Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 - Cerita Masa Lalu.
Di kawasan camp pasukan Aliansi.
Semua orang sangat terkejut mendengar kedatangan orang terkuat di benua.
"Cepat persilahkan masuk." sahut Verda
Dan tidak berlangsung lama, Rachel pun masuk secara perlahan. Dan semua orang hanya tercengang melihatnya. bahkan Verda sampai menelan ludah.
Semua orang pun langsung berdiri dan memberikan hormat padanya.
"Selamat datang Tuan Putri." kata semua orang disana
Rachel pun hanya terdiam dan memberikan hormat kepada Verda.
"Silahkan duduk Tuan Putri." kata Leo sambil memberikannya kursi.
"Terimakasih Tuan." sahut Rachel sambil duduk disana.
"Apa yang membuat Anda datang kemari Tuan Putri.?" tanya Verda
"Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada Anda." sahut Rachel.
"Silahkan Tuan Putri."
Semua orang pun sangat tegang disana, dan suasana jadi sedikit mencekam.
"Pertama, apa disini ada seseorang dari Clan Siga.?" tanya Rachel
"Hm ?" sahut Verda dengan kebingungan.
"Mohon maaf Tuan Putri. Kenapa Anda menanyakan hal itu ?" tanya Anna
"Aku ingin bertemu dengan seseorang yang berasal dari Clan Siga. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." kata Rachel.
Semua orang pun hanya terdiam seribu bahasa.
"Ada apa dia mencari seseorang dari Clan Siga. Apa seseorang dari Clan Siga sudah menyinggungnya.?" kata Anna dalam hati.
"Maaf Tuan Putri. Untuk hal ini, kami tidak bisa memberitahu Anda. Karena kami masih dalam kondisi peperangan, informasi sekecil apapun, kami tidak bisa memberikannya kepada orang luar." kata Verda dengan tegas.
Rachel yang mendengarkannya pun langsung sakit hati, bahkan jantungnya berdetak cukup kencang.
"Karena informasi Clan Siga bersifat sangat rahasia." kata Verda
"Lalu, bagaimana dengan kejadian malam hari kemarin.? Apa kalian tau, konsekuensi yang kalian lakukan.?" kata Rachel dengan serius.
"Apa maksud Anda Tuan Putri.? Pasukan Aliansi tidak ada hubungannya dengan penyerangan semalam, dan jika Anda mencurigai kami, anda salah besar. Dengan kekuatan pasukan Aliansi sekarang, tidak ada seorangpun yang bisa menerobos ke wilayah markas utama mereka." kata Verda.
"Hm." sahut Rachel, lalu ia pun berdiri.
"Maaf sudah lancang menanyakan informasi rahasia seperti itu. Kalau begitu saya undur diri." kata Rachel sambil memberikan hormat.
Lalu, dia pun berjalan keluar. Dan tiba-tiba
"Ada apa dengan Clan Siga Tuan Putri.?" tanya Anna dengan tiba-tiba.
Rachel pun langsung berhenti seketika, dan menghadap ke Anna.
"Anna Cukuup." teriak Verda
"Aku tidak tau tentang Clan Siga yang begitu rahasia. Tapi aku sedang mencari seseorang dari Clan Siga dan ingin berbicara sesuatu dengannya. Aku tidak ada maksud lain selain itu." kata Rachel
Anna pun berjalan menghampiri Rachel.
"Nyonya." sahut Leo dengan panik.
"Kakak, sudah cukup. Kakak tidak bisa memberikan informasi ke orang luar." sahut Rin.
Verda pun hanya terdiam sambil memperhatikan Anna.
"Tidak apa-apa, aku merasa Tuan Putri tidak ada maksud lain." sahut Anna.
Rachel pun hanya terdiam melihat Anna menghampirinya.
"Tunggu Anna. Apa kau serius.? Bahkan kau ingin memberikan informasi di hadapan orang terkuat di benua ?" sahut Verda dengan panik.
Anna pun memejamkan matanya didepan Rachel.
"Jika Anda tidak ingin memberitahu ku, aku tidak akan memaksa, karena informasi ini sangat Rahasia bagi Anda. dan aku akan segera pergi dari sini." kata Rachel.
"Bisakah kita berbicara berdua saja.?" tanya Anna.
Semua orang pun langsung panik bukan main.
"Anna, apa maksudmu.? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." sahut Verda
"Chik." sahut Leo.
"Apa Anda yakin.? bahkan Anda tidak di ijinkan oleh Ketua pasukan Aliansi." sahut Rachel.
"Tidak apa-apa, kita pergi keatas bukit. Mari." sahut Anna yang langsung pergi keluar tenda.
Lalu, Rachel pun menoleh kearah Verda yang sudah ketakutan.
"Anda tenang saja, aku tidak akan menyakitinya." sahut Rachel, dan ia langsung mengikuti Anna di belakangnya.
Verda pun langsung mengepalkan tangannya.
...
Beberapa saat kemudian.
Anna berjalan ke atas bukit bersama Rachel tanpa berbicara sedikit pun. Bahkan sesekali, Anna melirik kebelakang demi memastikan keamanannya.
"Anda tidak perlu takut denganku. Aku tidak akan melakukan apapun." kata Rachel.
"Maaf Tuan Putri." sahut Anna.
Dan tidak berlangsung lama, mereka berdua pun sampai di atas bukit. Dan Anna memejamkan matanya sambil menghirup udara disana.
"Jadi, apa yang ingin anda bicarakan.?" tanya Rachel dengan serius
"Sebelumnya, perkenalkan. Namaku adalah Anna Siwa yang berasal dari Clan Siwa." kata Anda
"Clan Siwa.? Aku membutuhkan informasi tentang Clan Siga." sahut Rachel.
