"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Punya Ayah
"Siapa yang kau maksud mati Briana?" suara tegas dan dingin membuat kedua wanita itu melebarkan kedua matanya.
Briana menatap tajam ke arah Rara. Seketika membuat Rara menciut, hatinya takut setengah mati.
"Tidak bukan begitu El .."
"Aku sudah tegaskan kalau Gege belum mati dan kalian malah membeicarakan kematian Gege?" Elmer tidak suka siapa pun orangnya yang mengatakan Gege telah mati, ia tidak percaya. Ia yakin Gege masih hidup, seandainnya ada CCTV di jalan itu, ia yakin ia pasti menemukan Gege.
"Aku tidak ingin melihat wajah kalian Brian dan kau Rara, aku akan ikut sebagai tanda bakti ku sebagai seorang menantu. Jadi kalian pergilah," ucap Elmer dia memalingkan wajahnya. Seandainya orang lain sudah ia siksa sampai mati.
"El bukam begitu ..." Briana masih mencoba menjelaskan.
Sedangkan Rara memilih diam, ia tau Elmer dalam keadaan marah. Jadi percuma menenangkannya.
...
Setiap malam sebelum tidur Elmer akan menatap wajah Gege yang berada di depan ranjangnya dan setiap pagi ia akan di sambut oleh Gege. Melakukan apa yang di sukai Gege dan tidak melakukan apa yang tidak di sukai Gege.
Semenjak kehilangan Gege, ia berubah total. Apa pun yang Gege larang tak akan ia lakukan. Melewati waktu bersama dengan bayangan Gege.
Dalam hidupnya, kini tak ada lagi yang namanya pernikahan. Ia hanya menikah dengan Gege dan tak ingin menikah dengan orang lain.
"Sudah lima tahun, seandainya semua tak terjadi. Anak kita pasti sudah besar ya? Apa anak kita perempuan atau laki-laki. Pastinya akan mirip dengan mu, Ge."
Elmer tersenyum, kemudian perlahan memejamkan kedua matanya. Ia tersenyum melihat Gege bergandengan tangan bersama dengan seorang anak perempuan.
"Gege ...."
Gege menoleh dan anak di sampingnya menoleh, keduanya tersenyum.
....
Seorang pria tengah menanti kabar dari keluarga Lewis, semenjak Gege bersamanya yang ia cap sebagai putrinya Clarissa. Ia sangat takut Gege akan teringat masa lalunya, ia berharap Gege selamanya tidak ingat.
"Bagaimana?"
"Tuan, tuan Elmer belum menikah dan keluarga Lewis terus bersedih. Sepertinya mereka tidak menerima mematian Nona."
Hardiand memijat pelipisnya, sekalipun Gege kehilangan ingatannya tapi bukan berarti dia harus santai. Bisa saja Gege akan ingat dan kembali. Sebenarnya ada obat yang bisa membuat Gege amnesia, tapi ia takut melakukannya dan membahayakan nyawa Gege.
"Sebentar lagi tuan akan bertemu dengan mereka," ucap seorang pria. Dia merasa khawatir melihat wajah tuannya.
"Kau pergilah, tetap pantau mereka."
"Tuan teman wanita tuan Elmer datang. Apa kita harus menyelidikinya?"
Tuan Hardiand sebenarnya tak ingin menyelidikinya, biarlah Gege bersamanya. Ia tidak peduli dengan mereka. Akan tetapi demi nyawa putrinya, ia mengangguk. "Periksa semuanya jangan sampai terlewat."
"O iya, siapkan pesta untuk Gege. Aku ingin Gege memiliki pendamping."
"Tapi tuan, Nona Gege belum bercerai dan bagaimana kalau,"
"Sudahlah, aku tidak ingin memikirkannya. Kau urus saja," ucap tuan Hardiand. Masalah perceraian itu belakangan saja, yang penting ada seseorang yang bisa menjaga Gege dan cucunya. Bukannya ia tak mampu, tapi putrinya dan cucunya pasti butuh seseorang di sampingnya.
"Kakek,"
Seorang anak kecil menyapa tuan Hardiand, dia mengucek kedua matanya, lalu melangkah menghanpiri tuan Hardiand.
"Cucu Kakek, kenapa belum tidur?" Tuan Hardiand mencium gemas cucu perempuannya. Hidupnya semakin berwarna dengan kehadiran mereka. Maka dari itu ia tidak ingin melepaskan mereka berdua.
"Gak bisa tidur, pengen tidur sama kakek."
"Kakek pasti capek kerja ya buat krystal sama Mommy, seandainya Daddy masih hidup, Kakek gak perlu berkerja keras."
Tuan Hardiand tersenyum, "Kakek masih kuat, demi Krystal dan Mommy."
"Apa Krystal ingin punya Daddy?"
Krystal mengangguk, semua temannya memiliki seorang Daddy. Ia iri pada temannya yang di antar jemput oleh kedua orang tuanya.
"Krystal harus bantu kakek mencarikan pasangan untuk Mommy dan menjadi Daddy Krystal bagaiman?"
Krystal mengangguk dan tersenyum, kedua tangan pendeknya melingkar di leher Kakek Hardiand.
Tuan Hardiand tersentuh, ia ingin menangis. Cucunya harus terpaksa menjadi dewasa dimana masih belum waktunya.
"Krystal tidur ya. Ayo Kakek temani,"
....
Semenjak pertemuannya dengan Briana. Rara terlihat murung, kadang ia menangis dalam perasaan bersalah. Bahkan Elmer pun seakan mengabaikan Rara. Dia menatap punggung lebar Elmer yang berjalan di depannya dan berbincang dengan ayahnya.
Kini mereka telah sampai di London, ia berharap Elmer bisa bernafas lega, begitupun keluarganya. Bukannya ia ingin bersenang-senang, tapi setidaknya keluarganya tidak bersedih lagi.