Aluna gadis lugu yang penuh dengan cobaan hidup. Sebenarnya dia gadis yang baik. Namun sejak dia dikhianati kekasih dan sahabatnya dia berubah menjadi gadis pendiam yang penuh dengan misteri. Banyak hal aneh dia alami. Dia sering berhalusinasi. Namun siapa sangka orang-orang yang datang dalam halusinasinya adalah orang-orang dari dunia lain. Apakah Aluna akan bahagia dengan kejadian tersebut. Atau malah semakin terpuruk. Ikuti kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Aku bahagia melihatmu ketakutan. Ini hanya sedikit pelajaran buatmu. Walaupun sebenarnya aku tak menyangka apa yang aku pikirkan benar terjadi padamu. Mungkin semesta sedang berpihak kepadaku. Bolehkah aku tersenyum melihat penderitaanmu
🔥🔥🔥
" Sha.. Sha.. kamu kenapa Alisha...." Bram datang tergopoh-gopoh saat dilihatnya Alisha yang kebingungan. Alisha terlihat sangat berantakan.
Begitu melihat Bram, Alisha langsung menubruknya. Menangis sesenggukan.
" Mas, aku takut. Takut mas. Hiks.. hiks..hiks.." Alisha menangis dalam pelukan Bram.
" Iya, ya sudah jangan takut. Sekarang ada Mas.." Bram mengusap punggung Alisha. Tangis Alisha mulai mereda. Tinggal sisa air mata dan juga ingus yang ikut keluar masuk saat Alisha bernafas.
" Baju kamu basah, Bau lagi. Kamu ngompol Sha.." Bram mengurai pelukan saat dia mencium bau tidak sedap. Dia tatap tubuh Alisha dari atas ke bawah.
" Kenapa, sampai kencing di celana. Apa yang terjadi..." Tanya Bram sambil menatap wajah Alisha yang sembab.
" Ini semua gara-gara Mas Bram. Kenapa mas Bram ninggalin Lisha. Di panggil-panggil tidak menyahut, malah terus melangkah..." Alisha terlihat cemberut. Dia memukul dada Bram.
" Bukannya kamu yang pergi ninggalin Mas. Tadi mas panggil kamu terus berjalan. Mas terus ikuti tapi tidak ketemu juga...."
"Bukannya mas yang pergi duluan.."
" Kamu Lisha bukan Mas, seharusnya belok kanan, Eh mas lihat kamu berlari belok kiri. Padahal jelas-jelas ada papan penunjuk arah tulisan kamar jenazah. Mas heran kenapa kamu malah menuju ke sana.."
" Mas yang berjalan cepat ninggalin aku. Sudah dipanggil, sama sekali tidak menoleh.."
Mereka berdua berdebat saling menyalahkan. Mereka merasa sama-sama betul , merasa ditinggalkan. Akhirnya Bram diam, menatap Alisha.
" Kalau bukan mas Bram, Jadi tadi itu sia- pa..." Alisha tertegun. Jadi dia memang salah arah. " Terus yang Lisa lihat seperti mas Bram siapa..." Tanyanya menatap Bram.
" Mana Mas tahu, mas ikuti kamu dari belakang. Tapi tidak ketemu. Baru mas lihat tadi kamu muncul dari arah kamar jenazah dengan keadaan yang berantakan seperti ini.."
Alisha masih diam. Dia bingung apa yang terjadi dengan dirinya. Apa mungkin ada sosok yang sengaja menuntunnya ke arah kamar jenazah tersebut. Bulu kuduknya meremang seketika. Teringat apa yang dia alami tadi.
" Yuk pulang, malah bengong. Keburu malam. Tapi sebelumnya ganti baju dulu sana. Kamu biasanya bawa serep.." Bram menunjuk kamar mandi di dekat mereka berdiri.
Alisha semakin merinding. Dia masih tidak mengerti dengan yang terjadi. Apa yang dia rasakan berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Alisha hanya bisa tercenung dengan isi kepala penuh dengan berbagai pertanyaan dan pemikiran yang membuatnya semakin merasa takut.
"Ganti dulu sayang, malah bengong.." Bram mencubit pipi Alisha pelan. Namun bisa membuat Alisha terkejut.
" Mas, temani masuk ya. Aku takut.." Alisha memandang Bram dengan wajah memelas nya.
