menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#2
Altair berhenti berjalan lalu terdiam menatap mereka semua yang masih berjalan meskipun Altair telah berhenti , mereka tidak menyadari nya.
tapi ada satu orang yang menyadarinya , lalu dia berhenti , lalu berbalik menatapku yang terdiam di tempat yang juga melihatnya karena dia berbalik ke arah Altair.
"Kenapa ta." Pertanyaan itu membuat semua orang yang tadi masih berjalan terhenti dan kini berbalik ke arah siapa yang bertanya.
"Cuman sakit perut terus mual aga pusing dikit ko Tasya, ga papa lanjut aja." tersenyum tipis ke arah Tasya.
Tasya pun langsung berjalan ke arah Altair berdiri tadi mengecek suhu Altair , Tasya mengecek Altair namun tidak ada masalah tidak panas ataupun luka luar kalau batin kan ada.
tiba tiba matanya fokus ke arah perut Altair , Tasya seketika terdiam sejenak , lalu mengarahkan tangan kanannya ke arah perut ku , Tasya pun terkejut bukan main lalu menatap Altair dengan wajah terkejutmu nya.
"Kenapa Tasya ada yang salah sama Alta." Echi bertanya ke arah Tasya yang tampak tidak bergeming di tempat.
"Lo- , Lo hamil ta." Perkataan itu membuat semua yang ada di sana kaget gak ketolongan terutama Altair yang Shock dan Rifqi yang menatap Altair kaget juga lah.
"Gue pengen nanya , terakhir kali Lo haid kapan ta."
"Gue ga inget seinget gue 1 bulan yang lalu."
masih shock berat.
"berarti iya gue cuman mastiin aja , Lo beneran hamil usia kandungan Lo 5 mingguan an jadi masih rentan-." Sebelum Tasya selesai berbicara Altair sudah lebih dulu pergi ke arah kapal meninggalkan mereka dengan sedikit berlari melewati mereka semua membuat Tasya berteriak.
"Jangan lari ta , Lo lagi hamil usia kandungan Lo masih rentan lemah." Aga teriak Tasya ke Altair namun sepertinya tidak digubris oleh Altair yang sudah masuk ke dalam Kapal setelah di munculnya dari dalam air.
Rifqi pun menyusul Altair dengan berlari mengejarnya masuk ke dalam Kapal setelah Altair masuk tidak lama , mencari keberadaan Altair setelah tiba masuk ke dalam kapal.
Rifqi pun mencari Altair di dalam kapal setiap sudut kapal Rifqi datangi untuk mencari Altair , namun Rifqi tidak menemukan Altair di dalam kapal mungkin Altair di luar, tanpa pikir panjang Rifqi pun pergi ke arah balkon kapal yang berada di luar.
______________________________________________
setelah berlari masuk ke dalam kapal Altair pun segera berlari juga ke arah balkon kapal untuk mencerna semua nya , dia duduk termenung di salah satu kursi yang menghadap laut , dia sedang melamun namun otaknya berpikir keras apa yang harus dia lakukan sekarang.
Di satu sisi Rifqi Harus bertanggung jawab atas perbuatannya kepada sepupunya dengan begitu dia pun harus membatalkan pernikahan apa yang sudah dia tunggu , Namun di sisi lain Dia hamil anaknya Rifqi.
dia ingin egois dengan menikahi Rifqi dengan begitu anaknya memiliki seorang Ayah namun sepupunya pasti akan menyebarkan apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri , mau tidak mau , rela ya harus rela bagaimana lagi sekarang.
