NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju rumah sakit

"Victor!" Suara bariton milik Keenan menggelegar di seluruh mansion itu, membuat Victor yang sedang mengobati lukanya di dalam kamar segera berlari menyusul suara itu.

"Ada apa, Tuan?!" Victor tiba di hadapan Keenan, ia sedikit terkejut melihat Luna yang merintih kesakitan di atas gendongan tuannya itu.

"Siapkan mobil! Kita ke rumah sakit sekarang!" titah Keenan dengan nada panik.

"Apa yang sudah terjadi pada Nona?" tanya Victor penasaran.

"LAKUKAN SAJA TUGASMU!" bentak Keenan dengan sangat marah. Bagaimana tidak marah? Situasi sedang genting seperti ini, Victor justru menyempatkan waktunya untuk bertanya hal yang tidak penting.

Dengan segera Victor pun berlari keluar dari mansion untuk menyiapkan mobil.

"Hikss ... hikss ... sakit," rintih Luna sembari menenggelamkan wajahnya di dada bidang Keenan.

Keenan yang melihat itu pun lantas semakin panik. "Kumohon bertahanlah. Kita ke rumah sakit sekarang." Keenan mengecup kening Luna dengan sangat lembut berharap sakit yang dirasakan gadis itu menghilang secepat mungkin.

Tin! Tin!

Terdengar suara klakson mobil dari luar, membuat Keenan segera berjalan keluar dari mansionnya.

Di perjalanan Luna terus merintih kesakitan, membuat Keenan semakin cemas dan tak berhenti-berhentinya mengecupi kening gadisnya itu.

"Lebih cepat lagi!" titah Keenan pada Victor yang sedang mengemudikan mobil.

"Ini sudah sangat cepat, Tuan," ujar Victor membuat Keenan mendengus dengan kesal.

Titt ....

"Kenapa berhenti?" tanya Keenan seraya mengerutkan keningnya ketika Victor dengan sengaja menghentikan mobil di tengah perjalanan.

"Di depan sedang macet, Tuan!" jawab Victor yang membuat Keenan langsung mengangkat pandangannya.

Dan benar saja, di depan banyak sekali mobil-mobil yang mengantri.

"Akhh ...."

Melihat Luna yang semakin kesakitan membuat Keenan tak ada pilihan lain lagi. Dengan segera Keenan membuka pintu mobil, lalu keluar seraya menggendong tubuh Luna.

"Tuan, mau ke mana?" tanya Victor sedikit terkejut melihat tuannya itu.

"Ke rumah sakit! Berapa jarak dari sini ke rumah sakit?" tanyanya.

"Tapi ... rumah sakit masih sangat jauh, Tuan. Mungkin jaraknya masih satu koma tujuh kilometer dari sini," jelas Victor.

Tanpa banyak berkata Keenan segera berlari menuju rumah sakit. Victor yang melihat itu hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa.

Rasa takut dan khawatir mulai memenuhi pikiran Keenan. Entah mengapa ketika melihat Luna yang berdarah sembari merintih kesakitan membuatnya merasa sangat takut akan kehilangan.

"A--apa yang kau lakukan?" lirih Luna menyadari jika Keenan membawanya ke rumah sakit sembari berlari.

Keenan mulai terlihat ngos-ngosan, air keringat sebesar biji jagung mulai menetes membasahi pelipisnya, tetapi ia tak perduli dengan itu, yang ia pikirkan hanyalah membawa Luna ke rumah sakit dengan keadaan yang selamat sekarang juga. "Kumohon bertahanlah. Sebentar lagi kita akan tiba."

Luna yang mendengar itu hanya bisa terdiam sembari menahan rasa sakit yang semakin lama semakin terasa sakit di bagian perutnya.

Dua puluh sembilan menit kemudian.

Keenan pun tba di rumah sakit dalam keadaannya dalam basah kuyup akibat keringatnya sendiri. Berlari sejauh itu membuatnya benar-benar kelelahan, tetapi ia tak peduli dengan itu semua, ini demi keselamatan nyawa Luna.

Para dokter dan suster yang melihat kedatangan Keenan, segera mengambil ahli Luna dari atas gendongan pria itu.

_____________________

Saat ini Keenan duduk tepat di ruangan Luna yang sedang diperiksa. Wajahnya mengepresikan rasa cemas dan khawatir. Dalam hati ia terus berdoa agar Luna dalam keadaan baik-baik saja.

"Tuan!"

Keenan langsung menoleh dan melihat kehadiran Victor di sana. "Bagaimana keadaan Nona Luna, Tuan?" tanyanya.

"Masih dalam penanganan dokter," jawab Keenan yang hampir menangis memikirkan bagaimana sakit yang dirasakan Luna saat tadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Nona Luna, Tuan?" tanya Victor masih penasaran dengan apa yang sudah terjadi pada gadis itu.

"Dia berdarah. Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi padanya. Yang jelas dia mengeluarkan darah yang begitu banyak," lirih Keenan seraya mendongakkan kepalanya ke atas, berusaha menahan air matanya yang hendak keluar membasahi pipinya.

Victor yang melihat itu hanya terdiam. Baru kali ini ia melihat tuannya itu sekhawatir ini pada seseorang.

Apa jangan-jangan Keenan sudah mulai jatuh hati pada Luna?

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!