NovelToon NovelToon
Sensasi Duda Seksi

Sensasi Duda Seksi

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:54.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lyaliaa

Seorang wanita mandiri yang baru saja di selingkuhi oleh kekasihnya yang selama ini dia cintai dan satu-satunya orang yang dia andalkan sejak neneknya meninggal, namanya Jade.
Dia memutuskan untuk mencari pria kaya raya yang akan sudah siap untuk menikah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan tenang. Dan seorang teman nya di bar menjodohkan dia dengan seorang pria yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Tapi dia tidak menolak, dia akan mencoba.
Siapa sangka jika pria itu adalah kakak dari temannya, duda kaya raya tanpa anak. Namun ternyata pria itu bermasalah, dia impoten. Dan Jade harus bisa menyembuhkan nya jika dia ingin menjadi istri pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyaliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Aku berdiri tegak di samping tempat tidur setelah mondar mandir dari tadi. Aku melirik pada kotak berwarna merah muda yang ada di atas selimut. Aku menerima kotak itu beberapa saat lalu saat seorang pria menekan bel dan memberikannya padaku. Dia bilang Rhine mengirimnya. Kotak berpita yang cantik. Aku membukanya begitu sampai kamar, sebuah gaun dan sepatu hak tinggi yang elegan. Berkali-kali aku memutuskan untuk pergi atau tidak. Tapi sepertinya Rhine ingin aku pergi, dia bahkan memberikanku gaun dengan catatan kecil di sudut kotak.

(Sampai jumpa nanti malam ♡)

Kalimat itu tertulis dengan font castro script, cantik dan aesthetic. Aku mengernyit melihat tanda love di akhir kata. Aku bertanya-tanya apa benar kotak itu dikirim oleh Rhine atau tidak. Dipikir bagaimana pun rasanya tetap aneh, apa dia punya kepribadian ganda? Ah aku pernah berpikir seperti itu. Tapi kurasa tidak. Aku sungguh tak bisa berpikir sekarang. Aku terus mengganti keputusan ku. Namun begitu melihat gaunnya membuatku berpikir berkali-kali lagi untuk menolak tak datang.

Aku menatap lama pada gaun yang masih berada dalam kotaknya. Dan keputusanku adalah.. Aku pergi, aku akan menghadiri pesta Rhine malam ini. Apapun yang terjadi disana aku akan melaluinya. Aku mengeluarkan gaun dari kotak. Mblusshh.. Sangat berkilau, manik-manik yang menempel di gaunnya sangat cantik. Gaun merah muda yang mewah, aku berjalan ke depan cermin dan mencocokkan baju itu di depanku. Pas. Aku sudah bisa membayangkan bagaimana tubuhku akan terlilit oleh gaun itu.

Malam datang sangat cepat, rasanya baru satu jam berlalu sejak aku selesai mandi. Tapi ternyata tidak, aku bersiap-siap hampir dua jam lebih. Bahkan Ryan sampai mengetok pintu kamarku untuk menanyakan aku sudah selesai atau belum. Aku langsung mengabari Ryan jika aku pergi setelah mengambil keputusan, dia langsung mengatakan akan menjemput ku sebelum aku memintanya. Dia sudah sampai sejak satu jam yang lalu, dan aku baru selesai.

Klek.

Pintu terbuka. Aku melihat Ryan di depanku saat membuka pintu kamar. Dia mematung setelah melihatku berdiri di ambang pintu dengan riasan make up bernuansa merah muda selaras dengan gaun yang ku kenakan dan sepatu hak tinggi putih yang membuat kakiku menjadi tampak lebih jenjang di balik gaun yang terbelah hingga lutut. Ryan melirikku dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Cantik.." gumamnya. Dia menatap mataku dan berkata, "Kau sangat cantik malam ini, Jade.."

