" Ibuku pernah bilang begini saat aku kecil; (Nak jadilah Senja yang selalu bersinar untuk orang lain, seperti Senja yang indah di sore hari. Namamu akan selalu diingat orang. Seperti itulah kamu jika selalu berbuat baik kepada semua orang, maka akan selalu di ingat orang lain juga. Itulah kenapa AyahIbu memberimu nama Senja. Kelak doa AyahIbu agar kamu selalu jadi orang yang baik di manapun kamu berada ). Sejak itu aku juga menyukai namaku. Aku selalu melihat matahari di sore hari agar selalu ingat kedua orang tuaku"
Tetapi,Selalu berusaha baik itu terkadang tidak selalu baik. Contohnya pada laki-laki tidak tahu diri ini.
" Kamu dimana Rey? Kenapa gak di angkat?"
" Aku lagi ada meeting sayang"
" Meeting dimana?"
" Di luar, ketemu client"
" Cewek?"
" Gak kok, cowok. Kenapa sayang? Kok tumben nanyanya detail banget"
" Are you kidding me?"
" What's happen?"
" You lie!"
" Im not lie"
" Yes you are!"
Lalu senja mengirim semua foto dan video yang dia dapat tadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizzalizawien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Matahari Senja
Aiden sudah bersiap, Dia turun ke Lobby menemui Senja dan pak Hadi.
" Sudah siap Oppa?"
" Hmm.."
" Saya ambil mobil ya" ucap Pak Hadi.
" Senja coba jelaskan run-down kita"
" Pertama kita akan ke :
•Pura Ulun Danu Bedugul – lokasi di tepi danau Beratan
•Makan siang di Bedugul – view danau Beratan
The Blooms Garden / Handara Gate
•Pura Tanah Lot – salah satu icon Bali – Indian Ocean floating temple
•Makan malam di Lokal Resto dengan menu khas Bali atau tersedia pilihan lainnya kalau Oppa tidak suka"
" Humm,aku akan ikuti saja sesuai jadwalmu"
" Ayo, itu Pak Hadi sudah datang"
Perjalan hampir 1 jam karena macet, akhirnya tiba di Bedugul mereka langsung makan siang dulu, karena sudah pukul 12.30 WIT. Beruntung mereka sudah memesan tempat, karena sulit untuk dapat tempat makan kalau weekend. Aiden menikmati hidangan yang tersedia.
" Pak Hadi ayo ikut makan, jangan sungkan"
" Terimakasih kasih Mr.Aiden"
" Pak Hadi panggil Aiden aja gak apa-apa Pak"
" Iya terimakasih"
" Senja, apa semua orang Indonesia selalu mengucapkan terima kasih seperti itu?"
" Iya, sudah jadi adab orang sini"
" Mirip Budaya Korea"
" Hmm.. iya beberapa mirip memang untuk sopan santun. Tapi kalau adat sangat jauh berbeda"
" Ohh begitu "
" Enak Oppa?"
" Iya enak. Aku belum menemukan makanan yang tidak enak selama di sini"
" Hahaha.. itu karena kami tidak sembarangan memilih restoran untukmu"
" Sudah standard kalian ya?"
" Iya, beberapa restoran sudah masuk dalam daftar kerjasama"
" Pantas saja temanku merekomendasikan Perusahaan kalian. Sejauh ini memang yang terbaik"
" Oppa sudah sering ke Bali apa pakai travel juga?"
" Tidak, aku hanya sendirian. Karena tidak sambil liburan. Cuma 1 atau 2 hari langsung pulang. Baru kali ini aku sambil liburan"
" Biasanya menginap di mana?"
" Kebanyakan di Legian, terakhir di Grand Hyatt"
" Ck..ck..kau benar-benar tahu cara menghamburkan uang"
" Aku melakukannya juga sebagai investasi untuk diriku sendiri. Datang ke berbagai tempat mewah, jadi bisa tahu design interior yang bagus bukan?"
" Oh, benar juga sich. Tapi bagiku itu sangat mahal. Menginap semalam di Potato kemarin bahkan menghabiskan setengah dari gajiku. Apalagi kelas kamar yang Oppa ambil, itu jauh lebih mahal lagi"
" Setengah gajimu?"
" Iya"
" Kau kerja denganku saja, aku akan membayar lebih dari itu"
" Hahaha.. Bisa-bisa aku tidak tidur seharian dekat Oppa. Oppa bilang aku workaholic, tapi yang kulihat malah sebaliknya. Oppa bahkan harus menerima telepon sampai tengah malam"
" Itu karena perbedaan waktu di sini dan Swiss cukup jauh"
" Apa Oppa jarang liburan?"
