NovelToon NovelToon
Gadis Pesantren Itu Istriku

Gadis Pesantren Itu Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Orang Suusah

Seorang gadis cantik lulusan pesantren menikah dengan pemuda tampan yang sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orang Suusah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Kedatangan Orang Tua

Yasmin menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Hingga hari sudah mulai terang, ia sudah selesai memasak.

Namun Vano belum juga keluar kamar, karena biasa jam segini pria itu sudah siap siap berangkat kerja.

Di lihatnya pintu kamar Aran masih tertutup rapat dan sangat hening.

Hingga jam menunjukan pukul 9 pagi, Yasmin yang sedang bersih bersih di ruang tengah. Di kagetkan oleh bel pintu rumah yang berbunyi.

Vano keluar dari kamar menuju pintu, namun ia meminta Yasmin untuk masuk kedalam kamarnya terlebih dulu.

"Kamu masuklah, teman saya datang. " kata Vano.

Dengan cepat, Yasmin masuk kedalam kamarnya.

" Hey bro, gimana udah enakkan. " tanya Iyan.

" Kepala aku pusing. " jawab Vano yang masuk kedalam kamarnya di ikuti lyan.

" Ya udah deh, aku pasangain infusnya dulu. " kata lyan yang mulai mengeluarkan semua alat medis dan obat yang ia bawa.

Ia pun mulai memasangkan infus di tangan Vano.

" Kamu sebagai dokter bedah yang hebat, masa sakit begini aja minta aku datang. " ledek lyan.

" Aku nggak bakalan minta kamu datang, kalau obat di rumah ada. " jawab Vano.

" Lain kali, sedia obat, masa dokter obat sebiji aja nggak ada di rumah. " kata Iyan selesai memasangkan infus.

kemudian ia memberikan beberapa obat untuk Vano.

"Ini nanti kamu makan setelah sarapan. " kata Iyan.

" Thanks Yan." jawab Vano.

" Eh, ngomong ngomong kamu kan udah nikah, terus istri kamu mana, kok nggak kelihatan. " tanya lyan yang penasaran dengan istri sahabatnya itu." Dia ada di kabar, malu ketemu orang lain. " jawab Vano.

" Ya ela Van, memangnya istri kamu dari gowa ya, ketemu orang aja malu. " ejek Iyan yang tidak percaya dengan apa yang Vano katakan.

Tiba-tiba Yasmin masuk, sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan air hangat beserta minuman untuk Iyan. Iyan yang melihat gadis itu masuk, seketika terpaku, matanya hampir tidak berkedip menatap Yasmin.

" Maaf, saya bawakan sarapan, silahkan di makan. " kata Yasmin yang langsung keluar karena merasa sangat malu.

" Wow.." hanya itu kata yang keluar dari mulut Iyan setelah Yasmin keluar.

" Biasa aja kali. " kata Vano sambil mengambil segelas air hangat yang di bawakan Yasmin.

" Itu benar istri kamu." tanya lyan memastikan lagi.

" Terus kamu fikir mama aku. " jawab Vano.

"Gila lu Van, bisa dapatin ukhti bercadar seperti itu." kata lyan yang terpukau dengan Yasmin.

" Udah, ngapain ngomongin istri aku. " kata Vano yang mulai memakan sarapanya.

" Eh, kamu bilang kan kalian di jodohnya, apa istri kamu sudah pernah melihatmu sebelumnya. " tanya lyan penasaran.

" Belum, bahkan pertemuan pertama kita setelah menikah. " jawab Vano.

" Wahh... berarti kamu belum melihat wajah istrimu sebelumnya dong. " lanjut Iyan.

" Karena di jodohkan, makanya aku belum pernah melihat dia. " jawab Vano santai.

"Terus gimana, orangnya cantik nggak." tanya lyan penasaran seperti apa rupa gadis itu.

" Udah, ngapain bahas dia, dosa tau. " jawab Vano yang langsung menghentikan Iyan.

"Aku kan cuma penasaran. " kata lyan tertawa.

" Kalau penasaran, makanya nikah." jawab

Vano meledek.

Tiba tiba ponsel lyan berbunyi, di lihatnya suster dari rumah sakit yang menelponya.

" Mati Gue Van, hari ini aku ada jadwal operasi. " kata lyan yang baru ingat.

" Dasar, bukanya cepat pergi malah ngegosip. " ejek Vano.

"Ya udah, aku pergi dulu. " pamit lyan yang langsung keluar dari kamar Vano.

Namun di ruang tengah ia melihat Yasmin yang tengah bersih bersih.

" Maaf, saya permisi dulu. " pamit Vano.

" Iya." jawab Yasmin menunguduk.

Vano keluar dari dalam kamar, begitu mendengar lyan bicara dengan istrinya.

