Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Matre ?
Helen terbangun di jam tujuh pagi.
Dia lalu beranjak dari kasur berjalan menuju kamar mandi yang letaknya di dapur, dan mandi. Setelahnya memilih pakaian yang terlihat lebih santai.
Drrtt Drrtt
Ponsel nya berdering, ternyata yang menghubunginya adalah ibu nya.
Tanpa berpikir panjang ia menggeser ke tombol hijau.
"Hallo sayang," sapa Tasya di seberang sana.
Suara yang sangat ia rindukan akhirnya terdengar lagi di telinganya. Walaupun baru satu hari di tingga, ia sangat merindukan keduanya.
Walaupun ibu dan ayahnya sering meninggalkan nya selama dua atau tiga hari untuk berkunjung ke rumah kakek dan neneknya.Tetap saja Helen akan merindukan keduanya terlebih mereka honeymoon ke Bali.
"Iya mah? Mamah udah sampai?" Tanya Helen.
"Iya sayang, mamah udah sampai. Kamu udah makan?"
"Belum mah, ini lagi mau buat sarapan,"
"Oh gitu ya, kalau gitu mamah matiin dulu ya, mamah sama papah juga belum makan ini," ujar Tasya.
"Oke mah,"
Tut
Tok tok tok
Bersamaan dengan terputus nya panggilan, suara pintu di ketuk terdengar.
"Siapa?"
Tak ada jawaban melainkan orang tersebut terus mengetuk pintu. Helen mendengus sebal, ia segera beranjak.
Ceklek
Belum sempat melihat siapa yang datang, orang tersebut langsung memeluk nya erat.
"Kamu siapa sih?" Helen berusaha melepaskan pelukan antara dirinya dengan orang tersebut, namun orang itu memeluk nya erat.
"Pacarmu," jawab orang tersebut,membuat Helen bingung.
Pacar? Apakah orang ini Niko?
"Niko?"
Orang tersebut mengangguk dalam pelukan.
Helen teringat dengan kejadian semalam, ia mencoba mengecek leher Niko. Merah. Terdapat noda merah di lehernya yang sedikit keunguan.
Dada Helen seketika menjadi sesak, ia kembali berusaha melepaskan pelukan ini yang sayang nya terasa begitu nyaman, lagi pula ia takut bila ada yang melihat, bisa berabe bila ada yang melapor kepada orang tuanya.
"Ihh,lepasin dulu,"
"Aku bakal lepasin kalau kamu gak bakalan putusin aku,"
"Iya iya,tapi lepasin dulu. aku susah napas," ucapan Helen membuat Niko seketika mengurai pelukan tersebut.
"Maaf," satu kata namun banyak kesalahan yang ia wakilkan untuk meminta maaf.
"Maaf buat apa?"
"Buat yang tadi sama yang semalam," ucap Niko menunduk.
Tentu saja Helen tak akan memaafkan Niko dengan mudah, enak saja Niko tadi malam telah menyakiti perasaan nya dan hanya datang meminta maaf, seolah kejadian semalam bukan lah hal penting.
Helen akan memanfaat kan uang Niko. Ya ampun Helen, apakah kamu sudah menjadi perempuan matre? Ia tak peduli.
"Gak!"
"Kenapa?" Tanya Niko dengan memelas.
"Coba kamu lihat leher kamu," Helen menunjuk leher Niko.
Seketika Niko langsung melihat nya,namun ia kesusahan. Helen masuk ke dalam tanpa menutup pintu. Ia kembali dengan sebuah cermin di tangan nya.
"Coba lihat,"
Mata Niko membola melihat tanda merah di leher nya yang seperti kissmark.
"Kamu lihat kan? Aku gak bakalan maafin kamu kalau noda itu belum hilang,"
"Tapi kamu bakalan tetap maafin aku kan?"
"Hmm,tapi kamu harus temanin aku belanja dan kamu yang bayar, deal?" Helen mengulurkan tangan nya yang di balas oleh Niko juga.
▪️▪️▪️
Niko dan Helen kini sedang berada di mall untuk berbelanja, sesuai kesepakatan tadi. Tangan Helen telah penuh dengan paper bag begitu juga dengan tangan Niko.
"Kamu mau beli apa lagi?" Tanya Niko, membuat Helen membalikkan tubuh nya.
"Mau di maafin atau enggak?" Tanya Helen yang terdengar seperti ancaman. Yang membuat Niko tadi kelelahan seketika menjadi tegap dan mengubah ekspresi wajah nya.
"Mau dong, tapi aku capek banget, kita istirahat dulu ya?" Ujar Niko dengan memelas.