

"Haa, apa kau benar simpanan orang kaya. Hoho, pantas barang-barangmu selalu bermerek. Pe-rek rupanya."

"Kau! Jangan banyak omong anak broken home. Sudah berapa kali kau melukai tanganmu, heh. Pantas kau selalu memakai pakaian panjang."

"Setidaknya aku bukan Pe-rek, seperti kau."

"Bun-dir, haha."

"Pe-Rek!"

"Sudahlah teman-teman jangan ribut."

"Diamlah, Fake!"

"...."

Sebuah persahabatan yang harmonis sekali bukan. Tapi tenang saja, berhubung taman dalam keadaan ramai. Keributan mereka cepat didamaikan. Meski jelas tidak dengan hubungan persahabatan mereka.

...----------------...

Felix sang pelaku sama sekali tak ambil pusing dengan nasib kelompok gadis itu. Dia langsung pergi tepat setelah menyalakan pematik. Perihal apinya, biarkan angin dan bahan bakar nya yang yang menjaga nyalanya.

Tapi berjalan selama ini membuatnya mempertanyakan, apakah dia membuat pilihan yang salah. Rasanya tak ada kejadian baik yang menimpanya. Mengerjai sekelompok gadis hanya meninggalkan goresan kesenangan. Sama sekali tak memuaskan.

Ditengah lamunan. Tiba-tiba sebuah bayangan melesat ke arahnya dengan cepat, tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar. Dia pun terjatuh dengan tidak elitnya.

"Siala-" Sebelum mulutnya selesai berucap. Matanya melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan. Cahaya emas yang terang menyinari gadis kecil yang tengah menimpa tubuhnya. 

"Ah, maaf-maaf tuan, saya tidak sengaja," ucap gadis kecil itu setelah berdiri. Kepalanya menunduk merasa bersalah.

Umpatan yang sebelumnya ingin diucapkan pun langsung terlupakan. Ekspresinya berubah menjadi penuh kasih sayang.

"Kamu gak apa-apa nak?" tanyanya lembut.

Gadis kecil itu menggeleng, "Tidak apa-apa. Maaf saya yang sudah ceroboh menabrak."

"Tidak apa, lain kali perhatikan ya. Tapi kenapa kamu lari buru-buru begitu hingga tak memperhatikan jalan,"

"Emm," kepala gadis itu semakin menunduk, seolah lapisan bata di bawahnya lebih menarik, ketimbang wajah tampan sang peramal.

Saat inilah Felix mulai menilai gadis cilik di depannya. Usianya mungkin sekitar 8 atau 9 tahun. Badannya mungil tak kurus ataupun gemuk. Meski bajunya bukan baju baru. Tapi cukup bersih jika dikatakan sebagai anak jalanan. Hanya saja bajunya tak cukup bagus untuk dikatakan sebagai anak salah seorang yang tinggal di daerah ini.

Ketertarikannya akan cahaya emas seketika menghilang. Mungkin jika itu terjadi sebelum Dia bertemu bayi Ivy dengan takdir yang masih misteri, Dia akan sangat tertarik. Lagipula takdir gadis kecil didepannya memang cukup jarang ditemui.

Cahaya emas, menandakan keberuntungan yang amat besar. Misalnya saja jika jika pemilik cahaya emas mengambil sebuah nomor lotre. Maka pasti nomor yang muncul besok adalah miliknya. Atau jika sebuah panah melesat ke arahnya. Tiba-tiba angin akan berhembus membengkokkan panah itu. Tapi tentu saja setiap kelebihan akan ada kekurangan. Meski nomor lotre ada ditangannya. Tak akan bisa mencegah penjahat ingin merebutnya. Dan meski panah di bengkokkan untuk tak sampai padanya. Bukan berarti bisa menahan angin yang menerpanya.

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!