NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa tak asing

obrolan hangat di antar mereka tercipta begitu cepat, canda tawa di antara kelimanya terdengar begitu akrab bak keluarga yang baru berkumpul. Suasana hangat yang baru Nazela rasakan itu langsung membuat nyaman dan tak jarang juga Nazela ikut bicara hingga membuat obrolan mereka semakin padat di tambah celetukan Sabrina yang membuat suara tawa terdengar.

Obrolan panjang mereka menghabiskan banyak waktu, hingga tak terasa jarum jam menunjuk kan angka pukul 23.00 . Memang sudah menjadi tradisi di pesantren Al Imran jika ada acara besar seperti ini para santri masih berjaga untuk membereskan beberapa peralatan acara agar mempermudah kegiatan kebersihan besok paginya, ada beberapa ustadz yang ikut membantu atau sekedar mengawasi seperti Afkar yang belum terlihat menimbrung obrolan hangat keluarganya itu.

''Oh iyo bu dek kok aku belum liat mas Afkar yo ?''

Tanya Sabrina yang baru menyadari ke tidak hadiran Afkar

''koyo e masih sama ustad yang lain. 0h iyo Sab, ini kan dah malem gimana kalo kalian pulangnya pagi aja! biar malem ini tidur di sini''

''Sabrina sih bisa aja bu dek, tapi ndak tau Nazela piye?''

Ujar Sabrina sambil melirik ke arah Nazela hingga membuat yang lainnya menatap Nazela

''Biar saya tanya orang rumah dulu takut mereka nungguin''

Ucap Nazela gugup karena empat pasang mata menatapnya

''Saya izin keluar sebentar''

Ujar Nazela kemudian bangun dari duduknya, berjalan ke arah teras rumah lalu mengeluarkan handphone dari dalamnya tas nya.

''tut..tut..tut''

Suara handphone sedang menyambungkan panggilannya

''IYa halo Zel?''

Suara Camila terdengar dari balik hp, tanda panggilan telah terjawab

''Halo kak,lo masih di rumah sakit?''

''Iya, emang kamu belum di rumah?''

''Belum kak, gue masih sama Sabrina karna tadi ada undangan acara. kaya nya malem ini gue gak bisa pulang deh kak''

''Oh ya udah gak papa, lagian bahaya juga kalo malem malem perempuan berkendara. Nanti biar kakak yang bilang sama mamah''

''Ok thanks ya kak, bay''

Ungkap Nazela menutup telponnya, dan masuk kembali kedalam rumah

''Piye Zel?''

Tanya Sabrina spontan ketika melihat Nazela Sudah mengakhri obrolannya dengan seseorang Di batik Telpon.

''Ok saya ikut Sabrina tidur sini malem ini''

Jawaban Nazela membuat yang Lainnya ikut tersenyum.

''Kalina nek tidur di sini atau di wisma?''

''Koyo e di wisma aja bu dek. Saiki kan ono Nazela takut nanti buat mas Afkar ndak nyaman, di tambah kan ono pak Malik''

''Ya udah ayo bu dek anter!''

''Iyo bu dek, yo wi kalo gitu Sabrina sama Nazela istrahat dulu ya pak dek, pak Malik. Assalamualaikum''

Pamit Sabrina kemudian berjalan mengikuti bu dek nya yang sudah keluar lebih dulu

''Mari pak. Pak dek''

Pamit Sabrina sedikit malu malu

''Abi aja!''

''Ya. abi''

Ucap Nazela dengan hati hati mengikuti arahan pak dek sahabatnya itu yang ingin di panggilnya abi.Dengan cepat Nazela langsung menyusul Sabrina sambil sedikit berlari karna hampir tertinggal jauh.

Sabrina dan bu deknya berjalan di depan Nazela dengan jarak lima langkah darinya, mereka berjalan sambil asyik mengobrol sampai tak menyadari jika berpapasan dengan Afkar yang juga tidak menyadarinya karna cara jalannya yang cepat dengan pandangan ke tanah. Namun tidak dengan Nazela yang terlihat kesusahan berjalan karna gamisnya yang mengganggu karena Nazela tidak biasa memakai nya. Nazela yang tak sengaja melihat Afkar berjalan di sampingnya langsung menghentikan langkahnya dan memutar kepalanya untuk memastikan apa yang barusan di lihatnya.

''Kok perasaan gue kaya pernah lihat dia,tapi dimana ya?''

