NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Kontras Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:382.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Begitu sampai rumah, Brandon bersiul-siul seperti orang yang sedang bahagia. Bahkan Yara dan Darren yang lagi kumpul bersama putra mereka di merasa heran. Tidak biasanya mereka melihat sikap Brandon yang seperti sekarang ini. Biasanya pulang kantor wajahnya selalu kelelahan. Namun Brandon yang malam ini berbeda sekali.

Yara dan Darren saling bertukar pandang, lalu Yara buka suara.

"Kak Brandon menang lotre?"

Lelaki yang tadinya sedang asyik bersiul tersebut menghentikan langkahnya dan menatap ke sang adik dengan mata menyipit

"Buat apa kakak main judi-judian begitu? Memangnya kakakmu ini kurang kaya? Perusahaan suamimu saja bisa kakak akuisisi." balas Brandon menyentil perusahaan Darren dan langsung dilempari dengan bantal oleh Yara. Brandon juga mendapatkan tatapan tajam Darren.

"Aku belum memberimu perhitungan waktu kau mengambil alih perusahaan ayah angkat ku tanpa sepengetahuanku." balas Darren. Brandon terkekeh.

"Lagipula perusahaan itu sudah aku kembalikan menjadi hakmu sepenuhnya. Kalau aku tidak bertindak si Rudy sudah menyebabkan kebangkrutan yang akan mengancam pekerjaan semua karyawan di kantor itu. Harusnya kau bersyukur dan berterimakasih padaku." Brandon membela diri

"Tapi kau bisa bilang dulu padaku bukan sebelum mengambil keputusan itu? Setidaknya tanyakan pendapatku waktu itu."

"Tidak perlu. Semua yang aku lakukan untuk kebaikan perusahaan itu." Brandon adalah sosok laki-laki yang tidak akan pernah mengalah apalagi kalau dia merasa apa yang dia lakukan sudah benar.

Kedua laki-laki itu terus berselisih, terus beradu mulut sampai Yara pusing mendengarnya. Suami dan kakaknya kalau sudah seperti ini, tidak ada yang mau mengalah. Dua-duanya merasa diri mereka benar dan akan mempertahankan kebenaran masing-masing.

"Uncle, daddy. Jangan ribut, dedek Zane yang ada di perut mama nanti bangun tahu." tegur Zane. Yara tertawa.

"Tuh dengar, kalian sudah besar. Masa kalah dewasa sama anak kecil sih."

Darren dan Brandon hanya saling bertukar pandang lalu memutar bola mata malas. Ada waktu mereka akur, tapi banyak kali juga keduanya sering beradu mulut begini. Dan semua itu terjadi karena Brandon yang memancing duluan. Darren tidak akan terpancing kalau Brandon tidak mulai.

"Zane, ini sudah malam. Udah mau jam delapan lewat sayang, kok kamu belum tidur?" Brandon mendekati keponakan tersayangnya.

"Zane baru dapat hadiah mobil-mobilan dari daddy. Zane udah ijin main sampai jam sembilan uncle." jawab Zane. Pandangan Brandon beralih ke mobil-mobilan yang sedang dimainkan oleh Zane, anehnya dia langsung teringat anak dari wanita itu.

Apa anak itu punya mainan? Apa dia sering dikasih hadiah seperti Zane yang mainannya bahkan sudah lebih dari segudang?

Brandon jadi kepikiran anak dari wanita itu. Waktu melihat anak itu tadi, ia merasa akrab. Anak itu seolah memberikannya rasa akrab yang membuatnya ingin melihatnya terus. Aneh memang, tapi Brandon tidak bisa membohongi perasaannya.

"Kakak, kakak?"

Yara melambai-lambaikan tangannya di depan Brandon. Jelaslah ia merasa heran karena laki-laki itu tidak biasanya melamun seperti orang bodoh hari ini.

"Kak Brandon kenapa sih? Tadi senyam senyum sendiri, sekarang melamun, kakak nggak tiba-tiba gila karena nggak kawin-kawin kan?"

Brandon langsung menoyor kepala Yara.

"Kamu jangan bikin kesal kakak kamu ya." kata pria itu dongkol. Yara dan Darren tertawa.

"Kau sudah berusia 34 tahun masih saja betah menjomblo. Keburu loyo nanti, haha." ledek Darren yang langsung mendapatkan cubitan kecil dari sang istri.

Brandon memberikan tatapan dongkol ke Darren.

"Tapi Darren benar sih. Lihat, kami saja sudah mau dua anak. Kakak yakin mau nungguin perempuan yang bayangannya saja nggak kakak kenal. Bagaimana kalau aku perkenalkan dengan salah satu teman wanitaku? Akhir-akhir ini aku mendapatkan teman wanita yang cukup banyak. Semuanya berkelas pula." kata Yara.

"Berhentilah mengurusi urusan percintaanku Bubble. Aku akan mencari sendiri wanita yang akan aku nikahi."

Yara menghembuskan nafas panjang. Kakaknya selalu begitu. Akan menghindar tiap kali ia membahas soal perempuan atau mau mengenalkan laki-laki itu dengan seorang wanita.

Kemudian Brandon berdiri meninggalkan keluarga kecil tersebut untuk segera masuk ke kamarnya. Pria itu mandi, tubuhnya sudah terasa gerah karena bekerja seharian. Selesai mengeringkan rambut dan memakai piyama tidurnya, ia membanting dirinya ke king size miliknya sembari menatap ke langit-langit kamar. Tangannya ia letakan di belakang menjadi sandaran kepalanya.

