Gadis muda, bernama[resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [hari ramadhan],berusia 35 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan prontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Babb 25
Nah ini, ini orang nya! Abis dari mana sih.di tungguin juga.biasanya pan teteh yang duluan nyampe.. Aku sampe lumutan tau gak? nungguin teteh" Cerocos tina dengan muka kesalnya
"Ish.." Desis resa dengan mengangkat jari telunjuk nya dan meletakan di depan mulut tina " Kamu itu yah. Kebiasaan" Ucapnya lalu menyeret tina agar mengikuti dirinya
"Ada apa? Kalau bicara itu yang anggun gitu,teriak teriak aja kaya tarzan.noh.gak liat kamu! Di perhatiin ibu negara" Ucap resa memperingati adiknya,dan menunjuk ke arah belakang tina berada
"Hehehe... Habisnya aku kesel nungguin teteh.lama" Jawab tina cengengesan
"Kamu tadi mau bicara apa tin " Tanya resa setelah masuk kedalam kamar mereka
"Oh.itu loh, tadi aku bertemu anita di plaza!"
"Terus?? "
FLASHBACK
Tina berjalan di lorong menuju mushola saat tiba waktu istirahat dengan tangan yang sibuk meng scroll layar ponselnya,hingga tanpa sengaja dia menabrak bahu seseorang yang sedang berjalan kaki berlawanan arah
"Aw... Ssh.... " Ringis seseorang yang tina tabrak sambil mengusap ngusap bahunya yang terasa ngilu saat bertabrakan dengan tina
"Eh.. Maaf, maaf aku gak sengaja" Sesal tina melirik orang yang mengadu kesakitan.
"Iyah, gak papa.aku juga salah ko,gak merhatiin jalan" Jawabnya
"Eh,kamu! anita" Tunjuk tina saat mengetahui orang yang dia tabrak adalah temannya sewaktu di sekolah smp
"Ah iya tina.kamu ngapain di sini,Lagi shoping,sama siapa.Sendirian? " Tanya anita penasaran melirik sekitar.
"Hahaha aku shoping! Enggak nit.aku kerja di sini, di toko baju depan sana." Tunjuk tina memberitahu temanya
"Oh yah.aku kira sama lagi jalan!"
"Mau mampir?" Ajak tina
Anita mengangguk, mengiyakan tawaran tina "Boleh" jawab nya antusias.
"Bentar,bentar, aku sholat dulu, nanti lanjut ngobrolnya,kamu udah sholat belum? Mau sholat bareng"
Anita terkekeh mendengar perkataan tina temannya yang satu ini.kalau bicara selau rame.gak ada remnya.apa gak cape yah, pikirnya
"Aku lagi halangan tin.kamu aja, aku tunggu di sana" Jawab anita menunjuk bangku yang berada di depan mushola
"Oke.oke.. Tunggu bentaran yah.lima menit, eh nggak 10 menit deh" Sarkas tina mengangkat tangannya sebelah kemudian di angkat dua-duanya
Setelah menunggu beberapa menit,akhirnya orang yang di tunggunya keluar dengan senyum cerianya menghampiri anita yang sedang duduk manis di bangku yang tak jauh dari musola
"Ayo nit" Ajak tina sambil melangkah "sekarang di sibuk sama kegiatan apa nit?, kamu jadi masuk smk apa gimana? "
"Ya tin aku lanjut sekolah,kebetulan hari minggu kan libur nih, jadi bisa healing lah refreshing dulu,biar gak mumet sama pelajaran sekolah.eh ngomong ngomong.gimana kabar kaka kamu? Hebat loh dia bisa merubah a Ibrahim ke arah yang lebih baik lagi"
"Maksud kamu,siapa nit?"