Gumam Nazela bertanya pada dirinya sendiri

Sabrina yang menyadari bahwa Nazela tak ada di sampingnya langsung berhenti berjalan dan memutar tubuhnya memastikan keberadaan Nazela

''Ya allah, ya rahman. Kamu ngapain di situ tok Zel? berubah pikiran nek pulang?''

Tanya Sabrina yang terkejut melihat posisi Nazela jauh di belakangnya, Nazela yang sedang berpikir keras mengingat seseorang yang baru di lihatnya tadi dengan cepat teralihkan pada sumber suara

''Bukan gitu, baju lo ribet''

Jawab Nazela memberi alasan

''yo wis tok cepet!! aku dah nek rebahan!!''

''Iya, iya''

Dengan cepat Nazela langsung berjalan menghampiri Sabrina yang sedang menunggunya berjalan.

*****

''Assalamualaikum''

Ucap Afkar yang baru masuk ke dalam rumahnya. Ada Malik dan sang abi yang masih terlihat mengobrol di ruang tamu

''Loh abi sama mas Malik masih di sini tok? afkar kira dah tidur''

''Iyo, tadi baru selesai ngobrol sama Sabrina sama temennya''

''Temennya?''

Tanya Afkar yang walau ia sudah tau bahwa yang di maksud itu Nazela

''Iyo, katanya Sabrina dah bilang ke kamu kalo dia nek bawa temen''

''Iyo sih, terus ummi dah tidur?''

''Lagi nganter Sabrina sama Nazela ke wisma''

''Yo wis, Afkar nek istirahat dulu yo abi''

Ucap Afkar dengan raut lelah di wajahnya

''Yo istirahat sana! abi nek tunggu ummi mu dulu''

''Kalo gitu Malik juga istirahat dulu pak dek''

''Iyo monggo!''

Sambung Malik kemudian berjalan menaiki tangga mengikuti Afkar dari belakang. Mereka tidak satu kamar, namun kamar Malik berada di sebrang kamar Afkar di lantai dua.

''Ya sudah kalian istirahat! besok pagi baru pulang, tapi jangan lupa besok ikut sarapan yok!''

Ucap bu dek setelah mengantar Nazela dan Sabrina masuk ke dalam wisma penginapan pesantren.

''Yo bu dek, makasih yok''

''Makasih bu dek''

Ucap Nazela ikut berterima kasih

''Kalo Nazela panggil ummi aja! yok?''

''Iya ummi''

''Yo wis kalo gitu ummi pergi dulu. Assalamualaikum''

''Waalaikumussalam''

Jawab Nazela dan Sabrina bersamaan

Setelah bu deknya pergi Sabrina menutup pintu kamar, ia terus mengerutkan dahinya melihat Nazela yang nampak kebingungan

''Ini beneran wisma? di pesantren ada wisma?''

Tanya Nazela yang tak percaya dengan apa yang tengah di lihatnya.

Satu gedung wisma memang sengaja di bangun di komplek pesantren yang sangat luas itu, karena banyak nya santri dari luar Malang atau pun pulau Jawa bahkan luar negeri yang tengah di kunjung keluarga nya membuat wisma itu sangat di butuhkan. Dan tak jarang juga ada kunjungan dari orang orang penting lainnya. Wisma yang di dominasi dengan warna biru itu membuat kesan yang cerah, satu ruangan yang cukup luas dengan fasilitas yang memadai seperti tempat istirahat, tempat duduk,alat masak dan kamar mandi membuat Nazela tak berhenti bertanya dalam hati kalau ini bisa iya dapati di tempat yang Sabrina sebut pesantren.

''Yo kamu lihat e piye?''

Jawab Sabrina yang justru balik bertanya sambil melepas jilbabnya

''Ya wisma sih, tapi ya gue kira pesantren itu cuman tempat orang orang belajar agama''

''Yo iku juga betul, cuman kan mesti ono fasilitas e Tok? sebab di sini iku santri ne bukan cuman dari Malang aja. Ono sing dari luar Malang, luar jawa bahkan luar Indonesi''

''Really?''

Tanya Nazela tak percaya sambil kembali mengamati apa yang ada di sekeliling nya itu

''Iyo''

''Kenapa lo baru kasih tau gue sekarang kalo ada tempat sekeren ini''

''Yo aku ndak tau, kan dah ta bilang kalo baru kepikiran e saiki. Wis tok! aku nek bersih bersih dulu, nek turu. Ngantuk''

Tukas Sabrina kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Nazela masih bergulat dengan pikirannya itu.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!