"Terimakasih, kau juga sangat tampan malam ini," Aku berjalan mendekat dan mengambil jas yang menggantung di tangannya, "Ryan.." Dia tampak sangat tampan di balik kemeja putih itu, dan rambutnya membuat fokus ku teralihkan sejenak. Dia mengubah gaya rambutnya, dia tampak seperti pria nakal yang menggoda sekarang.

Ryan tersenyum saat mengalihkan wajahnya dariku, "Ayo kita pergi tuan putri," ucap nya lagi sebelum menjulurkan tangannya padaku. Aku tertawa kecil sebelum meraih tangannya. Hangat, rasanya seperti sedang bergandengan dengan seorang kekasih. Meskipun aku sudah lupa bagaimana rasanya.

**

Pesta yang mewah. Aku melihat kilauan lampu memancar keluar dari dalam bar Vios. Ryan menurunkan ku di depan bar sementara dia pergi untuk memarkir mobilnya di tempat parkir. Aku berdiri untuk menunggunya sambil melihat sekelilingku, tampak beberapa orang turun dari mobil mewah yang harganya lebih dari ratusan dolar. Aku yakin itu. Aku menjadi gugup, aku hanya datang dengan gaun pemberian dan menumpang mobil seseorang. Pikiranku mulai kacau lagi, apa mungkin sebaiknya aku tidak pergi.

"Jade?" Ryan berdiri di sampingku, menyadarkan ku dari lamunan pikiran yang menahan ku untuk bergerak. "Kau baik-baik saja?" tanyanya. Aku mengangguk dan tersenyum.

Deg. Deg. Deg

Jantungku mulai berdebar kencang begitu Ryan tiba-tiba sangat dekat denganku, dia memegang kepalaku. Nafasku tertahan. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang teratur.

"Cocok denganmu," ucapnya begitu kami berjarak, dia menatap ke atas kepalaku. Aku merasakan sesuatu menyangkut di rambutku, jepit rambut. Aku tahu saat tanganku menyentuhnya. "Ini.. Untukku?" tanyaku.

"Ya, ayo masuk." Ryan melangkah lebih dulu dan aku menyusulnya. Aku merasa senang dengan jepit rambut yang dia pakaikan di rambutku hingga membuatku tersenyum-senyum selagi melangkah. "Terimakasih," ucapku saat kami akan memasuki bar. Dia mengangguk, kami melewati pintu masuk bersama.

Dentuman musik terdengar sangat keras dan memekakkan. Ryan memegang tanganku saat kami melewati kerumunan orang, kami menaiki anak tangga untuk ke lantai dua.

"Ohh Ryan, kau sudah datang," seorang pria tiba-tiba mendekat pada Ryan begitu kami sampai di lantai dua. Kehadiran pria itu sontak membuatku langsung melepaskan genggaman tangan Ryan.

"Tomy?" gumamku. Aku langsung mengalihkan pandangan ku ke sudut lain begitu mereka mulai berbincang-bincang. Aku tak ingin bertemu dengannya, rasanya akan canggung. Aku ingin pergi, tapi Ryan tiba-tiba menarik tanganku begitu aku melangkah mundur. Dia berbisik, "Tetaplah dekat denganku." Aku terpaksa menuruti nya dengan pasrah. Aku tak bisa menghindar, sepertinya aku harus meluruskannya pada Tomy.

"Siapa...?" Tomy bertanya penasaran dan mencari celah untuk melihat wajahku, "Jade?" lanjutnya.

"Kau mengenalnya?" Ryan membalikkan badannya untuk berhadapan denganku yang berdiri di belakangnya.

"Ya, tentu saja. Dia bekerja di Cafe," jawab Tomy. "Berarti aku tak salah lihat waktu itu, dan sekarang kalian juga bersama. Hoho, tunggu-tunggu.. Kalian berpacaran, kan?" Tomy menyipitkan matanya curiga. Dia yakin dengan apa yang ada dipikirannya.