" Tidak juga, aku sudah berkeliling kemana-mana. Itu juga bisa ku anggap sebagai liburan. Sekarang pun aku liburan."
" Hey, ini jelas berbeda. Tadi Oppa sendiri yang bilang kalau hanya 1 atau 2 hari tiap berkunjung ke suatu tempat itupun untuk pertemuan bisnis kan?"
" Ya begitulah, tapi aku menyukai pekerjaanku"
" Begitupun aku, aku menyukai pekerjaanku sekarang. Aku bisa kerja sambil liburan setiap hari. Meskipun lelah tapi itu membuatku sangat senang"
" Jadi kau menolak tawaranku"
" Terimakasih atas tawarannya, tapi aku tetap nyaman di sini. Heheh.."
" Segitu cintanya Kau dengan Bali"
" Tentu"
" Kau pasti akan jatuh cinta kalau ku ajak ke Swiss atau Korea"
" Itu pasti, tapi kan ke sana hanya untuk liburan. Setiap orang pasti jatuh cinta dengan suasana tiap negara dengan pemandangan yang bagus. Tapi tidak untuk tinggal di sana kan"
" Haaahh" Aiden hanya menghela nafas. Merasa kalah berdebat dengan Senja. Padahal Dia berharap Senja akan dengan senang hati menerima tawaran kerja dengannya. Benar-benar orang yang teguh pendirian. Sama saja dengan perlakuannya kepada Mr.Andy kemarin, di tolaknya mentah-mentah. Aiden pikir Senja menolak itu karena tidak begitu mengenal Mr.Andy. Nyatanya dia juga di tolak.
Setelah selesai makan, mereka melanjutkan trip hari ini. Berada di Danau Beratan, foto-foto lalu berkeliling di Pura Ulun Danu. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju tanah Lot. Mereka sampai di tanah Lot sore hari.
" Senja, selama berapa hari aku di sini. Kau selalu mengajakku melihat matahari terbenam. Apa sesuka itu kau dengan matahari terbenam"
" Iya, seperti yang ku ceritakan kemarin. Namaku Senja yang artinya sesaat setelah matahari masuk ke dalam cakrawala hingga saat cahaya aram benar-benar hilang sebagai waktu menjelang malam. Ada makna yang indah dibalik nama itu. Senja melambangkan pesona dan karisma"
" Kau tahu, apa arti dari namaku?" Senja menggeleng.
" Aiden Bright : artinya Matahari terang"
" Hummph?" Senja kaget sambil menutup mulutnya. " Benarkah?"
" Iya, namaku mirip denganmu"
" Bisa-bisanya ya kita punya nama yang mirip. Sama-sama dari kata matahari "
" Hehh, aku juga baru menyadarinya hari ini "
" Mungkin orang tua kita sama-sama berharap kita bersinar seperti matahari" ucap Senja.
"C Ayo Oppa sini ku foto lagi"
" Ah tidak usah, sini aku yang fotoin kamu" Aiden mengambil kamera di tangan Senja, lalu mundur beberapa langkah untuk memotret Senja. Juga beberapa foto pemandangan di Tanah Lot. Aiden pandai memotret, semua hasil jepretannya bagus. Senja sampai takjub.
" Oppa ajarkan aku cara ambil gambar seperti ini" Kemudian Aiden mengajarkan Senja sedikit trik memotret. Menaik-turunkan brightness dan exposure di tempat yang tepat, juga tone warna yang cocok untuk setiap wajah orang. Jarak mereka bicara sangat dekat. Senja tak menyadari itu. Dia sangat antusias saat Aiden mengarahkan tangannya dari belakang tubuhnya untuk memotret Pura tanah lot. Aiden bukan mencuri kesempatan malah saat ini jantungnya tidak karuan. Posisi mereka sekarang seperti sedang berpelukan dari belakang. Kursus singkat itu menjadi kenangan terbaik bagi Aiden. Lalu Aiden berdiri di sampingnya kembali.
" Oppa, kau benar lihat hasilnya sangat bagus. Selama ini aku hanya belajar cara mengambil gambar, tapi tidak pakai teknik itu"
" Kau suka?"
" Iya ini bagus sekali. Aku akan sering-sering memotret nantinya"
Aiden tersenyum bahagia. Lalu mengarahkan kembali bahu Senja untuk mengambil foto di arah yang lain. Tak terasa hari mulai malam. Mereka berjalan ke parkiran kembali ke mobil. Pak Hadi yang sejak tadi duduk di tepian pantai berlari ke arah mobil karena melihat Aiden dan Senja sudah selesai. Mereka pergi ke tujuan terakhir untuk makan malam di restoran khas Bali di Jaansan Bali Resto.
