NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menerobos ranah Penguasa Jiwa

Langit di atas pegunungan itu kini benar-benar berubah menjadi kanvas gelap yang dipenuhi kilatan petir. Awan tebal yang membawa tekanan luar biasa menggulung seolah siap menelan apa pun di bawahnya. Fangzhao, yang biasanya penuh kesombongan, berdiri di sisi Xu Yiran dengan bulu berdiri, mulutnya komat-kamit tanpa sadar.

Xu Yiran, masih duduk bersila di tepi kolam, menarik napas dalam-dalam. Ia tahu ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga mental. “Lima petir,” gumamnya pelan. “Setiap satu akan lebih kuat dari sebelumnya. Ini akan menyakitkan, tapi aku harus bertahan.”

Fangzhao menoleh dengan ekspresi ngeri. “Tunggu, Tuan akan menahannya langsung? Tidak berusaha melindungi dirimu dengan formasi atau sesuatu?”

Xu Yiran hanya meliriknya sekilas. “Aku adalah pertahananku sendiri.”

Seketika, petir pertama turun.

BOOOM!

Cahaya putih menyilaukan menghantam tubuh Xu Yiran, membuat seluruh tempat itu bergetar. Suara dentuman keras menggema hingga ke lembah di bawah. Fangzhao hampir terpental karena gelombang kejut yang dihasilkan.

Ketika debu dan asap mulai mereda, Xu Yiran masih duduk di tempat yang sama. Tubuhnya sedikit bergetar, tapi ia tidak bergerak sedikit pun. Kulitnya memerah, dan asap tipis mengepul dari pakaiannya yang terbakar di beberapa tempat.

“Bisa lebih pelan lagi, Langit?” Xu Yiran mengeluh sambil menyeringai, giginya mengertak menahan rasa sakit.

Fangzhao melongo. “Tuan—Tuan masih hidup?!”

Xu Yiran menghela napas dan menutup matanya kembali. “Tentu saja. Ini baru yang pertama.”

Kilatan kedua muncul, lebih besar dan lebih terang. Petir kedua turun dengan suara yang lebih memekakkan.

CRAAACK!

Xu Yiran mengangkat kedua tangannya, mencoba menahan energi yang menggila itu. Kali ini, tubuhnya terdorong ke belakang hingga hampir jatuh ke kolam. Tangan dan bahunya terlihat mulai retak, darah mengalir dari luka-luka kecil di kulitnya.

Namun, alih-alih mengeluh, Xu Yiran justru tertawa kecil. “Ini menyakitkan, tapi… luar biasa! Kekuatan ini… aku bisa merasakannya menembus tubuhku!”

Fangzhao, yang menonton dari pinggir, mulai merasakan keringat dingin. “Gila! Benar-benar gila! Aku tahu manusia ini tidak normal, tapi ini sudah keterlaluan!”

Petir ketiga menyusul tanpa memberi waktu untuk bernapas.

ZAAAP!

Petir itu menghantam kepala Xu Yiran langsung, membuat tanah di sekitarnya retak dan kolam di belakangnya bergolak. Xu Yiran menggertakkan giginya lebih keras, tubuhnya melawan rasa sakit yang seolah ingin menghancurkannya dari dalam. Namun, energi spiritual di sekitar Xu Yiran semakin meningkat. Pusaran energi mulai berwarna keemasan, menunjukkan tanda-tanda kultivasinya yang semakin matang.

“Petir ketiga ini benar-benar… menantang,” desisnya, masih duduk tegak.

“Petir ketiga saja hampir membunuhmu! Bagaimana kau akan melewati dua lagi?!” Fangzhao melolong putus asa, bahkan bulu-bulunya berdiri tegak. Karena jika tuannya mati, maka dia sebagai hewan kontrak juga akan mati.

Xu Yiran tersenyum tipis. “Kau tahu, Fangzhao, aku tidak butuh komentar pesimismu.”

Petir keempat datang dengan intensitas yang bahkan membuat udara sekitarnya terasa menyesakkan.

BOOOM!

Xu Yiran berdiri untuk pertama kalinya, kedua tangannya membentang ke atas. Ia menerima petir itu langsung, tanpa perlindungan. Tubuhnya terpental beberapa langkah ke belakang, darah segar menyembur dari mulutnya, tapi ia tetap tegak. Matanya kini bersinar dengan tekad yang membara.

“Langit! Itu semua yang kau punya?! Aku bisa menerima lebih dari ini!” teriaknya dengan suara yang menggema.

Fangzhao ternganga. “Dia benar-benar gila…”

Kilatan terakhir, petir kelima, mulai terbentuk. Awan di atas kepala mereka berubah menjadi pusaran hitam besar, seolah-olah Langit sedang mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk ujian terakhir.

Xu Yiran mengepalkan tangannya. Ia merasa tubuhnya sudah berada di batasnya, tapi ia tidak boleh mundur. “Ini akhir dari semuanya,” katanya pelan, tapi penuh keyakinan.

