Sentuhan Liar Gadis Bar-bar

Nikki turun lebih dulu, dibandingkan istri nya. Dimana Baby malah masih asyik bermain air di dalam bathtub sana. Sementara Nikki tak mau tergoda lagi akan ulah serta aksi mesum istrinya yang binal itu. Akhirnya Nikki memutuskan untuk menyelesaikan mandinya dengan segera.

Saat pria yang tak lagi menyandang status duda itu, menuruni anak tangga, mommy Cinta telah menunggu nya di pangkal tangga sana. Sambil terus menatap ke arah sang putra.

"Kenapa menatap Nikki seperti itu, Mom? ". Nikki bertanya sambil menautkan kedua alisnya, seolah bingung akan tatapan sang mommy.

"Habis ngapain, hayo?" Mommy Cinta senyum-senyum tak jelas. Bahkan, wanita paruh baya itu sambil menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda putra kedua nya tersebut.

"Apaan sih Mom?. Jangan aneh-aneh! ". Jawab Nikki berusaha menghindari pertanyaan konyol dari Mommy nya. Dimana menurut Nikki sifat Mommy dan istrinya saat ini sama persis.

Cinta mendekatkan dirinya, untuk lebih dekat dengan Nikki. Lalu ia membisikan sesuatu, tepat di depan telinga sang putra kedua yang sekarang sudah berganti status lagi menjadi seorang suami.

"Mommy denger loh bang. Tadi suara Baby mend3s4h". Bisiknya tanpa malu di depan putranya sendiri.

"Mommy!". Nikki melotot tak percaya akan ucapan Mommy nya saat ini. Ia tak menyangka jika suara Baby sampai di luar kamar mereka.

"Ha ha ha, kenapa mesti malu?. Dia sudah jadi istri kamu bang, dan sering-sering saja bikin Baby seperti itu!. Biar Mommy dapat tambahan cucu lagi!". Seloroh Mommy Cinta sambil terkekeh geli yang langsung beranjak pergi dari hadapan Nikki.

"Astaga". Nikki memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa pening sendiri. Tidak Mommy sendiri dan tidak istrinya juga, sekarang sama-sama membuat nya kehabisan kata-kata.

Nikki pun kembali melangkah menuju ruangan tamu. Yang hanya di seka oleh hiasan saja dari pangkal tangga sana. Dimana ia juga penasaran dengan tamunya yang telah ia biarkan lama untuk menunggu dia sejak tadi, bahkan Mom Cinta sama sekali tidak bicara tentang perihal sang tamu.

"Wah, pengantin baru nih baru nongol". Ujar salah satu pria ketika melihat Nikki nampak begitu segar, dengan rambut yang masih sedikit basah.

"Lanjutkan saja ngobrol nya!. Om tinggal dulu ya! ". Pamit Anton karena putranya sudah turun setelah satu jam lamanya.

"Baik Om, terimakasih sudah menemani kami ngobrol. Sambil menunggu pengantin baru keluar kamar". Timpal salah satu pria yang merupakan teman sesama anggota di polres yang sama dengan Nikki.

Anton hanya tersenyum. lalu berlalu pergi meninggal kan para pria dewasa untuk mengobrol lebih leluasa. Karena, Anton dan Cinta juga akan pulang dulu ke rumah Nikki yang lama pagi ini.

Sebab, Raya dan Lana serta cucunya Mentari juga sudah pulang sejak semalam. Hanya saja, Anton beserta istrinya memutuskan untuk menginap satu malam saja. Sehabis acara pengajian yang di lakukan di rumah Baby tadi malam.

"Gimana bro, lapang juga sepertinya. Pagi-pagi begini udah keramas aja". Ledek salah satu pria sambil terkekeh sendiri.

"Biasalah, bro. Pedangnya udah lama gak di asah. Begitu dapat asahannya yang masih muda lagi. Ya tancap terus lah". Sambung salah satu pria.