Jika di katakan Altair sakit ya sakit mereka melakukan hal ini karena mereka akan menikah tapi kejadiannya yang tak terduga terjadi , Anak ini tiba di waktu yang tidak tepat.
saat sedang bergelut dengan pikiran nya , Altair tidak merasakan Rifqi yang tengah melihat punggung nya persisi dibelakangnya biasanya Altair akan langsung berbalik ketika ada orang yang sedang memperhatikan nya bahkan orang itu berada sangat jauh.
tiba tiba Rifqi melingkarkan tangannya di perut Altair tidak terlalu erat dengan wajah di bahu kanan Altair membuat Altair kaget tersadar dari lamunannya, lalu mencoba melepaskan Tangan Rifqi dari pinggangnya namun Rifqi sama sekali tidak mau.
"Sebentar saja." Rifqi pun membalikan tubuh Altair menjadi ke hadapannya dengan tangan melingkar di pinggang Altair , Namun Altair bahkan tidak menatap Rifqi dia hanya menunduk untuk mengalihkan pandangan.
"jika ada orang dihadapan mu jangan menunduk lihat wajahnya." mengarahkan wajah Altair yang menunduk menjadi menatapnya dengan tangan kanannya.
"Lepas." Saling bertatapan.
"Tidak , aku ingin berbicara kepadamu Alta , dengarkan aku."
"Tidak ada yang perlu dijelaskan , semuanya telah jelas , Gue yang mundur , Gue yang bakal batalin pernikahan ini untuk orang tua gue maupun Lo bakal gue kasih tau."
"Ga ta pernikahan kita ga bakal batal kita bakal nikah bulan depan kan."
"Tetap Batal , Lo harus tanggung jawab perbuatan Lo."
"gue ga mau." sambil mengelus perut rata Altair.
"ga qi , Lo harus tanggung jawab perbuatan Lo sama sepupu gue Lo harus nikah sama sepupu gue qi dia hamil anak lo."
"trus Lo , Lo juga hamil anak gue ta , gue bapak dari anak lo 100% gue yakin anak di dalam kandungan Lo anak gue , tapi sepupu Lo belum berarti itu anak gue ta."
"bukan anak lo jelas jelas Lo ngelakuin itu qi kepergok qi."
"Gue ga pernah ngelakuin hal itu sama dia ta cuman sama Lo ta."
"Lepas qi jangan gini kasian sepupu gue , nikah sama dia qi anak dalam kandungan nya butuh sosok seorang ayah , ga usah perduli sama gue mulai sekarang , jangan hawatir tentang anak lo , anak lo aman sama gue tapi gue pengen minta maaf terlebih dahulu jika nanti anak lo ga tau Lo bapa nya , gue minta maaf , karena setelah ini gue maupun anak gue ga bakal ganggu hidup lo lagi qi."
"ga , gue ga mau , anak gue juga butuh seorang ayah ta , dia butuh gue , gue ga peduli soal sepupu Lo itu , tolong jangan gini , gue ga bisa hidup tanpa Lo ta."
"qi gue minta tolong sama Lo , jangan ganggu gue maupun anak gue nanti ya , gue dan anak gue juga janji ga bakal ganggu hidup lo lagi , mulai sekarang dan seterusnya kita udah ga ada hubungan apa apa lagi ya qi , gue juga bakal batalin pernikahan kita." Melepaskan tangan Rifqi yang melingkar di pinggang Altair , terlihat juga Rifqi yang menatap Altair dalam sambil menggelengkan kepala saat mendengar perkataan ku , namun Altair tidak membalas tatapan Rifqi sama sekali.
"Lepas qi jangan kaya gini , gue ngeiklasin Lo meskipun gue gabisa , sakit qi hati gue sakit saat gue tau semuanya ditambah ini." menunjuk perut yang masih rata diliat juga sama Rifqi tidak diduga air mata Altair pun keluar dengan sendirinya membuat Rifqi juga menangis , dan menghapus Air mata Altair namun di tepis dan Altair pun berontak dengan mendorong Rifqi dengan kekuatan membaut Rifqi mundur dan jatuh kebelakang.
setelah Rifqi jatuh kebelakang, Altair pun pergi dari sana , Altair tidak menyia-nyiakan kesempatan itu ..................