NovelToon NovelToon
My Genius Triplet Son

My Genius Triplet Son

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: matchaneedz

Started on Agustus 2024

Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.

"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard

"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn

Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 13. Malam Panjang

Setelah puas mengeluarkan perasaan sedihnya, Arista segera beranjak dan menuju unit apartemen Gavin. Sebelum itu, dia terlebih dahulu membersihkan wajahnya dan sedikit menutupinya dengan make up. Sepertinya malam ini dia akan tidur dengan menggunakan make up.

"Kenapa baru pulang?"

Arista tersentak kaget, dia kira pria itu sudah tidur karena keadaan unit yang sangat gelap. Tetapi ternyata pria itu tengah duduk diruang tamu. Pria itu menepuk tangan dua kali untuk menyalakan lampu. Sekarang merasa bisa saling melihat keberadaan masing-masing dengan jelas.

"Kenapa baru pulang, Arista. Apa kau tidak tau sekarang jam berapa?" Tanya Gavin lagi dengan tangan yang menunjuk ke arah jam dinding. Saat ini memang jam sudah hampir menunjukkan pukul setengah 12 malam.

"Bukankah sudah ku katakan, aku sedikit lembur Gavin." Kata Arista santai, dia membuka sepatunya dan meletakkan di rak. Lalu mengambil sandal slipper yang ada di sana.

"Kau yakin lembur sampai jam segini?"

Gadis itu tak menjawab, dia memilih untuk berjalan masuk ke dalam kamar mereka.

"Kenapa kau tidak bisa menjawab Arista?! Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dari ku?!" Ucap Gavin dengan mata yang terus menatap tajam ke arah dimana Arista berdiri.

"Kenapa kau berbicara seperti itu? Apa kau mencurigai ku?"

Terdengar langkah kaki mendekat ke arahnya, Arista dapat mendengar deru nafas Gavin dari tempatnya berdiri. Gadis itu heran apa yang sebenarnya pria itu lakukan, tidak biasanya dia berperilaku seperti ini saat dia pulang larut malam.

"Kalau kau memang lembur, maka jelaskan ini apa?!"

Gavin mengulurkan ponselnya ke arah Arista membuat gadis itu segera menerimanya dan melihat apa yang ada di ponsel tersebut. Matanya membola melihat dia ada di dalam foto itu tengah berpelukan dengan seorang pria di cafe dekat perusahaan.

"Bukankah itu kau? Apa yang kau lakukan dengan pria itu hah?! Aku tidak pernah tau ternyata begini perilakumu Arista?!!" Teriak Gavin marah.

"Apa kau percaya dengan foto itu? Bagaimana jika itu bukan aku?"

"Kalau bukan kau lalu siapa? Sudah jelas pakaian yang kau kenakan saat ini sama dengan yang di gambar. Apa kau tidak melihat jelas wajah wanita di gambar ini?!"

Arista menggeleng pelan dan terkekeh, "Sekarang jaman sudah canggih Vin, aku tidak tau kau mendapatkan foto itu dari siapa. Tapi sepertinya itu orang yang sangat kau percayai ya? Lebih dari kepercayaanmu padaku, kekasihmu sendiri."

Tatapan mata keduanya bertemu, Gavin tersentak ketika melihat mata Arista yang memerah seperti orang yang telah menghabiskan banyak waktu untuk menangis. Tangannya terangkat untuk wajah Arista. "Kenapa? Apa yang membuatmu menangis?"

"Cukup percaya apa yang menurutmu benar. Aku tidak akan menjelaskan apapun karena itu akan percuma jika kepercayaan untukku tidak ada di sini." Kata Arista dengan telunjuk yang mengarah ke dada kekasihnya beberapa kali. Segera gadis itu menepis tangan Gavin dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Cukup lama Arista menghabiskan waktunya di kamar mandi, meninggalkan Gavin yang termenung duduk di atas ranjang mereka. Pria itu tengah bimbang dengan perasaannya, dia merasa sakit dan sesak saat melihat foto yang dikirimkan seseorang padanya. Dia merasa tidak suka melihat kekasihnya memeluk pria lain seperti itu, dia juga benci melihat mata gadis itu memerah menahan tangis seperti tadi.

Sebenarnya apa yang aku rasakan? Bukankah selama ini aku tidak pernah mencintainya? Gavin.

Selama ini Gavin menjadikan Arista sebagai kekasihnya karena dia membutuhkan itu. Dia butuh seseorang yang dapat memberikan kehangatan untuknya, perasaan tertarik tentu pernah timbul sampai akhirnya dia memilih Arista untuk menjadi kekasihnya. Tetapi hanya sebatas itu, dia hanya tertarik dan sedikit menyayangi gadis itu karena mereka sudah bersama selama dua tahun ini.

Pikirannya melayang pada kejadian siang tadi saat Chelsea bertanya padanya terkait dengan pernikahan. Apakah dia akan menikahi Arista, jika wanita itu hamil anaknya?

Aku tidak bisa memutuskan itu, sejak awal tujuanku bukan pernikahan Ta. Maaf jika akhirnya aku menyakitimu. Gavin

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Arista dengan balutan bathrobe berwarna putih. Tampak jelas keindahan tubuh gadis itu dengan penampilan seperti itu.

