NovelToon NovelToon
Prahara Rumah Tanggaku

Prahara Rumah Tanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Kinan ibu muda berumur dua puluh enam tahun harus terjebak pada hubungan terlarang dengan seorang laki- laki karena keadaan ekonomi keluarganya yang sedang kacau. Dia terpaksa meminjam uang untuk biaya operasi sang anak dengan imbalan menyerahkan tubuhnya pada laki- laki tersebut karena dia tidak mampu mengembalikan uangnya. Sedangkan sang suami yang sejak dua tahun kena PHK harus kerja serabutan tiba- tiba menghilang entah ke mana. Mampukah Kinan menjalani hari- harinya seorang diri di tengah permasalahan yang tiada habisnya...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Membayar hutang

Operasi Raka berjalan dengan lancar. Kini Raka sedang dalam masa pemulihan di ruang perawatan. Selama Raka di rumah sakit dengan setia Kinan menemaninya. Andrew pun mengijinkan Kinan libur kerja selama Raka harus menjalani perawatan.

"Ibu, ayah mana..?" tanya Raka setelah selesai disuapi sarapan pagi.

"Ayah lagi kerja sayang.." jawab Kinan sambil mengusap rambut Raka.

"Kok kerjanya lama sekali bu...?"

"Iya sayang, ayah kerja nya jauh, Raka yang sabar ya, sebentar lagi ayah pulang kok.."

"Raka kangen sama ayah..." ucap Raka dengan wajah sedih. Kinan pun memeluk Raka.

Hati Kinan terasa sakit melihat Raka sedih karena merindukan sang ayah. Selama ini Raka memang sangat dekat dengan sang ayah. Rangga adalah sosok ayah yang sangat baik buat Raka. Dia begitu menyayangi Raka.

Bukan hanya ayah yang baik tetapi dia juga suami yang baik yang begitu mencintai dan menyayangi Kinan. Hanya karena masalah ekonomi keluarganya yang sedang kacau Rangga dan Kinan menjadi sering bertengkar.

"Ibu Kinan..." panggil seorang perawat masuk ke ruang rawat Raka.

"Iya sus..." jawab Kinan.

"Ini ada yang mengirim paket untuk Raka..." jawab perawat itu memberikan dua buah paper bag dan satu parsel buah.

"I..ini semua dari siapa Sus..?" tanya Kinan.

"Saya tidak tahu bu, mungkin di dalam ada nama pengirimnya. Tadi seorang kurir yang mengantar ke sini.."

"Oh iya sus, terima kasih ya..." perawat itu pun kembali ke ruang jaga. Sementara Kinan membuka isi dari paper bag tersebut.

Di dalamnya ada mainan mobil remot dan robot- robotan. Dan di sana ada secarik kertas yang dilipat. Kemudian Kinan membacanya.

'Mainan ini untuk anakmu, semoga lekas sembuh...' dari Andrew.

"Tuan Andrew...? Jadi yang mengirim ini semua Tuan Andrew..?" batin Kinan.

Kinan tidak menyangka kalau Andrew akan mengirim semua ini untuk Raka. Dia sangat baik. Dia sudah begitu banyak menolong Kinan. Dari mulai memberi pekerjaan untuk Kinan, meminjamkan uang pada Kinan sampai dua kali dengan jumlah yang cukup banyak dan kini dia juga menunjukkan perhatiannya dengan mengirimkan hadiah untuk Raka.

Kinan menjadi tidak enak hati, dia tidak boleh mengecewakan majikannya yang sudah banyak menolongnya. Dia harus menepati janjinya untuk segera membayar semua hutangnya walaupun harus membayar dengan tubuhnya.

Iya, tekad Kinan sudah bulat. Dengan apa lagi dia membayar hutang tersebut kalau bukan dengan tubuhnya. Sedangkan uang pun dia tidak punya. Dia hanya memegang beberapa ratus ribu itu pun uang sumbangan dari para tetangganya yang menjenguk Raka.

Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, Raka pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Kinan merasa lega karena kondisi kesehatan Raka kian membaik. Raka pun sudah bisa berjalan walaupun masih pelan. Dia suka sekali dengan hadiah dari tuan Andrew. Hari- harinya diiisi dengan bermain mobil remot dan robot- robotan.

"Raka sayang, ayo sarapan dulu nak, abis itu minum obat...." Raka pun menuruti apa kata sang ibu. Dia makan dengan lahap. Walapun dia hanya boleh makan yang lembek- lembek saja seperti bubur.

Setelah selesai menyuapi dan memberi Raka obat Kinan pun bersiap untuk berangkat kerja. Sudah hampir satu minggu Kinan libur dari pekerjaannya. Dia merasa tidak enak dan hari ini walapun harus meninggalkan Raka sendirian di rumah dia harus berangkat kerja.

"Raka, ibu mau kerja, Raka di rumah sendiri nggak papa kan...?" tanya Kinan pada Raka yang asik main robot.

"Iya bu, tapi jangan lama- lama ya..."

"Iya sayang, nanti siang ibu pulang kok, Raka jangan ke mana- mana ya, jangan keluar rumah. Raka main di dalam rumah saja. Kan Raka baru sembuh dari sakit. Nggak boleh main di luar dulu..."

"Iya bu..."

Raka memang anak yang sangat baik dan penurut. Dia selalu mendengarkan apa kata kedua orang tuanya. Di juga tidak pernah rewel kecuali ketika sakit, dia akan nangis. Tak heran jika Kinan dan Rangga sangat menyayangi anak semata wayangnya tersebut.

Kinan bergegas menuju ke apartement. Dia langsung menekan beberapa angka untuk membuka pintu apartemen Andrew. Setelah pintu dapat dibuka Kinan segera masuk.

Di sofa ruang tengah Andrew sedang tidur terlelap tanpa memakai baju, hanya menggunakan celana boxer pendek dan ketat. Hari ini hari minggu sehingga Andrew tidak berangkat ke kantor.

"Kenapa tuan Andrew tidur di sofa...?" ucap Kinan dalam hati.

 Lagi- lagi Kinan bisa dengan jelas melihat benda milik Andrew yang menonjol di balik celana ketatnya itu. Ukurannya terlihat lebih besar dari yang dia lihat sebelumnya. Terlihat dengan jelas kalau benda itu sedang menegang. Maklumlah laki- laki memang begitu ketika pagi menjelang biasanya dia akan bangun bersama dengan adiknya yang sembunyi di balik celana dalamnya.

Kinan lalu mendekat ke sofa di mana Andrew yang masih tertidur pulas. Terdengar dengkuran halus di sana. Kinan lalu mengambil selimut yang tergeletak di lantai. Lalu Kinan berjongkok di depan sofa menghadap Andrew membenarkan posisi tangan Andrew yang menjulur ke lantai.

Takutnya Andrew akan merasa pegal jadi Kinan berinisiatif untuk mengangkat tangan majikannya itu dan meletakkannya ke atas perutnya.

Dan di saat itu entah kaget atau apa tiba- tiba Andrew terbangun dan langsung menubruk Kinan. Hingga posisi Kinan berada dibawah tubuh Andrew. Kinan pun bisa merasakan benda milik Andrew berada persis di atas miliknya hanya terhalang oleh celana yang dipakai oleh keduanya. Hingga menimbulkan rasa aneh di dada Kinan.

Kinan pun kaget dan tidak bisa bergerak karena Andrew menindihnya . Tubuhnya benar- benar berat. Beberpa saat mereka saling menatap.

"Tu...tuan... I..ini..a.ku...Kinan.." ucap Kinan terbata- bata.

Andrew pun baru sadar dengan apa yang dia lakukan lalu segera bangun dari atas tubuh Kinan.

"Kau ini..!!" ucap Andrew mendengus kesal.

"Ma..maaf tuan sa..saya telah mengganggu tidur tuan...ta..tadi itu saya hanya ingin membetulkan posisi tangan tuan saja , takutnya tangan tuan pegal..." ucap Kinan merasa takut.

"Ya sudah, kamu bekerja saja sana.." ucap Andrew yang terlihat kesal.

