"People come and go, but someone who is compatible and soul mates with you will stay"
Dengan atau tanpa persetujuanmu, waktu akan terus berjalan, sakit atau tidak, ayo selamatkan dirimu sendiri. Meski bukan Tania yang itu, aku harap menemukan Tania yang lain ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jung Yumi
2 bulan berlalu , hari itu joon Young menjemput Tania.
" Wait, Kenapa kita ke sini? ", tanya heran karena mereka malah pergi ke apartemen Joon Young.
Awalnya Tania mengira mereka akan ke acara pernikahan, ulang tahun atau sejenisnya lah, karena Joon Young menyarankannya untuk memakai dress navy yang dulu pernah tanya pakai, sementara Joon Young datang menjemputnya mengenakan setelan jas hitam dan tatanan rambut yang rapi. Ia tidak menjawab Tania Ia hanya tersenyum.
Pov Tania :
Ternyata bukan tanpa alasan Joon Young membawaku ke apartemen luasnya ini, pandanganku tertuju pada sudut ruangan yang kini sudah ia isi dengan meja persembahan, yang di mana Di sana ada tiga papan nama, dalam budaya Korea hari ini mungkinlah hari peringatan kematian ayah ibu dan adiknya.
Ia bersujud dan aku hanya berdiri memandangi ketiga foto itu. Ada berbagai macam buah yang di tata rapi di atas sebuah piring, ada juga bir kalengan, mungkin kekasihku ini agak kesulitan menemukan soju di Seleste Ville, juga beberapa botol yogurt strawberry.
Banyak kalimat yang diucapkannya yang sama mengerti, tapi diam-diam aku menghidupkan aplikasi penerjemahku, ku matikan bunyinya, hanya deretan kalimat yang bergerak, terjemahan setiap kata yang diucapkan Joon Young. Woahh hatiku meledak-ledak. Begini katanya,
Halo Ayah Ibu Yumi, aku datang aku di sini. Kali ini untuk pertama kalinya aku membawa pacarku yang sangat aku cintai.
Dia adalah gadis yang sangat baik, dia cantik kan Bu? Ayah, ibu, jangan kuatirkan aku, aku baik-baik saja di sini. Aku bisa menjaga diri, aku juga banyak menemukan orang baik di sini. Maaf, sampai hari ini aku belum bisa memaafkan diriku sepenuhnya. Tapi aku sedang berusaha.
Doakan aku ya, dan restui aku bersama dengan gadis cantik ini.
Itulah kalimat yang muncul di aplikasi penerjemahku. Hari ini aku malah bertemu keluarganya. Ternyata wajah tampannya itu adalah warisan dari kedua orang tuanya. Aku merasa sangat terhormat.
Johnyoung menggenggam tanganku dan tersenyum memandang ketiga foto tersebut. Alangkah terkejutnya aku ketika memperhatikan foto adiknya lekat-lekat.
🌼🌼
"Aku pernah ketemu dia ", seru Tania menunjuk foto adik perempuan Joon Young.
"Dimana? ", heran Joon Young.
"Dia udah dua kali datang ke mimpiku. Joon Youngah, boleh aku ngomong sebentar, Kamu tunggu di sana aja ", seru Tania dengan senyum.
"Mereka tidak akan mengerti kamu ngomong apa . " ledek Joon Young.
"It's okay, aku minta kamu terjemahin yang aku bilang, mereka bakal nyamperin kamu lewat mimpi. "
"What is nyamperin? ", bingung Joon Young.
"Astaga, mendatangi Ya ampun. " seru Tania mulai kesal dan Joon Young pun terkekeh kecil gemas akan wajah pacarnya itu. Lalu ia pergi ke sudut lain.
"Halo tante, Om, Yumi salam kenal ya aku Nathania Giddens. Terima kasih telah menghadirkan Joon Young. Aku sangat bersyukur bertemu dia. Dia pria cerdas dan baik hati, dia Hangat sekali.
Kalian bertiga jangan kuatir aku akan selalu mendampingi dia, serangan paniknya sudah jauh membaik, dia tidak lagi mudah terkejut.
Yumiah ... Aku suka sekali dress ini. Boleh aku simpan kan? Akan ku rawat sebaik mungkin. Lain kali kalau kamu datang ke mimpiku lagi jangan hanya menyapa, ceritakan lah yang memang perlu kamu ceritakan. "
Tania menghampiri Joon Young yang berdiri di balkon, melemparkan pandangannya jauh entah hanya di lingkungan sekitarnya, atau sampai ke Korea sana jauhnya. Hanya Ia yang tahu.
"Baegopha." seru Tania melingkarkan tangannya di pinggang Joon Young yang membelakanginya.
"Don't you have another nice Word but baegopha?", ledek Joon Young.
"Itu udah jujur banget loh, nggak tahu kenapa kalau dekat-dekat kamu bawaannya laper mulu. "
"Mulu?"
"Terus, again", jawab Tania mempersingkat perdebatan.
"Oke sayang, What do you want for lunch? Can we go to a nice place to spend this grace full day?"
"Grace full day? Why?"
"Karena Ini pertama kalinya aku memperkenalkan pacar kepada keluargaku." tulus Joon Young, tapi ledak tawa Tania Malah keluar tak terkontrol.
"Kamu jomblo dari lahir ya? Hahaha", ledek Tania.
Joon Young Keluar dengan wajah kesal. "Kok ngambek sih sayang, oppa... ahhhhaha... Joon Youngah.. heheh.. jangan marah dong...". masih mengejar Joon Young.
"Sayang, kan aku bercanda sih. Jangan marah dong...", rengek Tania sambil menoel-noel pipi Joon Young.
"I'm driving, jangan ganggu aku." jawab Joon Young pendek tanpa memperhatikan Tania lagi.
"Joon...", seru Tania lagi masih menusuk-nusuk wajah pacarnya dengan jari telunjuknya. Hingga akhirnya Tania lelah sendiri, dan berhenti karena Joon Young sama sekali tidak menanggapinya.
" Ga asik."
Tidak lama berselang, gadis itu malah ketiduran. Joon Young tersenyum melihatnya, gaun navy Yumi memang sangat cocok untuknya, leher V shape gaun itu dan pita putihnya menambah kesan imut gadis itu.
Pikiran berbunga-bunganya buyar saat ponsel Tania bergetar panjang, Bryan Babiboo di layar. Senyum tersungging di bibirnya melihat nama kontak Bryan di ponsel Tania. Jelas itu bukan lagi panggilan sayang, apalagi kata Babi-boo nya.
"Halo."
.
.
.
Tbc ... 💜