NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Hamil

PMI 1. Hamil

“Hueeek ... hueeek ...”

Pagi-pagi sekali Renata terbangun dan merasakan mual yang sangat. Kepalanya bahkan terasa pusing. Bi Sum yang sedang memasak di dapur itu terkejut dan langsung menghampiri Renata yang membungkuk di wastafel cuci piring. Tangannya menepuk-nepuk pelan punggung wanita itu.

“Non Rena sakit?” tanya Bi Sum, kemudian memijat lembut tengkuk Renata. Wanita paruh baya yang sudah bertahun-tahun bekerja di rumah itu selalu khawatir dengan keadaan nyonya mudanya ini. Apalagi setelah Jayadi, ayah mertua Renata meninggal dunia. Nyonya mudanya itu semakin diperlakukan semena-mena oleh Mirza, suaminya.

“Entahlah, Bi. Mungkin cuma masuk angin.” Renata sendiri kurang yakin jika penyebab keadaannya ini hanya karena masuk angin saja. Sementara seingatnya, sudah dua bulan ini ia telat datang bulan.

“Non, apa boleh Bibi tanya sesuatu?”

“Boleh, Bi. Silahkan tanyakan saja apa yang ingin Bibi tanyakan.”

“Maaf, ya, Non, kalau Bibi lancang. Apa ... Non Rena hamil?” Menurut kaca mata pengamatannya, serta ditambah dengan pengalaman yang sudah memiliki dua orang anak, Bi Sum merasa yakin jika Renata sedang hamil.

“Hamil?” Renata sedikit terperanjat. Tangan kanannya otomatis memegangi perutnya yang masih rata itu. Jika benar ia hamil, seharusnya ini adalah kabar yang menggembirakan. Tetapi sayangnya, bagi dirinya kabar ini hanya kabar buruk belaka.

Renata Amalia, gadis berusia 21 tahun itu dinikahi putra seorang produser ternama melalui jalan perjodohan. Renata hanyalah seorang gadis biasa dan sederhana yang tumbuh besar di panti asuhan semenjak kedua orangtuanya meninggal dunia.

Awalnya Renata hampir tak percaya ketika sebuah lamaran pernikahan datang kepadanya begitu ia menyelesaikan kuliahnya. Apalagi lamaran itu datang dari Jaya Mahendra, pemilik MV Picture, sebuah rumah produksi yang sudah banyak memproduksi film dan serial TV yang paling banyak digandrungi anak muda. Tak hanya itu, tayangan-tayangan yang diproduksi oleh MV Picture ini juga bisa dinikmati melalui website khusus yang bisa diakses melalui ponsel.

Renata baru tahu kalau dahulu, mendiang ayahnya merupakan sahabat karib Jaya Mahendra. Dan perjodohan dirinya dengan Mirza itu sudah tercetus sejak lama, saat usia mereka masih kecil.

Namun sayang, sebelum rencana itu terealisasi, kejadian naas menimpa kedua orangtua Renata. Sebuah kecelakaan tunggal di jalan tol menyebabkan orangtua Renata meninggal dunia.

Renata kecil yang tidak memiliki sanak saudara saat itu, oleh tetangganya dititipkan ke panti asuhan. Dan kabar tentang kematian orangtua Renata baru diketahui Jaya setelah ia dan keluarga kecilnya baru kembali dari luar negeri.

Jaya dan istrinya kala itu sempat terbersit keinginan untuk mengadopsi Renata. Bahkan mereka sudah mendatangi panti asuhan di mana Renata diasuh. Akan tetapi Renata menolak. Renata kecil tidak ingin meninggalkan panti asuhan, tempat yang sudah membuatnya nyaman.

Jaya tidak memaksa. Ia biarkan Renata tumbuh dan besar di panti asuhan Kasih Bunda. Dan Jaya menjadi donatur tetap di panti asuhan itu. Biaya pendidikan Renata sampai ke perguruan tinggi ditanggung oleh Jaya. Dengan harapan, begitu Renata menyelesaikan pendidikannya, Renata akan langsung dinikahkan dengan putranya.