"Kau belum tidur?"

"Aku menunggumu."

Arista menatap Gavin heran, "Kenapa? Kau ingin sesuatu?"

"Aku merindukanmu, kemari lah. Sudah beberapa hari ini kita tidak melakukannya karena kau selalu lembur." Ucap Gavin, dia tidak berbohong. Dia memang sedang menginginkan sesuatu yang memuaskan.

Tak membuang waktu, Arista segera mendekat ke arah Gavin dan langsung duduk di pangkuan pria itu. Dia terlalu malas untuk beradu argumen jadi dia memilih untuk menuruti keinginan kekasihnya itu.

"Kau sudah menjadi canduku sayang..." Lirih Gavin tepat di telinganya mampu membuat sekujur tubuhnya merinding.

Ehmm....

Arista hanya mampu bergumam sembari menikmati setiap sentuhan lembut Gavin di tubuhnya. Pria itu sudah mulai menciumi lehernya dengan tangan bergerilya mengitari seluruh tubuhnya dan berakhir di daerah sensitifnya.

"Apa kau menyukainya sayang?" Tanya Gavin tanpa menatap Arista. Dia masih sibuk dengan kegiatannya.

Tangan Gavin terus bergerak maju mundur dibawah sana membuat Arista men****h menahan setiap kenikmatan yang diberikan kepadanya.

"Jawab aku, apa kau menyukainya?"

"Yahh.. Teruskan Vinn, aku sudah tidak tahan.. ahh.."

Gavin terus melakukan aktivitasnya itu dan terus saja membuat Arista mabuk kepayang. Sekarang jari jemari itu sudah digantikan dengan lidahnya, dia menikmati aroma dan cairan yang ada di bawahnya guna memuaskan sang kekasih.

"Ahhhhhhh, aku keluar Vin..." Teriak Arista dengan tangan yang menekan kepala Gavin semakin dalam ke arahnya.

Tak berapa lama dari itu terlihat tubuh Arista yang bergetar menahan gejolak yang ada di tubuhnya. "Sekarang giliranku.."

Gavin berdiri dan memposisikan diri berjongkok di atas dada Arista dan mengarahkan senjatanya ke mulut kekasihnya itu. Lidah gadis itu mulai terulur untuk menjilat sebuah kepala yang ada dihadapannya, dia melakukan seolah sedang menjilati sebuah es krim yang sangat lezat.

"Ahh emm..." gumam Gavin menahan kenikmatan yang diberikan kekasihnya itu.

"Terusss ahhh.. Mulutmu sungguh nikmat babee teruss ahhh, jangan berhentii..." Suara geraman Gavin terdengar berat, sekarang tangan pria itu mulai memegang kepala kekasihnya dan mendorongnya maju dan mundur. Dia benar benar tidak bisa menahan setiap sentuhan yang diberikan kekasihnya itu.

Permainan itu terus berlanjut hingga sampai di puncak kegiatan, dimana senjata mereka saling bertemu dan saling memberikan kehangatan. Gavin terus saja menghujam Arista dengan senjatanya itu. Membuat kekasihnya itu mengerang dibawahnya.

"Sebentar lagi Sayang... Ayo keluar bersamaa... ahhh" Teriak Gavin, tubuhnya ambruk di atas tubuh wanita nyaa.

"Kau sungguh nikmat." Lirih Gavin tepat di telinga Arista.

...----------------...

To be Continued

Terima kasih sudah membaca guyssss🌹

Setelah ini ada satu part lagi yang akan di up besok pagi yaaa, luvv u guyss🥰

1
Tuty Tuty
kamu aja terlalu bodoh
Tuty Tuty
Luar biasa
Tuty Tuty
cinta boleh bodoh jangan Gavin gx patut di perjuangkan
Tuty Tuty
gila hubungan macam apa baru pacaran udah seperti suami istri rugi kamu sebagai perempuan
Tuty Tuty
aku nyimak yaaa thor 😁😁
Tarwanto Wanto
/Coffee//Coffee//Rose/
Dian Amelia
mangkanya....jadi wanita hrs pandai jaga diri jangan terlena dg rayuan lelaki yg hanya ingin kesenangan saja minus tanggung jawab
Dian Amelia
mangkanya jangan di kasi dp duluan.....lelaki kan banyak yg anjrit.
tia
up yg lancar biar gk lupu cerita ny thor
Anonymous
double up dong thorr
Anonymous
mantapp sering up dong kak
Anonymous
ayoo up lg thorr
Padriyah Balqis
seh... waktu akan kembali dengan penuh kebahagiaan....
q mah ogah balik sama cowok plin-plan tinggal enak y aj...
maaf Thor kllo bisa jng balik lagi sama cowok itu
Rohana
lah dikit amat thorrr
Krislin Meeilin
up lagi ceritanya Klau boleh doubel up ya
Senjaaaa
lanjut lagi dong kak
Rohana
lanjut thorrr
xzyfaa
bagus, aku suka lanjut dong torrrr
Aty
Bagus banget nasehatnya, semangat Arista
Anonymous
Next thorr, lanjutt cpat aku penasarann😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!