NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:229.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.13

"Tunggu!" teriak Arsen.

Semua mata langsung menoleh ke arah datangnya suara. Betapa mereka semua mengagumi kegagahan presdir muda itu dalam balutan kemeja berwarna silver yang sangat rapi.

Semua wanita yang duduk pun langsung berdiri mempertajam penglihatan mereka pada sosok tampan itu.

"Permainan macam apa ini?" tanya Arsen dingin.

"Ini permainan kejujuran atau tantangan? A-apa kamu belum pernah memainkannya?" tanya Villia gugup.

"Oh," balas Arsen singkat.

"Aku pacarnya! Dia bukan peminum yang baik, aku akan mewakilinya," ucap Arsen sambil merebut botol yang ada di tangan Arneta.

"Eh!"

"Jangan!" teriak Villia.

Tak sampai satu menit Arsen telah menghabiskan sebotol minuman itu.

Semua wanita yang datang sebagai seorang penonton hanya bisa menatap takjub makhluk Tuhan satu ini.

"Astaga ... saat sedang minum pun dia terlihat sangat tampan," bisik salah satu gadis yang menjadi penonton permainan itu.

"Benar banget, duh! Melihat dia kekasihnya Arneta jiwa pelakorr ku meronta-ronta bestie!" timpalnya.

"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Arsen pada Villia, sambil mengelap bibirnya dengan tisu yang ia ambil dari atas meja.

"Ti-tidak ada masalah, a-ayo kita lanjutkan permainannya!" ajak Villia gugup.

Sementara Roy, menatap tajam Villia.

Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu.

"Aku akan membawa pacarku pergi, kalian bisa mencari pemain penggantinya!" ujar Arsen.

"O-oke."

Arsen langsung menarik tangan Arneta dan membawanya pergi dari tempat itu.

Tidak ada yang bisa mencegah atau bahkan menghentikan apa yang sudah dikatakan oleh seorang Tuan muda itu.

Arsen membawa Arneta ke sebuah kamar yang sudah disiapkan oleh Juan.

"Kenapa kamu membawaku ke kamar, Ar?" tanya Arneta.

"Si'alan, ada sesuatu dalam minuman mu tadi, Net!" ujar Arsen sambil menarik kasar kancing kemejanya. Ia merasakan hawa panas merasuki dirinya.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengan mu?" tanya Arneta cemas.

"Aku sudah menolongmu, apa kamu mau membantuku? Hah!" tanya Arsen.

Pria itu bukan seperti dirinya sendiri saat ini, matanya merah namun, tetap terlihat gagah.

"Apa pun itu aku pasti akan membalas budi baik mu," balas Arneta tanpa rasa curiga sedikit pun dengan pria di depannya satu ini.

"Baiklah. Jangan salahkan aku!"

Arsen mendorong dengan kasar tubuh Arneta ke atas kasur king size yang ada di kamar tersebut. Ia merobek kebaya yang dikenakan Arneta hingga nampak lah bagian tubuh sensitif yang selama ini selalu ia tutupi.

"Apa yang kamu lakukan, Ar!" teriak Neta.

Arneta berusaha menutupi bagian tersebut dengan tangannya namun, Arsen sangat ganas.

Tubuhnya tidak bertenaga untuk menolak perlakuan yang diberikan Arsen padanya.

Mulutnya memberontak namun, tubuhnya berkata lain.

Ia malah menikmati sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Dua insan yang saling mencintai itu melwati malam panjang yang panas dengan alunan suara merdu yang saling bersahutan.

.

Keesokan harinya, Arneta merasakan sakit di sekujur tubuhnya, Arsen semalam benar-benar telah menghajarnya berkali-kali. Arneta melihat ke arah bantal yang ada di sebelahnya.

Kosong! Sosok yang ia harapkan masih berada di tempat tidur dengannya saat ini sama sekali tidak ada di sana.

"Arsen!" Seru Arneta.

Ia duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

Ia menangis di atas kasur king size.

"Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama ku jaga. Aku benar-benar sudah menyerahkan semuanya pada sosok yang aku kagumi, tidak tahu sekarang air mata ini air mata sedih atau bahagia? Aku benar-benar bingung," ucap Arneta sambil mengeratkan jemarinya pada selimut.