Renata berdiri dengan tangan gemetar memegang alat testpack yang baru saja dibelinya dari apotik terdekat dan sudah digunakannya untuk tes urine beberapa menit lalu.

Dua garis merah pada testpack itu membuat Renata kehabisan kata. Keberanian untuk memberitahu kabar ini kepada suaminya pun lenyap seketika. Sebab ia tahu suaminya tidak akan menyukai kabar ini.

“Aku hamil? Aku harus bagaimana Tuhan?” Renata hanya bisa meratap pilu dalam hatinya. Seharusnya kabar ini membuatnya bahagia. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

Belum sempat Renata menghapus jejak-jejak air mata di pipi, ponselnya yang tergeletak di meja nakas tiba-tiba berdering. Renata yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi itu segera mendekat, menyambar cepat ponsel, kemudian menjawab panggilan yang masuk dari Mirza.

Sembari mengambil duduk di tepian tempat tidur, Renata menjawab telepon itu, “Halo.”

“Kamu tidak lupa kan, nanti siang sidang terakhir. Jangan sampai kamu tidak datang. Karena masa depanku ada di tanganmu.”

“Iya. Aku tidak mungkin lupa. Aku pasti datang, kok.” Renata menaruh kembali ponsel di meja nakas usai menutup panggilan dari Mirza. Yang mengingatkan soal sidang terakhir perceraian mereka yang akan berlangsung siang ini.

Mirza menjatuhkan talak pada Renata seminggu setelah Jaya meninggal dunia. Permohonan cerai diajukan Mirza ke pengadilan agama setempat. Sebuah perceraian yang sudah lama dinanti-nanti Mirza setelah hampir setahun lamanya bertahan dalam pernikahan tanpa cinta.

Selama pernikahan Mirza selalu saja menggaungkan bahwa lelaki itu sama sekali tidak mencintai Renata. Meskipun mereka telah dijodohkan sejak kecil, namun sedikitpun Mirza tidak menyukai Renata. Bagi Mirza, Renata seperti sebuah kutukan. Kutukan yang membawa kesengsaraan dalam hidupnya. Karena Renata, hubungan Mirza dengan kekasihnya kandas. Itulah sebabnya mengapa Mirza membenci Renata.

Masih melekat dalam ingatan Renata ketika malam itu Mirza pulang dalam keadaan mabuk berat. Renata yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut melihat suaminya pulang dalam keadaan kacau balau.

“Za? Kamu ... kamu mabuk?” Renata mundur selangkah demi selangkah saat Mirza datang mendekat dengan tatapan sayu sembari tangannya membuka jaket.

Renata yang masih berbalutkan handuk sebatas dada sampai paha itu meremang melihat tatapan Mirza yang tak seperti biasanya itu. Pandangan Mirza menyapu sepanjang tubuhnya dari kaki sampai kepala. Jakun pria itu naik turun menelan ludah.

“Za, ka-kamu mau apa? Tolong ja-jangan mendekat!” pinta Renata sembari mundur pelan-pelan. Kedua tangannya berusaha menutupi bagian dadanya yang terekspose dan sedang menjadi santapan mata jalang pria itu.

“Kamu sudah membuat hidupku hancur, Ren. Gara-gara kamu juga Vanessa mutusin aku. Dan sekarang, kamu harus membayar semua itu. Kamu harus menerima hukuman dariku.” Seringai menakutkan terbit di wajah tampan Mirza. Yang membuat Renata semakin ketakutan. Apalagi Mirza mendekati Renata sembari kedua tangannya aktif menanggalkan pakaian yang melekat di tubuhnya satu per satu.

