Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?
Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.
Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.
Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?
NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyaman
Total waktu perjalanan hampir 20 jam, tapi berhubung Jakarta lima jam lebih cepat dari Paris maka Raden dan rombongan telah sampai di pagi buta.
Alula tertidur pulas, karena tak mau mengganggu tidurnya, Raden membawanya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Di dampingi oleh Bastian dan tim lainnya, Raden menggendong Alula menaiki lift hotel, tempat dimana dia akan menginap untuk menikmati waktu bulan madu.
Tiba pada lantai yang di tuju Raden dan rombongan keluar dari lift, berjalan beriringan menuju kamar paling mahal di hotel ini.
Bastian membuka pintu, gegas Raden masuk membaringkan tubuh mungil Alula pada ranjang super king nya.
Bastian pamit. "Ada apa-apa telepon saja, aku mengantuk Bos." Katanya.
"Hmm." Raden berjalan ke arah pintu untuk kemudian menutupnya.
Kembali Raden alihkan pandangan ke arah Alula, ia mendatanginya lagi dan kemudian duduk di sisi ranjang menghadap istrinya.
"Ini pertama kalinya kamu menginjak tanah Paris," Raden menggeleng. "Tidak, kau belum menginjak nya. Tidur mu seperti pingsan sampai-sampai tidak menyadari sudah berada di negara lain." Ralat nya tersenyum.
Intens sekali Raden menatap Alula. Jika di pikir lagi, wajah cantik itu tak ada celahnya. Kepribadian Alula pun sangat baik, apa adanya. Lucu, tidak membosankan. Alula menarik meski tanpa embel-embel kepopuleran apa lagi kekayaan.
Raden mengarahkan jemarinya pada pipi Alula, ingin sekali merasakan kelembutan kulit ranum gadis itu. Baru saja menempel Alula sudah lebih dulu membelakanginya.
Raden terkikik kecil. "Dalam keadaan tidak sadar saja, kamu sangat pelit." Ujarnya pelan.
Raden bangkit dari duduk, dia menuju kamar mandi, untuk kemudian mengganti pakaian tidurnya. Siang nanti Alula pasti langsung mengajaknya jalan-jalan.
Alula bilang Alula mau keliling Paris. Mengunjungi tempat-tempat romantis, yah setidaknya Raden benar-benar pergi bulan madu meskipun kegiatan mereka tidak membuat ranjang berderit.
...----------------...
Silih berganti, hari pun terus Alula lalui. Satu Minggu sudah Alula dan Raden berada di kota Paris, berbagai destinasi tempat wisata telah Alula datangi bersama suaminya.
Ada saat-saat dimana Alula dan Raden terlibat canggung berjamaah, ada kalanya mereka merasakan hal aneh dalam hatinya.
Tak mungkin tidak merasakan getaran apa pun, sementara mereka laki-laki dan perempuan yang normal.
Tinggal bersama di atap dan kamar tidur yang sama, sudah bisa dipastikan akan membuat keduanya saling terpaut rasa.
Rasa yang bagaimana? Rasa yang sukar sekali untuk di jelaskan, Raden dan Alula menolak mengakui perasaan nyaman mereka.
Kenyataannya adalah mereka nyaman meskipun perdebatan tak pernah mereka lupakan. Ada saja alasan untuk keduanya berseteru. Anehnya lagi adalah, Raden menikmati saat-saat itu.
Selama di negara ini. Raden sengaja mengajak Alula berkeliling menggunakan kereta, menikmati pemandangan kota yang terkenal dengan julukan kota cinta, atau city of love.
Salah satu kota terindah di Eropa untuk menikmati musim gugur ya Paris.
Pepohonan dengan daun-daunan berwarna kuning kecoklatan yang membingkai sudut kota Paris membuat kota ini terlihat lebih fotogenik dan mempesona.
Mengunjungi kawasan perbukitan Montmartre untuk mendapatkan pengalaman musim gugur yang menakjubkan di Paris.
Kawasan ini memiliki bangunan-bangunan klasik ternama yang telah didirikan sejak abad ke-18.
Alula memakai pakaian musim gugur yang menggemaskan. Cuaca Paris di musim gugur cukup sejuk dan berangin. Raden tak pernah membiarkan sedikitpun jaket Alula terbuka. Raden siaga menjaga gadis mungilnya.
Kendatipun pernikahan mereka bukan karena cinta, tapi Raden bukan pula CEO arogan, apa lagi kejam.
Sebenarnya Raden jauh dari kata tirani. Namun, sebuah kondisi yang membuat Raden ingin membalas perlakuan Emelly dengan menikahi Alula.
Terlepas dari kesialan ini. Alula bahagia bahkan saking bahagianya senyum manis tak pernah luput dari bibirnya siang ini.
Raden dan Alula kini tengah berada di salah satu lokasi wisata gembok cinta yang paling terkenal di dunia yaitu jembatan Paris, di atas Sungai Seine.
