Cerita ini series kedua dari Skandal Mr. Mafia.
jika ada kesamaan di awal bab 1-18 mohon di maklumi karena cerita yang membedakan dari series ini dan yang satunya di mulai dari bab 19.
Selamat membaca.
Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.
Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.
Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.
Akankah Nathan ia Collins Haditama, menemukan cinta sejatinya setelah mendapatkan pengkhianatan dari Aldo Askha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Re Valdo vz Nathan
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Rasakan itu." ucap Valdo sembari mengusap bibirnya yang terdapat sisa Saliva bekas ciuman mereka.
Sama halnya dengan sang suami, Nia pun tengah sibuk melakukan hal yang sama. Apalagi bibirnya terlihat bengkak akibat ulah Pria yang sudah sah menjadi suaminya dua hari yang lalu.
Tak ingin mendapat amukan dari Nia, Valdo memilih turun dari panggung pernikahan untuk menemui kakaknya.
Melihat ada kesempatan, Gladys dengan cepat langsung menarik tangan Nathania untuk mendekat ke arahnya.
"Nia, kemari lah!" Gladys mendekat ke samping Nia, karena kebetulan saat kejadian tadi berlangsung, Ia dan sang suami bertepatan naik ke atas panggung pelaminan untuk melakukan sesi foto keluarga.
untung saja kedua anaknya sedang bersama opa dan imannya menemui kolega bisnis mereka.
"Ada apa, Glad?" Tanya Nia dengan nada berbisik agar tidak ada yang mendengar apa yang mereka perbincangkan.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, Sebenernya ada apa ini? apa yang kalian berdua rencanakan?"
Gladys nampaknya belum bisa sepenuhnya percaya dengan pernikahan dadakan yang di lakukan Valdo dan Juga Nathania, adalah sungguhan. Apalagi selama ini, ia tau jika Nia tak pernah menyukai Revaldo Mahendra, Bagaimana bisa mereka memutuskan menikah dan hidup bersama jika tidak ada kecocokan karakter di antara keduanya??
Lalu, Wanita itu meletakkan telapak tangannya di atas kening, Nia seolah-olah tengah mengecek suhu tubuh Iparnya itu.
PUK
Nia menepis tangan Gladys sembari kembali mendekati sang Suami, menurutnya sia-sia saja mendengarkan Ocehan Gladys yang menurutnya tidak penting.
"Nia, tunggu!" Gladys berusaha untuk menghalangi Nia pergi.
kening Valdo nampak mengerut saat melihat kedatangan Nathania yang nampak terburu-buru. Namun, ia lebih heran karena di belakang sang istri, Gladys seolah tengah mengejarnya.
Buru-buru Valdo menghampiri Nia, lalu menarik tangannya.
"Apa yang kau Lakukan?" Bentak Valdo sembari menatap tajam Gladys yang kini membeku di tempatnya berdiri.
siapa sangka dari kejauhan, Nathaniel melihat semuanya dengan mata memicing. tanpa pikir panjang akhirnya ia memutuskan menghampiri Gladys dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Nathaniel sembari menelisik tubuh sang istri.
"Aku baik-baik saja sayang, memangnya aku kenapa?" Gladys mengelus dagu sang suami dengan lembut.
Setelah rujuk, hubungan keduanya memang sangatlah romantis hingga kadang membuat orang-orang yang berada di sekitar mereka merasa terasingkan bahkan cemburu.
Melihat itu, jelas membuat Valdo sedikit risih dan merasakan cemburu. Meskipun ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melupakan Gladys, namun tetap saja masih ada sisa-sisa rasa di hatinya yang membuatnya kesulitan untuk melupakan Gladys. Lantas pria itu memilih melengos agar tidak dapat menyaksikan secara langsung keromantisan sepasang suami istri yang tengah di mabuk asmara itu.
"Selamat Kak, Aku harap pernikahan kalian bahagia hingga maut memisahkan." Doa Gladys dari dalam dasar lubuk hatinya yang terdalam, Saat mendoakan pernikahan pria yang selalu ada untuk nya di saat-saat sulit dulu.
"Terimakasih." Jawab Valdo dengan senyum yang di paksakan, sembari membalas jabatan tangan Gladys.
"Jangan lama-lama." Nathaniel menarik tangan istrinya dari genggaman Revaldo. "Tidak enak di lihat semuanya." Ucapnya beralasan.
Bukan tanpa sebab Nathaniel bersikap seperti itu, Hanya saja ia merasa jika Revaldo masih memiliki rasa kepada Gladys istrinya hingga membuatnya cemburu.