Makan malam bertiga lagi, dengan berbagai menu Khas Bali. Kali ini Senja membiarkan Aiden memilih sendiri menunya. Senja hanya menjelaskan beberapa nama makanan yang Aiden tidak tahu. Aiden memilih menu bebek betutu, sedangkan Senja memilih ayam bukakak, dan Pak Hadi bingung mau makan apa. Akhirnya Senja yang pilihkan menu bebek goreng bakar yang mungkin cocok di lidah Jawa Pak Hadi. Setelah pesanan datang, mereka menikmati makan malam bersama. Tak lupa Senja selalu mendokumentasikan tempat mereka makan dan juga menu di sana. Selesai makan mereka mengobrol sebentar lalu memutuskan untuk pulang.
Sudah jam 8 malam lewat. Tadinya mereka akan mengantar Senja terlebih dahulu, tapi Aiden memilih hal lain.
" Pak Hadi, bagaimana saya antar duluan. Karena mobilnya besok mau saya pakai sendiri"
" Eh, Mr. mau jalan sendiri besok?"
" Iya Pak, besok saya mau pergi dengan klien"
" Baik Mr. jadi besok saya gak ke hotel ya"
" Iya gak apa-apa Pak, bapak selasa aja ke hotel jemput saya pas mau check out. Saya pulang pesawat sore"
" Baik Mr. nanti saya lapor ke Pak Anderson. Tolong Mr.Aiden juga beritahu Pak Anderson ya"
" Oke, itu bisa di atur. Jadi kita antar Pak Hadi dulu baru saya antar Senja"
Senja hanya diam, berpikir sejenak. Senja merasa ada sesuatu yang sedang di rencanakan Aiden agar bisa pulang malam dengannya.
" Saya balik ke kantor aja Mr. Motor saya di kantor"
" Lohh ya gak apa, saya antar ke kantor bapak"
" Gak usah Mr. dari sini gak jauh kok saya tinggal naik ojek saja. Terima kasih untuk makan malamnya"
" Pak Hadi mau pulang ke kantor?"
" Iya Mba'e".
" Saya bisa titip tablet. Di situ ada laporan kerja kita, tolong taruh di ruangan Boss ya"
" Baik Mba'e. Saya pamit ya"
" Iya hati-hati Pak"
Setelah Pak Hadi pergi, Aiden mengajak Senja untuk naik ke mobil.
" Ayo aku antar kau pulang"
" Oppa, memang besok mau kemana?"
" Kita lanjutkan saja jadwal tripnya, tapi pagi besok kita harus menemui Andy ke resortnya"
" Kita? Artinya aku juga harus ikut?"
" Iya. Kenapa? Kau tidak mau?"
" Hmm.. boleh-boleh aja"
" Oke, berarti besok kau siap untuk ku jemput pagi-pagi"
" Oppa sudah hafal jalan ke kostan-ku?"
" Lumayan, aku orang yang cukup pengingat"
" Yaa..ku akui Oppa memang jago"
" Sekarang kau mau pulang atau mau ikut denganku?"
" Memangnya Oppa mau kemana?"
" Hmm..aku belum ingin pulang. Ini kan malam minggu. Apa kau tidak merasa terlalu cepat untuk pulang. Ini baru jam 8 lewat"
" Ciih, aku sudah menduga akan seperti ini. Oppa tidak mungkin tiba-tiba ingin mengantar Pak Hadi dan cepat mengantarku pulang"
" Hahaha..kau pandai membaca pikiranku"
" Tunggu sebentar, aku harus ke kamar mandi dulu. Mumpung kita belum pergi".
" Kenapa? Apa kau mau ganti baju?"
" Iya, tidak mungkin aku pakai baju ini seharian"
" Kalau begitu kita kembali ke hotel saja"
" Hah?? Maksud Oppa aku ganti baju di hotel tempat Oppa menginap?"
" Iya, daripada kau ganti di tempat umum"
" Tadinya kan aku pikir kita akan ke kantorku dulu sambil mengantar Pak Hadi"
" Aku juga mau ganti baju" ucap Aiden
" Hmm.. tapi kita akan kemana setelah itu?"
" Mau ke cafe atau ada tempat yang bisa sampai malam kita mengobrol?"
" Hmm.. terserah Oppa, asal bukan menginap"
" Hahaha.. untuk apa kita keluar kalau harus menginap. Kau bisa menginap di kamarku"
" Oppaaa..jangan macam-macam "
" Aku hanya bercanda"
Lalu mereka menuju ke hotel kembali.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