"Tidak. Kami hanya teman," Ryan langsung menjawab tanpa berpikir, bahkan aku belum sempat memikirkan bagaimana menjawabnya tapi dia sudah berkata begitu. Rasanya sedikit sakit, tapi kenyataannya memang seperti itu. Aku tidak mungkin menganggap sikap baiknya padaku tanda suka. Teman juga bisa melakukan hal yang sama. Ryan merangkulku sebentar, aku tersenyum dan mengangguk setuju dengan jawaban Ryan.

"Hemmm, baiklah." Tomy ikut mengangguk dan meminum segelas wine yang sedari tadi dia pegang. Aku benar, sepertinya mereka dekat dan cukup mengenal satu sama lain. Aku hanya diam selagi mereka berbincang-bincang, celingak-celinguk mengamati sekitar hingga seorang pelayan tiba-tiba memberikan segelas wine padaku. Aku menerimanya dan berterimakasih. Tapi aku tak minum alkohol.

Semua orang tampak sibuk dengan lawan bicaranya, tak seperti kerumunan orang yang ada di lantai bawah yang hanyut mengikuti dentuman bass musik yang mereka dengar. Dan di lantai dua ini hanya aku yang tak punya teman untuk di ajak bicara. Aku menatap sedih pada wine yang kupegang, bahkan aku tidak akan meminumnya. Seharusnya aku tak pergi saja, penyesalan memang selalu datang di akhir.

Eh? Aku terkejut saat wine itu tiba-tiba hilang dari genggaman ku, seseorang telah merampasnya dariku. Aku menegakkan kepalaku dan Rhine sedang berdiri dihadapan ku, dia meminum habis wine itu. Dia tersenyum, "Kau datang.." ucapnya.

...----------------...

1
Isna mansur
ceritanya singkat...tapi keren..../Good//Good//Good/
Lina Yulianti
cerita yg cukup singkat thor. tetap semangat untuk berkarya
julia
Bagus
dita18
yahhh thoorrr kok udh END aja sih😭😭rasanya sebentar bngt cerita kisah cinta mereka thoorrr
gk rela sebenarnya klo hrus pisah sm mereka.. 😢😢
dita18: smngt trusss ya thoorrr,,, ditunggu karya2 othoorrr selanjutnya /Smile/
love: Kita akhiri dulu ya kisah mereka disini.. 🥰
Novel berikutnya akan rilis dengan kisah cinta yang tak kalah menarik hati, di tunggu yaa..
happy reading, thank you 😍❤️‍🔥🌹
total 2 replies
dita18
gk berasa udh gede aja anak nya Rhine&Jad😁
kira2 Ryan&Hana udh ada anak jg blm ya🙈😅
dita18
akhirnya Ryan&Hana sah jg selamat ya😊😊
dita18
kan bener dy ,,,,krn dy gak terima Rhine nikah lagi dg Jade & nolak dy berkali2
dita18
pasti Zarra pelaku nya atas kecelakaan yg di alami Rhine
dita18
penasaran Zarra ini ada hubungan apa dg Rhine & Hana ya?
dita18
ihhh thoorrr kok Rhine gtu sih sm Jade😕 jgn buat Jade sedih & patah hati thoorrr kasian
klo emg Rhine bkn jodoh nya,,, kasih Kade jodoh yg lebih baik lagi thoorrr
dita18
Jade pingsan krn Rhine abis minum alkohol kadar tinggi jd Jade kena efek nya
dita18
Luar biasa
dita18
akhirnya udh sah jg ya Jade😅
dita18
thoorrr knp msh bnyk bngt teka-teki nya🙈aku capek berpikir nya 😂😂
dita18
apakah Ryan pacaran sama Hana?
dita18
adik kakak kyk nya misterius bngt yah..
dita18
sbnrnya crta nya bagus thoorrr😊
dita18
ternyata bener Rhine impoten😅
dita18
ohh ternyata diluar dugaan mereka adik kakak
dita18
jgn bilang Rhine ini impoten ya thoorrr 🙈😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!