"Ya kakak kamu. Teh resa! padahal ni yah.tadinya kan a ibra itu terkenal badung nya,semenjak jadi pacar nya teh resa dia berubah drastis jadi anak alim gitu.aku salut sama kegigihan teh resa patut di acungi jempol" Jelas anita antusias sambil mengacungkan kedua jempol tangannya, sedangkan tina hanya bengong dengan keterkejutannya,seketika pikirannya nge-blank tiba-tiba
Berpikir keras, seingatnya kakaknya gak pernah bahas Ibrahim tapi ko,temannya bisa bilang gitu
"Apa iya yah,aku ko gak tau? " Jawab tina dengan pikiran yang masih menerka-nerka kebingungan
"Kamu kenapa tin? Kaya yang bingung gitu" Tanya Anita merasa heran dengan tingkah temannya
"Hah,apa? Gimana? "
"Tuh kan, kamu mah.denger gak sih,apa yang baruan aku obrolin? "
"Hehehe, maaf, aku hanya kaget aja,soalnya setahu aku teh resa gak pernah bahas a ibra sama aku loh nit,nanti deh.habis pulang kerja di tanyain langsung sama orangnya, biar tau pasti.ceritanya gimana" Jawab tina sambil cengengesan
"Heleh.. Kamu mah kebiasaan.ya udah kamu tanya aja sama kakak kamu.aku mau lanjut jalan udah ada yang nungguin di depan! Bilangin makasih sama kakak kamu, udah bikin ponakan aku berubah,bay.aku pergi dulu, sampai ketemu di kemudian hari" Ucap anita yang berjalan terburu-buru sambil melambaikan tangan tanda perpisahan
***
"Begitu cerita nya teh" Jelas tina sambil mengamati ekspresi wajah kakaknya yang diam terpaku dengan sorot mata tajamnya,tak lama kemudian berkata "Terus? "
Dengan ekspresi kesal tina menatap kakaknya, dari segitu panjangnya cerita,kakaknya hanya bilang.terus?
"Ck, yang bener aja teh.masa cuman bilang gitu.. Jelasin ke,aku pan kepo maksimal.masa orang lain tau, aku enggak! "
"Mmmm, yah mau cerita apa atuh tin,teteh juga malah kaget sama cerita kamu"
"Lah, lah. Kaget gimana? Terus yang si anita ceritain sama aku tadi itu gimana klarifikasi nya teh? "
"Ya gak tau lah,Mana mungkin teteh pacaran sama si ibra.semenjak kelulusan dulu.teteh gak pernah ketemu dia lagi.. kalau dia berubah ke arah yang lebih baik lagi sih itu malah lebih bagus,secara nih,Dulu.dia kan anaknya urakan.pake ngeselin banget lagi. " Protes resa sambil mengingat kejadian yang lalau "argh..tapi siapa orang yang di maksud teman kamu itu,secara kan pas dulu dia nembak tuh..." jelas resa setelah berhasil mengingatnya namun belum selesai bicara tina sudah menyela penjelasan kakaknya
"Fiks! Berarti yang di ceritain sama anita itu benar dong"
Selidik tina dengan raut wajah kepo nya namun resa mendesis merasa jengah dengan tingkah adiknya
"Ish, kamu mah tin suka menyimpulkan sendiri,orang teteh belum selesai bicara juga"
Tina hanya cengengesan dengan tampak wajah tak berdosa
"Hehehe... terus gimana? Lanjutin ngapa,jangan setengah setengah,kalau mau cerita itu yang jelas biar gak salah paham akunya"
"Heuleuh kamu mah tin, bisa ae balikin keadaan" Delik resa tapi tetap melanjutkan ceritanya dengan suara pelan karena takut di dengar oleh ibu tirinya yang sedang duduk manis menyaksikan sinetron ikan terbang