"Baik tuan..."

"Tunggu...!" ucap Kinan.

"Iya tuan..."

"Tolong buatkan saya kopi..."

"Baik tuan..." Kinan segera pergi ke dapur membuatkan kopi. Sementara Andrew pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Beberapa saat kemudian Andrew kembali duduk di sofa sibuk dengan ponselnya. Kinan pun sudah selesai membuat kopi.

"Ini kopinya tuan..." Kinan meletakkan secangkir kopi di atas meja.

" Hemm..." sahut Andrew tanpa melihat ke arah Kinan.

"Ehm tuan,.." ucap Kinan.

Andrew lalu menoleh ke arah Kinan yang masih berdiri di sampingnya.

"Ada apa...?"

"Ehm,, itu tuan.. saya mau mengucapkan terima kasih kemarin tuan sudah mengirimkan hadiah untuk anak saya Raka. Terima kasih banyak ya tuan. Tuan sudah banyak membantu saya. Oya Raka suka sekali dengan hadiah yang tuan kirim. Sekali lagi terima kasih..." ucap Kinan dengan sopan.

"Sudahlah kamu tidak perlu mengucapkan terima kasih terus. Sekarang kamu pikirkan saja bagaimana kamu menbayar hutangmu..."

"I..iya tuan..." jawab Kinan menunduk.

"Lanjutkan pekerjaanmu..."

"Baik tuan..."

Pukul dua belas siang Kinan sudah menyelesaikan pekerjaannya. Sementara Andrew baru selesai makan siang di meja makan. Beberapa waktu lalu dia memesan makanan secara on line. Setelah selesai makan Andrew masuk ke dalam kamar. Kinan lalu membersihkan bekas makan sang majikan.

Kinan sudah selesai merapihkan meja makan seharusnya dia langsung pulang. Tapi dia masih saja menunggu Andrew berdiri di samping meja makan. Sepuluh menit kemudian Andrew keluar dari kamar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang.

Kinan dibuat terperangah melihat badan Andrew. Dada dan perutnya yang ditumbuhi bulu - bulu halus pun membuat siapapun yang melihatnya akan merasa hatinya bergetar.

Dia baru selesai mandi, dan ingin mengambil air minum di meja makan. Melihat Kinan berdiri di samping meja makan seperti sedang melamun pun Andrew merasa heran.

"Kenapa kau masih di sini..? Nggak pulang..?" tanya Andrew.

"Eehmm... Itu tuan saya mau..." Kinan tidak melanjutkan ucapannya.

"Mau apa..? Mau pinjam uang lagi..?" tanya Andrew.

"Ti..tidak tuan.. Bukan itu..." sahut Kinan sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu..?"

"Sa..saya ingin membayar hutang saya tuan.."

"Kau membawa uang..?"

"Ti..tidak tuan..''

"Lalu kau akan membayar dengan apa..?"

"De..dengan tubuhku tuan..."

"Kau yakin..?"

"IYa yakin tuan..."

"Masuklah ke kamar..." ucap Andrew sambil berlalu ke kamarnya.

Dengan gemetar Kinan mengikuti Andrew masuk ke dalam kamar. Sampai di dalam kamar Andrew mengambil sesuatu dari dalam lemari.

"Sekarang kamu mandi.." ucap Andrew sambil melempar handuk berwarna putih pada Kinan. Kinan yang kaget pun reflek menangkap handuk yang dilempar padanya.

Kinan bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Semua perlengkapan mandi sudah tersedia di sana. Tanpa menunggu lama Kinan langsung membersihkan diri di sana.

Sekitar sepuluh menit Kinan berada di kamar mandi, dia pun keluar hanya dengan menggunakan handuk yang dililitkan di badannya. Dengan perlahan Kinan keluar kamar mandi.

Andrew berdiri menghadap ke arah jendela sambil berbicara dengan seseorang lewat sambungan telpon. Begitu mendengar pintu kamar mandi terbuka Andrew pun menoleh. Dia melihat Kinan tanpa berkedip kemudian dia mematikan sambungan telponnya secara sepihak.