“Za, tolong jangan dekati aku. Kamu mabuk, Za. Mari, sebaiknya kita bicarakan ini baik-baik.” Renata memohon, sampai punggungnya membentur tembok. Tapi Mirza sedikitpun tidak mengindahkan permohonan Renata. Kakinya enggan mundur.

“Sudah terlambat, Renata. Seharusnya sejak awal kamu tolak saja perjodohan kita. Kenapa kamu tidak melakukan itu dari dulu? Kenapa, Ren? Apa kamu menyukaiku?”

Renata menggeleng. Tangannya mendekap erat tubuhnya. Sekujur tubuhnya gemetaran. Ia tak tahu bagaimana harus menghadapi suaminya yang sedang mabuk ini. Dan yang terlintas di pikiran Renata saat ini hanyalah menghindar. Renata hendak melarikan diri sebelum Mirza semakin menghimpit tubuhnya.

Namun, tangan kekar Mirza lebih gesit menahan pergelangan tangannya. Lalu menyeretnya kasar menuju tempat tidur. Renata yang panik dan ketakutan hanya bisa merintih, meminta dilepaskan ketika tubuhnya dihempaskan dengan kasar ke atas tempat tidur itu. Tetapi Mirza sama sekali tidak mengindahkannya. Mirza sudah terlanjur terhipnotis oleh tubuh indah Renata tanpa busana yang berada di bawah kungkungannya itu.

“Kita ini suami istri, Ren. Aku suamimu. Bukankah selama kita menikah, kita belum pernah melakukannya? Sekarang, berikan hakku sebagai suamimu,” kata Mirza yang sudah diselimuti gairah.

Ya. Selama hampir setahun mereka menikah, Mirza belum pernah sekali pun menyentuh Renata. Alasannya hanya satu, karena ia tidak mencintai Renata. Renata bukan tipe wanita idamannya. Wanita yang mampu membuat Mirza bertekuk lutut hanya wanita seperti Vanessa. Yang cantik, seksi, smart, dan berkelas. Sementara Renata seperti hanya seperti upil di matanya.

“Akan aku berikan, tapi bu-bukan seperti ini caranya, Za. Kamu_” Kalimat Renata urung rampung karena Mirza sudah membekap mulutnya dengan beringas. Sedangkan tangan pria itu aktif di setiap lekuk tubuhnya.

Renata memberontak, hendak melepaskan diri. Namun tenaganya tak cukup kuat menyingkirkan tubuh kekar Mirza yang menindihnya. Alhasil kejadian naas pun tak bisa ia hindari. Sesuatu yang keras dan tumpul telah melesak masuk ke bagian inti tubuhnya. Begitu memaksa hingga terasa amat menyakitkan. Dan Renata tak bisa berbuat apa-apa.

Malam itu kesuciannya direnggut paksa darinya. Malangnya oleh suami yang tak pernah menganggapnya ada. Oleh suami yang sedikit pun tidak pernah mencintainya.

Renata hanya bisa menangis, duduk memeluk lutut di atas tempat tidur itu. Mirza yang sudah berhasil membuatnya hancur sama sekali tak peduli. Pria itu sudah terlelap ke alam mimpi usai melampiaskan hasratnya pada Renata.

Renata tidak tahu harus berbuat apa. Mirza sudah berkali-kali berkata padanya, jika waktunya sudah tiba, pria itu akan menceraikannya. Lalu bagaimana jika sesuatu terjadi padanya setelah kejadian malam ini?

To be continued...

Renata Amalia

Hai Hai Hai ... 🖐🏻 Ini adalah karyaku yang kesekian kalinya. Semoga kalian betah ya di sini 😊.

Btw, aku belum punya visual yang cocok. Untuk sementara ini dulu ya visualnya 😊. Authornya lagi suka artis Turki. Tinggal nyari visual cowoknya susah banget nemu yang cocok. Oh ya, bagi yang udah mampir aku ucapkan banyak terima kasih. Semoga dilancarkan rejekinya, sehat walafiat buat kalian di manapun berada. Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 😊😊.

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!