"Jadi gini ceritanya tin.waktu habis kelulusan itu tiba-tiba teteh di ajak devi sama wati ke belakang gedung sekolah, setelah nyampe ternyata udah ada Ibrahim yang nungguin di sana, teteh kira yah cuman kebetulan aja, tau taunya emang udah di rencana biar bisa ketemu. Dan terjadilah,dia nyatain perasaannya sama teteh,tapi karena rasa terkejut itu teteh hanya diam melongo.kemudian berlari meninggalkan tempat itu tanpa memberi kepastian sama dia.dan ke keesokan harinya,devi nanya lagi.terus ngasih saran agar nerima dia,toh sebentar lagi kan kelulusan kalau pun pacaran juga pasti gak akan bisa ketemu karena terhalang jarak dan waktu apa lagi kita kan jarang di izinin pergi keluar jauh jauh kan,terus devi bilang biar aku sama wati aja yang urus kalau teteh gak mau nemuin Ibrahim lagi.ya udah di biarin aja.teteh pikir udah aja berlalu gitu.gak tau gimana cerita kelanjutannya karena wati juga gak ada bilang apa apa lagi sama teteh"
"Wah bahaya ini mah,misalnya nih yah! kalau yang di bilang anita bener,pasti ini mah akal akal akalan si wati atau devi yang pura-pura jadi teteh gitu" Tebak tina sambil menangkup tangannya di bawah dagu
"Masa sih mereka nekat begitu tin? Apa nggak cape meranin dua orang.sedangkan yang teteh tau dulu mereka udah pada punya pacar loh"
"Yah bisa aja atuh teh, secara nih ya dia pan hobinya ngerusuhi kita kita,apa lagi aku perhatikan kerjaannya sibuk sama HP mulu gak ada berhentinya tuh ponsel berdering. Sampai pegel sendiri aku liatnya juga"
Resa hanya diam dengan ekspresi bingungnya,menerka nerka yang telah terjadi belakangan ini,malah menambah mumet pikirannya.sedangkan tina sudah ngereog tak bisa diam.guling sana sini mengekspresikan kekesalan yang tak tau harus ia lampiaskan pada siapa.
Setelah magrib tiba,resa bersiap siap untuk mengikuti pengajian rutinan bersama Ibu ibu, namun baru sampai di halaman, langkahnya terhenti karena kedatangan seseorang yang telah memarkirkan motor di depannya
"Loh, om.ko,kesini? Ngapain " Tunjuk resa kaget dan mengedarkan pandangannya,takut ada orang yang melihat kedatangan pria yang berpenampilan cool dengan jakrt kukit yang melapisi tubuh atletis nya.
"Assalamualaikum ai! Mau kemana? Katanya libur ngaji.ko berangkat " Sapa hari dan bertanya pada gadis yang baru keluar dari rumahnya
"Waalaikumsalam om! Ah, i_iya ngajinya emang libur.tadinya sih mau ikut kajian orangtua di mesjid" Jawab resa yang masih berdiri di teras rumah,matanya melirik sosok pria ciptaan Tuhan yang terlihat tampan.
"Oh gitu ya.tapi,aku mau silaturahmi sama keluarga kamu loh ai.tadi kan udah bilang! Boleh kan? "
Resa melirik pada tina, namun adiknya hanya mengedikkan bahu dan mengangkat tangannya sebelah tanda tidak mau ikut campur
"Mmmm,i_itu.ya udah deh.mari masuk om.tapi di rumah cuman ada mamah. Bapanya masih di mesjid belum pulang" Jelas resa sambil berjalan menuntun arah masuk pada sang tamu
"Iya ai, gak papa"
"Silahkan duduk om,aku panggilin mamah dulu" Ijin resa setelah membuka pintu rumahnya lebar lebar kemudian pergi menuju kamar ibunya.
"Mah.. " Pangil resa pelan saat melihat ibu sambungnya telah selesai berzikir usai melaksanakan ibadah sholatnya
Komala melirik sekilas kemudian melipat sajadah dan meletakkan nya di atas kasur sambil bertanya "apa res? "
"Mmmm, itu mah. A_anu" resa kebingungan sambil menunjuk ke ruang tamu
"Ada apa sih, ngomong yang jelas! tadi kan,kamu udah berangkat mau ikut kajian ?"