Oleh sebab itu ia tidak ingin berdiri terlalu lama di atas pelaminan itu, sebab Ia tidak mau membuat Valdo terlalu lama menatap ke arah sang istri.
Sikap yang di perlihatkan Nathaniel membuat Valdo dan Gladys tersenyum. sementara Nathania, Wanita itu berdecak kesal seraya memutar bola matanya dengan sangat malas. Menurutnya sikap Valdo saat ini sangatlah berlebihan hingga membuat Semua orang dapat membaca gerak geriknya jika sedang bermain peran dalam sebuah drama yang di sutradarai sendiri oleh dirinya.
"Bersikaplah seolah kau bahagia!" Pinta Valdo dengan cara berbisik setelah Nathaniel dan Gladys turun dari atas panggung.
Nia memaksakan senyumnya sembari menoleh ke arah Valdo. "Kau buta ya? lihat ini aku tersenyum. bukankah ini tandanya aku bahagia??" Cibirnya sembari berbisik.
"Tapi kau terlihat sekali tidak bahagia dengan pernikahan ini, Nia. Kau tau apa yang di katakan para tamu undangan tadi tentang kita?"
Dahi Nia mengerut, Lalu ia menggelengkan kepalanya tak mengerti.
Valdo menghela nafasnya dalam-dalam karena sudah menduga jika Wanita yang baru saja ia nikahi adalah seorang wanita ceroboh. "Mereka bilang, kau hamil duluan dan aku terpaksa menjadi pengantin pengganti karena aku adalah Selingkuhanmu dulu."
"Apa?" Tanpa sadar Nia berteriak hingga mengambil alih intensitas perhatian semua tamu undangan yang ada di sana, lalu tanpa pikir panjang tiba-tiba Valdo sudah mengangkat tubuhnya dan membawanya keluar dari Ballroom menuju ke kamar mereka.
Mereka bahkan tidak mempedulikan seluruh teriakan anggota keluarga untuk menghentikan mereka. Valdo tetap menggotong Nia hingga masuk ke dalam Lift, lalu saat pintu tertutup Akhirnya Valdo kembali menurunkan Nia dari gendongannya dengan cukup kasar.
"Hei, pelan-pelan." Tegur Nia sembari membenarkan gaunnya agar tidak terinjak, ataupun sobek karena tersangkut.
"Salah mu sendiri memakai gaun ribet itu." Tegur Valdo sembari tersenyum sinis.
"Apa kau bilang?" Nia mendekatkan telinga nya pada Valdo, seolah-olah ingin mendengarkan siaran ulang dari suaminya itu.
"Tidak ada siaran ulang, Nathania Collins Haditama." Jawab Valdo dengan ketus, Lalu pria itu berusaha untuk membuka Jasnya.
Namun hal itu malah membuat Nia panik, sehingga melangkah mundur untuk menjauh. "Hei, Jangan gila." Bentuknya dengan wajah waspada.
Valdo menghentikan pergerakannya yaang sudah menyampaikan Jas di atas lengannya, lalu pria itu mengalihkan tatapan matanya ke arah Nia sembari tersenyum miring.
Meskipun tadinya sempat bingung dengan reaksi Nia, namun tiba-tiba saja otaknya sadar jika Nia tengah ketakutan saat ini setelah menatap ke arahnya.
Hal itu memancing sikap Jahil Revaldo untuk semakin mengerjai Nia, dengan cara kembali berusaha untuk membuka kancing kemeja nya sembari melangkah mendekati Nia, Yang nampak makin panik melihat perbuatannya.
"Apa- apa yang kau lakukan, Hm? Tutup lagi! cepat tutup." Nia berteriak ketakutan.
Namun bukannya menghentikan tindakannya, Valdo malah semakin tertantang untuk mengerjai wanita itu dengan mengungkung tubuhnya hingga membentur dinding.
Nia seolah-olah di buat berhenti bernafas, Jantungnya seakan ingin keluar dari tempatnya dengan posisi yang seperti ini.
Apesnya lagi, Saat di posisi seintim ini Pintu Lift itu malah terbuka hingga membuat keduanya menjadi bahan tontonan beberapa orang yang akan masuk ke dalam.
"Ehh Maaf-maaf, silahkan lanjutkan!"
Ucap salah satu orang yang kembali memencet tombol pintu lift sembari mereka menghadap ke arah lain, seolah-olah tidak melihat apa yang tengah di lakukan sepasang pengantin itu di dalam lift, hingga pintu kembali tertutup.