Nikki ikut mendaratkan bokongnya, di single sofa yang ada di hadapan kedua sahabatnya itu. Dimana sejak tadi hanya diam dan membiarkan kedua sahabatnya melontarkan cibiran nya saja.

"Bacot aja terus!". Timpal Nikki menatap sedikit ketus pada dua pria yang ada di hadapan nya saat ini.

Namun, begini lah cara mereka kalau sedang kumpul. Saling ledek satu sama lainnya. Kedua pria itu juga selalu ada di saat ia sedang butuh sandaran. Baik tukang penasihat, tukang di suruh lah dan lain sebagainya. Setidaknya, sejak ia menduda. Hanya mereka berdua lah. Tempat Nikki bersandar, selain pada keluarganya sendiri.

"Sensi amat yang habis ena-ena". Ledek sahabat nya lagi.

" Iya tuh, mentang-mentang capek. Makanya bro santai aja!. Kagak usah ngebut-ngebut kejar setorannya!. Nanti juga bunting sendiri! ". Sahut pria satunya lagi sambil tertawa puas.

"Resek ya lu pada". Jawab Nikki sambil melempar bantalan sofa pada kedua sahabatnya itu.

Dan di sambut gelak tawa oleh keduanya. Bahkan, Nikki pun ikut terkekeh. Sebab gara-gara mereka berdua juga. Akhirnya sampai saat ini Nikki terus terlibat hubungan dengan Baby. Bahkan, dia juga telah menikahinya dengan sah sekarang.

Mereka bertiga pun terlibat obrolan serius. Setelah puas meledek Nikki. Akhirnya saat ini bisa memasang wajah serius nya juga. Dimana kedua sahabat Nikki mengucapkan selamat serta belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Atas meninggalnya sang papa mertua sahabat mereka itu. Karena, mereka juga tidak tahu jika papa Baby meninggal secepat ini.

Sebagai rekan kerja Nikki juga paham akan kesibukan mereka. Sebab, Nikki juga tidak memberitahu siapapun di kantor. Tentang apa yang sedang terjadi padanya dan sang istri. Beruntung saja, Nikki dan Baby telah resmi nikah kantor sebelum Pak Gunawan wafat.

*

*

*

"Hati-hati di jalan mom, dad!. Nanti malam kesini lagi ya!"

Baby melambaikan tangannya, sambil terus menatap mobil kedua mertuanya. Dimana mommy Cinta dan daddy Anton akan pulang ke rumah Nikki terlebih dahulu.

"Yah, Sepi lagi deh nih rumah". Lirih Baby saat mobil mewah kedua orang tua Nikki, telah hilang di balik pagar besi yang menjulang tinggi itu.

Nikki melirik istrinya yang terlihat lesu. "Mari kita bikin rame lagi! ". Seru Nikki sambil menaik turunkan alisnya.

Baby yang menoleh hanya menatap wajah tampan pria yang telah menikahinya itu, lalu ia mendekatkan tubuhnya kearah Nikki. Lalu berkata.

"Ogah!". Dimana Baby langsung lari dari hadapan suaminya, untuk segera masuk kedalam rumah.

Nikki hanya menyeringai licik, lalu ikut melangkah lebar menyusul langkah istrinya. Sadar dengan aksi suaminya itu ,Baby menoleh dan benar saja, Nikki sampai sedikit berlari hanya untuk mengimbangi langkah dirinya.

Sampai menaiki anak tangga pun. Baby sedikit buru- buru. Ia kembali menoleh saat sudah berada di depan pintu kamar nya.

"Kenapa ngikutin aku sih?" protes Baby sedikit kesal. Bahkan nafasnya saja masih sedikit ngos-ngosan.

"Siapa yang ngikutin kamu? Percaya diri sekali". Jawab Nikki santai yang langsung mendorong pelan bahu istrinya, agar ia bisa membuka handle pintu lebih awal.

Baby hanya berdecak sendiri, sambil ikut masuk kedalam kamar sana. Lalu ia juga langsung mengunci pintu kamar tersebut tanpa berpikir panjang lagi.