"Tenanglah Tuan Putri. Itu hanya perkenalan saja. Dan aku adalah istri dari Ketua Clan Siga sebelumnya, mendiang Raimond Siga." kata Anna dengan tersenyum.
"Haa ?" sahut Rachel dengan serius.
"Cerita ini cukup panjang Tuan Putri. Ini terjadi 12 tahun yang lalu....
Anna pun menceritakan semuanya kepada Rachel. Sejak penyerangan kekaisaran Riu, penyerangan desa Majaren, dan anaknya yang pergi tak kembali.
Semua itu di ceritakan oleh Anna karena ia merasa percaya kepada Rachel. Dan Rachel yang mendengarkannya pun sangat terkejut dan tercengang.
Bahkan Rachel merasa bersalah sudah mencurigai mereka. Hatinya juga terpukul mendengar cerita Anna. Sampai Anna menceritakan semuanya sambil meneteskan air mata, itu membuat Rachel begitu sangat sedih, bahkan matanya sampai berkaca-kaca ingin menangis.
"Aku sudah menceraikan semuanya Tuan Putri. Jika ada seseorang dari Clan Siga yang menyinggung Anda, saya mohon maaf sebesar-besarnya." kata Anna sambil menundukkan badanya.
"Nyonya, tidak apa-apa. tidak perlu sampai begitu." sahut Rachel.
"Jadi, kenapa Anda mencari seseorang dari Clan Siga.?" tanya Anna.
Rachel pun hanya terdiam seribu bahasa dan mengingat perkataan Dion waktu itu.
"Apa kau bisa membayangkan, bagaimana rasanya di tinggalkan oleh seseorang yang kau sayangi. Bagaimana perasaanmu saat melihat orang-orang di sekitarmu di bunuh oleh mereka.?"
Tanpa sadar, Rachel pun meneteskan air mata di depan Anna. Itu adalah kali kedua ia menunjukkan kesedihan di depan orang lain.
"Tuan Putri, apa anda baik-baik saja.?" tanya Anna
Rachel pun menghapus airmatanya.
"Maaf Nyonya, dan terimakasih atas informasinya. Aku jadi tau maksud dari orang itu." kata Rachel.
"Orang itu.? Siapa Tuan Putri.?" tanya Anna.
"Sebenarnya, semalam aku bertarung dengan orang yang sangat kuat, bahkan orang itu lebih kuat dariku." kata Rachel.
"Ha.? Jadi ada seseorang yang lebih kuat dari Anda. Tidak bisa di percaya." sahut Anna dengan terkejut.
"Tapi aku merasa bersalah sudah membencinya. Dia mengaku dari Clan Siga, dan menunjukkan simbol Pemimpin dari Clan Siga. Bahkan dia mendeklarasikan perang kepada Kerajaan Riu seorang diri. Dan setelah aku mendengar cerita anda, aku merasa Orang itu sangat luar biasa." kata Rachel.
Anna yang mendengarkannya pun langsung shock seketika. Mulutnya pun langsung di tutupi dengan kedua tangannya. Lalu ia pun menangis disana.
"Nyonya. Apa ada yang salah dengan perkataan ku.?" kata Rachel.
"Dion. Hiks." kata Anna sambil menangis.
"Dion.?" sahut Rachel dengan bingung.
"Dia masih hidup. Hiks. Terimakasih, terimakasih Tuan Putri, terimakasih sudah memberitahuku." kata Anna.
Rachel pun hanya kebingungan.
"Apa dia adalah anak Anda yang Anda ceritakan barusan.?" tanya Rachel
"Yang memiliki simbol Pemimpin Clan Siga hanya ada satu orang saja. Dia adalah Dion Siga, anak kandung dari Raimond Siga dan anakku satu-satunya." kata Anna
Rachel pun langsung terkejut mendengarnya. Dan ia merasa sudah dekat dengan Dion.
"Setelah ini, aku akan bertemu denganmu. Mampus kau." kata Rachel dengan tersenyum licik.
"Jadi, apa aku bisa bertemu dengannya.?" tanya Rachel.
"Maaf Tuan Putri. Seperti yang aku ceritakan padamu. Dia masih belum kembali, dan tidak ada kabar sama sekali darinya." jawab Anna.
Rachel pun langsung lemas mendengarkannya.
"Tapi, ada sedikit petunjuk untuk bertemu dengannya. Aku rasa, dia akan mengunjungi reruntuhan desa Majaren, aku pun mengirimkan surat padanya dan di tinggal di reruntuhan desa itu." kata Anna.
"Apa Anda yakin Nyonya.?"
"Melihat dia sudah mendeklarasikan perang di markas utama kerajaan Riu. Dia pasti sudah membaca surat ku, karena aku memberikan informasi di dalam suratnya. Bahwa Clan Siwa sudah di kuasai oleh kerajaan Riu." kata Anna.
Rachel yang mendengarnya pun langsung terkejut.
"Terimakasih informasinya Nyonya. Jadi, dimana letak desa Majaren ?" tanya Rachel dengan menggebu-gebu
"Anda tidak akan menyakitinya kan.?" tanya Anna.
"Mana bisa aku menyakitinya Nyonya. Aku hanya ingin bertemu dengannya. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan." sahut Rachel.
"Baiklah kalau begitu, aku percaya dengan Anda Tuan Putri. Jadi tempatnya ada di ...
Anna pun memberikan informasi letak desa Majaren, dan tidak berlangsung lama, Rachel pun langsung terbang dan melesat kearah yang di tunjukkan Anna.
Dan Anna hanya melihatnya saja
"Segera pulangnya lah anakku ibu sangat rindu padamu."
...