NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tabir yang Mulai Tersibak

Izaz pergi ke sebuah rumah yang berada di kota Salatiga, rumah yang nampak sederhana dan pekarangan rumah yang luas dan rimbun karena ditanami oleh berbagai tanaman hingga membuat suasana menjadi lebih hijau dan asri. Izaz kembali memastikan bahwa ia saat ini tidak salah alamat dan setelah memastikan bahwa memang ini adalah alamat yang ia cari sejak tadi, ia turun dari dalam mobil dan bergegas memasuki pekarangan rumah tersebut. Izaz mengetuk pintu rumah beberapa kali sebelum akhirnya pintu terbuka dan menampakan seorang wanita tua yang mengenakan daster rumahan nampak terkejut melihat kedatangannya.

"Benar ini rumah Bu Kinarsih?"

"Benar, saya Kinarsih, siapa anda?"

"Boleh saya masuk? Ada yang perlu saya bicarakan dengan anda."

Kinarsih nampak memindai penampilan Izaz dari ujung rambut hingga sepatu yang dikenakan oleh Izaz sebelum akhirnya Kinarsih mempersilakan Izaz masuk ke dalam rumah dan ia dipersilakan duduk di sofa ruang tamu.

"Saya buatkan minum dulu."

"Saya nggak akan lama-lama di sini, saya datang ke sini untuk menanyakan satu hal pada anda dan mohon anda jawab dengan jujur."

"Apa yang ingin anda tanyakan?"

"Apakah anda kenal Hanggono Susilo Atmadji?"

Mendengar nama yang sudah hampir 27 tahun ia berusaha kubur disebutkan oleh Izaz membuat memori buruk Kinarsih kembali muncul. Kinarsih ingat terakhir kali bagaimana Hanggono memperlakukannya dengan buruk bahkan hampir saja membuat calon anaknya meninggal dunia.

"Kenapa anda menanyakan itu? Siapa anda sebenarnya?"

"Saya Izaz Rahmad Agasa, pengacara keluarga Atmadji dan kedatangan saya ke sini adalah untuk mengajukan persetujuan dengan anda untuk melakukan tes DNA antara pak Hanggono dengan anak anda."

"Tes DNA?"

"Iya, pak Hanggono meminta saya untuk datang ke sini menemui anda dan meminta tes DNA untuk membuktikan apakah anak yang anda kandung selama ini adalah anak kandungnya karena pak Hanggono bilang jika anak itu memang anak kandungnya maka dia bisa mendapatkan jatah warisan."

Mendengar kata warisan yang disebut oleh Izaz membuat Kinarsih tergoda namun ia agak ragu untuk menyetujuinya.

****

Suherti menelpon Putra mengabarkan bahwa Kelly minggu depan akan diwisuda dari kampusnya dan Suherti meminta Putra untuk datang ke acara wisuda.

"Bisa kan, Nak?"

"Akan Putra usahakan, Bu."

"Ajak juga istrimu, ya."

"Iya Bu, nanti akan aku sampaikan."

Panggilan telepon berakhir saat Nancy masuk ke dalam kamar dengan wajah masam, obrolan dengan Dania di dapur membuat mood-nya memburuk.

"Kamu kenapa?"

"Dania mengatakan hal yang sungguh menyebalkan sekali."

"Memangnya apa yang Dania katakan padamu?"

"Masa dia menuduh papaku selingkuh dengan wanita lain saat masih menikah dengan mama? Itu sama sekali gak masuk akal, aku tahu persis papa seperti apa. Dia nggak mungkin menghianati mama," keluh Nancy.

"Dania itu kan suka buat huru-hara, kenapa juga harus kamu tanggapi."

"Iya aku tahu kalau dia itu suka bikin drama tapi tetap saja aku gak bisa terima kalau dia menuduh papaku yang bukan-bukan. Sudah menjadi istrinya itu harusnya dia bersyukur bukannya malah melempar bola api seperti ini."

Putra menggenggam tangan Nancy dengan lembut dan membuat perasaan Nancy agak lebih baik dan perlahan ia bisa menguasai kembali dirinya yang sebelumnya sedang terbakar emosi.

"Terima kasih kamu sudah buat aku jauh lebih baik."

****

Putra memberitahu Nancy mengenai obrolannya dengan Suherti beberapa waktu yang lalu soal wisuda Kelly dan Nancy setuju untuk pergi bersama Putra ke acara wisuda itu.

"Kamu yakin?"

"Kenapa memangnya? Aku gak boleh ikut?"

"Iya boleh, tentu saja boleh. Aku seneng malah kalau kamu mau ikut."

Nancy memeluk tubuh suaminya dengan erat, rasanya ia merasa aman dan tenang dalam pelukan hangat Putra.

"Keluarga kamu adalah keluargaku juga."

"Terima kasih karena kamu sudah menerima keluargaku."

"Sudahlah, jangan samakan aku sama Dania. Aku bukan dia."

"Iya aku tahu."

Karena hari sudah malam maka Nancy dan Putra memutuskan untuk tidur, saat jam 2 pagi, Nancy bangun karena merasa haus, perlahan ia turun dari tempat tidur untuk turun ke lantai bawah mengambil minuman. Ketika sampai di lantai bawah, ia melihat ruangan kerja papanya lampunya masih menyala.

