NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Pernikahan Kilat
Popularitas:44.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bhebz

Terjebak menikah dengan seseorang yang tidak pernah diinginkan adalah sebuah musibah besar, terlebih jika keduanya mempunyai latar belakang sosial yang berbeda. Tak ada cinta tapi harus hidup seatap adalah hal yang harus dilakoni Marvin Andrian dan Malena Rachman.

"Terang saja Miss mau menikah denganku karena aku ini siswa terpopuler di sekolah!" Marvin Andrian.

"Meskipun aku dapat predikat perawan tua, aku juga tidak ingin sembarang menikah, apalagi dengan anak ingusan seperti kamu!" Malena Rachman.

Mampukah mereka hidup bersama meskipun tanpa ada cinta diantara mereka berdua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Terserah!

"Tapi Malena sudah jadi istriku pa!" balas Marvin sengit.

"Kami sudah halal. Dan aku sangat mencintainya!" lanjut Marvin.

"Cih! Mimpi kamu!" balas Martin. "Tahu apa kamu tentang pernikahan heh?! Lagipula mana buktinya kalau kamu pernah menikahi Miss Malena hah?!" lanjut pria itu masih dengan ekspresinya yang sangat marah.

"Iya Vin, kamu jangan bercanda nak. Kalaupun kamu suka sama Miss Malena tapi gak bisa seenaknya mengatakan kalau kamu sudah menikahinya. Kasihan gurumu itu. Nama baiknya bisa dipertaruhkan, apalagi kamu hanya seorang siswa baginya," timpal Indira berusaha menjadi penengah.

"Nah, kan kamu dengar sendiri. Mama benar sekali. Kamu hanya seorang siswa baginya. Miss Malena tentu ingin suami yang lebih dewasa darinya dan bukannya anak ingusan seperti kamu!"

Wajah Marvin mengeras karena menahan emosinya.

"Miss Malena juga ingin suami yang mapan dan bukannya anak-anak yang masih minta uang jajan pada kedua orangtuanya, hahaha!" Martin tertawa merendahkan.

Marvin merasakan darahnya mendidih tapi ia masih berusaha untuk bersabar karena ia sadar diri. Semua yang dikatakan oleh abangnya benar. Ia masih sangat muda untuk membicarakan tentang pernikahan.

"Bagaimana pa? Apa papa ingin mengatakan hal yang sama?" tanya Marvin pada Andrian yang sejak tadi hanya diam menyimak.

"Tidak. Papa hanya belum percaya kalau kamu benar-benar telah menikahi Miss Malena. Papa masih sangat shock karena anak papa bisa mengambil keputusan besar seperti itu tanpa meminta pertimbangan kedua orangtuamu terlebih dahulu," jawab Andrian.

Marvin menundukkan wajahnya tafakur. Ia memang merasa bersalah karena tidak meminta pendapat sang papa pad waktu itu. Hal itu karena kondisinya begitu begitu cepat dan tak pernah ia bayangkan akan seperti ini kejadian selanjutnya.

"Pernikahan adalah ibadah terpanjang Vin. Pernikahan bukanlah sebuah permainan kata-kata. Ada banyak tanggung jawab yang harus diemban di dalamnya, tak melulu soal hasrat dan cinta," lanjut pria paruh baya itu.

"Iya pa," ucap Marvin semakin menundukkan wajahnya.

"Papa selalu mengajarkan pada kalian tentang kejujuran dan juga tanggung jawab. Kalau memang benar kamu telah menikahi gurumu itu, berikan bukti pada papa Vin."

"Nah, itu betul sekali pa. Tunjukkan buktinya kalau kamu sudah menikahi Miss Malena!" sergah Martin cepat.

"Jangan hanya omong doang karena obsesi sesaat!" lanjut pria itu dengan tatapan tajam pada Marvin.

"Baiklah. Aku bisa membawa papa dan mama ke sebuah kampung dimana kami dinikahkan dengan paksa pada waktu itu," ucap Marvin dengan suara tegasnya.

"Nikah paksa?"

Semua orang tercekat kaget.

"Ya, aku dan Miss Malena dinikahkan paksa karena kesalahpahaman oleh warga sekitar. Malam itu aku kecelakaan dan Miss Malena membantu aku, para warga salah paham dan akhirnya kami dinikahkan di depan semua penduduk di kampung itu."

Untuk beberapa detik, Andrian, Indira, dan Marthin kembali terlongo tak percaya dengan kenyataan yang dipaparkan oleh Marvin.

"Jadi itu berarti, Miss Malena dan kamu pun sebenarnya tidak menginginkan pernikahan itu. Lalu sekarang kenapa kamu ngotot Marvin! Apa karena aku yang juga menginginkan Miss Melena hah? Dan itu semua disaat mama dan papa telah merestui kami?" salak Martin semakin kesal.

"Pada awalnya kami berdua tidak menerima pernikahan itu tapi seiring berjalannya waktu, kami bisa saling mencintai. Dan aku berjanji akan menyampaikan hal ini pada papa dan mama setelah ujian akhir sekolah selesai," jelas Marvin tak perduli dengan aksi protes sang abang.

Marthin kembali mencibir tak suka.

"Dasar gila! Memangnya setelah ujian selesai kamu sudah bisa memberinya nafkah heh?!" sarkas Martin lagi.