Tikk!

Nikki menoleh, Saat terdengar pintu kamarnya di kunci oleh Baby. Ia menatap wajah wanitanya dengan dahi yang mengkerut.

"Aku hanya ingin istirahat, Pi. Jangan mikir yang aneh- aneh dulu!". Ujarnya sambil melangkah kearah ranjang.

"Ulangi! ".

" Hah, Apa? ". Baby mengurungkan niatnya untuk langsung berbaring di atas ranjang itu, karena perintah Nikki barusan.

"Ulangi lagi!. Apa yang kamu ucapkan tadi?". Titahnya kembali yang semakin membuat Baby bingung.

"Yang mana? ". Tanya Baby memasang raut wajah yang bingung sendiri. Wanita itu tak mau ambil pusing. Dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk sana.

"Awww!?". pekik Baby, yang mana Nikki malah langsung ikut tidur, tapi ia malah tidur di atas tubuh istrinya.

"Kamu memang lebih suka menjerit, rupanya". Seru Nikki dengan tatapan mesumnya.

" Kan bisa tidurnya disebelah ku!. Kenapa harus di atas?" protes Baby sedikit kesal.

" Bukannya kamu sendiri yang bilang, jika di atas lebih enak!. Kan?"

"Berhenti lah mesum!" Baby melotot menatap wajah suaminya. Namun, sayangnya ia sendiri yang terhipnotis akan ketampanan pria dewasa tersebut.

Wajah nya yang cool, dengan pembawaan nya yang tegas. Mata sedikit sipit sangat pas melekat di wajah tampan itu.

"Ulangi! ". Ujarnya lagi saat Baby mulai melupakan pertanyaan nya tadi.

"Aduh... Aww... Stop pi! . Ini sangat gel—"

Baby tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Ketika perutnya di cium gemas oleh Nikki. Dimana saat ini Nikki malah kembali menatap wajahnya dengan senyum penuh arti.

"Apa tadi?, katakan lagi!". Titahnya dengan tidak sabaran.

" Papi stop!! ". Teriak Baby sambil terkekeh lagi. Saat Nikki kembali menciumi perut nya.

"Panggilan yang bagus, dan seterusnya jangan di ganti lagi!" Perintahnya tanpa menerima penolakan.

"Kalo aku tidak mau?" Tantang Baby jahil.

"Maka, aku akan memberikan hukuman yang mampu membuatmu tidak bisa berjalan dengan benar lagi setiap harinya!". Ancam Nikki penuh penekanan nya.

"Caranya? ". Tanya Baby dengan gaya polos bak tak paham sama sekali.

"Oh, Jadi kau mau hukuman itu sekarang juga?. Hm?"

" No!?". Baby berusaha bangun dari ranjangnya. Namun, gerakannya kalah cepat dari Nikki, hingga ia kini malah telah kembali di kuasai oleh suaminya.

Tubuh kekar Nikki benar-benar membuat Baby kalang kabut. Namun, saat melihat Nikki tersenyum menawan itu mampu membuat Baby lupa diri karena terpesona akan ketampanan Nikki yang berkali-kali lipat menurut Baby. Pesona mantan Duda berusia 39 tahun itu memang di luar nalar Baby sendiri bahkan, sang mantan yang menurutnya dulu paling tampan saja kalah jauh dengan suaminya sekarang.

"Hei, tutup mulut mu ini!. Nanti ada lalat yang masuk, gimana? ". Nikki membungkam bibir Baby dengan telapak tangannya yang lebar itu.

" Bukan seperti itu caranya". Ucap Baby tak terima setelah Nikki melepaskan telapak tangannya dari mulutnya

"Lalu?"

Tanpa di duga Baby malah membungkam bibir Nikki, dengan serangan pagi jelang siang ini, sehingga mampu membuat Nikki sedikit terkejut. Tapi, lama-kelamaan keduanya jadi saling sesap satu sama lainnya.