"Papa belum tidur?" gumam Nancy.

Nancy berjalan menghampiri ruangan kerja sang papa, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Nancy langsung masuk begitu saja ke dalam ruangan kerja Hanggono yang membuat pria tua itu terkejut.

"Nancy? Kamu belum tidur?"

"Papa sendiri belum tidur?"

"Papa nggak bisa tidur."

"Memangnya apa yang sedang Papa pikirkan?" tanya Nancy penasaran dan duduk di sofa yang ada di dekat meja kerja Hanggono.

"Masalah pekerjaan."

"Papa itu kan Komisaris Utama yang gak perlu sampai memikirkan soal perusahaan, aku sebagai Presdir bisa menghandle semua itu."

"Tapi tetap saja Papa kan harus terlibat dalam beberapa hal terutama mereview sejumlah proyek yang sedang perusahaan kita kerjakan. Walau Papa ini gak memimpin langsung namun kamu tetap harus mendapatkan persetujuan Papa sebagai Komisaris Utama kalau hendak melakukan apa pun yang berhubungan dengan perusahaan."

****

Nancy jadi teringat dengan obrolan tadi sore dengan Dania dan ia kemudian mengadukan hal tersebut pada sang papa. Raut wajah Hanggono berubah saat mendengar cerita Nancy barusan.

"Dia bicara begitu padamu?"

"Iya, dia itu menyebalkan sekali."

"Kamu gak perlu mendengarkan apa yang dia katakan."

"Memang aku gak akan mau mendengarkan apa yang dia katakan, bagiku semua yang dia katakan adalah kebohongan belaka. Kapan sih Papa mau menceraikan wanita matre itu?!" sungut Nancy.

"Papa akan segera menceraikan dia setelah memberikan dia pelajaran," jawab Hanggono.

"Semakin lama Papa mengulur waktu maka aku khawatir dia akan semakin licik dan bisa saja dia sedang merencanakan sesuatu bersama mamanya."

"Kamu tenang saja, Papa gak akan membiarkan wanita itu dan mamanya berulah kembali."

Nancy menganggukan kepalanya dan kemudian ia segera keluar dari ruangan kerja Hanggono yang mana selepas Nancy pergi, Hanggono mengepalkan tangannya di atas meja.

****

Kinarsih menunggu sang anak pulang bekerja di ruang tamu hingga akhirnya pukul 10 malam, anaknya pulang juga ke rumah.

"Ibu belum tidur?"

"Ibu memang belum tidur karena ada hal yang mau Ibu bicarakan sama kamu, Nak."

"Memangnya apa yang mau Ibu bicarakan? Kayaknya ini serius, ya?"

"Nak, maafkan Ibu karena selama ini sudah bohong sama kamu mengenai ayah kandung kamu."

Wajah pria itu berubah saat mendengar apa yang Kinarsih katakan barusan.

"Ayah kandung kamu masih hidup," ujarnya sambil berurai air mata.

"Apa kata Ibu barusan? Ayah kandungku masih hidup? Siapa dia, Bu?" desak pria itu.

Kinarsih masih belum menjawab pertanyaan anaknya dan Kinarsih masih menangis karena mengingat masa lalu bersama ayah kandung anaknya ini.

"Jawab, Bu. Siapa ayah kandung Bagas," pinta pria bernama Bagas itu seraya mengguncang bahu Kinarsih dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Hanggono Susilo Atmadji, dia ayah kandung kamu," jawab Kinarsih akhirnya masih dengan air mata yang berderai membasahi kedua pipinya.

1
Mika Su
masih penaaaran
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
Happy Kids
lagian dania mainnya kasar si ga aluss.. gegabah ya ga susah buat ketauan
Happy Kids
padahal dia tinggal anteng aja nape si. toh hanggono baik zama dia. kl jijik krn tua, lah dr awal kan emg keputusan sendiri nikah sama aki aki
Happy Kids
kan uda jadj pilihannya. ya nikmati aja toh hanggono bener bener ngetreat dia kaya ratu
Happy Kids
harusnya dia pikirin diri nya sendiri. kenapa ga curiga dg dania yg hanya manfaatin hartanya
Sunaryati
Saron harus memperbaiki perilakunya, jika ingin di hargai orang lain
Sunaryati
Henry mungkin iri kan yang dicapai putra,.
Sunaryati
Henry mungkin iri kan yang dicapai putra,.
Sunaryati
Dua pria yang mempunyai sifat terpuji Putra dan Bagas saling rendah hati dan bisa menempatkan semoga begitu sampai ending ya Thoor. Jangan sampai ada konflik yang menghancurkan hubungan mereka dan rumah tangga Nancy. Pak Anggota jangan menikahi lagi Kinarsih, itu akan membuktikan pengkhianatanmu pada mama Nancy.
Sunaryati
Cerdiknya Authoor membuat Nancy mengadu tiga orang yang berkomplot untuk menguasai harta papanya. Aku baru mampir langsung suka
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!