Dia fokus memperhatikan Kinan yang merasa risih karena ditatap terus oleh Andrew. Seperti biasa, tatapan Andrew begitu tajam bagaikan seekor singa yang siap menerkam mangsanya.

Lekukan tubuh Kinan yang hanya berbalut handuk, terlihat dengan jelas di mata Andrew. Dua buah benda kenyal di dadanya begitu terlihat menantang. Kulitnya yang putih bersih dan juga mulus tak terlihat kalau dia seorang ibu anak satu.

Wajah tanpa make up namun tak membosankan untuk dilihat. Benar- benar kecantikan yang tersembunyi di wajah polosnya. Ditambah lagi dengan rambutnya yang masih basah menambahnya semakin seksi.

Andrew berjalan mendekat ke arah Kinan. Kinan hanya bisa menelan salivanya karena merasa tegang dan takut. Jantungnya pun berpacu dengan cepat.

Dengan cepat Andrew membopong tubuh Kinan lalu membaringkannya di atas tempat tidurnya yang berukuran xl.

Bersambung...

🌺🌸 Jangan lupa kasih dukungan ya 🌸🥰

1
octa❤️
klolah rangga tau ap alasan awal kinan..menyesallah kamu rangga
Awang Rijan
wajar sih kalau Rangga benci sama Kinan, siapa yang Sudi mengetahui istrinya menjual diri pada laki- laki lain
Awang Rijan
ya Alloh Thor, tragis banget sih nasib Kinan , kasihan lah,
Awang Rijan
duh Kinan nasibmu begitu amat, kasihan
octa❤️
miris sekali nasib kinan...semoga ada yang berbaik hati menolong kinan
Mamake Mia
masyaallah cuma di kasih uang 10 jt mana cukup makanya berfikri dulu kalau berbuat akhirnya rugi sendiri embak
Awang Rijan
udah dapat enaknya mah Kinan ditinggal pergi, kurang ajar juga si andrew
Awang Rijan
Rangga kamu jangan sampai menikah sama Vivi, dia ngak suka sama anakmu. dia cuma suka sama kamu aja. kasihan nanti Raka kl pya ibu tiri macam vivi
Rizky Sandy
cm diksh uang 10 JT,,,, pergi yg jauh Kinan,,,,
Mommy Almira: pelit banget ya
total 1 replies
Awang Rijan
ih ngak jijik apa si Angel , itu barangnya si Andrew kan belum dicuci bekas berhubungan dengan Kinan. Masa mau aja langsung ajak berbagi peluh sama Andrew 🤮
Mommy Almira: Udah tanggung kak, kebelet jadi nggak mikir sampai situ /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Awang Rijan
sukurin, dilabrak juga kan kamu akhirnya Kinan. udah gitu dicerai lagi
Mommy Almira: kasihan
total 1 replies
Awang Rijan
Halah si Vivi sok- Sokan mau ikut melabrak selingkuhan suami Angel, kamu nggak sadar diri apa , kamu aja udah mau jadi pelakor.
Awang Rijan
wah, parah kamu Kinan, kok kamu jadi kayak perempuan murahan gitu sih... nggak kasihan kamu sama anak kamu..
Awang Rijan
kamu gimana sih Kinan sama Rangga masih cinta tapi mau juga sama Andrew, kamu harus hati-hati juga tuh sama Wandi kayaknya dia cowok nggak beres tuh
Awang Rijan
Vivi jadi cewek nggak punya harga diri banget sih, Rangga nggak cinta sama kamu tapi kamu masih deketin dia terus malu dong. itu juga Bu Ratih tludah tua nyebelin
Awang Rijan
Vivi kegatelan juga kamu sama laki orang...
Awang Rijan
duh kamu gimana sih Kinan, kan niat kamu berhubungan sama Andrew karena untuk membayar hutang saja, kenapa malah jadi ketagihan gitu sih, harusnya kamu mainnya jangan pake hati dong.
Awang Rijan
apes banget sih nasibmu Rangga
Awang Rijan
Bu Ratih menyebalkan ya
Awang Rijan
waduh Kinan malah ketagihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!