" Kamu sedang apa." tanya Vano yang melihatYasmin masih berdiri di ruangan itu.

" Saya sedang bersih bersih. " jawab Yasmin

.

"Tidak usah, lebih baik istirahat saja." kata Vano masuk kembali kedalam kamarnya.

Mendengar perkataan Vano, dengan cepat ia masuk kedalam kamarnya. Ada perasaan kecewa di hatinya, ketika Vano berbicara dingin padanya.

***

Jam menunjukan pukul sembilan malam, Vano sedang duduk di ruang tengah sambil memangku lebtopnya. Sesekali Yasmin bisa mendengar suara batuk pria itu, karena penasaran ia pun keluar

menghampiri Vano.

Melihat Yasmin berdiri tidak jauh darinya, Vano menatapnya penuh tanya.

" Kenapa." tanya Vano penasaran.

"Saya mau bicara sebentar bisa?. " tanya Yasmin.

"Silahkan." jawab Vano yang tetap meneruskan pekerjaanya.

Yasmin memberanikan diri untuk bicara.

" Apa anda punya pacar. " tanya Yasmin tiba tiba.

Vano yang mendengar itu langsung terhenti kemudian menatap Yasmin.

" Kenapa tanya seperti itu." tanya Vano penasaran.

" Jika benar anda memiliki perempuan yang anda cintai, saya bisa bilang ke umi dan aby untuk mengakhiri pernikahan ini. " jawab Yasmin.

Vano langsung tersentak mendengarkan penuturan gadis kecil itu.

" Saya hanya tidak ingin jadi orang ketiga dalam hubungan anda. " lanjut Yasmin bersungguh sungguh.

" Kalau saya bilang tidak ada, kamu masih akan melakukanya. " tanya Vano.

Yasmin langsung terdiam. Ia memang tidak memiliki pacar atau pun pasangan seperti yang di tanyakan Yasmin barusan, namun Vano pernah menaruh hati kepada Salma sahabatnya.

Namun ia tidak ingin merusak persahabatan mereka, karena tau jika lyan menyukai wanita itu. Vano hanya memendam perasaanya sampai saat ini.

" Dengar ya, saya tidak akan mengakhiri pernikahan ini sampai kapan pun. " kata Vano yang langsung berubah fikiran.

"Tapi, bukanya anda sendiri yang bilang, jika tidak ada cinta di antara kita, makan akan mengakhiri pernikahan ini secara baik baik. " tanya Yasmin yang langsung kaget mendengar penuturan Vano barusan.

" Itu dulu, sekarang saya tidak akan mengakhirinya. " jawab Vano.

" Tapi kenapa, untuk apa mempertahankan pernikahan yang tidak di dasari cinta dari masing masing. " tanya Yasmin.

" Jika saya bilang, mulai sekarang saya akan belajar mencintaimu bagaimana. " tanya Vano berdiri menghampiri Yasmin.

Mendengar pernyataan Vano, Yasmin langsung memundurkan badanya. Ia langsung masuk kedalam kamarnya karena kaget dengan pekataan Vano.

Sementara Vano hanya diam membisu karena merasa sedikit kecewa mendengar Yasmin bertanya seperti itu.

Tiba-tiba ponselnya berdering, di lihatnya nama umi mertuanya yang muncul di layar ponselnya. Dengan cepat Vano mengangkatnya.

" Halo umi, assalamu'alaikum. " jawab Vano.

" Halo nak, kamu di rumah kan, ini umi sama abi sudah ada di bawah apartemen kamu, cuma umi bingung harus naik kelantai berapa. " jawab uminya yang kebingungan mencari unit Vano.

" Umi datang kesini, kok nggak kasih tau Vano dulu, biar Vano jemput di terminal. " kata Vano kaget.

" Sengaja, umi pengen kasih kejutan ke menantu ibu. " jawab wanita paruh baya itu.

"Ya udah, Vano turun sekarang. " jawab Vano panik.

la mematikan panggilanya dan langsung mengetuk pintu kamar istrinya.

"Yasmin.." panggil Vano.

Namun tidak ada jawaban dari gadis itu, sehingga membuatnya mengetuk pintu kamar Yasmin berulang kali.

"Yasmin buka pintunya, umi sama abi ada di bawah, mereka datang kesini. " kata Vano memanggilnya.

Mendengar itu, dengan cepat Yasmin membuka pintu kamarnya.

" Umi sama abi kesini. " tanya Yasmin memastikan.

" Iya, mereka sekarang ada di bawah. " jawab Vano.

Yasmin hendak keluar namun langsung di tahan Vano .

"Tunggu. " tahan Vano.

" Kenapa, saya mau menemui mereka. " jawab Yasmin.

" Umi dan abi nggak tau kalau kita tidur terpisah. " kata Vano.

1
inaq icha
lanjut ya kk
inaq icha
🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!