REVISI
Cahaya adalah Seorang model terkenal yang berumur 30 tahun. dan dia sudah menikah dengan Aditya yang seorang pengusaha. Pernikahan mereka masuk 3 tahun namun sampai sekarang belum dikaruniai anak. Sehingga membuat Aditya berselingkuh dengan sahabat Cahaya yang bernama Keyla. hasil perselingkuhan itu membuat Keyla hamil anak Aditya.
Sampai akhirnya Cahaya pulang dari luar negeri tanpa memberitahu suaminya dia pulang untuk buat kejutan. Tapi bukan suaminya terkejut akan kedatangannya. tapi dirinya yang terkejut melihat suami dan sahabatnya berada didalam kamar sedang memaduh kasih.
"Apakah yang akan dilakukan oleh Cahaya?
Apakah Cahaya memaafkan suaminya atau lebih pilih berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Daniel duduk diruang tamu dengan secangkir Kopi menemaninya sambil menunggu Informasi dari Andi mengenai Identitas Cahaya..
Drarrrtt... Drarrrt.... Drarrrtt...
Suara telpon Daniel berbunyi, dengan cepat ia mengangkat telponnya.
"Bagaimana Andi?" Tanya Daniel penasaran mengenai Identitas Cahaya.
"Tidak ada yang Aneh tuan, Nona Cahaya hanya Cek dari perusahaan Aditama. Nona Cahaya juga pernah menikah sama Aditya. Cahaya bercerai karena Aditya ketahuan selingkuh dengan Nona Keyla."
"Kamu bilang Keyla..?" Tanya Daniel mengernyitkan Alisnya bingung.
"Iya tuan, Keyla yang pernah datang ke markas bersama dengan pacarku, yang meminta kita menghabisi Nona Cahaya." Jawab Andi menjelaskan.
"Apalagi selain itu?"
"Tidak ada tuan, Cuma itu yang saya temukan."
***
Ceklek
Pintu terbuka seorang pelayan masuk ke dalam kamar Dimana Cahaya yang disekap dengan tangan masih terikat.
"Nona ini saya bawakan makanan." Ujar pelayan itu menunduk.
"Bagaimana aku mau makan, tanganku saja masih diikat. Lepaskan Ikatanku dulu baru aku akan makan."
"Tunggu ya nona saya tanya dulu tuan."
Tanpa menunggu Jawaban Cahaya, pelayan itu pergi menemui Daniel.
Tak lama kemudian Daniel masuk kedalam kamar dan diikuti pelayan dibelakangnya.
"Buka ikatannya bi" Ujar Daniel pada pelayan, Sedangkan pelayan yang mendengar perintah dari tuannya dengan cepat ia membuka ikatan tangan Cahaya.
"Ini Nona makanannya." Ujar pelayan memberikan makanan kearah Cahaya. Dan dengan senang hati Cahaya menerima makanan itu. Ia membutuhkan tenaga untuk melawan Daniel.
Cahaya terus menikmati makananya tanpa memperdulikan Daniel yang terus memperhatikannya. Setelah makanannya habis, Cahaya masuk kamar mandi untuk mencuci muka agar ia kelihatan lebih segar. Tak lama Cahaya keluar dari kamar mandi. Ia melihat Daniel yang masih duduk enteng dikasur sedang menatapnya.
"Kenapa kamu masih disini?" Ujar Cahaya ketus ketika melihat Daniel masih ada didalam kamar yang ia tempati.
"Ini rumahku terserah saya dong mau dimana saja." Ujar Daniel yang membuat Cahaya mendengus kesal.
"Besok kita akan menikah dan saya tidak Terima penolakan." Setelah mengatakan itu. Daniel melangkah pergi, namun sebelum ia sampai tangan Daniel menyentuh Pintu, ia mendengar perkataan Cahaya.
"Emeng Lo siapa, maksa gue untuk menikah, ingat baik-baik ucapanku besok tidak akan ada namanya pernikahan. Ujar Cahaya tersenyum sinis.
" Lihat ajah besok." Ujar Daniel lalu keluar dari kamar Cahaya.
Cahaya berfikir untuk meloloskan diri dan mencari asistennya yang juga diculik.
Cahaya menoleh ke jendela karena dia mendengar ada seseorang yang mencoba membuka jendela.
Cahaya kaget melihat siapa yang datang.
"Ke... V.. in..." Ujar Cahaya dengan mata berkaca-kaca.
"Sayang kamu tidak apa-apakan, mereka tidak menyakitimu.?" Tanya Kevin dengan meneliti badan Cahaya, apa ada terluka.
"Tidak ada sayang, kok kamu bisa tau kalau aku ada disini." Tanya Cahaya heran.
"Karena ini" Ujar Kevin mengangkat tangan Cahaya dan menunjukkan Cincin yang melingkar si jari manisnya.
"Kok bisa."
"Nanti aku jelaskan sayang, yang penting kita bebas dulu." Ujar Kevin dan diangguki Cahaya.
"Vin bisa pinjam hpmu."
"Bisa sayang ini,"
"Kita keluar dulu dari kamar ini." Ujar Cahaya dan bersiap untuk keluar dari kamar tempat penyekapannya.
Mereka keluar melalui jendela tempat dimana Kevin Lewat.
Cahaya kembali kekamar untuk mencari sesuatu yang bisa dia kenakan. Tidak mungkin dia pake rok untuk turun kebawah apa lagi mereka berada di lantai dua.
Cahaya membuka lemari dan mengobrak-abrik lemari itu untuk mencari sesuatu. Cahaya menemukan Celana yang cocok untuknya, dia segera memakai celana itu.
"Ayo sayang kita turun, Bisa kan turun lewat sini."
"aku bisa kok sayang, makanya tadi aku pergi cari celana supaya bisa melewati ini."
Mereka pun berdua turun dengan lewat jendela dan Cahaya mengikuti Kevin dari belakang. Setelah mereka turun Kevin dan Cahaya bersembunyi di pohon besar agar tidak ketahuan pada para penjaga rumah.
...***Bersambung***...