" Sayang, tidak mungkin dong. Kita belum muhrim. Mas tunggu depan pintu saja ya.." Bram membalikkan tubuh Alisha dan mendorongnya menuju kamar mandi.
" Tapi mas.." Alisha berhenti. Perasaannya tidak enak. Dia benar-benar takut. Tapi Bram tidak mengerti juga.
" Alisha, nanti mas khilaf bagaimana hehehe... Sudah sana mas tunggu di sini.."
" Tapi mas.."
Alisha tidak bisa menolak lagi. Bram sudah mendorongnya masuk kamar mandi dan menutup pintunya.
Alisha membuka tasnya. Dia memang selalu membawa baju ganti. Tapi sebelum itu Alisha melihat sekeliling kamar mandi.
" Kamar mandi yang bersih..." Alisha menaruh tasnya di cantelan baju yang ada di pintu kamar mandi.
Dia segera membuka bajunya dan berganti dengan yang baru. Baju dan celananya memang bau, tidak sengaja dia kencing di celana. Ketakutannya yang membuat dia tidak bisa menahannya. Untung tidak ada yang melihat. Betapa malunya kalau sampai ada yang tahu. Sudah dewasa tapi masih kencing di celana.
" Mas, sudah . Ayo pulang.." Alisha Keluar dari kamar mandi sudah berganti baju dan juga merapikan make up-nya. Dia sudah terlihat segar dan rapi.
" Mas, ayoo.." Alisha menepuk punggung Bram. Saat Bram di sapa diam saja, Alisha sedikit kesal. Pasalnya Bram malah memunggunginya.
" Mas, ayo kita pulang. Lapar .." Alisha bergelayut di lengan Bram. Namun sesaat Alisha terdiam. Tangan brm terasa dingin sekali. Alisha menoleh ke arah Bram untuk memandang wajahnya. Perasaannya tidak enak.
" Kamu, kamu siapa.." Alisha melepas cekalan nya. Dia mengibaskan tangannya.
" Kamu siapa.. " Alisha berteriak. Dia berlari menjauh. Lelaki yang dikira Bram ternyata orang lain. Wajahnya rata tanpa hidup mulut dan mata.
Alisha gemeteran. Dia lari tunggang-langgang. Jantungnya sudah berdebar sangat kencang. Alisha sangat ketakutan.
" Sayang, kenapa. Hey.. Kenapa berlari lagi.." Bram yang melihat tingkah alisha tentu saja heran.
Bram menyusul Alisha yang berlari ke arah kamar jenazah lagi. Bram benar-benar tidak mengerti kenapa Alisha bertingkah aneh malam ini.
Akhirnya Bram bisa menyusul Alisha yang terlihat jongkok dengan badan gemeteran. Mukanya dia tutup dengan kedua tangannya. Seakan sedang melihat sesuatu yang menakutkan di depan sana.
" Sayang, kamu sebenarnya kenapa sih .." Bram menyentuh bahu Alisha.
" Kamu siapa..." Alisha sontak berdiri. Dia mundur perlahan dengan tangan yang mengacung ke arah Bram.
" Astaghfirullah..sayang ini aku, Bram. Kamu seperti melihat hantu saja .." Bram mencoba mendekati alisha yang terlihat waspada.
" Jangan mendekat. Kamu siapa. Jawab! Kamu siapa!!!" Alisha berteriak. Kakinya mundur selangkah demi selangkah. Namun tanpa dia sadari tubuhnya sudah bersandar di tembok.
" Sayang, jangan takut ini Mas. ini saya , Bram.." Bram berjalan semakin dekat. Mata alisha terlihat menelisik tubuh Bram. Dan tak lama kemudian tubuhnya ambruk luruh ke lantai. Untung saja Bram cekatan sehingga dia bisa menangkap tubuh Alisha tepat waktu.
" Sayang, Alisha. Kamu kenapa.." Bram menepuk-nepuk pipi Alisha yang tidak sadarkan diri di pangkuannya. Berkali-kali dia berusaha. Namun Alisha belum sadar juga.
Kemudian Bram membuka tasnya. Dia ingat kalau selalu membawa minyak kayu putih. Dioleskan minyak terserah di hidung Alisha berharap Alisha cepat sadar. Dan ternyata tak berapa lama terlihat matanya membuka dengan perlahan.