Sudah sedari awal, Alula menginginkan untuk singgah di tempat ini, Alula penasaran dengan gembok-gembok yang terdapat di sana.
Berbusana musim gugur Raden mengikuti langkah Alula yang terus mengedarkan pandangannya kemana-mana. Alula takjub dengan hal-hal menakjubkan ini.
"Baby tidak lapar?" Raden meraih tangan Alula yang melenggang tanpa beban. "Kamu perlu makan kan? Sudah dari pagi kita jalan-jalan."
Alula menoleh berdiri mendongak menghadap suaminya. Dia lepaskan tangan Raden lalu merogoh saku long Cardi nya.
"Lula mau menyematkan gembok cinta Lula di sini Om. Alula berharap permohonan Alula akan terkenang di sini." Katanya.
Raden mengernyit. "Kamu percaya hal seperti ini?"
Gadis itu mengangguk. "Alula percaya, harapan adalah awal dari kesuksesan. Alula percaya, permohonan adalah cambuk bagi kita untuk menyongsong masa depan, Alula tidak terlalu yakin Alula mampu mendapatkan apa yang Lula mau, tapi Alula punya harapan tinggi dan akan Alula kenang harapan Alula di sini." Jelasnya.
Raden memutar bola matanya. "Galang? Apa Galang yang kamu tulis di pita harapan mu?"
Alula melipat bibir. "Ini rahasia Lula, Om!"
Raden mengalihkan pandangan kesal, dan di saat itulah, Alula menyimpan gemboknya pada sederet gembok lainnya.
"Sudah!"
Raden menoleh. "Sudah? Secepat itu?" Dia mengernyit heran, Raden bahkan belum sempat melihat apa warna dari gembok yang Alula pasang.
"Yeay, sekarang kita makan!" Alula berlari melawan arah dari tujuan awalnya.
Sementara pandangan Raden mengikuti gerak tubuh gadis itu lalu beringsut menatap setumpuk gembok-gembok cinta di sisinya. Dia pegang satu persatu benda-benda tersebut. Mencari nama Galang dan Alula, mungkin.
"Di mana Alula meletakkan nya?" Raden masih fokus mengabsen satu persatu gembok-gembok itu. Tak ada satupun yang tertulis Galang ataupun Alula.
"Om!" Alula meneriaki nama nya. "Cepat, Lula lapar!" Teriaknya dengan melambaikan tangan.
Baru saja Raden beralih pandang, satu pita tersangkut pada jemarinya. Kembali Raden menoleh dan nama Alula terukir di sana.
"Alula Humaira, komikus dan animator terbaik." Raden tersenyum membaca itu, "Jadi harapannya bukan Galang?" Gumamnya.
"Kenapa aku merasa perlu tenang? Dan kenapa aku perlu tahu apa harapannya? Memangnya kenapa kalau nama Galang yang Lula tulis?" Raden menggerutu menyadari keanehan dirinya.
Raden mendengus, ia berjalan cepat menuju Alula yang sudah bergandengan tangan dengan Bastian seperti anak kecil.
Raden tabrak tubuh mungil Alula lalu meringkusnya, "Lepas Om! Turunkan Lula!" Alula kelojotan dalam gendongan Raden.
"Jangan dekat-dekat playboy cap kadal! Atau masa depan mu suram!"
Bastian terkikik mendengar itu, selalu saja ada alasan Raden over protective pada Lula.
"Om sendiri apa?." Sanggah Alula, meski tak ingin namun tangannya melingkar di tengkuk Raden perkara takut terjatuh.
"Aku suamimu."
"Hilih, suami apa, suami yang mencintai kekasihnya?" Alula melipat bibir. Sejenak dia menatap wajah tampan suaminya yang terdiam dengan pandangan lurus ke depan. Ada perlindungan dan rasa nyaman di sana.
...----------------...
Di lain tempat yang masih satu kota. Hari ini Emelly sudah sangat cantik, sepatu boot tinggi dan stoking warna hitam menghiasi kaki jenjangnya. Atasan yang menampilkan leher mulusnya dia pakai.
Emelly bahagia, Emelly masuk babak final dan pertandingan akhir akan di langsungkan Minggu depan. Emelly di berikan kesempatan untuk pulang ke hotel. Ini waktu yang tepat untuk bertemu dengan Raden.
Dia terus menerus tersenyum, ada notifikasi dari Instagram Raden, dan secangkir kopi dengan hiasan choco granule bergambar hati telah Raden unggah.
"Aku datang untuk mu Raden."
...😚𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶😚...
...ᴰᵘᵏᵘⁿᵍ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᴸᴵᴷᴱ ⱽᴼᵀᴱ ᴷᴼᴹᴱᴺ ᵈᵃⁿ ᴴᴬᴰᴵᴬᴴ🙏...
bisa mati rasa