Petir kelima akhirnya turun, jauh lebih besar dan menakutkan dibandingkan empat sebelumnya.

CRAACK—BOOOM!

Xu Yiran menerjang ke depan, menabrakkan dirinya ke arah petir itu. Seluruh tubuhnya diselimuti cahaya putih keemasan, hampir tidak terlihat lagi. Tanah di sekitarnya terbelah, menciptakan jurang kecil yang memanjang dari tempat ia berdiri.

Ketika petir terakhir itu akhirnya menghilang, Xu Yiran berdiri di tengah kawah yang terbentuk akibat ledakannya. Tubuhnya penuh luka, tapi ia masih hidup. Lebih dari itu, aura yang keluar dari tubuhnya telah berubah. Itu bukan lagi aura Raja Langit, melainkan aura seorang Penguasa Jiwa.

Fangzhao berjalan mendekat dengan hati-hati, menatap Xu Yiran seperti melihat makhluk dari legenda. “Kau benar-benar berhasil… Aku tidak tahu harus mengatakan apa…”

Xu Yiran, yang tubuhnya berasap dan pakaian compang-camping, hanya tersenyum kecil. “Aku sudah bilang, Fangzhao… aku adalah pertahananku sendiri.”

Dia berdiri di tengah kawah yang ia ciptakan, napasnya masih berat, namun aura di sekelilingnya jelas lebih kuat dan lebih stabil. Ia telah berhasil menerobos ke ranah Penguasa Jiwa, dan kini tubuhnya memancarkan energi yang luar biasa. Luka-lukanya perlahan pulih berkat energi spiritual yang kini mengalir deras di dalam tubuhnya.

Fangzhao mendekat dengan ekspresi campuran antara kagum dan kesal. “Kau benar-benar monster, Tuan. Lima petir itu bahkan bisa membunuh Penguasa Jiwa biasa, tapi kau—kau menahan semuanya hanya dengan tubuhmu!”

Xu Yiran menoleh dengan senyum tipis, matanya penuh kepercayaan diri. “Hal kecil seperti itu tak bisa menghentikanku, Fangzhao. Kalau aku takut pada ujian langit, bagaimana aku bisa menghadapi musuhku?”

Fangzhao menggelengkan kepalanya, bulu peraknya yang kini terlihat bersih kembali berkilau di bawah sinar bulan. “Aku tidak tahu apakah aku harus kagum atau menganggapmu bodoh. Tapi satu hal yang pasti, kau lebih gila dari binatang roh mana pun yang pernah aku temui.”

Xu Yiran tertawa kecil, lalu duduk bersila di atas batu besar. Ia mulai mengatur napasnya, menstabilkan energi barunya. Proses menerobos ke ranah Penguasa Jiwa memang berhasil, tapi energi yang baru ia dapatkan perlu dikendalikan dengan hati-hati agar tidak meledak secara tidak terkendali.

Fangzhao, yang tidak bisa diam, duduk di dekatnya. “Kau tahu, Tuan, aku tidak pernah melihat manusia sepertimu. Biasanya, manusia suka mengandalkan senjata atau bantuan eksternal untuk melewati cobaan seperti itu. Tapi kau? Tidak satu pun alat atau formasi yang kau gunakan.”

Xu Yiran membuka matanya perlahan, pandangannya tajam namun santai. “Aku tidak percaya pada alat. Semua yang aku butuhkan sudah ada di tubuhku sendiri.”

Fangzhao menyipitkan matanya, ekspresi menyebalkannya muncul kembali. “Ck, sombong sekali. Tapi… itu masuk akal.” Ia mengangguk seolah-olah baru menyadari sesuatu. “Mungkin itulah kenapa aku memilih menjadi binatang kontrakmu. Meski aku tidak suka mengakuinya, kau memang luar biasa.”

Xu Yiran hanya menggelengkan kepala. “Fangzhao, jika kau terus memuji sekaligus mencelaku, aku mungkin benar-benar akan menyesali keputusan membiarkanmu hidup.”

“Ah, Tuan bercanda lagi!” Fangzhao menyeringai.

Setelah beberapa jam meditasi, Xu Yiran akhirnya bangkit. Tubuhnya terasa lebih ringan, kekuatannya kini sepenuhnya stabil. Ia menoleh ke Fangzhao yang masih duduk santai. “Waktunya pergi. Kita tidak bisa membuang waktu lagi.”

“Ke mana sekarang?” Fangzhao bertanya sambil melompat berdiri.

“Wilayah selatan Kekaisaran Qing,” jawab Xu Yiran sambil berjalan meninggalkan kawah itu. “Tujuanku berikutnya ada di sana.”

Fangzhao mengikuti dari belakang, melompat-lompat kecil sambil terus berbicara. “Aku harap kau tidak membuat masalah besar lagi, Tuan. Tapi, mengingat siapa dirimu, itu pasti akan menjadi kekacauan besar…”

Xu Yiran hanya tersenyum samar tanpa menoleh. “Kita lihat saja nanti.”

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!