Alisha melihat ke sekeliling. Kemudian pandangan matanya jatuh pada Bram. Aluna bangkit berusaha menghindari dari pelukan Bram.
"Kamu siapa..." Tanya Alisha dengan mata nanar.
" Sayang, ini aku Bram. Lihat baik-baik. Kaki aku menjejak bumi bukan. Sentuh aku. Aku nyata sayang. Yuk kita pulang. Hari semakin malam.." Bram membujuk Alisha yang beringsut menjauhi Bram.
Alisha menatap Bram atas ke bawah. Kemudian balik lagi dari bawah ke atas. Berulangkali dia lakukan.
"Sayang, yuk pulang. Itu tempat parkir sudah terlihat. Kita makan dulu ya. Aku laper..." Bram menjangkau tubuh Alisha dan merangkulnya. Dia tidak tega melihat keadaannya. Bram tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan Alisha.
Kali ini Alisha menurut. Dia berjalan dalam rangkulan Bram menuju motor yang diparkir tidak jauh dari tempat tersebut.
" Peluk yang erat kita pulang..." Alisha naik ke boncengan motor. Dia memeluk pinggang Bram dengan erat. Meletakkan kepalanya dipunggung. Dia memejamkan mata. Dia masih takut dan terbayang kejadian yang tadi dia alami.
Motor melaju dalam kegelapan malam. Angin malam menerpa tubuh kedua anak manusia yang terlihat letih. Untung jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu dua puluh menit.
" Sayang, sudah sampai..." Bram menghentikan motornya di depan rumah Alisha yang terlihat gelap.
" Heeemm.. " Alisha membuka matanya. "Cepet sekali. Tidak terasa.." Alisha turun dari motor dan berjalan menuju pintu rumahnya.
" Mas, mampir dulu.." Alisha menoleh ketika dilihatnya Bram tidak turun dari motornya.
" Sudah malam sha. Mas langsung pulang ya.." Bram menyalakan motornya.
" Sebentar saja, Di dalam gelap. Aku takut.." Alisha menatap Bram.
" Baiklah.. Sebentar saja ya. Mas lelah. Untung besok libur..' Bram turun dari motornya. Berjalan mengikuti Alisha menuju rumahnya yang terlihat gelap. Suasana sudah sepi. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Para tetangga pasti sudah istirahat.
Alisha membuka pintu dan menyalakan lampu. Di belakangnya Bram mengikuti. Bram kasian melihat keadaan Alisha.
" Duduk dulu Alisha bikinin kopi ya. Kita tidak sempat makan.." Alisha masuk ke dapur dan memasak air.
Semua rencananya gagal. Dia lapar. Dia mengambil panci dan mie instan. Dia ingin makan itu saja yang mudah dibuat. Karena memang hari sudah malam dan tidak mungkin untuk keluar lagi mencari makanan. Tubuhnya sudah sangat lelah.
Alisha membersihkan diri terlebih dahulu sambil menunggu air mendidih. Tidak butuh waktu lama semua sudah siap. Dia tidak jadi bikin kopi. Nanti malah tidak bisa tidur. Dia bikin dua cangkir teh dan dua mangkok mis instan rebus.
" Mas, cuci muka dulu sana. Biar segar. Ini aku buatin teh sana mie. Mas pasti lapar. Kita belum makan. Aku juga mau ganti baju dulu. Nanti kita makan bereng." Alisha membawa nampan ke ruang tamu. Terlihat Bram sedang duduk bersandar sambil memejamkan mata.
Bram membuka matanya dan mengangguk. Kemudian beranjak berjalan menuju kamar mandi. Bram merasa letih. Mungkin dengan mencuci muka akan merasa segar dan bisa pulang dengan aman.
Tak butuh waktu lama, Bram sudah kembali dan duduk menikmati teh yang Alisha buat.
" Mas..." Terdengar suara Alisha. Bram menoleh dan tertegun. Dia menelan ludah. Matanya tak berkedip menatap Alisha.
" Makan dulu baru pulang. Mumpung masih hangat..."
Bram mengangguk dia menikmati mie dengan sesekali melirik Alisha. Ada sesuatu yang bergejolak dalam tubuhnya.
Apakah itu...
Bersambung..
Terima kasih buat yang sudah mampir. Boleh tinggalkan jejak. Lopee ❤️❤️❤️