Ia menangis di atas kasur itu sudah hampir setengah jam, ia baru menyadari bahwa Arsen benar-benar tidak kembali ke kamar saat itu juga.

Ia melirik sepucuk surat yang tergeletak diatas nakas, di samping surat itu sudah ada baju ganti yang disediakan oleh Arsen untuk Arneta.

Arneta meraih surat yang berisi tulisan tangan itu lalu membacanya.

'Maaf, Arneta! Aku tidak sengaja melakukannya. Kamu bisa menggunakan uang satu miliar ini jika terjadi sesuatu padamu di masa depan. Aku janji akan kembali menemui mu suatu hari nanti. Untuk beberapa bulan ke depan aku harus menyelesaikan beberapa urusanku dulu. Ingat satu hal bahwa kamu adalah milik ku, siapa pun tidak boleh menyentuhnya "Arsen".

Arneta masih dalam keadaan linglung saat ini, ia tidak tahu apakah harus mempercayai sepucuk surat itu atau tidak. Ia langsung menyimpannya di dalam tas bersamaan dengan cek satu miliar.

Ia berjalan menuju kamar mandi dengan langkah tertatih karena merasakan sakit yang luar biasa apa lagi di area sensitifnya.

Karena ini adalah pertama kalinya bagi Arneta.

"Apakah menyesal sudah terlambat? Masa depanku diambil dengan harga satu miliar?apa aku harus bangga? Seharusnya aku semalam harus lebih kuat menolaknya. Sekarang aku sudah tidak punya masa depan lagi, hiks," lirih Arneta sambil mengguyur tubuhnya di bawah shower.

Ia berjongkok dan menenggelamkan tubuh diantara lutut dan tangannya.

Ia menangis sejadi-jadinya.

Ia pertama kalinya Arneta merasakan hancur berkeping-keping dan merasa tidak berdaya, apa lagi saat mengingat dirinya selalu dibully oleh para gadis di luar sana.

Yang ada dipikiran Arneta saat ini hanyalah ingin mengakhiri hidupnya begitu saja.

Namun, bayangan orang tuanya yang masih setengah baya tiba-tiba terlintas dalam benak Arneta.

Kedua orang itu menghampiri Arneta yang sedang terpuruk. Mata mereka berbinar-binar.

Bu Ainun dan Pak Anang memeluk Arneta dengan penuh kehangatan.

"Kami selalu ada untukmu, Sayang," ucap orang tua Arneta secara bersamaan.

Beberapa detik selanjutnya, bayangan itu hilang dan Arneta tersadar. Rupanya dirinya tadi hilang kesadaran di bawah guyuran air shower.

"Masih ada Bapak dan Ibu. Asal kamu menyembunyikan semuanya secara baik-baik, mereka tidak akan pernah tahu Arneta. Ayo lalui hari-harimu seperti biasanya. Kamu bisa! Meskipun semua orang mencampakanmu, tapi tidak dengan orang tuamu. Bapak dan Ibu akan selalu memelukmu dalam keadaan apa pun karena mereka menyayangimu," gumam Arneta menyemangati diri sendiri.

"Apa pun yang akan terjadi besok, kamu pasti bisa melewatinya, Arneta."

Gadis itu meninggalkan kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono.

Ia mengambil dress kasual yang dibelikan oleh Arsen. Di dalam sana sudah lengkap dengan pakaian dalamnya pula.

Di samping pakaian itu juga ada dua sandwich yang disiapkan Arsen untuk gadis tercintanya.

Setelah mematut diri di depan cermin, Arneta memakan sandwich yang ada di nakas.

Sebelum benar-benar keluar dari kamar tersebut, Arneta melirik semburat merah menghiasi bad cover king size itu.

Arneta tersenyum pahit melihatnya.

Selanjutnya ia pergi dari sana dan mengubur dalam-dalam kenangan semalam yang ia buat bersama malaikat pelindungnya.

.

Setibanya di koridor ia melihat sosok tak asing baginya.

"Bukannya itu Sevan, ya?!"

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!