"Sok gentle dan bertanggungjawab. Coba kamu cari uang sendiri dan jangan bergantung pada mama dan papa! Itu baru yang namanya gentle!"

"Marthin sudah!" tegur Indira karena mulai tak suka kalau Martin begitu sewenang-wenang pada sang adik.

"Gak apa-apa ma. Aku memang masih belum bisa menafkahi Miss Malena. Tapi insyaallah, aku akan bekerja dan mencari uang sendiri. Papa dan mama tidak perlu khawatir."

"Mau kerja apa kamu dengan ijazah hanya sampai SMA. Sarjana saja kadang masih nganggur dan masih merepotkan kedua orangtuanya. Lalu kamu? Sok-sok mau mengambil tanggung jawab besar dengan menikah. Mimpi jangan kelamaan!" sindir Martin lagi dan berhasil membuat Marvin kembali naik pitam.

"Aku Marvin Andrian, masih berusia 18 tahun tapi aku berjanji akan bisa membahagiakan istriku sendiri tanpa pemberian dari papa dan mama apalagi dari orang seperti Abang!"

"Hahahaha. Jangan buat aku tertawa ya. Mau beli permen aja kamu masih minta sama mama. Lucu!" tawa Martin kembali menggema dan begitu sangat menyakitkan bagi seorang Marvin.

"Martin! Diam!" sentak Andrian dengan tatapan tajam pada sang putra pertama yang semakin kesini semakin kesana.

"Marvin sudah mengatakan yang ingin ia katakan. Sekarang waktunya kita mengkonfirmasi hal ini pada Miss Malena," putus Andrian dan segera meraih handphonenya untuk menghubungi wanita itu.

Lama Andrian menunggu tapi tak ada jawaban dari nomor tujuan. Nomor Malena sedang tidak aktif dan berada di luar jangkauan.

"Miss Malena mungkin sedang sibuk saat ini jadi pembicaraan ini cukup sampai di sini dulu. Semuanya bisa bubar!" titah Andrian kemudian berdiri dari duduknya. Ia ingin kembali ke kamar untuk memikirkan kenyataan yang baru saja ia dengar.

"Terimakasih banyak pa," ucap Marvin tersenyum.

Indira pun mengikuti suaminya ke dalam kamar. Ia yakin Andrian ingin mendinginkan otaknya dan ia harus berada di samping suaminya untuk mendampingi pria itu mengambil keputusan.

Hanya Marvin dan juga Martin yang masih berada di dalam ruangan itu saling bertatapan dengan aura panas.

"Apa kamu tahu, kalau Miss Malena pernah mengatakan padaku kalau ia senang bersama denganku Marvin?" ucap Martin berusaha memprovokasi.

Bugh

Marvin tak menjawab tetapi malah memberikan satu pukulan telak pada sang abang.

"Oough!"

"Jangan pernah menyebut nama istriku di mulutmu itu bang, aku tidak suka!" geram Marvin seraya meninggalkan Martin menuju ke kamarnya.

"Brengsek kamu Marvin!" teriak Martin dengan emosi tertahan.

"Kamu akan menyesal telah melakukan ini padaku sialan!" lanjut pria itu masih dengan emosinya.

"Terserah!" balas Marvin santai. Saat ini ia hanya ingin menenangkan dirinya sebelum mendengarkan keputusan mama dan papanya tentang pernikahannya.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

1
Fatir
Sopir taksi mungkin 😅
Rahmah Salam
si mama mertua..../Casual/
Rahmah Salam
klau sdh tau tasx sapa ....knp msh nanynyaaa...../Casual/
Fatir: supaya seru hahaha
total 1 replies
Mbah
berharap yang terbaik saja dah
nuraeinieni
tas menantu mu mama indira,,,,,restui pernikahan marvin dan malena dong mama indira.
Rostina Sahar
Lebih baik jujur Marvin...
nuraeinieni
jgn cemburu malena,,,namanya juga mama cinta pertama utk anak laki2x,,,,bgtupun km cinta pertama mu adalah ayah mu.
Daniaaa
lanjut dan jangan pisahkan mereka lagi dong Thor
Daniaaa
betul banget Marvin. Saya setuju yang ini
Sofiaa
Ceritanya bikin baper tapi seruu abiz
rianaa
lanjut Thor
Halisa Mini
Aduh semoga hubungan mereka bisa lebih baik
sunshine wings
kasian isterimu Marvin.. 😔😔😔😢😢
sunshine wings
hohohoho.. tas isteri tercinta kesayangan Marvin ketinggalan authorku..
bagaimana menjawab pertanyaan mama Indira?
hanya dengan berterus teranglaa tentang hal sebenarnya agar tidak berbohong pada diri sendiri..
Intan Permata: Yap betul, setuju. harus jujur apapun konsekuensinya
total 1 replies
Justin
milik istriku Mah, ngomong gitu aja Vin
sunshine wings
lanjut author 💪💪💪💪💪
Titin Riani
katakan kalau itu adalah tas Malena, istrimu
may22
waduh, kayaknya lebih baik jujur saja. Katakan yang sebenarnya Marvin.
may22
more than words lah Thor...udah senyum2 bahagia eh disajikan part meresahkan 😵
ris123
duh perasaan aku kok gak enak yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!