Pikirannya kembali ke pertemuannya dengan Kanara. Setelah mengingat lagi awal mula mereka bertemu, sampai wanita itu menjadi salah satu pekerja di kantornya, kisah mereka jadi seperti di drama-drama.

Brandon tersenyum mengingat tingkah-tingkah lucu dan ceroboh wanita itu. Selama bertahun-tahun ini banyak sekali perempuan yang ia temui. Dari perempuan kelas atas sampai wanita tidak tahu malu yang terang-terangan menggodanya pun dirinya pernah berhadapan. Tapi tidak ada satu pun mereka yang berhasil menarik perhatiannya.

"Nara Gracia ..." Brandon mengucapkan nama itu sambil menatap langit-langit kamar namun pikirannya membayangkan wajah Kanara.

"Kau telah menarik perhatianku." gumamnya lalu kembali tersenyum.

Brandon tidak memungkiri kalau dirinya mulai merasa tertarik dan ingin lebih mengenal wanita itu. Namun masih tertarik, belum sampai suka. Apalagi wanita itu sudah punya suami dan anak. Meski mereka tinggal terpisah, statusnya masih sebagai istri orang. Brandon bukanlah tipikal laki-laki yang suka merebut milik orang lain.

"Tapi, apa dia dan suaminya masih bersama?" Brandon bertanya lagi pada diri sendiri.

"Haruskah aku menyelidiki tentang wanita itu?" saking merasa penasaran dengan Kanara, ia jadi terpikirkan untuk mencari tahu tentang Kanara.

Pria itu sudah mengambil ponsel di atas meja dan siap-siap menelpon anak buahnya, namun ia tidak jadi menelpon setelah berulang kali menimbang.

"Wanita itu mungkin akan marah kalau tahu aku menyuruh orang menyelidikinya. Sudahlah, dia tidak ada hubungan apa-apa juga denganku." kata pria itu mengurungkan niatnya.

Brandon merasa terlalu cepat untuk mengetahui tentang wanita itu. Tidak benar menurutnya. Tapi anak itu ...

Brandon ingin melihatnya lagi. Apa mungkin karena dia sekarang sangat menyayangi anak-anak? Seperti Zane kecil, Brandon juga tertarik bermain dengan bocah itu.

"Apa aku akan di anggap aneh oleh wanita itu kalau kubelikan hadiah untuk putranya?" Brandon bergumam lagi. Memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi kalau dirinya tiba-tiba peduli pada anak itu.

Pria itu tertawa kemudian. Dia menyadari dirinya menjadi lebih cerewet hari ini. Biasanya dia akan berbicara seputar pekerjaan saja. Tapi di depan wanita bernama Nara itu, dia malah jadi lebih aktif berbicara. Baru sekarang dirinya mendapatkan lawan seorang wanita yang membuatnya ingin bicara terus. Bahkan menurutnya wanita itu adalah sosok pendiam dan misterius.

Brandon penasaran padanya. Namun terlalu merasa tidak sopan untuk menyelidiki kehidupannya seperti apa. Kalau wanita itu belum menikah, mungkin saja Brandon akan lebih berani menyelidiki latar belakang wanita itu, tapi karena dia sudah bersuami, untuk apa coba?

Lelaki itu menarik nafas panjang. Hari ini terasa begitu panjang. Dia sudah tidak sabar menunggu besok. Walau pikirannya terus bilang tidak ingin terlibat dengan wanita yang sudah menikah, hatinya tetap saja ingin melihatnya.

Kau sudah gila Brandon, benar-benar gila.

1
Anonymous
PLIZZ UP BANYAK DONG AUTHORD😭😭😭🙏🏻
Lailik Lailik
paling benar memang langkah pertama harus tes DNA brandon biar Kinara GK bisa mengelak lagi 😂 semangat dabel" up-nya Thor 💪❤️❤️
Cewe Xarumz
yupsss sinyal kebenaran mulai terungkap
iya bos tes dna aja sambil nunggu info lengkap dr pengawalmu,,,
bian sini onty bisikin lg,, bos brandon itu daddymuuuu😍
Nung Ella
good brandon...
Esther Lestari
mumpung di rs skalian diam2 tes dna saja Brandon
aelllll
MAKASIH UDAHH UP JAM SEGINI, LUP LUP BUAT AUTHORR
Oktav
Segera lakukan Boss drpd hny mengingat masa lalu gapai masa kini mu
Dear Riebond
Aaaaaaa penasaraaannnn🔥🔥🔥🫰🏻🫰🏻
Hany Marta
lanjut up thorrr....makin seru gak sabar tunggu kelnjutan2an nya......
Siti Amyati
Brandon gerak cepat ,lanjut
Dian Rahmawati
Darah brandon sama dgn Bian
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Tetap semangat berkarya kak ❤️❤️❤️🔥🔥🔥🔥😍😍😍😍
Laurensia Listianawati
lanjut
Dian Rahmawati
cie brandon
Laurensia Listianawati
Brandon pingin se x tahu status Kanara
memei
kanara lihatlah bian dan brandon dalam posisi dekat gitu...mirip kan
Tami Tami
BAGUS
Lisma Wati
keren
aku suka
Eva Karmita
nah ini baru laki ngk pakai basa basi langsung tembak tancap gassss polllll pokoknya 👍👍👍👍
Mutia 1964
Anak Kinara sdh 9 th, kan sdh besar apa msh sanggup digendong, apa gak berat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!